Anda di halaman 1dari 64

2019

Laporan Kasus Home Visit


PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS
DI PUSKESMAS 23 ILIR PALEMBANG
OLEH : FIORI RIVIERA
NIM : 712018063
BAB I
PENDAHULUAN
Osteoarthritis (OA) juga dikenal
sebagai artritis degeneratif atau
penyakit sendi degeneratif, OA
adalah kelainan mekanik degradasi
yang melibatkan sendi
40 TH 40 – 60 TH >61 TH

WHO melaporkan 40% penduduk dunia yang 5% 30% 65%


lansia akan menderita OA, dari jumlah tersebut
80% mengalami keterbatasan gerak sendi
Tujuan dan Manfaat
Tujuan Umum
Mengetahui pendekatan kedokteran keluarga pada pasien Osteoathritis di wilayah kerja Puskesmas 23 Ilir
tahun 2019.

Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi masalah-masalah pada pasien secara holistik.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap masalah pasien.
3. Melakukan tatalaksana kasus pada pasien secara komprehensif.
Manfaat Teoritis
• Bagi institusi
Diharapkan laporan kasus ini dapat menambah bahan referensi dan studi kepustakaan tentang
penatalaksanaan Osteoathritis melalui pendekatan kedokteran keluarga.
• Bagi penulis selanjutnya
Diharapkan laporan kasus ini dapat dijadikan sebagai landasan atau acuan dalam penulisan laporan kasus
selanjutnya

Manfaat Praktisi
sarana untuk melatih keterampilan dan menambah pengalaman dalam pelayanan kesehatan dengan
menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga
sendi atau articulatio digunakan
untuk tempat di mana dua atau
lebih tulang skelet bertemu satu
dengan yang lain.
Definisi
Osteoarthritis merupakan gangguan pada satu sendi atau lebih,
bersifat lokal, progresif dan degeneratif yang ditandai dengan
perubahan patologis pada struktur sendi tersebut yaitu berupa
degenerasi tulang rawan/kartilago hialin
Epidemiologi
• OA menurut temuan radiologis adalah pada
tangan 7,3%, kaki 2,3%, lutut 0,9%, dan
panggul 1,5%.

• Prevalensi OA menurut gejala yang ditemui


yaitu pada tangan 8%, kaki 2%, lutut 12,1%
pada orang dewasa berusia lebih dari 60
tahun dan 16% pada orang dewasa berusi 45
– 60 tahun, dan panggul 4,4%.
Faktor Resiko Osteoarthritis
Manifestasi Klinis
Hambatan gerakan sendi

Kaku pagi

Krepitasi

Pembesaran sendi ( deformitas )


Nyeri Sendi

biasanya bertambah
Pembengkakan sendi yang asimetris
dengan gerakan dan
sedikit berkurang dengan
istirahat Perubahan gaya berjalan
Diagnosis
Osteoathritis mempunyai gold standar diagnosis berupa bukti foto radiologi

Gejala Klinis :
• Nyeri sendi
• Kaku pagi < 30 menit
• Krepitasi
• Pembesaran sendi ( deformitas )
• Pembengkakan sendi yang asimetris
• Tanda – tanda peradangan
• Perubahan gaya berjalan
Diagnosis Banding

Rheumatoid arthritis adalah inflamasi Gout adalah penyakit heterogense bagai akibat
sistemik kronik yang menyerang deposisi kristal monosodium urat pada jaringan
beberapa sendi dan termasuk
atau akibat supersaturasi asam urat didalam
gangguan auto-imun
(hipersensitivitas tipe III). cairan ekstra seluler
Tatalaksana
Tatalaksana pada pasien OA mempunyai tujuan :
• Meredakan nyeri
• Mengoptimalkan fungsi sendi
• Mengurangi ketergantungan kepada orang lain dan meningkatkan kualitas
hidup
• Menghambat progresivitas penyakit
• Mencegah terjadinya komplikasi
Pendekatan Kedokteran Keluarga

Dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan


pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan
kedokteran dan mengatur pelayanan oleh provider lain bila diperlukan.
Dokter ini adalah seorang generalis yang menerima semua orang yang
membutuhkan pelayanan kedokteran tanpa adanya pembatasan usia,
gender, ataupun jenis penyakit.
Pendekatan Kedokteran Keluarga
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang
menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai
suatu unit, di mana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan
kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien,
juga tidak boleh oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja
Mandala of Health.
Dipahami bahwa dokter tidak dapat melihat pasien hanya fisiknya saja. Karena
setiap manusia juga terdiri dari fisik, jiwa dan spiritnya. Setiap manusia tinggal
bersama manusia lain dan juga berinteraksi dengan lingkungannya (fisik,
tempat tinggal, pekerjaan, lingkungan sosial, budaya dan sebagainya).
Diagnosis Holistik
1. Aspek 1 (aspek individu): keluhan utama, harapan, kekhawatiran pasien ketika datang
2. Aspek 2 (aspek klinik): diagnosis klinis dan diagnosis bandingnya
3. Aspek 3 (aspek internal): faktor internal pasien yg memicu penyakit/masalah kesehatannya,
(misal: usia, perilaku kesehatan, persepsi kesehatan, dan sebagainya).
4. Aspek 4 (aspek eksternal pasien): dokter menulis (keadaan keluarga, lingkungan psikososial &
ekonomi keluarga, keadaan lingkungan rumah & pekerjaan yang memicu atau menjadi hazsard
pada penyakit/masalah ini atau kemungkinan dapat menghambat penatalaksanaan
penyakit/masalah kesehatan yang ada.
5. Aspek 5 (aspek fungsional): dokter menilai derajat fungsional pasien pada saat ini.
Prinsip pelayanan atau pendekatan kedokteran keluarga
1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif
2. Pelayanan yang kontinu.
3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan.
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif.
5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya.
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggalnya.
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum.
8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan
9. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu.
Bentuk keluarga
1. Keluarga inti (nuclear family)
2. Keluarga besar (extended family)
3. Keluarga campuran (blended family)
4. Keluarga menurut hukum umum (common law family)
5. Keluarga orang tua tunggal (single parent family)
6. Keluarga hidup bersama (commune family)
7. Keluarga serial (serial family)
8. Keluarga gabungan (composite family)
9. Keluarga tinggal bersama (whabilation family)
Pengaruh Keluarga Terhadap Kesehatan

1.Penyakit keturunan
2.Perkembangan bayi dan anak
3.Penyebaran penyakit
4.Pola penyakit dan kematian
5.Proses penyembuhan penyakit
Rumah sehat
Rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung,
dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta
keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu.
Rumah sehat

1. Bahan Bangunan
2. Pencahayaan.
3. Kualitas udara
4. Ventilasi
5. Binatang penular penyakit
6. Penyediaan air bersih
7. Sarana penyimpanan makanan
8. Limbah
9. Kepadatan hunian ruang tidur
Identitas
Nama : Ny. Y
Umur : 68 tahun
Tempat, Tanggal Lahir : Tanggerang, 05 April 1951
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status : Menikah
Alamat :Jl. Candi Walang Lr. Kebon No.89 Rt.12 Rw. 3 Kel. 24 Ilir
Agama : Islam

Tanggal kunjungan rumah I : 20 Desember 2019


Tanggal kunjungan rumah II : 21 Desember 2019
Tanggal kunjungan rumah III : 23 Desember 2019
Autoanamnesis pasien pada hari Jumat, 20 Desember 2019 pukul 14:00 WIB

Keluhan Utama
Os mengeluh lutut kanan dan kiri terasa nyeri

Keluhan Tambahan
Sering merasakan pusing di belakang kepala,

Riwayat Perjalanan Penyakit


Sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu os sering mengeluh nyeri pada lutut kanan dan
kiri. Os. Mengeluh nyeri seperti di tusuk tusuk, timbul saat beraktivitas dan hilang saat
istirahat, os mengatakan keluhan semakin lama semakin memberat
Selain itu os juga mengeluh pusing kepala, pusing dirasakan pada belakang kepala
disertai keluhan leher terasa berat dan kaku, os mengatakan mempunyai darah tinggi sejak
berumur 40 tahun namun tidak rutin minum obat.

Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal. Riwayat keluarga dengan keluhan


serupa ada, yaitu pada bapak dan ibu Os pernah mengalami darah tinggi dan nyeri kaki.
Riwayat trauma ada, yaitu jatuh dari tangga.

Setelah berobat di puskesmas os didiagnosis osteoarthritis. Saat ini os masih dalam


perawatan dokter umum puskesmas. Pengobatan yang diberikan oleh dokter adalah
meloxicam 2 x 7,5mg dan amlodipine 1 x 5mg.
Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Terdahulu Riwayat Penyakit Keluraga
Riwayat penyakit hipertensi : (+) Riwayat penyakit hipertensi: (+) kedua orang tua
Riwayat penyakit diabetes mellitus : (-) Riwayat penyakit DM : (-)
Riwayat penyakit asma : (-)
Riwayat penyakit asma : (-)
Riwayat penyakit TB paru : (-)
Riwayat penyakit TB paru : (-)
Riwayat keluhan serupa : (+) kedua orang tua
Riwayat Pengobatan
• Pasien teratur mengonsumsi obat darah tinggi (amlodipine 5mg) dan obat NSAID
(meloxicam 7,5mg).

Riwayat Kebiasaan
• Mempunyai kebiasaan suka makanan asin dan gorengan. Kebiasaan merokok dan
minum minuman beralkohol disangkal.

Riwayat Pekerjaan
• Os pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan baru berhenti 1 tahun terakhir.
Riwayat Hygine
• Pasien mandi dua kali sehari dengan air PDAM dan menggunakan sabun dan shampoo.
• Pasien mengganti pakaian setiap hari.
• Pasien menggunakan handuk dan pakaian sendiri, tidak bercampur dengan anggota
keluarga yang lain.

Riwayat Nutrisi
Os makan 2-3 kali sehari sebanyak 1 piring setiap kali makan dengan nasi putih dan
lauk seperti tahu, tempe, dan sayuran, yang mana menu setiap hari berbeda beda. Os jarang
mengkonsumsi buah. Makanan yang dikonsumsi oleh penderita juga di konsumsi oleh
anggota keluarga yang lain.
Riwayat Sosial-Ekonomi
Os adalah seorang wanita yang berumur 68 tahun dan memiliki 3 orang anak. Os
sekarang hanya tinggal bersama suami, ketiga anak os sudah berumah tangga dan tinggal
dirumah yang berbeda di kota yang berbeda. Rumah yang sekarang hanya berisi dua
anggota keluarga, dengan kepala keluarga Tn. A.
Pasien tinggal di daerah perumahan
dengan kepadatan penduduk yang ramai,
rumah pasien berukuran 2 m x 10m, tingkat
satu dengan jumlah penghuhi dua orang.
Secara keseluruhan, terdapat satu ruang
tidur dan dapur tergabung dengan ukuran
2m x 6m, dan satu ruang keluarga ukuran
2m x 4m
Terdapat jendela dan ventilasi di ruang
keluarga, namun ventilasinya masih
kurang dan tetutup barang. Ruangan
dibatasi dengan gorden. Terdapat satu
pintu masuk di depan dengan ukuran
pintu berukuran 1m x 2m. Rumah
kurang cukup mendapatkan
pencahayaan sinar matahari dan terasa
lembab.
Rumah ini memiliki fasilitas 1 buah MCK
dengan jamban leher angsa di luar rumah.
Kamar mandi berada di luar rumah. Sumber air
berasal dari PDAM dan didalam kamar mandi
memiliki bak mandi penampung air. Kerapian
tata letak barang-barang dirumah kurang rapi,
namun pada bagian dapur terlihat kurang baik
sehingga terkesan berantakan. Kebersihan
rumah diluar rumah terlihat kurang karena tanah
di depan rumah adalah kuburan keluarga warga
sekitar sehingga terkesan becek.
Os mengatakan rajin berolahraga dengan jalan pagi saat hendak pergi dan pulang ke
masjid untuk sholat subuh setiap hari. Jarak rumah pasien dengan masjid ±100 meter. Os juga
masih aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan pemukiman seperti mengikuti ceramah atau
pengajian di masjid.

Kebutuhan sehari hari berasal dari uang gaji Tn. A karena os sudah tidak bekerja lagi.
Pekerjaan Tn. A adalah tukang becak. Penghasilan Tn, A sekitar 700.000/bulan. Keperluan
dapur, listrik dan air PDAM dibiayai dari penghasilan Tn. A. Di rumah tersebut terdapat 1
becak, perlengkapan rumah tangga, peralatan elektronik berupa 1 televisi kecil, 1 kipas angina
dengan diameter 42 cm. Terdapat 2 buah tempat sampah yang terletak di depan rumah dan di
dekat kamar mandi.
Hubungan os dengan keluarga terkesan harmonis, dilihat dari suami os yang
sering mengantar os untuk berobat, Os juga sering sering mengajak suaminya untuk
sholat dan mengaji di masjid. Hubungan antar anggota keluarga terjalin baik terlihat
dari anak yang sering berkomunikasi dengan os melewati telepon.
GENOGRAM
Keterangan :

: Laki-laki hidup

: Perempuan hidup

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Penderita Hipertensi

: Penderita keluhan serupa

: Pasien
Status Generalis

• Keadaan umum : Baik


• Kesadaran : Compos Mentis
• Tekanan darah : 130/80 mmHg
• Nadi : 96 x/menit
• Pernafasan : 22 x/menit
• Suhu : 36,5C
• Berat badan : 45 kg
• Tinggi badan : 152 cm
• IMT : 19,47 (Berat
badan ideal)
Keadaan Spesifik

• Kepala : normocephali, rambut hitam tidak mudah dicabut.


• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
eksoftalmus (-/-)
• Hidung : sekret (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
• Telinga : nyeri tekan (-/-), sekret (-/-)
• Mulut : mukosa bibir kering (-), stomatitis (-), tonsil T1-T1
• Leher : pembesaran KGB (-) JVP tidak meningkat.
Thoraks
Paru
Inspeksi : simetris, retraksi (-/-)
Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler (+/+) normal, wheezing (-/-), rhonki (-/-)

Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : iktus cordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : Batas atas : ICS II linea parasternalis sinitra
Batas kanan : ICS IV linea parasternalis
dekstra
Batas kiri : ICS V linea midsternalis sinistra
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : lemas, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani, nyeri ketok CVA (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal

Genitalis : tidak dilakukan pemeriksaan


Ekstremitas : akral hangat, edema tungkai (-/-) pada kedua lutut terdapat krepitasi saat
tungkai digerakan, CRT < 2”.
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium dan foto rotgen genue kanan dan kiri pernah
dilakukan tetapi hilang diakibatkan terjadi kebakaran di rumah lama pasien.
No. Tanggal SO A P

FOLLOW-UP 1.
13/21/2019 S/ nyeri lutut
bagian kanan dan
kiri
Osteoarthritis +
Hipertensi
· Amlodipine 1 x
5mg
· Meloxicam 2 x
grade I 7,5mg
O/
TB : 152cm
BB : 45Kg
TD: 140/80mmHg
N: 89x/menit
RR : 22x/m
T : 36,7 C

2. 20/12/2019 S/ nyeri lutut kedua · Amlodipine 1 x


kaki sudah mulai 5mg
berkurang tetapi Osteoarthritis + · Meloxicam 2 x
muncul jika tidak Hipertensi 7,5mg
minum obat terkontrol

O/
TB : 152cm
BB : 45Kg
TD: 130/80mmHg
N: 96x/menit
RR : 20x/m
T : 36,5 C
· Amlodipine 1 x
3. 23/12/2019 S/ nyeri pada kedua 5mg
lutut dirasakan Osteoarthritis + · Meloxicam 2 x
setelah berjalan Hipertensi 7,5mg
jauh dan terkontrol
melakukan
kegiatan sehari hari

O/
TB : 152cm
BB : 45Kg
TD: 130/80mmHg
N: 90x/menit
RR : 22x/m
T : 36,7 C
Diagnosis Banding
• Osteoarthritis dan Hipertensi terkontrol
• Rheumatoid Arthritis dan Hipertensi terkontrol
• Gout dan Hipertensi terkontrol

Diagnosis Kerja
Osteoarthritis dan Hipertensi terkontrol
Promotif

• Memberikan informasi kepada pasien gambaran umum tentang penyakit


osteoarthritis dan darah tinggi mengenai penyebab, gejala, tatalaksana, serta
komplikasinya.
• Memberikan informasi kepada pasien mengenai upaya-upaya pencegahan yang
harus dilakukan. Cara hidup sehat: diet yang sehat, mengatur pola makan,
aktivitas fisik teratur, olahraga ringan minimal 3x seminggu, istirahat cukup, dan
hindari stres.
• Memberi pemahaman mengenai penyakitnya, misalnya pentingnya meminum
obat teratur dan Pembatasan aktivitas fisik yang berat.
Preventif

• Memberikan informasi mengenai upaya pencegahan yang dapat dilakukan sehingga tidak
mencetuskan dan tidak memperparah kondisinya
• Mengidentifikasi faktor-faktor risiko timbulnya keluhan.
• Menganjurkan konsumsi makanan yang mengandung kalori, mineral dan zat besi mineral
seperti kacang-kacangan, sayur hijau dan daging.
• Membatasi konsumsi makanan asin yang mengandung garam atau yodium
• Mengkonsumsi air putih yang cukup.
• Mengkonsumsi obat secara teratur
• Memanfaatkan waktu luang untuk istirahat cukup.
• Melakukan gaya hidup sehat
• Menghindari asap rokok dan alkohol.
Kuratif

Farmakologis
• Meloxicam 2x7,5mg.
• Amlodipine 1x5mg.

