Anda di halaman 1dari 16

Disusun Oleh :

Ronald Y. Koromath ( 1711C2062 )


Husnannisaa ( 1911C2008 )
Pengertian • Urin atau air seni merupakan cairan sisa yang
berwarna kuning yang diekskresikan ginjal,
Urin kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses urinalisasi

• Urin normal manusia terdiri dari air, urea,


kreatinin, amoniak, asam urat, asam laktat,
Komposisi asam fosfat, asam sulfat, klorida, garam-
garam terutama garam dapur dan zat- zat
Urin yang berlebihan di dalam darah seperti
vitamin C dan obat-obatan
Mekanisme Pembentukan Urin

Proses
• Proses ini terjadi di glomerulus.
Proses filtrasi terjadi karena Reabsorpsi • Proses ini adalah proses
penyerapan urin sisa dari
permukaan aferen lebih besar • Fungsi utama tubulus filtrasi dan reabsorpsi.
daripada permukaan eferen
sehingga terjadi penyerapan proksimal adalah reabsorpsi Proses penyerapan ini
darah. Sedangkan sebagian yang yiatu proses terjadi pada tubulus dan
tersaring adalah bagian cairan dikembalikannya air diteruskan ke piala ginjal
darah kecuali protein. bersama dengan glukosa, dan selanjutnya ke ureter
asam amino, asam urat dan
protein yang berhasil
masuk ke vesika urinaria.

Proses menembus filter glomerulus


ke aliran darah Proses
filtrasi Sekresi
Urinalisa
Urinalisa merupakan suatu metoda
analisis untuk mendapatkan
bahan-bahan atau zat-zat yang
dimungkinkan terkandung dalam
urin, dan juga untuk melihat
adanya kelainan pada urin. Pemeriksaan urin, meliputi :
1. Pemeriksaan urin rutin digunakan untuk
mengetahui fungsi ginjal dan
mengetahui adanya infeksi pada ginjal
atau saluran kemih )
2. tes kehamilan, dan
3. tes narkoba.
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Pengertian
• infeksi saluran kemih adalah tumbuh dan berkembang biaknya
bakteri dalam saluran kemih dalam jumlah yang bermakna,
dikatakan ISK apabila jumlah bakteri yang ditemukan >
100.000/ml urin.
Penyebab

• kontaminasi saluran kemih oleh flora normal perineum (area anus/ dubur) atau juga
kontaminasi dari saluran cerna dari feses
• penyebaran bakteri secara hematogen (dari darah),
• adanya kelainan atau sumbatan pada saluran kemih,
• vesikoureter reflux ( VUR )/ urin yang secara tidak normal mengalir balik dari kandung
kemih kembali ke saluran kemih bagian atas ( ureter) yang merupakan kelainan bawaan
lahir.
Etiologi/penyebab
Enterobacteriaceae (anaerob)

• Escherichia coli ,Klebsiella ,Enterobacter


aerogenes ,Proteus ,Providencia
,Citrobacter

(aerob)

• Pseudomonas aeruginosa ,Acinetobacter ,Enterococcus faecalis


,Staphylococcus saprophyticus
Pemeriksaan diagnostik ISK
Urin lengkap

• ditemukan leukosit (80-90% positif pada ISK), protein, darah , nitrit.

Darah

• leukosit darah yang tinggi, LED meningkat dan CRP positif (indikator yang
non spesifik untuk ISK atas)

kultur bakteri

• kultur urin dimana urin dibiakkan disuatu media kuman lalu dilihat setelah
5-7 hari untuk mengetahui bakteri apa yang tumbuh serta antibiotik apa
yang sensitif terhadap kuman tersebut
Pemeriksaan kultur urin

Keberhasilan dalam pemeriksaan kultur urin


sangat dipengaruhi oleh :
(1) Pengumpulan Spesimen,
(2) Pengiriman dan Penanganan Spesimen,
(3) Pemeriksaan Kultur
(4) Interpretasi Hasil Kultur.
1. Pengumpulan Spesimen

Urine pancar •Spesimen pertama kali pada pagi hari lebih sering digunakan
sebagai sample karena paling terkonsentrasi dan akan menghasilkan
tengah jumlah koloni yang paling akurat. Area dibersihkan dengan sabun
dan air, bilas, sample diambil setelah beberapa ml urine keluar dan
(midstream urine) tampung urin setelahnya sebagai sample.

