Anda di halaman 1dari 40

PSORIASIS

VULGARIS

DEPARTEMEN/KSM ILMU
PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
OUTLINE
BAB I Pendahuluan

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB III Laporan Kasus

BAB IV Pembahasan

BAB V Simpulan
BAB I PENDAHULUAN
Psoriasis  penyakit inflamasi kulit kronik bersifat rekuren
ditandai dengan kemerahan yang ditutupi oleh sisik yang tebal
berwarna putih keperakan dan berbatas tegas.
Predileksi  daerah siku, lutut, kulit kepala, lumbosacral, bokong,
dan genitalia.

Kejadian psoriasis lebih tinggi ditemukan pada kulit putih daripada


kulit hitam dan mengenai sekitar 1,5-2% populasi di negara barat.

Prognosis : mortalitas (-), morbiditas (+)

Terapi : pemberian obat topikal-sistemik, bertujuan untuk


menghambat proses peradangan dan proliferasi epidermis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI
Psoriasis merupakan penyakit peradangan kulit yang bersifat kronis dan residif ditandai
dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar,
berlapis-lapis dan transparan, disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Koebner.

EPIDEMIOLOGI
• Sering ditemukan pada daerah beriklim dingin
• Laki-laki > Perempuan
• Usia rata-rata penderita psoriasis periode pertama ±15-20 tahun dan usia tertinggi
kedua pada 55-56 tahun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
ETIOPATOGENESIS
Faktor genetik, stress, infeksi, trauma, hormon, obat-obatan, pajanan sinar ultraviolet
(UV), obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol.
Psoriasis diperantarai oleh sistem imun yang ditandai dengan adanya sel T helper (Th) 1
yang predominan pada lesi kulit dengan peningkatan kadar interferon-γ (IFN-γ), tumor
necrosing factor-α (TNF-α), interleukin (IL-2) dan IL-18. Baru-baru ini jalur Th17 telah
dibuktikan memiliki peranan penting dalam mengatur proses inflamasi kronik. Sebagai
pusat jalur ini terdapat sel T CD4+, yang pengaturannya diatur oleh IL-23 yang
disekresikan oleh sel penyaji antigen (sel dendritik dermal). Sel Th17 CD4+
mensekresikan IL-17 dan IL-22 yang berperan pada peningkatan dan pengaturan proses
inflamasi dan proliferasi epidermal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GEJALA KLINIS
• Plak berwarna kemerahan yang berbatas tegas dengan skuama tebal berlapis yang
berwarna putih keperakan pada permukaan lesi
• Ukuran bervariasi
• Simetris (beberapa ada unilateral)
• Auspitz sign
• Koebner sign
• Fenomena tetesan lilin
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

a. Auspitz Sign b. Koebner Sign


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Psoriasis Vulgaris Psoriasis Gutata Psoriasis Inversa Psoriasis Eritroderma Psoriasis Pustulosa

Plak eritematosa, Papul berdiameter Plak eritematosa, Mengenai wajah, Pustul putih
berskuama putih 0,5 sampai 1,5 cm berbatas tegas dan tangan, kaki, kuku, kekuningan, terasa
seperti mika, pada tubuh bagian mengkilat yang badan dan nyeri, dengan dasar
berlapis, mudah atas dan bagian terdapat di daerah ekstremitas. eritematosa. Dapat
lepas dalam bentuk proksimal lipatan, seperti Eritroderma yang lokalisata atau
lembaran, tetapi ekstremitas yang aksila, lipatan parah berbentuk generalisata.
dapat melekat erat khas pada anak dan payudara, lipatan skuama dan eritema
dan terlepas setelah dewasa muda paha, bokong, difus yang biasanya
digaruk seperti telinga, leher dan disertai demam,
ketombe. glans penis. Skuama menggigil dan
biasanya sedikit atau malese.
tidak ada.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang (biopsi-histopatologi dan darah lengkap)

