STUDI KASUS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. S
Umur : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Sopir
Alamat : Gumantar Rt 9, Karangmalang
Nomor CM : 2561xx
B. SEGI FISIOTERAPI
1. Deskripsi Pasien dan Keluhan Utama (Auto Anamnesis)
a. Keluhan Utama : Pasien merasa sakit dan nyeri pada bahu sebelah
kiri.
b. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh nyeri pada bahu
sebelah kiri. Nyeri dirasakan sejak 2 bulan yang lalu, kesulitan saat
mengangkat tangan, nyeri dirasakan pada malam hari.
c. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada riwayat keluarga yang
sama seperti pasien dan status sosial baik
24
2x500mg, Myores 2x1, dan Ostovel 2x1. Kemudian dirujuk ke poli
Rehabilitasi Medik lalu mendapat diagnosis Frozen Shoulder Sinistra dan
mendapat tindakan fisioterapi berupa MWD, Ultrasound dan terapi
latihan.
C. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
1. Pemeriksaan Tanda Vital (Umum)
Nadi : 78 x / menit
Tensi : 128/85 mmHg
Frekuensi Nafas : 21x/ menit
No. Lokasi Tingkat Suhu : 37 °C
kesakitan Berat Badan
0 Sakit kaku pada leher atas A
: 76 Kg
1 Sakit pada leher bawah C
Tinggi Badan
2 Sakit pada bahu kiri D
: 167 cm
3 Sakit pada bahu kanan A
4 Sakit pada lengan atas kiri D
5 Sakit pada punggung A
Pemeriksaan Subjektif
6 Sakit pada lengan atas kanan A
Tabel 3.1 Hasil Nordic
7 Sakit pada pinggang A Body MapKeterangan:
Questionare
8 Sakit pada pantat (buttock) A
(A):Putih (Tidak Sakit)
9 Sakit pada pantat (Buttom) A
(B):Hijau (Sedikit Sakit)
10 Sakit pada siku kiri A
(C):Kuning (Sakit)
11 Sakit pada siku kanan A
12 Sakit pada lengan bawah kiri A (D):Merah (Sangat Sakit)
2. Inspeksi/Observasi
4. Joint Test
26
5. Kemampuan Fungsional
a. Skala Nyeri : 42
6. Pemeriksaan Spesifik
27
D. Algoritma
28
SWD Nyeri Nyeri
berkurang
Respon Respon
Pasien Spasme otot Pasien
US Spasme otot supraspinatus,otot
supraspinatus otot upper trapezius dan
upper trapezius dan otot deltiodeus
Visual TENS otot deltiodeus berkurang Visual
Analouge Analouge
Scale Scale
(VAS) (VAS)
Resisted active Keterbatasan Meningkatkan
exercise ROM ROM
Goniomete Goneimete
r r
Home Program
Keterangan:
Jalur patologi :
Jalur evaluasi :
Intervensi :
Hasil yang diharapkan:
E. KODE DAN KETERANGAN PEMERIKSAAN ICF
1. Body Function
B 715 : Stabilitas Fungsi Sendi
2. Activities and participation
D 5400 : Memakai baju
D 5401 : melepas baju
3. Environmental Factors
E 910: kehidupan bermasyarakat
4. Body Structure
S 720 : Struktur region bahu
F. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
29
1. Impairment:
a. Nyeri gerak pada gerakan abduksi
b. Keterbatasan ROM pada gerakan abduksi
c. Spasme pada otot supraspinatus, otot upper trapezius dan otot
deltoideus
2. Functional Limitation:
Kesulitan dalam berpakaian, menggunakan pakaian dan mengambil
benda yang tinggi
3. Disability/Participation restriction:
G. PROGRAM FISIOTERAPI
a. Jangka pendek:
Menurunkan nyeri, meningkatkan ROM dan mengurangi spasme
otot supraspinatus, otot upper trapezius dan otot deltoideus
b. Jangka panjang:
Mengembalikan fungsi dalam melakukan aktivitas sehari-hari
c. Teknologi Intervensi:
Micro Wave Diathermy (MWD)
Ultrasound (US)
Resisted active exercise
2. Home program:
2. Rencana Evaluasi
30
b. VAS : Mengetahui tingkatan nyeri yang dirasakan pasien
c. Goniometer : Mengukur perubahan ROM pada bahu kiri
H. PROGNOSIS
1. Quo Ad Vitam : Bonam
2. Quo Ad Functionam : Bonam
3. Quo Ad sanam : Bonam
I. PELAKSANAAN TERAPI
Pelaksanaan :
Intensitas channel 5
b. Ultrasound (US)
Pelaksanaan :
1. Persiapan alat
31
2. Pasien diminta dalam posisi tidur tengkurap dalam keadaan
nyaman dan rileks
3. Oleskan gel pada transduser US
4. Atur intensitas yang akan diberikan
5. Tempelkan transduser US pada bagian titik di bahu yang
mengalami rasa nyeri, kemudian mulai gerakan transduser US
dengan gerakan secara circuler di area bahu tersebut.
6. Jagalah tranduser US selalu menempel dan tidak terangkat dari
kulit atau membuat celah udara pada saat pengaplikasian agar
gelombang suara yang dikeluarkan dapat masuk ke jaringan
yang menjadi sasaran
7. Tanyakan pasien apakah sudah merasakan sensasi seperti
tertusuk-tusuk ringan setelah diaplikasikan US, jika terlalu
keras maka atur intensitas yang diberikan dengan menurunkan
intensitasnya.
8. Dosis:
Durasi 5 menit
Arus continous
Intensitas 2 W / cm2
Pelaksanaan :
1. Persiapan alat
2. Pasien dalam posisi nyaman dan rileks
3. Pasangkan pad TENS pada daerah triggerpoint pada bahu kiri
4. Atur intensitas yang akan diberikan
32
5. Tanyakan pasien apakah sudah merasakan sensasi yaitu aliran
listrik ringan setelah diaplikasikan TENS, jika terlalu keras atur
intensitas yang diberikan dengan menurunkan intensitasnya.
6. Dosis:
Arus Constant
Frekuensi : 150 Hz
Intensitas : 17 mA
Waktu 10 menit
Pelaksanaan :
Pelaksanaan
33
Tabel 3.2 Respon Pasien
Tanggal Respon Pasien
T0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
T1
Goniometer
Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Bahu Kiri dengan
Goniometer
T0 S: 43˚- 0 - 100˚
F: 95˚- 0 - 45˚
34
R (F 90˚): 40˚ - 0 - 60˚
T1 S: 43˚- 0 - 100˚
F: 95˚- 0 - 45˚
R (F 90˚): 40˚ - 0 - 60˚
35