Anda di halaman 1dari 27

OSTEOARTHRITIS

MELANA RINI SUTRA WARNI


(1802050241)
Osteoarthritis (OA) = Osteoartrose = Artrose
= arthritis deformans
Yunani “ arthron = sendi “
Latin “ deformare = cacat bentuk “

Osteoarthritis terjadi karena degradasi pada rawan sendi,


merupakan penyakit sendi degeneratif, remodelling tulang, dan inflamasi.
biasa mempengaruhi terutama sendi Ditandai dengan kerusakan dan hilangnya kartilago
diartrodial perifer dan rangka aksial. artikular yang berakibat pada pembentukan
osteofit, rasa sakit, pergerakan yang terbatas,
deformitas, dan ketidakmampuan.
Osteoarthritis Primer

• Bersifat idiopatik dan dapat bersifat general atau lokal

Osteoarthritis Sekunder
• Terjadi akibat adanya faktor risiko yang teridentifikasi atau
adanya penyebab, seperti :
• trauma sendi
• abnormalitas anatomis
• infeksi
• neuropati
• hemofilia
• perubahan metabolik pada kartilago (hemokromatosis)
• perubahan tulang subkondral (akromegali, penyakit Paget)
PATOFISIOLOGI
Kerusakan fokal tulang rawan sendi yang progresif Pembentukan tulang baru pada sendi dan tepi sendi

Perubahan Metabolisme Tulang

Peningkatan aktifitas enzim yang merusak makro


molekul matrix tulang rawan sendi

Penurunan kadar proteoglikan

Berkurangnya kadar air tulang rawan sendi

Permukaan tulang rawan sendi terpecah belah dengan robekan

Timbul laserasi OSTEOARTRITIS


GAMBARAN KLINIS
FAKTOR-FAKTOR RISIKO OSTEOARTHRITIS


Umur Jenis Kelamin Suku Bangsa Genetik

Kelemahan
Kegemukan Nutrisi Trauma
Otot
TANDA- TANDA & GEJALA KLINIS
Nyeri Sendi

Tanda Hambatan
Peradangan Gerakan Sendi

Perubahan
Kaku Pagi
Gaya Berjalan

Pembengkakan
Sendi yg Krepitasi
Asimetris

Deformitas
FASE PEMBENTUKAN OSTEOARTHRITIS
• Ketika terjadi degradasi pada rawan sendi, rawan sendi berupaya melakukan perbaikan sendiri
Inisiasi dimana kondrosit mengalami replikasi dan memproduksi matriks baru.

• Sel mejadi kurang sensitif terhadap IGF-1 → meningkatkan pro-inflamasi sitokin dan jumlah
Inflamasi leukosit yang mempengaruhi sendi.

• Peningkatan aktivitas fibrinogenik dan penurunan aktifitas fibrinolitik → penumpukan trombus


dan komplek lipid pada pembuluh darah subkondral → iskemik dan nekrosis jaringan →
Nyeri lepasnya prostaglandin & interleukin

• IL-1 → meningkatkan sintesis enzim yang mendegradasi rawan sendi


Degradasi
TERAPI NON FARMAKOLOGI
memberitahukan pada pasien tentang penyakit, prognosis, dan
Edukasi
pendekatan manajemennya.

mengurangi gejala & meningkatkan kualitas hidup pasien yang


Olahraga
mengalami OA.

Konseling berat badan berlebih merupakan faktor risiko dan faktor yang
akan memperberat penyakit OA. Maka, harus diusahakan
diet mendekati berat badan ideal.

Terapi Fisik dan meliputi rentan pergerakan pasif dan latihan air → mengurangi nyeri,
Rehabilitasi menguatkan otot, memperbaiki fungsi sendi dan pergerakan, dan
Medik/ menurunkan ketidakmampuan, seta membantu menjaga dan
Fisioterapi mengembalikan rentan pergerakan sendi dan spasmus otot.
Terapi dapat membantu aktivitas hidup sehari-hari dengan Alat bantu
dan ortotik (tongkat, alat pembantu berjalan, alat bantu gerak,
Okupasional heel cups, dan insole).

Aplikasi stimulasi saraf elektrik transkutan (TENS), dan akupuntur


Panas dapat dipertimbangkan.

Penigkatan
Asupan berhubungan dengan pengurangan progresi dan nyeri OA.
Vitamin C

Ultrasound memfasilitasi ekstensibilitas tendon, melemaskan otot dan


(diatermi) mengurangi nyeri.
TERAPI FARMAKOLOGI
GOLONGAN AINS
Mekanisme Kerja Menghambat sintesa prostaglandin, dimana kedua jenis cyclo-oxygenase diblokir

Meredakan tanda-tanda dan gejala nyeri ringan dan sedang, nyeri berlanjut atau
Indikasi
nyeri berulang akibat radang

Hipersensitivitas terhadap asetosal atau AINS lainnya, asma, angiodema, urtikaria,


Kontraindikasi
tukak lambung, perdarahan saluran cerna

Hati-hati pada pasien usia lanjut, alergi, kehamilan dan menyusui, gangguan
Peringatan
koagulasi, gagal ginjal, payah jantung, gagal hati, tukak lambung aktif.

