Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN NEONATUS, BAYI,

BALITA DAN ANAK


PRASEKOLAH

Russiska, S.ST., MKM


TUJUAN INSTRUKSIONAL
KHUSUS
1. Mahasiswa mampu melakukan asuhan
pada bayi usia 2 – 6 jam
2. Mahasiswa mampu melakukan asuhan
pada bayi usia 2-6 hari
3. Mahasiswa mampu memberikan asuhan
pada bayi usia 6 minggu pertama
PENDAHULUAN

BBL dalam hari-hari pertamanya


merupakan masa kehidupan yang rentan
dan berisiko tinggi mengalami berbagai
komplikasi atau gangguan kesehatan.
Untuk mengantisipasinya perlu diberikan
asuhan yang sesuai, oleh karena itu
sangat penting menentukan rencana
asuhan yang komprehensif sampai usia 6
minggu.
MEMBERIKAN ASUHAN PADA
BAYI 2-6 JAM
Minum
 Walaupun buah dada belum mengeluarkan air susu,
sebaiknya anak diletakan 12jam setelah lahir. Maksudnya
sebagai latihan untuk ibu dan anak dan menyusunya anak
merupakan rangsangan untuk produksi air susu. Pada 2 hari
pertama bayi hanya dapat colostrum sedikit.

 Lamanya menyusui pada 3 hari pertama cukup 5 menit saja


karena belum banyak cairan yang keluar, kemudian di
perpanjang menurut kebutuhan anak tetapi tidak usah
melebihi 15-20 menit. Kalau terlalu lama puting susu dan
mulut anak menjadi lecet dan menimbulkan rasa nyeri waktu
menyusui bagi ibu maupun anak.

 Anak yang mendapat cukup minum, berat badannya akan


terus naik dan buang air besarnya berwarna kuning.
Tidur

Bayi perlu banyak tidur, untuk membantu


bayi anda tidur ketika anda ingin tidur,
sediakan lingkungan yang nyaman dan
minimalkan gangguan atau stimulasi. Atur
posisi bayi anda terlentang ketika tidur.
Defekasi / BAB Berkemih / BAK

 Bayi memiliki feses lengket  Bayi anda harus


berwarna hitm kehijauan selama membasahi minimal 4-5
2 hari pertama, ini disebut
mekonium. Feses bayi yang
popok per hari. Hal itu
diberi ASI kemudian akan mungkin akan sulit untuk
berubah warna menjadi hijau- dihitung jika anda
emas, lunak dan terlihat seperti menggunakan popok
bibit. Bayi yang diberi susu kertas. Apabila anda ragu,
formula memiliki feses berwarna
cokelat gelap, seperti pasta,
gunakan popok kain.
atau padat. Bayi anda dapat
defekasi 1 atau 4 kali per hari.
Apabila bayi anda tetap tidak
defekasi selama lebih dari 2hari,
hubungi dokter anak atau
perawat praktisi.
Perawatan Kulit
 Bersihkan bayi anda dengan menggunakan sabun
lembut. Jangan merendam seluruh badan bayi sampai
puntung tali pusat lepas dan kering. Itu akan terjadi
dalam 1-2minggu. Sebelum tali pusat lepas, hapus
sekeliling dasar tali pusat dengan kain lembap. Lipat
bagian depan popok bayi ke arah bawah sehingga tali
pusat tidak teriritasi oleh popok. Ketika mengganti
popok, bersihkan bokong bayi dengan sabun dan air.
Hindari penggunaan bedak dan krim wangi
untuk mencegah ruam akibat popok.
Keamanan

