Pendahuluan 3
Warni Lusiana (13/347427/PA/15236)
Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang menekankan
pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan perbedaan
kebudayaan. Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah para
pendukung kebudayaan, baik secara individual maupun secara
kelompok, dan terutama ditujukan terhadap golongan sosial askriptif
yaitu suku bangsa (dan ras), gender, dan umur.
Pengertian 4
Warni Lusiana (13/347427/PA/15236)
( lanjutan)
6
Warni Lusiana (13/347427/PA/15236)
PENTINGNYA multikulturalisme
7
Lathifah Puji Hastuti (13/347428/PA/15237)
Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang mampu
tetap bertahan karena didalamnya terdapat mekanisme
rekognisi. Produk hukum legitim yang dihasilkan oleh
masyarakat majemuk tidak serta merta ada, namun hadir
melalui mekanisme penyesuaian dan rekognisi, serta dialog
komunikatif antar berbagai pihak yang berkepentingan.
Multikulturalisme tanpa rekognisi hanya akan menjadi
sumber konflik dan perang kepentingan. Rekognisi,
adaptasi, toleransi, dan saling mengerti menjadi prinsip
utama dalam masyarakat multikultural.
Masyarakat Majemuk 8
Lathifah Puji Hastuti (13/347428/PA/15237)
PREMIS MULTIKULTURALISME
9
Lathifah Puji Hastuti (13/347428/PA/15237)
PREMIS MULTIKULTURALISME
10
Lathifah Puji Hastuti (13/347428/PA/15237)
Masalah Multikulturalisme
o Potensial maupun aktual, berupa:
benturan atau konflik budaya (clash of civilization,
culture war),
stigmatisasi atau prasangka etnis, perlakuan
dan/atau kebijakan diskriminatif,
hubungan eksploitatif, bias (perlakuan tak adil),
ketakadilan ekonomi-politik,
mental superior/inferior,
kekerasan fisik dan/atau simbolis
11
Sri Nessy Handayani Br Purba (13/347431/PA/15238)
Tindakan Pro-multikulturalisme
Urgensi Multikulturalisme di
Indonesia 13
Sri Nessy Handayani Br Purba (13/347431/PA/15238)
Dengan demikian, paham kebangsaan tetap dimungkinkan
dapat berjalan walaupun berdiri diatas fondasi perbedaan.
Multikulturalisme mendapat peluang, dengan catatan tidak
terjebak pada relativisme. Sementara paham persatuan tidak
dapat memaksakan kehendak mayoritas untuk tunduk dalam
doktrin totalitarian. Maka, multikulturalisme di Indonesia
tetap harus disertai rasionalitas dan dialog-dialog diskursif
antar kepentingan.
Urgensi Multikulturalisme di
Indonesia 14
16
Zuzan Crystalia Griapon (13/)
Tanggung jawab kita …
• Kepedulian dan tanggung jawab itu pada
dasarnya merupakan tanggung jawab
kemanusiaan, yang kadang mengharuskan
kesediaan dan keberanian kita melakukan
pelintasan batas-batas identitas kultural.
• Masing-masing kita harus menjadi bagian solusi
dalam memajukan multikulturalisme, bukan
justru menimbulkan masalah.
17
Zuzan Crystalia Griapon (13/)
TERIMAKASIH
MATUR NUWUN
18