Tidak didapati perbedaan insiden antara iklim panas maupun dingin tetapi
pada beberapa penderita didapatkan adanya riwayat terpapar udara dingin
atau angin berlebihan.
Patofisiologi
Anamnesa
wajah terasa tebal sulit digerakan, mulut mencos kekanan( tertrik kekanan).
Sering merasakan sakit dibelakang telinga, mata susah menutup, air keluar saat
berkumur, makan terkumpul disisi yang sakit
Pemeriksaan gerak
Angka prosentase masing-masing posisi harus dirubah menjadi score dengan kriteria
sebagai berikut :
Saat istirahat : 20 point
Mengerutkan dahi : 10 point
Menutup mata : 30 point
Tersenyum : 30 point
Bersiul : 10 point
Permasalahan fisioterapi
(1) adanya asimetris pada wajah,
(2) adanya rasa kaku dan tebal pada wajah sisi yang lesi,
(3) adanya penurunan kekuatan otot wajah pada sisi yang lesi.
Diagnosa fisioterapi
Gangguan gerak dan fungsi otot wajah dikarena kelemahan otot – otot wajah
Program fisioterapi
Tujuan jangka pendek
Mengurangi rasa kaku dan tebal pada wajah sisi yang lesi,
Meningkatkan kekuatan otot wajah pada sisi yang lesi.
Mengembalikan simetris pada wajah
menggunakan gelombang
elektromagnetik dengan
Pengaplikasian IR
Pemasangan IR tegak lurus pada
cm.
Electrical stimulation (ES)
dalam
Fungsi ES
Menstimulasi otot yang dapat mencegah atau
memperlambat terjadinya atrofi
Pengaplikasian ES
Es diaplikasikan pada motor point dari 8 otot
wajah yang disarafi oleh saraf fascialis. Dimana 1
titik motor point sebanyak 30 kontraksi.
Massage
Massage merupakan stimulasi pada
jaringan lunak untuk meningkatkan
Tujuan massage
fleksibilitas, merangsang reseptor sensoris untuk mencegah terjadinya perlengketan jaringan
jaringan pada kulit sehingga memberikan efek
memberikan efek rileksasi dengan cara memberikan
rileksasi, dan mengurangi spasme pada wajah
penguluran pada jaringan yang superfisial yakni otot-
otot wajah
Pengaplikasian massage
mengurangi rasa kaku atau rasa tebal pada wajah
Dalam pengaplikasian massage yang terkena lesi, juga meningkatkan proses
menggunakan 3 teknik metabolisme sehingga sifat fisiologi otot terpelihara
serta untuk rileksasi otot-otot wajah
1. Efflurage
2. Thumb kneeding
3. Tapping
Mirror exercise
Pada Bell’s Palsy merupakan latihan “biofeedback” dengan menggunakan
cermin dan diperlukan partisipasi aktif baik dari penderita maupun terapis,
dengan tujuan meningkatkan kekuatan otot wajah serta mencegah terjadinya
kontraktur otot-otot. Wajah
diberikan yaitu :
Saran
Fisioterapis hendaknya melakukan evaluasi sebelum melakukan terapi dan
selalu memberikan Home Program kepada pasien yaitu ;
1. Melaksanakan kompres hangat di sisi wajah yang mengalami kelemahan
2. Melakukan senam otot-otot wajah (Facial Exercise)
3. Mengurangi kontak langsung dengan udara dingin
SEKIAN
TERIMA KASIH