METODE
PENDAHULUAN
PENELITIAN
KESIMPULAN
HASIL
TINJAUAN
&
PUSTAKA
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
BIOSENSOR GLUKOSA
• Biosensor glukosa banyak dikaji, dikembangkan dan
diaplikasikan, yaitu untuk memantau kandungan
glukosa dalam darah ataupun urin, terutama pada
penderita diabetes mellitus (Sultana, 2004)
• Dalam biosensor glukosa digunakan suatu enzim
yaitu glukosaoksidase (G-Oks)NH2 untuk
mengkatalisis oksidasi glukosa yang (dengan adanya
O2 dan H2O) menghasilkan asam glukonat dan H2O2
(Libertino et al., 2008). Reaksi ini terjadi pada
permukaan elektroda di mana (G-Oks)NH2
dilapiskan.
MASALAHNYA ???
• Enzim cenderung mengalami disorientasi dan
denaturasi, tidak stabil pada kenaikan temperatur,
perubahan pH dan goncangan apabila tidak
diembankan pada suatu matriks
• Enzim pada biosensor umumnya diimmobilisasikan
pada permukaan suatu matriks, akan tetapi matriks
pada biosensor yang sudah beredar di pasaran dewasa
ini terbuat dari bahan polimer organik seperti resin,
fiber, dan gel organik yang ternyata kurang stabil dan
mudah terserang mikroba sehingga tidak dapat
diregenerasi dan menimbulkan masalah lingkungan.
SOLUSI
Karakterisasi dengan XRD Kalsinasi pada suhu 600°C Oven pada suhu 120°C
dan FTIR selama 6 jam selama 12 jam
• Pembuatan Larutan Natrium Silikat
Dipanaskan 80°C
1 g SiO2 7.4 mL NaOH 1M selama 2 jam sambil
diaduk
Diendapkan 24 jam,
kemudian ambil fasa
cairnya
• Penentuan Rasio Molar Surfaktan:Silika Optimum
Dipanaskan 60°C sambil
4 g Pluronic P123 150 ml HCl 1.6M diaduk sampai larut
sempurna
H2O bending
Si-O-Si
asym.streching
1/cm
cm-1
Kembali
Puncak karakteristik SiO2 amorf
Kembali
SBA-15-1 100nm(a),50nm(b),dan 20nm(c)
SBA-15-3 100nm(a),50nm(b),dan 20nm(c)
SBA-15-5 100nm(a),50nm(b),dan 20nm(c)