Non Farmakologis
• Mengatur aktifitas fisik ringan misalnya dengan olahraga ringan minimal 30 menit dan
dilakukan 2x seminggu.
• Membatasi konsumsi makanan tinggi garam
• Menambah konsumsi makanan tinggi kalori, mineral, dan zat besi.
• Mengkonsumsi air putih yang cukup.
• Rutin kontrol ke dokter.
• Minum obat hipertensi secara teratur.

Rehabilitatif
Anjuran untuk kontrol rutin sebagai monitoring untuk mencegah keadaan yang lebih buruk.
Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungtionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Karakteristik Demografi Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. A
Alamat : Jl. Candi Walang Lr. Kebon No.89 Rt.12
Rw. 3 Kel. 24 Ilir Kec. Bukit
kecil
Bentuk Keluarga : Keluarga inti (Nuclear family)

No Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan


Kepala Tukang
1. Tn. A L 72thn SMP
keluarga Becak
Tidak
2. Ny.Y Istri P 68thn -
bekerja
APGAR Score keluarga Tn. A dinilai berdasarkan semua anggota keluarga yang ada di
rumah yaitu Tn. A dan Ny. Y

APGAR Score Keluarga Tn. A berdasarkan 2 dari 2 anggota keluarga


(8+9):2 = 8,5

Kesimpulan: Fungsi fisiologis keluarga dapat dinilai baik

Berdasarkan penilaian SCREEM Keluarga Tn. A, didapatkan kesimpulan: Keluarga Tn. A


tidak memiliki fungsi patologis baik dari segi sosial, budaya, agama, ekonomi, edukasi,
maupun pengobatan
Mandala of Health GAYA HIDUP

Sering makan
makanan
yang asin,

FAMILY
LINKUNGAN PS IKO-
SOSIAL-EKONOMI
PERILAKU KESEHATAN Pendapatan kurang.
Pasien teratur Kehidupan sosial baik
men gkons umsi obat

PELAYANAN KESEHATAN
Jarak rumah-pus kesmas cu kup mz LINGKUNGAN KERJA
dekat, pihak puskesmas dapat Pasi en perempuan, Pasi en sudah tidak
melakukan kunju ngan rumah
68 tahub, bekerja
terh ad ap pasien
didiagnosis
Osteoarthritis dan
Hipertensi
terkontrol

LINGKUNGAN FISIK
Rumah baik, tinggal
bersama suami. Ventilasi
rumah kurang,
FAKTOR BIOLOGI
pencahayaan cukup, dan
Orang tua pasien pernah
kerapian serta kebersihan
mengeluh keluhan yang
rumah kurang.
sama dan mempunyai
penyakit hipertensi

Komunitas :
Perumahan dengan kepadatan
yang cukup padat.

Gambar 3.1. Mandala of Health


Pada home visite kali ini membahas pasien yaitu Ny. Y yang berusia 68 tahun. Sejak kurang
lebih 2 tahun yang lalu os sering mengeluh nyeri pada lutut kanan dan kiri. Os.
Mengeluh nyeri seperti di tusuk tusuk, timbul saat beraktivitas dan hilang saat istirahat,
os mengatakan keluhan semakin lama semakin memberat.

nyeri yang dirasakan pada lutut dapat merupakan gejala Osteoarthritis,


Rheumatoid arthritis, dan gout dimana terjadi proses inflamasi atau degenerasi
pada sendi sehingga dapat menyebabkan nyeri pada sendi, gangguan saat
beraktifitas, keterbatasan gerakan, dan proses inflamasi pada sendi.
Selain itu os juga mengeluh pusing kepala, pusing dirasakan pada belakang kepala
disertai keluhan leher terasa berat dan kaku, os mengatakan mempunyai darah tinggi
sejak berumur 40 tahun namun tidak rutin minum obat.

salah satu gejala darah tinggi (hipertensi) adalah nyeri kepala (pusing), jantung
berdebar debar, pengelihatan buram, kelelahan, detak jantung tidak teratur.
Konsumsi obat hipertensi yang tidak teratur dapat menyebabkan naiknya tekanan
darah sehingga dapat menimbulkan gejala tersebut
Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal. Riwayat keluarga dengan keluhan
serupa ada, yaitu pada bapak dan ibu Os pernah mengalami darah tinggi dan nyeri
kaki. Riwayat trauma ada, yaitu jatuh dari tangga.