Urin yang diambil •Area dibersihkan dengan sabun dan air, dan bilas. Memasukkan
kateter ke dalam kandung kemih dan memungkinkan pertama 15 ml
melalui kateter untuk dibuang, kemudian mengumpulkan sisanya.

Urin suprapubik •Mengumpulkan dengan melewati jarum melalui kulit langsung


kedalam kandung kemih.
2. Pengiriman dan Penanganan spesimen

• Urin pada suhu kamar harus segera dikultur


dalam 2 jam setelah pengumpulan spesimen,
• urin pada suhu 40C dapat dikultur sampai 24
jam,
Hal-hal yang harus
• urin pada media transport yang sesuai pada
diperhatikan suhu ruang dapat dikultur sampai 24-72 jam
• spesimen urin 24 jam tidak dapat digunakan
untuk kultur karena adanya pertumbuhan
bakteri
3. Pemeriksaan kultur

Hari I
Hitung angka kuman :
1. Siapkan 4 tabung yang berisi NaCl steril 0,9 ml
Tambahkan 0,1 ml urine ke dalam tabung I, kemudian lakukan
pengenceran dengan mengambil 0,1 ml dari tabung I ke tabung II
dan seterusnya
2. Dengan menggunakan ose standard atau 10 UL ambil masing-
masing pengenceran dan tanam pada media CLED agar , inkubasi
370C selama 24 jam.
3.Untuk biakan kuman, ambil urine tanam pada media BHI,
Inkubasi 370C selama 24 jam

Hari II
1. Sampel yang positif adanya kuman ditandai dengan
adanya kekeruhan , sampel yang positif ditanam
pada media BAP agar dan MC agar,Inkubasi 370C
selama 24 jam
2. Hitung angka kuman pada media CLED agar
Hari III
Koloni yang tumbuh di cat gram, bila gram
negatif batang, maka tanam ke media gula-
gula, Inkubasi 370C selama 24 jam. Bila gram
positif coccus maka lakukan catalase
test,coagulase test, tanam pada media D-Nase
agar, Inkubasi 370C selama 24 jam

Hari IV
Baca pertumbuhan kuman pada media gula-gula dan
media lainnya, lakukan identifikasi kuman. Lakukan
sencitivity test pada media MH agar Inkubasi 370C
selama 24 jam

Hari V
Lakukan pembacaan, pengukuran diameter
zona hambatan
Skema Pemeriksaan Kultur urin
Urin Steril

Mac Conkey Agar

Tidak tumbuh
Tumbuh

Hasil : Tidak ada


Gram (+) Gram (-) Yeast
pertumbuhan Bakteri

Tes Biokimia Tes Biokimia Bakteri Gram


Vtek
Bakteri Gram (-)
(+)

Inkubasi 370C, 18-24 jam Hasil identifikasi spesies jamur.Tes sensitivitas


anti jamur
Hasil Identifikasi : Jenis spesies

Inkubasi 370C, 18-24 jam

Tes sensitivitas antibiotik

Hasil tes sensitivitas antibiotik : Sensitifitas


atau resisten terhadap antibiotik
4. Pelaporan Hasil

• kurang dari 104 CFU per ml. Laporkan sebagai kemungkinan tidak ada
Infeksi Saluran Kemih.
Kategori 1

• 104-105 CFU per ml. Jika pasien tanpa gejala, mintalah spesimen urine
kedua dan ulangi penghitungan. Jika pasien mempunyai gejala Infeksi
Saluran Kemih, teruskan untuk identifikasi dan uji kepekaan jika
Kategori 2 didapatkan satu atau dua jenis koloni bakteri yang berbeda.

• Lebih dari 105 CFU per ml. Laporkan jumlahnya pada dokter dan
teruskan dengan identifikasi dan uji kepekaan jika ditemukan satu atu
dua jenis koloni bakteri yang berbeda
Kategori 3
1. Urinalisa merupakan suatu metoda analisis untuk mendapatkan bahan-bahan atau zat-zat
yang dimungkinkan terkandung dalam urin, dan juga untuk melihat adanya kelainan pada
urin. Pemeriksaan urin rutin digunakan untuk mengetahui fungsi ginjal dan mengetahui
adanya infeksi pada ginjal atau saluran kemih, membantu mendiagnosa penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan ginjal dan saluran urin
2. Pemeriksaan kultur urin digunkan untuk mendeteksi jumlah bermakna kuman patogen
(significant bacteriuria) dari kultur urin masih merupakan baku emas untuk diagnosis ISK.
Sekian. Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai