DISUSUN OLEH:
NADIF TUZAIROH (1702050085)
M. UBAIDILLAH (1702050090)
PRISCA KHOIRUN NISAH (1702050127)
RAKHMAH DWI PUTRI (1702050129)
OLEH:
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kerja lapangan
Diploma III Farmasi Universitas Muhammadiyah Lamongan
Disetujui Oleh:
Mengetahui:
Ketua Program Studi DIII Farmasi
Universitas Muhammadiyah Lamongan
ii
KATA PENGANTAR
PujisyukurkamipanjatkankepadaTuhanYang MahaEsaatassegala
rahmatdankarunia-Nya sehinggakamidapatmenyelesaikanPraktekKerja
Lapangan(PKL) sertaLaporanPraktek KerjaLapangandiApotek L-Fansyang
dilaksanakan pada Juni 2020 dengan baik dan lancar. PraktekKerja
Lapangandiapotekdilakukansalahsatubentuk praktekpengabdianprofesipara calon
farmasisuntukmemperolehgelarDIIIFarmasidiFakultasFarmasi Universitas
Muhammadiyah Lamongan.
Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada bulan Juni di Apotek L-
Fans ini bertujuan untukmemberikanbekalpengetahuan,ketrampilan,
danpengalamandalampengelolaanapotekkepada mahasiswa serta meningkatkan
kemampuan dalam mengabdikan profesinyakepadamasyarakat.
KegiatanPraktekKerjaLapanganinidapatterlaksana denganbaiktidak
terlepasdaribimbingandanbantuan berbagaipihak baiksecara langsungmaupun
tidaklangsung. Pada kesempatanini,kamimengucapkanterima kasihatas
kesempatan,perhatian,bimbingansertakerjasamayangtelahdiberikanselama dan
sesudah pelaksanaanPraktek KerjaLapangankepada:
1. Bpk. Drs. H. Budi Utomo, M.Kes, selaku Ketua Universitas Muhammadiyah
Lamongan.
2. Bpk. Arifal Aris, S.Kep., Ns., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Lamongan.
3. Bpk. apt. Sri Bintang Sahara M.K.N.,
M.Farm selaku Ketua Program Studi DIII Farmasi Universitas Muhammadiyah
Lamongan
4. Ibu apt. Devi RistianO. S. Farm., M.Si selaku PembimbingPraktek Kerja
Lapangan (PKL) yang telahmeluangkanwaktunyauntukmembimbing
penulis,sehinggadapat menyelesaikan laporan ini
5. Bpk. apt. Arief Alvian Rahman
S.FarmselakuPembimbingApotek,Apotekerpengelola apotek yang
telahbersediamemberikanizin,petunjuk,nasihatdanbimbingan selamapraktek
iii
kerjaprofesi diapotek L-Fans Parengan.
6. Ibu. apt. Zumatul Amilin S.FarmselakuPembimbingApotek,Apotekerpengelola
apotek yang telahbersediamemberikanizin,petunjuk,nasihatdanbimbingan
selamapraktek kerjaprofesi diapotek L-Fans Parengan.
7. Segenap karyawan ApotekL-Fans yang senantiasa membant dan
memberikan informasiyangdibutuhkan.
8. Orang tua dan saudara kami tercinta yang telah memberikan dorongan,
nasehat, doarestunya, sehinggakamidapat menjalankan PKLdengan lancar.
9. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan PKLini.
Kamimenyadaribahwa laporaninimasihbanyakkekurangan danjauhdari
sempurna.Kamisangatmengharapkansarandankritikyang bersifatmembangun
darisemua pihak demikesempurnaanlaporanini. Semoga laporan Praktek Kerja
Lapanganinidapatmemberikanmanfaatserta menambahpengetahuandibidang per
apotekan,dapatbermanfaatbagisemua pihak, memberikan kemajuan bagi dunia
kefarmasian padakhususnyadan dunia kesehatan padaumumnya.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
i
ii
iii
v
vii
viii
ix
BAB I PENDAHULUAN
2
2
2
3
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
4
4
5
7
BAB III TINJAUAN KHUSUS TEMPAT PKL
8
8
8
10
12
BAB IV KEGIATAN PKL DAN PEMBAHASAN
13
14
15
16
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
18
18
19
20
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Lokasi, Sarana dan Prasarana di Apotek
L-Fans Parengan ......................................