Riwayat trauma berupa jatuh dari tangga dapat menjadi salah satu etiologi awal
terjadinnya osteoarthritis Cedera ligament di lutut yang berulang dan fraktur akan
menimbulkan lesi osteochondral
Setelah berobat di puskesmas os didiagnosis osteoarthritis. Saat ini os masih dalam
perawatan dokter umum puskesmas. Pengobatan yang diberikan oleh dokter adalah
meloxicam 2 x 7,5mg dan amlodipine 1 x 5mg.

Penatalaksanaan OA baik secara non farmakologik dan farmakologik yang semula


hanya ditujukan untuk mengurangi rasa nyeri, mempertahankan atau meningkatkan
fungsi gerak sendi, mengurangi keterbatasan aktivitas fisik sehari-hari, meningkatkan
kemandirian dan kualitas hidup seseorang terkait OA. Penatalaksanaan pasien OA
tahap awal adalah pemberian edukasi tentang penyakit osteoarthritis dan faktor yang
memperberat gejala penyakit pasien farmakologi dari pasien OA dengan nyeri yang
ringan hingga sedang adalah dengan pemberian acetaminophen atau NSAID. Pada
pasien OA dengan nyeri sedang hingga berat dapat diberikan NSAID COX-2 Inhibitor
Spesifik hingga injeksi kortikosteroid ke dalam sendi.
anamnesis holistik yang dilakukan dengan cara pendekatan pasien (patient centered
approach) dalam rangka memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan
pasien mengenai keluhannya tersebut, serta memperoleh keterangan untuk dapat
menegakkan diagnosis. Selain itu, untuk pendekatan diagnosis juga memerlukan 5 aspek
yaitu :
• Aspek Personal: alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran dan persepsi pasien
• Aspek Klinis: Masalah medis, diagnosis kerja berdasarkan gejala dan tanda
• Aspek risiko internal: seperti pengaruh genetik, gaya hidup, kepribadian, usia, gender
• Aspek risiko eksternal dan psikososial: berasal dari lingkungan (keluarga, tempat kerja,
tetangga, budaya)
• Penilaian Fungsi Sosial: Penilaian terhadap derajat fungsional pasien pada saat ini
(diwaktu yang bersangkutan)
Menurut teori lingkungan adalah sesuatu yang ada diluar host (pejamu) baik benda mati,
benda hidup, nyata atau abstrak , seperti suasana yang dibentuk akibat interaksi elemen-
elemen termasuk host yang lain. Lingkungan rumah merupakan salah satu faktor yang
memberikan pengaruh besar pada kesehatan
Kesimpulan

1. Masalah yang didapatkan pada pasien ini adalah Osteoarthritis yang masih dalam
pengobatan intensif oleh dokter.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah pasien adalah:


• Faktor biologis, dimana mekanisme terjadinya osteoarthritis dapat dipengaruhi oleh
faktor genetik dan lingkungan. Pada kasus ini orang tua pasien juga pernah
menderita keluhan yang sama. Didukung dengan riwayat trauma jatuh dari tangga
• Faktor kebiasaan dan gaya hidup, dimana pasien sering mengkonsumsi makanan asin
yang banyak mengandung garam serta olahraga yang masih kurang.
3. Penatalaksanaan secara komprehensif terhadap Ny. AR yaitu farmakologi dan
non farmakologi. Terapi farmakologi diberikan obat Meloxicam 2x7,5mg dan
amlodipine 1 x 5mg tablet dan terapi non-farmakologi berupa edukasi dan saran
untuk pasien agar mengkonsumsi yang makanan rendah garam, membatasi
konsumsi makanan yang asin, mengkonsumsi air putih yang cukup, berolahraga
ringan minimal 2x seminggu, rutin kontrol ke dokter, dan minum obat secara
teratur.

Anda mungkin juga menyukai