 Jaga keamanan bayi semaksimal mungkin sama seperti


selama sembilan bulan pertama. Bayi baru lahir dapat
berguling sehingga bayi sama sekali tidak boleh
ditinggal tanpa penjagaan ketika anda menggeserkan
meja, mengganti pakaian, mengatur meja atau tempat
tidur. Jangan tempatkan bantal, boneka hewan, selimut
kapas, dan selimut ekstra didalam tempat tidur bayi
karena barang-barang itu dapat mencegah bayi
memperoleh cukup udara untuk bernafas.
Tanda –Tanda Bahaya Pada Bayi
 Bayi menjadi lesu, tidak mau makan, atau memperlihatkan perilaku yang
luar biasa.
 Bayi tidak berkemih selama 24jam pertama
 Bayi tidak defekasi selama 48jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir
atau darah pada tinja.
 Tali pusat mulai mengeluarkan bau tidak enak atau mengeluarkan pus,
merah, bengkak, dan berdarah.
 Suhu bayi dibawah 360C atau diatas 370C, ketika pengukuran dilakukan di
ketiak bayi.
 Bagian putih mata atau sklera bayi menjadi kuning dan warna kulit tampak
kuning, cokelat atau persik
 Pernapasan : sulit atau lebih dari 60kali permenit
 Kehangatan : terlalu panas (>380C atau terlalu dingin <360C)
 Infeksi : suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk,
pernapasan sulit.
 Pemberian makan : hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah.
 Aktivitas : menggigil, atau tangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung,
lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang halus, tidak bisa tenang dan
menangis terus menerus
PENYULUHAN SEBELUM BAYI
PULANG
Perawatan Tali Pusat
1. Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan
terbuka agar terkena udara.
2. Lipatlah popok dibawah sisa tali pusat.
3. Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci
dengan sabun dan air bersih, dan keringkan
betul-betul.
 Ajarkan pada orang tua tanda-tanda bahaya
bayi dan beritahu agar merujuk segera untuk
perawatan lebih lanjut.
Perawatan Harian untuk Bayi

 Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3jam (paling sedikit 4jam)
 Pertahankan agar bayi selalu dengan ibu
 Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat, dan kering, dengan
mengganti popok dan selimut sesuai dengan keperluan. Pastikan bayi
tidak terlalu panas dan terlalu dingin.(dapat menyebabkan dehidrasi.
Ingat bahwa kemampuan pengaturan suhu bayi masih dalam
perkembangan). Apa saja yang dimasukkan ke dalam mulut bayi harus
bersih.
 Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
 Peganglah, sayangi dan nikmati hidup bersama bayi.
 Awasi masalah dan kesulitan pada bayi jika perlu dan minta bantuan
jika perlu.
 Jaga keamanan bayi terhadap trauma terhadap penyakit dan infeksi.
 Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu kurang baik
MEMBERIKAN ASUHAN
PADA BAYI USIA 2 HARI – 6
MINGGU
1. Pengkajian Fisik Bayi
a. Tujuan Pemeriksaan Fisik
• Menentukan kelainan yang segera memerlukan
pertolongan & sebagai dasar pemeriksaan
selanjutnya.
• Mampu memperagakan pemeriksaan kepala
sampai kaki.
• Menyebutkan nilai pemeriksaan bayi normal
pda masing-masing daerah pemeriksaan.
• Mengidentifikasi minimal 6 variasi bayi yang
lazim ditemukan
b. Pedoman Pengkajian Fisik
 Lakukan pengkajian secara umum dari
ujung kepala sampai ujung kaki
 Kaji secara tepat.
 Fleksibel, lakukan aspek-aspek yang tidak
menimbulkan stress terlebih dahulu
 Gunakan pendekatan yang ramah dan
tenang.
 Gunakan kedua tangan bila perlu.
 Jangan meninggalkan bayi diatas meja
pemeriksaan tanpa pengawasan.
Prinsip Utama Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