DIAGNOSIS BANDING
• Dermatomiositis * Eksema
• Lupus eritematosus * Sifilis sekunder
• Dermatitis seboroik
• Pitiriasis rosea
• Liken planus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENATALAKSANAAN
• Tujuan pengobatan psoriasis ialah menekan gejala sedemikian rupa sehingga
penyakit kulitnya tidak mengganggu pekerjaan, aktivitas pribadi atau sosial pasien.
• Terdapat 3 jenis terapi yaitu terapi topikal, fototerapi dan sistemik.
• Terapi pada psoriasis vulgaris diberikan berdasarkan pada luas area tubuh yang
terkena (ringan <10% BSA, sedang >10% BSA, berat >30% BSA)
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGNOSIS
• Psoriasis tidak mengancam jiwa tetapi sulit diobati, bersifat kronik residif.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

– Nama : NKW
– Jenis Kelamin : Perempuan
– Umur : 38 tahun
– Tanggal Lahir : 12 Mei 1981
– Alamat : Banjar Pasek Desa Kubutambahan Singaraja
– Pekerjaan : Tidak bekerja
– Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
– Agama : Hindu
– Tanggal Pemeriksaan : 8 Juli 2019
Anamnesis

– Keluhan Utama
Bercak kemerahan dan gatal pada kulit kepala, wajah, kedua tangan, kedua kaki dan badan.
– Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Buleleng diantar oleh suaminya pada tanggal 8
Juli 2019 dengan bercak kemerahan disertai dengan sisik berwarna putih keperakan di kulit
kepala, wajah, kedua tangan, kedua kaki dan seluruh bagian tubuh. Keluhan pertama kali
dirasakan sejak 4 tahun lalu berupa bercak kemerahan di seluruh tubuh yang disertai demam.
Bercak kemerahan tersebut lama kelamaan menebal, terdapat lapisan seperti sisik yang tebal dan
berwarna putih diatasnya. Pada kulit kepala, sisik-sisik putih tersebut tampak seperti ketombe.
Pasien mengatakan telah berobat sejak keluhan tersebut pertama kali muncul dan keluhan
sempat dirasakan membaik dimana kemerahan, sisik-sisik dan rasa gatal berkurang. Keluhan-
keluhan tersebut sering berulang selama 4 tahun terakhir dan muncul secara tiba-tiba, pasien
mengatakan frekuensi munculnya gejala tiap bulan tidak menentu.
Anamnesis

– Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengaku sejak tahun 2015 mengalami keluhan yang sama pada kedua kaki,
tangan, kulit kepala, wajah dan badannya yang membaik apabila diberikan obat
topikal oleh dokter spesialis kulit. Keluhan tersebut kerap berulang, namun muncul
secara tiba-tiba dan frekuensinya tidak menentu. Riwayat penyakit kulit lainnya
disangkal oleh pasien. Riwayat penyakit sistemik lain, seperti hipertensi, diabetes
mellitus dan asma disangkal oleh pasien.
– Riwayat Pengobatan
Pasien sudah pernah berobat untuk mengatasi keluhan-keluhannya sejak 4 tahun
yang lalu. Pasien mengatakan apabila keluhan-keluhan tersebut muncul, biasanya
pasien akan mengoleskan salep dan krim yang didapat dari dokter. Keluhan
biasanya dirasakan membaik setelah beberapa hari diberi obat.
Anamnesis

– Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat, ataupun makanan. Riwayat atopi tidak
ada.
– Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Pasien mengatakan bibi dan pamannya pernah mengalami hal yang sama, namun
keluhan-keluhan tersebut hanya terbatas pada kulit kepala dan wajah saja.
– Riwayat Sosial
Pasien sebelumnya merupakan guru honorer di sebuah SD, namun saat ini telah berhenti
bekerja. Pasien tinggal berdua bersama suaminya yang bekerja sebagai karyawan. Pasien
sehari-hari mengerjakan tugas rumah tangga dan mengurangi aktivitas di luar ruangan
semenjak menderita penyakitnya. Pasien mengaku tidak memiliki kebiasaan merokok,
tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan menggunakan zat terlarang.
Status Present (8 Juli 2019)

– Keadaan Umum : Baik


– Kesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6
– Tekanan Darah : 110/70 mmHg
– Nadi : 80 x/menit
– Respirasi : 20 x/menit
– Temperatur Aksila : 36,5oC
Status General (8 Juli 2019)