Efek ulcerogen, Gangguan fungsi ginjal, Reaksi kulit, Efek sentral, Gangguan fungsi
Efek Samping
hati.
CONTOH OBAT
Nama Obat Dewasa Anak-Anak Aturan Pakai
Salisilat
Aspirin 2,6 – 5,2 g 60 – 100 mg/kg 4 x sehari
Diflunisal 0,5 – 1,5 g 5 – 10 mg/kg 2 x sehari
Asam Asetat


Diklofenac 150 – 200 mg 0,5 – 1 mg/kg 3 – 4 x sehari
Indometasin 50 – 200 mg 2 – 4 mg/kg 2 – 4 x sehari
Sulindak 300 – 400 mg 4 mg/kg 2 x sehari
Tolmetin 0,6 – 1,8 g 5 – 10 mg/kg 3 – 4 x sehari
Ketorolak 10 mg 0,2 mg/kg 4 – 6 x sehari
Inhibitor COX-2
Celecoxib 200 – 400 mg 2 mg/kg 1 atau 2 x sehari
Valdekoksib 10 mg – 1 x sehari
Nama Obat Dewasa Anak - Anak Aturan Pakai
Fenamat
Meklofenamat 200 – 400 mg 1 – 2 mg/kg 3 – 4 x sehari
Asam Mefenamat 250 – 500 mg 10 mg/kg 4 x sehari
Naftilalkanon
Nabumeton 1–2g 10 – 20 mg/kg 1 atau 2 x sehari
Oksikam


Piroksikam 10 – 20 mg 0,2 – 0,4 mg/kg 1 x sehari
Meloksikam 7,5 – 15 mg 0,1 – 0,3 mg/kg 1 x sehari
Asam Propionat
Fenoprofen 300 – 600 mg 4 mg/kg 3 –4 x sehari
Flurbiprofen 200 – 300 mg 1 – 2 mg/kg 2 – 4 x sehari
Ibuprofen 1,2 – 3,2 g 20 – 40 mg/kg 3 – 4 x sehari
Ketoprofen 150 – 300 mg 1 – 2 mg/kg 3 – 4 x sehari
Naproksen 0,5 – 1,0 g 10 mg/kg 2 x sehari
Oksaprozin 0,6 – 1,8 mg/kg 20 mg/kg 1 – 3 x sehari
Nama Obat Dewasa Anak – Anak Aturan Pakai
Asam Piranokarboksilat

Etodolac 0,2 – 1,2 g 4 – 8 mg/kg 3 – 4 x sehari

Nonasetilasi Salisilat

Diflunisal 500-1000 mg/kg 5 – 10 mg/kg 2 x sehari


GOLONGAN KORTIKOSTEROID
Interaksi dengan protein reseptor spesifik untuk menghasilkan
Mekanisme Kerja perubahan dlm sintesis protein lain. Berdaya menghambat
fosfolipase → pembentukan prostaglandin& leukotrien dihalangi.

Indikasi Sebagai antiinflamasi berdaya antiradang kuat.


Infeksi sistemik, hindari vaksinasi dengan virus aktif pada pasien
Kontraindikasi
yang menerima dosis imunosupresif.

Supresi adrenal (penggunaan jangka lama), Pengurangan dosis


Peringatan yang tiba-tiba dapat menyebabkan insufisiensi adrenal akut,
hipotensi, dan kematian.

Penggunaan jangka lama (diabetes osteoporosis yang


Efek Samping berbahaya bagi usia lanjut), gangguan pertumbuhan pada anak
dan janin pada wanita hamil.
CONTOH OBAT
Nama Obat Dewasa Anak-Anak Aturan Pakai

Kortison 25 mg 1 – 2,5 mg/kg 3 – 4 x sehari

Hidrokortison 20 mg 2 – 4 mg/kg I.V. 4 x sehari

Fludrokortison 150 mg/kg – 1 x sehari

Prednison 5 – 10 mg 1 – 2 mg/kg 1 – 2 x sehari

Prednisolon 5 – 10 mg 1 – 2 mg/kg 1 x sehari

Metilprednisolon 4 mg – 1 – 2 x sehari

Triamsinolon 2,5 – 15 mg – Setiap 1 – 7 hari

Betametason 0,5 – 1 mg 0,01 – 0,2 mg/kg 1 x sehari

Deksametason 4 – 12 mg 0,15 mg/kg 1x sehari


GOLONGAN ANALGESIK NON NARKOTIK
Asetaminofen (Analgesik Oral)
Mekanisme Kerja menghambat sintesis prostaglandin pada sistem saraf pusat.