 Jelaskan tindakan yang  Gunakan tempat yang hangat


akan dilakukan. dan bersih.
 Cuci tangan  Cuci tangan sebelum dan
sesudah pemeriksaan, serta
 Cara terarah gunakan sarung tangan.
 Bandingkan satu sisi  Bertindak lembut saat
tubuh dengan sisi lainnya menangani bayi.
 Lihat, dengarkan dan rasakan.
 Ekspos bagian tubuh
 Jika ditemukan kelainan, jika
yang sedang dikaji.
diperlukan cari bantuan lebih
 Komunikasi. lanjut.
 Catat hasil pemeriksaan dari
setiap tindakan yang dilakukan
Variasi yang Lazim Ditemukan
 Kaput Suksedaneum → pengumpulan cairan di bawah kulit kepala
(12 jam/beberapa hari)
 Molage → suatu keadaan sutura saling bertumpukan satu sama
lain.
 Bercak Mongol →pigmentasi yang datar dan berwarna di daerah
pinggang bawah dan bokong.
 Hemangioma → Tanda lahir, kapiler yang terbentuk di kulit.
 Pseudomenorrhea → cairan mukus kental berwarna keputihan dari
bayi baru lahir perempuan selama minggu pertama.
 Akrosianosis → Warna biru pada tangan dan kaki yang mungkin
timbul pada 2-4 jam pertama, akibat sirkulasi perifer buruk.
 Milia → sumbatan pada kelenjar sebasea, tampak sebagai bercak
putih menonjol pada muka terutama daerah hidung.
1. Mengetahui Penampilan dan Perilaku
Neonatal
a. Status Tidur - Jaga
- Selama bulan pertama Banyak
menghabiskan waktunya untuk tidur
- Hanya sekitar 15 % waktu siang
harinya digunakan dalam keadaan
jaga.
- Status Jaga : Menangis, Sadar,
Mengantuk
- Status Tidur : Tidur Aktif/ringan,
tidur lelap
 b. Pengaturan Perilaku / pembentukan kebiasaan :
 - Setiap bayi memperlihatkan
kemampuan yang unik dalam bereaksi terhadap
rangsangan dari lingkungan
 - Pada Minggu pertama merupakan masa
pembelajaran untuk bayi
 - Masing – masing bayi akan mengembangkan
gaya pribadi dan orang tua mempelajari apa
yang menjadi gaya mereka. Spt : Cara terbaik
untuk menenangkan
Respon berulang pada perilaku bayi akan
memperkuat perilaku
3. Pemantauan Berat Badan
- Banyak bayi mengalami penurunan berat
badan pada minggu pertama kehidupan
- BB lahir < 2,5 kg tidak mengalami
kenaikan BB pada Minggu pertama atau jika
bayi terus kehilangan BB setelah minggu
pertama , anjurkan ibu untuk merujuk bayi.
- Pemantauan pertumbuhan diukur dari
panjang badan dan berat badan untuk
melihat apakah bayi itu sehat dan cukup
nutrisinya.
- BBl harus segera ditimbang BBnya dan setiap
bulan dalam satu tahun pertama
kehidupannya.
4. Memberikan Imunisasi
5. Rencana Asuhan bayi usia 2 hari-6
minggu meliputi :
 Kebutuhan Minum
 BAK
 BAB
 Tidur
 Kebersihan kulit
 Keamanan
 Tanda – Tanda Bahaya
 Penyuluhan sebelum bayi pulang
KEBUTUHAN MINUM
• Membantu bayi mulai menyusui dengan pemberian
ASI eksklusif
• Prinsip umum dalam menyusui secara dini dan
eksklusif :
Bayi harus disusui segera mungkin setelah lahir
(terutama dalam 1 jam pertama) dan
melanjutkan selama 6 bulan pertama kehidupan
Kolostrum harus diberikan, tidak boleh dibuang
Bayi harus diberi ASI secara eksklusif selama
6 bulan
Bayi harus disusui kapan saja dia mau (on
demand)
Jumlah rata – rata makanan seorang bayi cukup bulan
selama 2 Minggu pertama sebanyak 30-60 ml setiap
2-3 jam.
BAK/BAB
• Bayi miksi sebanyak minimal 6x sehari. Semakin
banyak cairan yang masuk maka semakin sering
bayi miksi
• Defekasi pertama berwarna hijau kehitam-
hitaman
• Hari 3-5 kotoran berubah warna menjadi
kuning kecoklatan
• Bayi yang mendapat ASI kotorannya kuning dan
cair dan berbiji
• Bayi yang minum susu botol kotorannya cokelat
muda lebih padat dan berbau
 Asuhan yang perlu diberikan dalam hal
ini :
 Monitor BAK/BAB bayi selama 24 jam
 Amati adanya kelainan/gangguan yang
muncul
 Jelaskan pada ibu bahwa kotoran bayi
yang kuning dan agak berbiji-biji
merupakan hal yang normal
 BAB dapat menyebabkan infeksi, jadi
segera bersihkan dan buang kotoran
kedalam toilet atau dikubur.
TIDUR
• Dalam 2 Minggu pertama setelah
lahir, bayi normalnya sering tidur.
Sediakan selimut dan ruangan yang
hangat dan pastikan bayi tidak terlalu
panas atau terlalu dingin
KEBERSIHAN KULIT
• Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu
dibersihkan secara teratur. Mandi
seluruh tubuh setiap hari tidak selalu
harus dilakukan. Selalu mencuci
tangan sebelum dan sesudah
memegang bayi.
KEAMANAN
• Pencegahan infeksi
• Pencegahan masalah pada
pernafasan
• Pencegahan hipotermi
• Pencegahan perdarahan
• Pencegahan perlukaan dan trauma
Peran Bidan Pada Bayi
Sehat

• Mengidentifikasi gejala penyakit


• Memantau pertumbuhan bayi.
• Mendidik dan memberi dukungan
pada orang tua mengenai
perawatan bayi.
• Menjaga bayi dari penyakit.
Bounding Attatchment
• Bounding attachment / keterikatan
awal / ikatan batin adalah suatu
proses dimana sebagai hasil dari
suatu interaksi terus menerus
antara bayi dan orang tua yang
bersifat saling mencintai,
memberikan keduanya pemenuhan
emosional dan saling membutuhkan.
Beberapa Pengertian tentang
Bonding Attachment

Menurut Brazelton (1978),


Bonding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antar
individu, misalnya antara orang tua dan anak, saat pertama kali
mereka bertemu.
Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang
mengikat individu dengan individu lain.