– Kepala : Normocephali
– Mata : Anemis -/-, ikterus -/-
– THT : Kesan tenang
– Thorak : Cor : S1S2 normal, regular, murmur (-)
Pul : ves +/+, rh -/-, wh -/-
– Abdomen : Distensi (-), BU (+) normal
– Ekstremitas : Edema (-/-), hangat (+/+)
Status Dermatologi (8 Juli
2019)

1. Lokasi : kepala dan wajah


Efloresensi : plak eritema, multipel, berbatas tegas, berbentuk
bulat, beberapa konfluen berbentuk geografika, ukuran
bervariasi dari yang terkecil 0,5 x 0,5 cm hingga yang terbesar
berukuran 16 x 8 cm dengan penyebaran discrete. Diatasnya
terdapat skuama berlapis dengan warna putih keperakan.
Status Dermatologi (8 Juli
2019)

2. Lokasi : tangan kanan dan kiri


Efloresensi : plak eritema, multiple, berbatas tegas,
berbentuk bulat beberapa konfluen berbentuk geografika,
ukuran bervariasi dari yang terkecil 1 x 1 cm hingga yang
terbesar 8 x 5 cm dengan penyebaran discrete. Diatasnya
terdapat skuama berlapis dengan warna putih keperakan.
Status Dermatologi (8 Juli
2019)

3. Lokasi : cruris kanan dan kiri


Efloresensi : plak eritema, multiple, berbatas tegas, berbentuk bulat
beberapa konfluen berbentuk geografika, ukuran bervariasi dari yang terkecil
1 x 1 cm hingga yang terbesar 9 x 3 cm dengan penyebaran discrete.
Diatasnya terdapat skuama berlapis dengan warna putih keperakan.
Status Dermatologi (8 Juli
2019)

4. Lokasi : torakoabdominal
Efloresensi : plak eritema, multiple, berbatas tegas, berbentuk
bulat beberapa konfluen berbentuk geografika, ukuran bervariasi
dari yang terkecil 2 x 1 cm hingga yang terbesar 4 x 6 cm dengan
penyebaran discrete. Diatasnya terdapat skuama berlapis dengan
warna putih keperakan.
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan biopsi kulit dan histopatologi bila diperlukan


Resume

Pasien perempuan berusia 38 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD
Buleleng pada tanggal 8 Juli 2019 dengan keluhan bercak kemerahan dan gatal
pada kulit kepala, wajah, kedua tangan, kedua kaki dan badan. Keluhan pertama
kali dirasakan sejak 4 tahun lalu berupa bercak kemerahan di seluruh tubuh.
Bercak kemerahan tersebut lama kelamaan menebal dan terdapat lapisan
seperti sisik berwarna putih diatasnya. Pasien mengatakan telah berobat sejak
keluhan tersebut pertama kali muncul dan keluhan sempat dirasakan membaik.
Keluhan-keluhan tersebut sering berulang selama 4 tahun terakhir dan muncul
secara tiba-tiba dengan frekuensi yang tidak menentu. Pasien tidak memiliki
riwayat alergi terhadap obat maupun makanan. Riwayat penyakit kulit lain
disangkal. Riwayat penyakit kulit yang sama di keluarga disangkal pasien.
Riwayat penyakit sistemik disangkal.
Resume

Pemeriksaan fisik pasien:


– Status Present : Dalam batas normal
– Status Generalis : Dalam batas normal
– Status Dermatologis : Pada kepala, wajah, kedua tangan, kedua kaki dan
badan ditemukan plak eritemamultipel, berbatas tegas, berbentuk bulat
beberapa konfluen berbentuk geografika, ukuran bervariasi dengan
penyebaran discrete. Diatasnya terdapat skuama berlapis dengan warna putih
keperakan.
Diagnosis