9
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Struktur Organisai di Apotek L-Fans
Parengan.................................................... 10
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Gudang Obat Apotek L-Fans
Parengan.............................................. 24
Lampiran 2 Surat Pesanan Apotek L-Fams
Parengan............................................... 25
ix
BAB I
PENDAHULUAN
2
Mengingat tidak kalah pentingnya peranan Tenaga Teknis Kefarmasian
dalam menyelenggarakan apotek, kesiapan institusi pendidikan dalam menyedia-
kan sumber daya manusia calon Tenaga Teknis Kefarmasian yang berkualitas
menjadi faktor penentu. Oleh karena itu, Program Studi Diploma III Farmasi
Universitas Muhammadiyah Lamongan bekerja sama Apotek L-Fans Parengan
untuk menyelenggarakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang berlangsung dari
tanggal 01 Juni – 26 Juni 2020. Kegiatan PKL ini memberikan pengalaman
kepada calon Ahli Madya Farmasi untuk mengetahui pengelolaan suatu apotek
dan pelaksanaan pengabdian Ahli Madya Farmasi khususnya di apotek.
1.2 Tujuan PKL
Kuliah Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di Apotek L-Fans
Parenganbertujuan :
1. Memahami peran, fungsi dan tugas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian di
apotek.
2. Membandingkan ilmu yang dipelajari dengan kenyataan yang dialami di
lapangan, yaitu mampu melaksanakan standar pelayanan farmasi di dunia
perapotekan, khususnya masyarakat pada umumnya.
3. Menambah pengetahuan mengenai aplikasi ilmu farmasi dan
menumbuhkembangkan sikap mandiri, kreatif dan inovatif.
4. Memberikan gambaran yang luas dan jelas mengenai seluruh manajerial dan
pelayanan farmasi di perapotekan dan menjamin penggunaan obat yang
rasional dalam hal pengabdian masyarakat (pharmaceutical care)
5. Mengetahuistrategipengadaan,pengelolaanobat,danpelayananpembekalan
farmasi
6. Mengetahui pelaksanaan pelayanan kefarmasian khususnyakonsultasi dan
konselingdi Apotek L-Fans Parengan
7. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di apotek, untuk
dijadikangambaran danpembelajaran bagimahasiswa danmenghadapi
dinamika lapangan kerjakemudian hari.
3
1.3 Manfaat PKL
1.3.1 Bagi Apotek
1. Apotek diharapkan mengenal mahasiwa PKL yang bekerja dan belajar
selama di apotek
2. Apotek dapat memberi tugas kepada mahasiswa PKL untuk kepentingan
pelayanan sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
3. Selama proses pendidikan melalui kerja lapangan, mahasiswa PKL lebih
mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan
Apotek. Karena itu, sikap mahasiwa PKL dapat dibentuk sesuai dengan ciri
khas kerja di Apotek.
4. Memberi kepuasan bagi Apotek karena diakui ikut serta menentukan masa
depan anak bangsa melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL).
1.3.2 Bagi Intitusi
Tujuan Pendidikan untuk memberikan keahlian yang profesional bagi
peserta didik dan lebih terjamin. Terdapat kesesuaian yang lebih antara teori yang
telah dipelajari selama diperkuliahan dan bisa di terapkan di tempat PKL.
1.3.3 Bagi Mahasiswa
Sebagai tempat untuk menerapkan apa yang telah dipelajarai selama
dibangku perkuliahan dan sebagai tempat belajar mahasiswa yang lebih bermakna
karena saat lulus nanti akan memiliki keahlian yang professional sebagai bekal
untuk meningkatkan kualitas dan sebagai bekal untuk dirinya secara
berkelanjutan. Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri
dan rasa percaya diri tamatan, dan peserta PKL akan dapat menmbah wawasan
dan ilmu selama bekerja di apotek.
4
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
5
5
11. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik.
12. Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan implan yang tidak
mengandung obat digunakan untuk mencegah, mendiagnosis dan
menyembuhakan tau meringankan penyakit.
13. Bahan medis habis pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk
penggunaan sekali pakai yang daftar produknya diatur sama dasar
peraturan perundang-undangan.
14. Organisai profesi Ikatan Apoteker Indonesia.
15. Kepala Balai POM adalah kepala unit pelaksanaan teknis dilingkungan
badan pengawas obat dan makanan.
16. Kepada badan adalah kepala badan yang tugas dan tanggung jawab di
bidang pengawasan obat dan makanan.
17. Pemerintah daerah kabupaten atau kota adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintah daerah yang memimpin pelaksanaan rusan
pemerintang yang menjadi kewenangan kabupaten atau kota.
18. Direktur jendral adalah direktur jendral pada kemnterian kesehatan yang
tugas dan tanggung jawab di bidang kefarmasian dan alat kesehatan.
19. Menteri adalah menteri yang menyelenggarkan urusan pemerintah di
bidang kesehatan.
Pasal 2 :
1. Peraturan Pemerintah ini mengatur Pekerjaan Kefarmasian dalam
pengadaan, produksi, distribusi, penyaluran, dam pelayanan sediaan
farmasi.
2. Pekerjaan Kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu.
Pasal 3 :
Pekerjaan kefarmasian dilakukan pada nilai ilmiah, keadilan,
kemanusiaan, keseimbangan, dan perlindungan serta keselamatan pasien atau
masyarakat yang berkaitan dengan sediaan farmasi yang memenuhi standar
dan persyaratan keamanan, mutu dan mafaat.
7
Pasal 4 :
1. Memberikan perlindungan kepada pasien dan masyarakat dalam memperoleh
dan menetapkan sediaan farmasi dan jas kefarmasian
2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu penyelenggaraan pekerjaan
kefarmasian sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta peraturan perundang-undangan.
3. Memberikan kepastian hukum bagi pasien, masyarakat dan tenaga
kefarmasian.
2.4 Tugas dan Tanggung jawab Tenaga Teknik Kefarmasian di
Apotek.
Bedasarkan PERMENKES no. 992/Menkes/per/X/1993 tentang
pengelollan apotek yang meliputi:
1. Pembuatan, pengelolaan, peracikan, penyimapanan dan penyerahan obat.
2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi
lainnya.
3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi.
BAB III
TINJAUAN KHUSUS TEMPAT PKL
3.1. Sejarah
Apotek L-Fans Parengan didirikan pada 1 muharram 1432 Hijriyah oleh
Bapak Arif Alfiyan Rahman, S.farm., Apt selaku pemilik sarana Apotek (PSA)
bersama Bapak Supriyanto., Amd, Kep yang terletak di desa parengan, kecamatan
maduran RT.04 RW.03 Lamongan.
Apotek L-Fans mendapatkan izin resmi untuk membuka praktekya dari
badan penamaan modal dan perizinan kabupeten lamongan tahun 2011. Tempat
apotek ini tidak jauh dari lingkungan masyarakat, yaitu tepat diseberang jalan
umum sehingga Apotek sangat mudah dan terjangkau untuk dikunjungi.
3.2. Visi dan Misi
a. Visi
- Menjadikan pelayanan yang cepat, tanggap, ramah dan bermutu
b. Misi
- Memberikan pelayanan prima yang optimal kepada pasien
- Melakukan konseling yang baik kepada pasien
- Menyediakan obat-obatan dengan kulitas yang terbaik
3.3. Lokasi, Sarana dan Prasarana
Lokasi ; APOTEK L-FANS PARENGAN jl Raya Pangkatrejo, Desa Parengan
RT04.RW03 Lamongan Kecamatan Maduran
a. Sarana
Bangunan Apotek
Bagunan apotek retdiri dari ruang pelaynana, ruang tunggu, ruang
penyimpanan obat, ruang kerja apoteker, gudang, tempat administrasi,
kamar mandi, dan tempat parker.
Bangunan dilengkapi dengan sumber listrik, penerangan, sumber air, kipas
angin, kulkas, kamera CCTV, tempat sampah, ventilasi, computer, dan
tempat duduk
9
Papan nama terdiri dari nama apoteker, pengelola apotek, nomor SIA yang
dipasang dengan jelas.
Perlengkapan
1. Alat dan pembekalan farmasi
2. Wadah pengemas atau pembungkus
3. Alat administrasi
4. Buku nota
Perbekalan farmasi
Obat yang tersedia di Apotek yaitu golongan obat bebas, obat bebas terbatas,
obat keras, obat herbal baik bentuk tablet maupun sirup
Kelengkapan buku pedoman
Buku standart Apotek yang wajib :
1. Farmakope Indonesia
2. ISO
3. Dll
b. Prasaran
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1. Etalase obat 2 buah Tempat penyimpnana obat bebas dan obat
bebas terbatas
2. Rak obat 2 buah Untuk penyimpanan obat berbentuk sirup,
blister, cream, salep
3. Lemari dingin 1 buah Untuk penyimpanan obat yang tidak tahan
panas, suhu mencapai 2-8 ̊C
4. Komputer 1 buah Sebagai alat administrasi
1.
2. 3. 4. 6. 8. 10. 12.
5. 7. 9. 11. 13.
14.
Keterangan:
1. Pintu masuk 40. Stok vitamin dan antihistamin
2. Alkes 41. Stok obat paten
3. Etalase kontrasepsi, kasa, perban, dan plaster
4. Etalase Syr batuk, pilek, dan panas
5. Etalase obat kumur dan sabun
6. Etalase syr maag
7. Etalase obat saluran kemih
8. Etalase obat bebas
9. Etalase produk minyak
10. Etalase suplemen makanan anak dan dewasa
11. Etalase sendi dan tulang
12. Lemari pendingin minuman
13. Kasir
14. Lobi
15. Rak kapas, revanol, dan alkohol
16. Rak obat panas, batuk, pilek, dan maag
17. Stok kasa, kapas, alkohol, perban, dan plaster
18. Rak obat pencernaan, vitamin, pil KB, paten kolestrol, diabetes, dan as urat
19. Stok bye-bye fiver dan cool fiver
20. Rak obat generik
21. Rak salep mata, tetes mata, tetes telinga, dan salep lain-lainnya
22. Stok salep, injeksi, obat bebas
23. Rak syp keras dan nebul
24. Pintu
25. Vitamin paten
26. Antihistamin
27. Stok obat paten
28. Rak antibiotik paten
29. Rak obat ibu profen paten, natrium diklofenak
30. Stok minyak
31. Rak syp antibiotik
32. Lemari es
33. Toilet
34. Ruang ibadah
35. Stok obat maag, kolestrol, dan as urat
36. Stok syp batuk, pilek, panas dan suplemen
37. Stok obat generik
38. Stok obat batuk pilek, dan panas
39. Stok antibiotik
12
Pemilik apotek
apt. Arief Alviyan Rahman, S.Farm
Apoteker
apt. Zumatul Amilin, S.Farm
BAB IV
4.1.1.4 Menyimpan dan menata obat pada rak obat yang telah tersedia
Setelah pengecekan selesai maka selanjutnya, disimpan dirak pada
gudang sesuai jenisnya, penyimpanan berdasarkan urutan abjad, kelas
terapi, FIFO dan FEFO.
