Anda di halaman 1dari 18

Abstrak

Latar belakang:

• Pada anak-anak prevalensi dermatitis atopik dan prevalensi


obesitas menunjukkan bahwa kedua kondisi tersebut mungkin
saling berhubungan

Metode:
• Penelitian analitik retrospektif menggunakan desain cross-
sectional. Data sekunder diambil dari RM Subdivisi
Dermatologi Anak di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi
RS Sanglah.
Abstrak

Hasil:
• Prevalensi obesitas dan dermatitis atopik 2,178 [interval
konfidens (95% CI) = 1,034 - 4,587; p < 0,05].
• Riwayat atopi dan dermatitis atopik, 2,566 [interval
konfidens (95% CI) = 1,099 – 5,990; p < 0,05]

Kesimpulan:
• Obesitas dan riwayat atopi memiliki hubungan dengan
dermatitis atopik yang cukup signifikan pada anak- anak.

Kata kunci: dermatitis atopik, anak- anak, riwayat atopi, obesitas


Latar Belakang

• Dermatitis atopik atau eksema merupakan suatu penyakit kulit


inflamatorik kronis dan rekuren. Di Indonesia prevalensi
dermatitis atopik sekitar 10% dari populasi sebagiannya
melibatkan anak-anak

• Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa obesitas


berhubungan dengan gangguan pada fungsi sawar kulit oleh
karena itu, obesitas dapat memicu atau bahkan memperburuk
dermatitis atopik
Latar Belakang

• Riwayat atopi dapat digunakan sebagai prediktor terbaik yang


berhubungan dengan penyakit atopik juga merupakan salah
satu kriteria untuk menegakkan diagnosis ( Hanafin Rajka )

• Selain meningkatkan keparahan dermatitis atopik Obesitas


juga dikenal sebagai faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan
komorbiditas
Metode

• Dermatitis atopik sebagai


sebagai variabel
variabel dependen,
dependen, obesitas
obesitas dan
dan
riwayat atopi sebagai variabel independen

• Populasi penelitian terdiri dari 361 anak di RS Sanglah yang


berkunjung ke Dermatologi dan Venereologi, sampel yang
diambil meliputi 32 anak, penelitian ini dilaksanakan dari bulan
Februari 2016 hingga bulan Maret 2016 .
Metode

Persetujuan Etik : Badan Tinjauan Etika Penelitian di Fakultas Kedokteran


Universitas Udayana / Rumah Sakit Umum Sanglah

Kriteria Inklusi

Usia 2 – 14 Tahun

Didiagnosis dermatitis atopik

Memenuhi kriteria Hanifin-Rajka


Metode

Data demografis dari subyek penelitian diambil


PENGUKURAN

dari RM

Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan


di Residensi RS Sanglah dan dicatat di RM

Skala berat badan (kg), tinggi badan dalam posisi


berdiri (cm), Obesitas didefinisikan dengan IMT
lebih dari 95 % grafik pertumbuhan anak
Metode

Analisis data

• Data dianalisis secara statistik menggunakan SPSS versi 20.0.

• Analisis data menggunakan data deskriptif untuk


mendapatkan karakteristik subjek penelitian.

• Uji chi-square dilakukan untuk mendapatkan rasio prevalensi


obesitas dan riwayat atopi pada subjek penelitian dengan
dermatitis atopik
Hasil

 Tabel 1 menunjukkan karakteristik subjek termasuk usia, jenis


kelamin, berat badan, tinggi, IMT, dan riwayat atopi.

Semua Subjek Subjek dengan Subjek tanpa


Dermatitis Atopik Dermatitis Atopik
Jumlah Subjek 32 19 13
Usia rata- rata (tahun) 5,56 ± 0,57 6,00 ± 0,79 4,92 ± 0,76
Anak laki- laki 19 10 8
Berat badan (kg) 23,38 ± 1,468 24,11 ± 2,15 22,31 ± 1,81
Tinggi badan (cm) 106,22 ± 2,734 106,05 ± 3,82 106,46 ± 3,94
Indeks Massa Tubuh
(IMT) (kg /cm2)
20,21 ± 0,54 29,71 ± 0,71 19,47 ± 0,82
Obesitas 18 14 4
Riwayat atopi 19 15 4
Hasil

 Tabel 2 menunjukkan hubungan yang signifikan antara obesitas


dan riwayat atopi dengan dermatitis atopik.
Dermatitis Atopik
Interval Konfidens
Interval
Nilai p (95% CI)
PR
Ya Tidak
n % n % Bawah Atas
Obesitas
Ya
14 77,8 4 22,2
Tidak 0,016 * 2,178 1,034 4,587
5 35,7 9 64,3
Riwayat atopi
Ya
15 78,9 4 21,1
Tidak 0,006 * 2,566 1,099 5,990
4 30,8 9 69,2

* Hubungan signifikan dengan p < 0,05, PR = rasio prevalensi, CI = interval


konfidensi, n = angka
Diskusi

 Penelitian cross-sectional ini menemukan bahwa obesitas secara


signifikan terkait dengan dermatitis atopik pada anak, juga
meningkatkan resiko menjadi 2x lipat. Sehingga pasien akan
lebih sering mengunjungi dokter karena kondisinya.

 Penelitian di Kanada, Chen dkk menunjukkan hubungan yang


signifikan antara obesitas dan atopi. Tahun 2015, Silverberg dkk
menemukan bahwa obesitas pada anak - anak memiliki
hubungan dengan peningkatan peluang dermatitis atopik.
Diskusi

Memicu
Perubahan Menggaggu sistem
Kemungkinan leptin sistem kekebalan
Patogenesis pasien kekebalan tubuh untuk
obesitas tubuh merespon
inflamasi

Penelitian lain : obesitas mempengaruhi adipokin, yang berkontribusi


terhadap patogenesis dermatitis atopik. Selain itu, peningkatan kadar sitokin,
seperti TNF-α, IL-6, dan IL-12
Diskusi

Protein C reaktif adalah


penanda inflamasi yang
Obesitas menginduksi
Peningkatan protein C- berperan penting
proses inflamasi
reaktif dalam patogenesis
berkepanjangan
dematitis atopik pada
pasien obesitas
Diskusi

 Penelitian ini menemukan 78,9% subjek dengan dermatitis


atopik memiliki riwayat atopik

 Penelitian lain : 34,1% anak dengan dermatitis atopik menderita


asma, 57,6% anak dengan dermatiis atopik memiliki riwayat
rhinitis. Di turki 21% anak dengan asma juga menderita
dermatitis atopik
 Penelitian ini menemukan hubungan yang signifikan antara
riwayat atopi dan dermatitis atopik, individu dengan riwayat
atopik mengalami peningkatan sebesar 2,5x

 Penelitian di Perancis, asma berkorelasi dengan rhinitis dan


dermatitis atopik, Tahun 2008 penelitian di Turki asma
berhubungan dengan rhinitis dan dermatitis atopik secara
signifikan
Kesimpulan

Penelitian cross-sectional menemukan hubungan yang


signifikan antara obesitas dan riwayat atopi dengan
dermatitis atopik.

Intervensi awal memiliki tujuan untuk mengurangi berat


badan anak- anak dengan obesitas dan menurunkan risiko
menderita dermatitis atopik harus diaudit dan diverifikasi di
masa mendatang.
Kesimpulan

Konseling juga harus diberikan kepada orang tua mereka


untuk meningkatkan kesadaran akan peningkatan risiko
dermatitis atopik pada anak- anak dengan obesitas dan
anak- anak dengan riwayat atopi.

Anda mungkin juga menyukai