MATERNAL NEONATAL HEALTH :


BOUNDING ATTACHMENT adalah kontak dini secara langsung antara
ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai
dengan post partum
Prakondisi yang
mempengaruhi ikatan
(Mercer, 1996), yaitu :

• Kesehatan emosional orang tua


• Sistem dukungan social yang meliputi pasangan
hidup, teman dan keluarga
• Suatu tingkat keterampilan dalam berkomunikasi
dan dalam memberi asuhan yang kompeten
• Kedekatan orang tua dengan bayi
• Kecocokan orang tua – bayi (termasuk keadaan,
temperamen dan jenis kelamin)
Elemen-Elemen Bonding
Attachment
• Sentuhan : Sentuhan, atau indera peraba,
dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan
pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk
mengenali bayi baru lahir dengan cara
mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung
jarinya.
• Kontak mata : BBL secara fungsional
mampu mempertahankan kontak mata,
orang tua dan bayi akan menggunakan
lebih banyak waktu untuk saling
memandang.
Elemen-Elemen Bonding
Attachment
• Suara : Saling mendengar dan meresponi suara
antara orang tua dan bayinya juga penting.
• Aroma : Perilaku lain yang terjalin antara orang
tua dan bayi ialah respons terhadap aroma/bau
masing-masing. Bayi belajar dengan cepat untuk
membedakan aroma susu ibunya
• Entrainment : Bayi baru lahir bergerak-gerak
sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa.
Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara.
Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif
kepada orang tua..
Elemen-Elemen Bonding
Attachment
• Bioritme : Anak yang belum lahir atau baru
lahir dapat dikatakan senada dengan ritme
alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas
bayi baru lahir ialah membentuk ritme
personal (bioritme). Orang tua dapat
membantu proses ini dengan memberi kasih
saying yang konsisten dan dengan
memanfaatkan waktu saat bayi
mengembangkan perilaku yang responsive.
• Kontak dini
Keuntungan Kontak Dini
» Kadar oksitosin dan prolaktin
meningkat
» Reflek menghisap dilakukan dini
» Pembentukkan kekebalan aktif dimulai
» Mempercepat proses ikatan antara
orang tua & anak
• Body warmth (kehangatan tubuh)
• Waktu pemberian kasih sayang
• Stimulasi hormonal
Prinsip-Prinsip & Upaya
Meningkatkan Bonding
Attachment
• Menit pertama jam pertama
• Sentuhan orang tua pertama kali
• Adanya ikatan yang baik & sistematis
• Terlibat proses persalinan
• Persiapan PNC sebelumnya
• Adaptasi
• Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi
kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi
rasa nyaman.
• Fasilitas untuk kontak lebih lama
• Penekanan pada hal-hal positif
• Perawat maternitas khusus (bidan)
• Libatkan anggota keluarga lainnya
• Informasi bertahap mengenai bonding attachment
Dampak positif yang
dapat diperoleh dari
boding attachment

– Bayi merasa dicintai, diperhatikan,


mempercayai, menumbuhkan sikap
social
– Bayi merasa aman, berani mengadakan
eksplorasi
TUGAS KEDUA
Asuhan Pada Neonatus dengan Kelainan Bawaan:
1. Labioskhiziz dan labiopalatoskhiziz
2. Atresia esofagus
3. Atresi rekti dan atresia ani
4. Hirsprung
5. Obstruksi biliaris
6. Omfalokel
7. Hernia diafragmatika
8. Atresia Doudeni esofagus
9. Meningokel, encesalokel
10. Hidrosefalus
11. Fimosis
12. Hipospadia
13. Kelainan metabolic
Hambatan Bonding
Atatchment

• Kurangnya support system


• Ibu dengan resiko
• Bayi dengan resiko
• Kehadiran bayi yang tidak diinginkan

Anda mungkin juga menyukai