Anda di halaman 1dari 29

SELVIRA INDANUS

Definisi
Tuberkulosis adalah suatu penyakit
infeksius yang menyerang paru-paru.
Yang secara khas ditandai oleh
pembentukan granuloma dan
menimbulkan nekrosis jaringan.
Penyakit ini bersifat menahun dan
dapat menular daripenderita kepada
orang lain (santa, dkk, 2009)
Tuberkulosis adalah penyakit
menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB
(Myobacterium tuberculosis).
Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, tetapi
dapat juga mengenai organ
tubuh lainnya. (Depkes,
2007)
KLASIFIKASI menurut organ
1. Tuberkulosis paru.

Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang


menyerang jaringan (parenkim Paru). Tidak termasuk
pleura (selaput paru) dan kelenjar pada hilus.
2. Tuberkulosis ekstra paru

pleura, selaput otak, selaput


jantung (pericardium) ,kelenjar
lymfe, tulang, persendian, kulit,
usus, ginjal, saluran kencing,
alatkelamin, dan lain-lain
Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak
mikroskopis,yaitu :

1. Tuberkulosis
paru BTA
positif.

2. Tuberkulosis
paru BTA
negatif
ETIOLOGI
Kuman ini menyebar dari satu orang ke orang
lain melalui percikan dahak (droplet nuclei)
yang dibatukkan.
PATOFISIOLOGI
1. Tempat masuk kuman M.Tuberculosis
adalah saluran pernafasan, saluran
pencernaan, dan luka terbuka pada kulit.
ukurannya yang sangat kecil, kuman tb
dalam percik renik (droplet nuclei) yang
terhirup, dapat mencapai alveolus.
2. Masuknya kuman TB ini akan segera diatasi
oleh mekanisme imunologis non spesifik.
Makrofag alveolus akan menfagosit kuman TB
dan biasanya sanggup menghancurkan
sebagian besar kuman TB. tetapi, pada sebagian
kecil kasus, makrofag tidak mampu
menghancurkan kuman TB.
Kuman TB dalam makrofag yang terus
berkembang biak, Lokasi pertama koloni
kuman TB di jaringan paru disebut fokus
primer GOHN. Gabungan terserangnya
kelenjar getah bening regional dan lesi
primer dinamakan
kompleks Gohn
3. Waktu yang diperlukan sejak masuknya kuman TB hingga
terbentuk secara lengkap disebut sebagai masa inkubasi TB. Masa
inkubasi TB biasanya berlangsung dalam waktu 4-8 minggu dengan
rentang waktu antara 2-12 minggu
Proses ini dapat akan terulang kembali
kebagian lain dari paru-paru, atau basil
dapat terbawa sampai ke laring, telinga
tengah atau usus.
Penyebaran hamatogen yang paling sering
terjadi adalah dalam bentuk penyebaran
hematogenik tersamar. Melalui cara ini, kuman
TB menyebar secara sporadic dan sedikit
demi sedikit sehingga tidak menimbulkan gejala
klinis.
Kuman TB kemudian
akan mencapai
berbagai organ di
seluruh tubuh.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama
2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala
tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah,
sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa
kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan
(Depkes, 2006)
KOMPLIKASI
•Hemoptosis berat (perdarahan dari saluran nafas bawah)

•Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial

•Bronkiektasis ( pelebaran bronkus setempat).

• fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada proses


pemulihan atau reaktif) Pada paru

•Pneumotorak,dll.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
1. Diagnosis tb paru
•Semua suspek tb diperiksa 3 spesimen dahak
dalam waktu 2 hari,yaitu sewaktu - pagi -
sewaktu (SPS).
•Foto thoraks
2. TB Ekstra paru
Metode pengambilan bahan pemeriksaan
dan ketersediaan alat-alat diagnostik,
misalnya uji mikrobiologi, patologianatomi,
serologi, foto toraks dan lain-lain.
PENATALAKSANAAN
•OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat,
dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan

•Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan


langsung (DOT)

•Directly OBserved treatment ) oleh seorang pengawas menelan obat (PMO)

•Pengobatan Tb diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan


THANKYOU.
ASKEP
Pengkajian KEPERAWATAN

•Identitas klien

•Riwayat penyakit sekarang,terdahulu DAN KELUARGA

•Pemeriksaan fisik ( head to toe )

•Pola fungsi kesehatan : Pola eliminasu,nutrisi,akitivitas dan tidur,dll


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret kental atau
sekret darah
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveoler-
kapiler
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia

4. Nyeri akut berhubungan dengan nyeri dada pleuritise.

5. Hipertemia berhubungan dengan proses inflamasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI
DX.1
PASTIKAN KEBUTUHAN ORAL/TRACHEAL SUCTIONING

INFORMASIKAN KEPADA KLIEN DAN KELUARGA TENTANG SUCTION

BERI O2 JIKA DIBUTUHKAN

POSISIKAN KLIEN ( SEMI FOWLER)


1. Buka jalan nafas gunakan teknik
chinlift,jaw trust
2. Mengajarkan baatuk efektif
3.Auskultasi suara nafas
4. Monitor respirasi
DX.2
Kaji adanya alergi
kolaborasi dengan ahli gizi
yakinkan diet tinggi serat
monitor jumlah dan kandungan nutrisi

DX.3
Monitor suhu
kompres pasien
kolaborasi opemberian obat
monitor ttv
DX.4
Kaji lokasi,durasi,skala nyeri
observasi reaksi nonverbal
gunakan teknik relaksasi
Berikan analgesik sesuai kebutuhan
DX. 5
IMPLEMENTASI
PELAKSANAAN DARI RENCANA KEPERAWATAN
Nilai,hasil dari apa
yang dilakukan sesuai
dengan perencanaan
EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai