BAB I
PENDAHULUAN
ISPA adalah penyakit akut yang menyerang salah satu bagian dari atau
lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli
tengah dan pleura ISPA di Indonesia merupakan penyakit yang sering terjadi
diperkirakan sebesar 3 sampai 6 kali per tahun (Kemenkes RI, 2014). ISPA
masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama. Hal
ini disebabkan karena ISPA terutama pada bayi dan anak balita.
RI, 2014). Angka kejadian ISPA di Provinsi Riau pada tahun 2016
kesehatan yang tidak memadai dan disertai cakupan imunisasi yang masih
penyakit ISPA yaitu faktor lingkungan dan faktor perilaku hidup. Pada faktor
tidak menentu, kondisi fisik rumah (kurang ventilasi), dan kepadatan hunian.
pertama dari sepuluh besar penyakit pada anak balita. Hingga saat ini
Gajah Mada, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul
1.4.1 Teoritis
2019
1.4.2 Praktis
a. Bagi Puskesmas
keperawatan.
b. Bagi Penulis
ISPA.
c. Bagi Institusi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
dalam 2 kelompok umur yaitu : bayi umur kurang dari 2 bulan dan umur 2
Untuk bayi umur kurang dari 2 bulan, tanda dan gejala penyakit
bukan Pneumonia (batuk pilek) : tidak ada tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam, tidak ada nafas cepat umur 2 bulan sampai umur <12
5
6
bulan, kurang 50 kali permenit > umur 1 tahun sampai 5 tahun kurang 40
Tanda dan gejala ISPA untuk anak yang berumur 2 bulan sampai
ronki.
dada bagian bawah ke dalam, tidak ada nafas cepat umur 2 bulan
sampai <12 bulan kurang 50 kali permenit, > umur 1 tahun sampai 5
1. ISPA Ringan
Tanda dan gejala : Batuk pilek, demam, tidak ada nafas cepat 40 kali
2. ISPA Sedang
Tanda dan gejala : Sesak nafas, suhu lebih dari 39°C, bila
3. ISPA Berat
2.1.4 Patofisilogi
Etiologi ISPA terdiri dari lebih 300 jenis bakteri, virus dan riketsia
nafas. Pembengkakan mukosa dan produksi lendir yang meningkat ini akan
menghambat aliran udara melalui pipa-pipa dalam saluran nafas (Brunner &
Suddarth, 2012).
orang yang berada sangat dekat dengan pasien ini akan menghirup udara
yang sudah tidak bersih ini. Inilah caranya bagaimana infeksi saluran nafas
menyerang laring dan saluran nafas bagian bawah sangat berbahaya karena
pipa-pipa ini menjadi lebih sempit dan lebih mudah tersumbat (Ganong,
2010)
Tetapi jika laring, bronkus dan bronkiolus tersumbat udara tidak dapat
masuk ke dalam alveoli dan keadaan ini akan membuat sakit lebih parah
2010).
Selain itu infeksi dapat menyebabkan demam, batuk pilek dan sakit
daerah preptik hipotalamus, sitokin juga dihasilkan dari sel-sel SSP (system
syaraf pusat) apabila terjadi rangsangan oleh infeksi dan sitoksin tersebut
2.1.5 Penatalaksanaan
1. Nonfarmakologi
a. Bukan pneumonia
yang dimengerti ibu jika ibu tidak mengerti mungkin ibu tidak
banyak hal yang harus diingat ibu dan ibu memang harus
kembali.
sakit beri perawatan untuk ibu atau dirujuk, jika ibu mempunyai
b. Pneumonia
Tindakan:
a.) Jika ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada ke
kedua dan anjurkan pada ibu untuk kembali dalam 2 hari bila
a. Pengertian Keluarga
emosional serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall & Logan,
b. Struktur Keluarga
sebagai suami, istri, anak dan sebagainya. Tetapi kadang peran ini
c. Struktur kekuatan
d. Nilai-nilai keluarga
e. Tipe Keluarga
dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi
atau keduanya.
2.2.2 Pengkajian
a. Identifikasi data
1.) Usia
(Muttaqin, 2014).
b. Fungsi Keluarga
Memberikan kasih sayang dan rasa aman pada penderita ISPA dan
steres/beban masalah.
15
masyarakat sekitar.
berhubungan dengan :
masalah ISPA.
penyakit ISPA.
penyakit ISPA.
yang sakit
masalah
Skoring