Diagnosis Banding
– Psoriasis vulgaris
– Dermatitis seboroik
– Tinea corporis

Diagnosis Kerja
– Psoriasis vulgaris
Penatalaksanaan

Medikamentosa:
• Cetirizine tablet, 1 x 10 mg selama 10 hari
• Clorfeniramine Maleate tablet, 3 x 4 mg
• Dexosymethasone cream gram 30
• Asam salisilat 3% Cream
• Asam benzoat 6%
• Olium cadini 9%
• Vaseline album ad gram 60
• Doxycycline
• Gentamycin Salep
Penatalaksanaan

KIE:
– Menjelaskan mengenai penyakit pasien, hasil pemeriksaan dan terapi yang
diberikan kepada pasien.
– Menginformasikan kepada pasien untuk menjaga higienitas perorangan untuk
mencegah terjadinya infeksi sekunder.
– Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari sinar UV, garukan ataupun
trauma pada lesi kulit karena dapat mencetuskan pertumbuhan skuama dan
menimbulkan rasa gatal.
– Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari mengoleskan bahan-bahan
iritan seperti sabun colek serta minyak.
Prognosis

– Ad Vitam : Bonam
– Ad Functionam : Dubius ad Bonam
– Ad Sanationam : Dubius ad Bonam
– Ad Kosmetikam : Dubius ad Bonam
PEMBAHASAN
EPIDEMIOLOGI

TEORI KASUS
- Laki – laki dan perempuan memiliki  Pasien NKW merupakan seorang
kemungkinan terkena yang sama wanita
besar.  Pasien berusia 38 tahun
- Psoriasis dapat mengenai semua  Pasien memiliki riwayat psoriasis
usia pada keluarganya.
- Adanya peranan lingkungan fisik,
faktor genetik dan pola tingkah
laku terhadap perkembangan
psoriasis
MANIFESTASI KLINIS

TEORI KASUS
- Diagnosis psoriasis vulgaris dapat  Pasien mengeluh gejala muncul 4 tahun
ditegakkan berdasarkan anamnesis, yang lalu
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
 Awalnya timbul bercak kemerahan yang
penunjang histopatologi bila diperlukan.
luas pada seluruh bagian tubuh secara
- Manifestasi: plak berwarna kemerahan tiba-tiba. Bercak tersebut kemudian
yang berbatas tegas dengan skuama menebal disertai sisik-sisik diatasnya.
tebal berlapis yang berwarna keputihan Pada kulit kepala, sisik-sisik putih
pada permukaan lesi tersebut tampak seperti ketombe
- Predileksi: area ekstensor ekstrimitas,  Efloresensi: Pada kulit kepala, wajah,
lumbosakral bagian bawah, bokong dan kedua tangan, kaki dan badan terdapat
genital. Lesi kulit pada psoriasis biasanya plak eritema berbatas tegas, berbentuk
simetris bulat, beberapa konfluen menjadi bentuk
geografis, ukuran bervariasi dengan
- Gejala subjektif seperti gatal dan rasa
lapisan skuama berwarna putih
terbakar
keperakan.
TERAPI

TEORI KASUS
- Pemilihan terapi untuk lesi psoriasis  Secara klinis lesi dapat ditemukan di lebih
vulgaris dapat didasarkan menurut: tipe, dari 30% permukaan area tubuh  saat
perluasan serta derajat keparahan ini pasien mendapat terapi topikal berupa
psoriasis, ketersediaan alat dan bahan di kortikosteroid yang menghambat proses
rumah sakit. peradangan, asam salisilat, asam benzoat
dan antibiotik untuk mencegah terjadinya
- Tujuan pengobatan psoriasis ialah
infeksi sekunder.
menekan gejala sehingga penyakit
kulitnya tidak mengganggu pekerjaan,  Saat ini pasien direncanakan untuk
aktivitas pribadi atau sosial pasien. diberikan terapi sistemik yaitu
metotreksat. Sebelum diberikan terapi
- Terdapat 3 jenis terapi yaitu terapi
metotreksat, pasien memerlukan
topikal, fototerapi dan sistemik.
pemeriksaan laboratorium darah lengkap,
fungsi ginjal dan fungsi hati
PSORIASIS
VULGARIS

DEPARTEMEN/KSM ILMU
PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

Anda mungkin juga menyukai