TUBERKULOSIS
RESISTEN OBAT
Helena Pakiding
3 2015 178 38 18 10 1 4 0 3 0 0 0
2012 53,5 1,2 26,9 3,2 15,3 0 0 0
4 2016 295 44 13 6 0 3 2 2 0 0 0
2013 46,8 1 28,5 2,8 15,6 0 0 0
2015 N/A N/A 24,3 2,3 14,1 0 N/A 52,3 6 2018 8164 166 134 0 0 8 0 10 0 3 113
2016 N/A N/A 9,5 0,1 8,5 0 N/A 97,9 Pengobatan TB RO di Provinsi Papua
SEJARA
H TB
Penemuan bakteri
1882
1882 Ditemukan bakteri
penyebab (Mycobacterium
tuberculosis) oleh Robert Koch
24 Maret diperingati hari TB
sedunia
Sanatorium 1850
Multi–Drug-Resistance
(MDR)
Descubierta en 1963 por
Laboratorios Lepetit
Extensively–Drug-Resistance
CONCLUSSIONS:
(XDR)
1. Only ciprofloxacin, ofloxacin, levofloxacin, sparfloxacin and
moxifloxacin have been tested in randomized controlled trials
for treating tuberculosis.
2. We cannot recommend ciprofloxacin in treating tuberculosis.
3. Trials of newer fluoroquinolones for treating tuberculosis are
needed and are on-going.
4. No difference has been demonstrated between sparfloxacin and
ofloxacin in drug-resistant tuberculosis.
Karakteristik M. Tuberculosis
GOLD STANDARD : M. tb Kultur & tes identifikasi
Karakteristik Biologi:
Mycobacterium tuberculosis.
• Basil tahan asam-alkohol Acid-fast stain. CDC (104-105cfu/ml )
- Multiplikasi Lambat
Gejala klinis berjalan
lambat
15 million
12 hours
- Terdiagnosis terlambat
3. Mekanisme penularan
Primarily airborne transmission
4. Susceptible host
Immunocompromised host
Caminero JA. Tuberculosis Guide for Specialist Physicians. The Union 2004
PENYEBAB RESISTANSI
Provider Program TB
Diagnosis tidak tepat Persediaan OAT
Paduan tidak standar kurang
Dosis/jenis/jumlah Kualitas OAT yang
obat dan lama terapi Pasien disediakan
tidak adekuat Tidak teratur menelan OAT rendah
Edukasi kpd pasien Berhenti berobat sebelum waktunya
Gangguan penyerapan obat
tidak adekuat Komorbid
Faktor Mikroba Terjadinya TB Resistan Obat
Resistansi Alami
Wild M.
Wild M. tuberculosis
tuberculosis strain
strain
M. tuberculosis sensitf obat (Wild
Mutasi spontan strains):
–1 dari satu juta basil Resisten R
Strain
Strain Resisten
Resisten Obat
Obat –1 dari satu juta basil Resisten H, S, E
–1 dari 100 triliun basil Resisten H, R
Acquired
Acquired drug
drug resistance
resistance
Primary
Primary drug
drug resistance
resistance
Penyebab Resistensi
Mekanisme terjadinya resistensi obat ada dua yaitu resistensi obat intrinsik atau
resistensi alami dan resistensi didapat atau acquired drug resistance (ADR).
Resistensi intrinsik terjadi karena adanya struktur asam mikolat yang
terkandung dalam dinding sel menyebabkan bakteri mempunyai permeabilitas
yang rendah terhadap berbagai jenis antibiotik dan obat kemoterapi lainnya.
Resistensi didapat yaitu proses terjadinya resistensi pada individu yang
terinfeksi kuman M.Tb yang resisten terhadap OAT sesuai dengan proporsi dari
populasi kuman tersebut.
Transisi dari TB-RO ke TB-XDR
TB resistan-INH TB-MDR
LPA
5 – 7 hari
Metode MGIT
6 – 8 minggu
Metode LJ
Konvensional
10-14 minggu
Perbandingan Sensitivitas Pemeriksaan Lab TB
5.000 - 10.000
Mikroskopis BTA 70.8 % 94.9 %
cfu / ml
TCM TB untuk
88% 99%
diagnosis TB
(84.92) (98.99)
Tes Cepat Paru dewasa*
Molekuler 131 cfu / ml
(GeneXpert) TCM TB untuk
95% 98%
mendeteksi Rif
(90.97) (97.99)
Resistan **
RO – updated
MTB negatf TB rifampisin sensitf TB rifampisin resistan (RR)
Kirim spesimen untuk DST lini 1 & 2 (LPA lini kedua DAN kultur DST)
Penatalaksanaan yang sesuai Pengobatan TB dengan OAT lini MULAI PENGOBATAN SETELAH MENGEVALUASI KRITERIA BERIKUT
pertama
Paduan pengobatan TB RO yang diberikan Paduan standar jangka pendek Paduan individual
Perubahan paduan berdasarkan: Sensitif / toleran terhadap Resistan/ intoleran terhadap Resistan/ intoleran terhadap FQ Sensitif / toleran terhadap FQ dan atau SLI
Hasil DST lini kedua FQ dan atau SLI FQ dan atau SLI dan atau SLI
Toleransi obat
LANJUTKAN paduan jangka LANJUTKAN paduan individual sambil
GANTI ke paduan individual LANJUTKAN paduan individual
pendek KONSULTASI TAK untuk kemungkinan perubahan
paduan berdasarkan hasil DST dan kondisi klinis
Pengobatan Pasien TB RO Paduan Jangka Pendek
Pasien TB RO yang tidak memenuhi kriteria untuk pengobatan dengan paduan jangka
pendek akan mendapatkan paduan individual.
Paduan individual diberikan untuk pasien:
TB pre-XDR
TB XDR
MDR dengan intoleransi terhadap salah satu atau lebih obat lini kedua yang
digunakan pada paduan jangka pendek
Gagal pengobatan dengan paduan jangka pendek
Kembali setelah putus berobat
TB MDR kambuh
Pengelompokan OAT untuk pengobatan TB RR/MDR
(WHO, 2016)
Indikasi Pemberian Obat Baru
Kontraindikasi Pemberian Obat Baru
Prinsip Pengelolaan Efek SampingPengobatan TB RO
Identifikasi dini (monitoring pengobatan) dan segera lakukan penanganan
secara adekuat.
Selalu dilakukan pengkajian Diagnosis Banding dengan komorbiditas
lainnya,
misalnya - Ikterik akibat Drug Induce Liver Hepatitis (DILI)
DD - Hepatitis virus, Ikterik obstruktif, dll
Beberapa efek samping dapat hilang atau berkurang seiring waktu / bisa
ditoleransi dengan adanya dukungan psikososial
ES ringan - sedang ancillary drugs.
ES berat penurunan dosis permanen sampai penghentian permanen.
Keputusan untuk penghentian secara permanen oleh TAK dan substitusi obat
sesuai dengan ketersediaan OAT lini 2 di fasyankes tersebut
Shorter regimen dan individual regimen
Cycloserine Cs Trd
OR Terizidone
GroupC Ethambutol E
Delamanid Dlm
Pyrazinamide Z
Imipenem-cilastatin OR Ipm-Cln
Meropenem Mpm
Amikacin Am
(OR Streptomycin) (S)
Ethionamide OR Eto
Prothionamide Pto
p-aminosalicylic acid PAS
WHO, 2018
Simpulan
Kasus TB RO disebabkan oleh factor petugas, pasien dan
program maka kolaborasi sangat di perlukan.
Pengobatan TB RO memiliki banyak tantangan oleh karena
itu diperlukan pengetahuan dan managen yang tepat
dalam terapi TB sensitive/
Menemukan terduga TB RO secara dini merupakan salah
satu faktor dalam mencegah penularan.
Tatalaksana TB RO harus dilakukan secara komprehensif
Terima kasih