4.1.2 Kegiatan pelayanan kefarmasian
4.1.2.1.Melayani pasien dan memberikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Pelayanan KIE dilakukan pada semua pasien baik yang membawa resep
maupun tidak. Untuk pasien yang membawa resep diberi KIE dengan
menginformasikan indikasi, cara pemakaian, dan cara minum obat.
Sedangkan untuk pasien yang tanpa resep ditanya terlebih dahulu keluhannya,
biasanya obat yang dipakai apa, cara pakainya, cara minumnya, indikasi, dan
apabila selama 3 hari pasien tidak membaik disarankan untuk pergi ke dokter.
4.2 Tugas Yang Dikerjakan Selama PKL di Apotek L- Fans
1. Apakah yang dimaksud dengan obat bebas, bebas terbatas, keras, OOT,
prekusor, narkotik, psikotropika dan berikan contoh dari masing-masing obat
tersebut
2. Jenis-jenis OWA dan golongannya
3. Pengertian obat paten, generik, bermerk
4. Menggolongkan obat, contoh obat, dan dosis dari masing-masing obat
5. Sebutkan dan jelaskan standar pelayanan kefarmasian di apotek
6. Metode perencanaan obat
7. Jelaskan cara pemilihan PBF yang bagus
8. Bagaimana prosedur penerimaan barang dan penyimpanan obat?
9. Prosedur penanaganan obat yang mendekati ED
10. Baagaimana prosedur penarikan dan penerimaan barang?
11. KIE pasien diapotek
12. Apa yang dimaksud indikasi, kontra indikasi, efek samping dan peringatan
13. Apa yang dimaksud dengan kartu stok, buffer stok, dan stok opname
14. Jelaskan komposisi obat batuk beserta mekanisme kerja dan fungsi
15. Sebut dan jelaskan macam-macam bentuk sediaan obat beserta kelebihan
dan kekurangan masing-masing dan berikan contohnya
15
4.3 Pembahasan
Apotek L-Fans Parengan terletak dilokasi yang sangat strategis dan mudah
diakses karena terletak di tepi jalan besar, cukup ramai, banyak dilalui oleh
kendaraan pribadi, tempat dan desain apotek Apotek L-Fans Parengan sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 tahun 2016 tentang standart
pelayanan kefarmasian di Apotek. ApotekL-Fans Parengan melayani obat OTC
dan melayani pelayanan resep dokter serta melayani swamedikasi. Pasien yang
ingin menebus resep obat akan terlebih dahulu menyerahkan resep obat kepada
pegawai untuk dilakukan skrining resep dan diberikan harga untuk obat tersebut.
Apabila pasien setuju dengan jumlah harga obat yang diinformasikan kemudian
obat diserahkan kepada pasien dan diberikan KIE yang ada di Apotek.
Pengelolaan resep obat yang telah dilayani harus disimpan dan diarsipkan
dengan diberikan nomor, tanggal, bulan dan tahun, resep disimpan selama 3
tahun. Pengelolaan resep obat di Apotek L-Fans Parengan sudah sesuai dengan
Permenkes RI Nomor 73 tahun 2016 tentang standart pelayanan kefarmasian di
Apotek.Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
yang dimulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan
pemusnahan di Apotek L-Fans Parengan sudah sesuai dengan Permenkes RI
Nomor 73 tahun 2016 tentang standart pelayanan kefarmasian di Apotek.
psikotropika dilaporkan setiap satu tahun sekali. Pelaporan ini dilakukan dengan
menunjukkan jumlah obat yang dipesan dengan jumlah obat yang dijual.
BAB V
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan No.9 Tahun 2017 Tentang
Apotek. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Depkes RI. 2009. Peraturan Menteri Kesehatan No.51 Tahun 2009 Tentang
Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
Depkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan No.73 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan kefarmasian di Apotek. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
DepkesRI.2009.Undang-Undang RepublikIndonesiaNo.36tentangKesehatan.
Jakarta: Departemen KesehatanRI.
20