Dosis 325 – 650 mg

Aturan Pakai 4-6 x sehari

Indikasi meredakan nyeri ringan sampai sedang

Kontraindikasi pasien dengan fenilketonuria & pasien yg membatasi masukan fenilalanin

Peringatan berkurangnya fungsi hati dan ginjal, ketergantungan pada alkohol

Efek Samping jarang : kecuali ruam kulit; kelainan darah; kerusakan hati (jangka panjang)
Kapsaisin (Analgesik Topikal)
Bekerja dengan pelepasan dan pengosongan substansi P dari
Mekanisme Kerja
serabut saraf.

Dosis Cream : 0,025% ; 0,075 %

Aturan Pakai 3 – 4 x sehari

menghilangkan rasa sakit pada sendi yang dipengaruhi.


Indikasi
Membutuhkan waktu 2 minggu untuk bekerja.

jangan mengoleskan pada mata atau mulut dan cuci tangan setelah
Peringatan
penggunaan.

rasa terbakar atau sengatan untuk sementara pada area yang


Efek Samping
dioleskan
Glukosamin dan Kondroitin
(Analgesik Topikal)
Mekanisme Kerja mengurangi penyempitan ruang sendi

menghilangkan atau meringankan nyeri sehingga


Indikasi
menghentikan proses artrose

Dosis 500 mg 3 x sehari atau 1500 mg 1 x sehari


GOLONGAN ANALGESIK NARKOTIK
menduduki reseptor-reseptor nyeri di sistem saraf pusat, hingga perasaan nyeri
Mekanisme Kerja
dapat diblokir. Menyebabkan ketagihan.

Indikasi nyeri sedang sampai berat; terutama yang berasal dari viseral

depresi napas akut, alkoholisme akut, dan risiko ileus paralitik; akut abdomen,
Kontraindikasi
peningkatan tekanan kranial atau cedera kepala.

hipotensi, hipotiroidisme, asma, hipertrofi prostat, wanita hamil &menyusui


Peringatan kerusakan ginjal pada penderita lanjut usia dan sakit parah; ketergantungan; tidak
dianjurkan pada anak dan harus dihindari seluruhnya pada anak <1 tahun.

mual, muntah, konstipasi, dan rasa mengantuk, depresi napas dan hipotensi (pada
Efek Samping
dosis besar)
CONTOH OBAT
Nama Obat Dewasa Aturan Pakai Anak-Anak Aturan Pakai
oral 10 - 20 mg
Morfin 3 - 6 x sehari oral 0,1 - 0,2 mg/kg 2 x sehari
garam HCl

s.c / i.m 5 - 20 mg 3 - 6 x sehari

oral 15 - 60 mg
Kodein 3 - 6 x sehari >1 thn : 0,5 mg/kg 3 - 6 x sehari
garam HCl

i.v. 0,05 mg +
Fentanil
2,5 mg droperidol

oral 2,5 – 10 mg
Metadon 4 - 6 x sehari
garam HCl

50 – 100 mg
Tramadol Setiap 4 – 6 jam
(max 400 mg/hari)
OBAT OA LAIN
INJEKSI ASAM HYALURONAT
Meningkatkan viskositas cairan sinovial, membentuk matriks tulang rawan melalui
Mekanisme Kerja
agregasi dengan proteoglikan (jumlah yang sedang dan sementara waktu)

Indikasi menurunkan rasa sakit yang berkaitan dengan OA lutut

Dosis 2 – 2,5 ml , 5 - 6x dengan interval 1 minggu.

Injeksi ditoleransi dengan baik, tetapi pembengkakan sendi akut dan reaksi kulit
Efek Samping
lokal (mis. Rash, ecchymoses, atau pruritus) telah dilaporkan.

Sediaan Beredar Sodium Hyaluronat (Hyalgan), Hylan G-F 20 (Synvisc)


STEROID INTRA-ARTIKULER
(triamsinolone hexacitonide dan methyl prednisolone)
mampu mengurangi rasa sakit walau hanya dalam waktu
Indikasi
singkat.


Sendi besar (lutut) : 40-50 mg/inj.
Dosis
Sendi kecil : 10 mg.

tidak dianjurkan penyuntikan lebih dari sekali dalam kurun 3

Peringatan bulan atau setahun 3x terutama untuk sendi besar penyanggah

tubuh.
Stem cells (Intraartikular)
Untuk terapi nyeri OA terutama pada lutut, peningkatan status

fungsional lutut dan kemampuan berjalan kaki, peningkatan

ketebalan tulang rawan, perluasan jaringan perbaikan tulang dan


Indikasi
penurunan pembengkakan subchondral.

Memiliki potensi regenerasi kartilago artikular yang hancur

dalam lutut osteoarthritic

Dosis 2 x dalam 1 tahun (Setiap 6 bulan sekali)


OPERASI / PEMBEDAHAN ORTOPEDI

Realignment Osteotomi Arthroplasty

Permukaan sendi direposisikan Permukaan sendi yang arthritis

dengan cara memotong tulang dan dipindahkan, dan permukaan sendi yang

merubah sudut dari weight bearing. baru ditanam.

Tujuan : membuat karilago sendi yang Permukaan penonjang biasanya

sehat menopang sebagian besar berat terbuat dari logam yang berada dalam

tubuh. high-density polyethylene.


Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai