Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

GASTRITIS EROSIVA
Oleh :
Farin Limanda Mulia, S.Ked
NIM. FAB 118 091

Pembimbing:
dr. C.Yuniardi Alriyanto

BAGIAN/SMF REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY MEDICINE


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA/RSUD DORIS SYLVANUS
2020
PENDAHULUAN
Hematemesis
Perdarahan saluran 8-14% keadaan
cerna bagian atas gawat di RS
Melena

Insidensi di negara barat


100/100.000/tahun
Diperlukan adanya
Ruptur varises suatu pemeriksaan
esophagus 50-60%,
gastritis erosiva 25- lanjutan 
30%%, tukak peptik 10-
Indonesia  9-12%
15%, sebab lain < 5% menentukan penyebab
(non varises) dan diagnosa
25-60%  varises
LAPORAN KASUS

– PRIMARY SURVEY

Tn. B 45 tahun

– Vital Sign:

– Tekanan Darah : 80/50 mmHg

– Nadi : 113 x/menit, regular, kuat angkat

– Respirasi : 22 x/menit, regular, pernapasan torakoabdominal

– Suhu : 36,6o C
…primary survey

– Airway : bebas, tidak ada sumbatan jalan nafas


– Breathing : spontan, 21 x/menit, pernapasan
torakoabdominal
– Circulation : nadi 113 x/menit, regular, kuat angkat. CRT
<2 detik
– Disability : compos mentis (E4V5M6)
– Evaluasi masalah : Berdasarkan survey primer sistem triase, kasus ini
merupakan kasus yang termasuk dalam priority sign karena pasien
datang dengan keluhan muntah darah dengan diberi label kuning.
– Tatalaksana awal : Tata laksana awal pada pasien ini adalah
memposisikan pasien, oksigenasi 2 liter permenit dan memasang IV line
Identitas Pasien

– Nama : Tn.B
– Usia : 45 tahun
– Jenis kelamin : Laki-laki
– Alamat : Jl. Mahir Mahar Km. 12
– MRS : 12 Januari 2020
– Tanggal pemeriksaan : 12 Januari 2020
Anamnesis
– ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis kepada pasien di ruang IGD RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya.
– Keluhan Utama : Muntah Darah
– Riwayat Penyakit Sekarang :
– Pasien datang dengan keluhan muntah darah yang dialami sejak 1 hari SMRS. Muntah
darah berwarna merah kehitaman. Muntah darah dialami ± 5 kali, setiap kali muntah
sebanyak lebih dari 1 gelas aqua. Selain itu pasien juga mengeluhkan adanya BAB darah
sejak 1 hari SMRS. BAB dengan konsistensi lunak berwarna kehitaman seperti petis.
Dalam 1 hari pasien mengaku BAB dengan konsistensi lunak berwarna kehitaman
sebanyak 5 kali, setiap kali BAB sebanyak ½ gelas aqua.
– Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri perut yang sering dialami. Nyeri perut dibagian
atas sekitar ulu hati. Nyeri seperti tertusuk-tusuk dan dirasa perih.
– Keluhan perut membesar dan kekuningan (-), demam (-), keluhan sulit menelan (-),
tidak ada penurunan berat badan, tidak pernah sakit kuning dan tidak ada kencing
berwarna seperti teh, riwayat penggunaan obat pengencer darah (-)
…anamnesis

– Riwayat Penyakit Dahulu :


– Pasien pernah mengalami keluhan serupa dalam 1 bulan terakhir
dan di rawat di RS Bayangkara selama 3 hari.
– Riwayat kebiasaan meminum alkohol disangkal.
– Riwayat kadar asam urat tinggi
– Riwayat Penyakit Keluarga :
– Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai sakit serupa
Pemeriksaan Fisik

– Keadaan Umum
Kesan sakit : Tampak sakit sedang, tampak anemis
– Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
– Vital sign
– Tekanan Darah : 80/50 mmHg
– Nadi : 113 x/menit, regular, kuat angkat, isi
cukup
– Respirasi : 22 x/menit, regular, pernapasan
torakoabdominal
– Suhu : 36,6o C
…pemeriksaan fisik

– Kepala : Normocephal, ubun-ubun sudah menutup


– Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-), pupil isokor. Hidung :
Bentuk normal, septum deviasi (-), sekret (-), darah (-)
– Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar.
Thorax
– Cor :
– Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
– Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V linea midclavicula sinistra
– Auskultasi: SI-SII tunggal reguler, Murmur (-), Gallop (-).
– Pulmo :
– Inspeksi : Simetris (+/+), Massa (-), Retraksi (-/-)
– Palpasi : Massa (-), Krepitasi (-)
– Perkusi : Sonor (+/+) dikedua lapang paru
– Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki Basah (-/-), Wheezing (-/-)
…pemeriksaan fisik

– Abdomen
– Inspeksi : datar, Massa (-), Jejas (-), spider nevi (-)
– Auskultasi : Bising Usus (+) ↑
– Perkusi : Timpani, shifting dullnes (-)
– Palpasi : Nyeri tekan (+) epigastrium, hepar dan lien tidak
teraba.
– Ekstermitas : Akral hangat, CRT <2 detik.
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis

– Diagnosis Klinis : Anemia


– Diagnosis Etiologi: Susp. Gastritis Erosiva
– Diagnosis Kerja : Anemia ec Susp. Gastritis Erosiva
Penatalaksanaan di IGD

– Oksigenasi 2 liter permenit


– Pemasangan IV line  IVFD RL 500 ml (loading)
– Pemasangan NGT terbuka dan pasien puasa.
– Inj. Asam Traneksamat 500 mg (IV)
– Inj. Omeprazole 40 mg (IV)
– Po: Sucralfat syr 3x10 ml
– Po: Rebamipide 3x1
– Rencana transfusi PRC 1 kolf/12 jam dengan target Hb ≥ 10
g/Dl
– Observasi tanda vital.
Prognosis

– Quo ad vitam : ad bonam


– Quo ad functionam : ad bonam
– Quo ad sanationam : ad bonam
PEMBAHASAN

Tn. B
45 tahun

Anemia ec Susp Gastritis Erosiva

DIAGNOSIS PROGNOSIS

TATALAKSANA TINDAK LANJUT


PEMBAHASAN

ANAMNESIS:
• Muntah darah
berwarna merah
Perdarahan saluran cerna
kehitaman bagian atas (SCBA)
• BAB dengan konsistensi
lunak berwarna
kehitaman seperti petis.
terjadi di ligamentun Treitz bag. proksimal
PEMBAHASAN

ANAMNESIS:
• Muntah darah berwarna
HEMATEMESIS
merah kehitaman

• BAB dengan konsistensi


lunak berwarna Dimuntahkannya darah dari mulut berubah
kehitaman seperti petis. warna menjadi kecoklatan  tercampur asam
lambung
PEMBAHASAN

tinja yang berwarna hitam dengan bau yang


ANAMNESIS:
khas
• Muntah darah berwarna
merah kehitaman

• BAB dengan konsistensi


MELENA
lunak berwarna
kehitaman seperti petis.
PEMBAHASAN

ANAMNESIS:
• Muntah darah berwarna
merah kehitaman

HEMATEMESIS MELENA
• BAB dengan konsistensi
lunak berwarna
kehitaman seperti petis.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

• Nyeri perut sekitar ulu Dispepsia berulang


hati seperti tertusuk-
tusuk
• Riwayat konsumsi obat
Meloxicam dan Piroxicam Riwayat penggunaan NSAID
(golongan NSAID) jangka panjang
PEMFIS:
• Nyeri tekan regio
epigastrium

Faktor predisposisi ggn


fisiokimia mukosa lambung
PEMBAHASAN

Dispepsia berulang

Riwayat penggunaan NSAID


jangka panjang

Faktor predisposisi ggn


fisiokimia mukosa lambung Proses inflamasi berlanjut
PEMBAHASAN

Sifat lipofilik dan


Lokal
asam

Menimbulkan
NSAID
ulserasi

Produksi
Sistemik
prostaglandin ↓
prostaglandin
COX  AA 

Prostaglandin  efek sitoprotektif thd mukosa


 ↑ sekresi mukosa  stabilisasi membran
sel
PEMBAHASAN

Non -
Varises
Varises
Perdarahan
SCBA
PEMBAHASAN

Pasien :
• Riwayat penyakit kuning (-)
• BAK berwarna seperti teh (-)
PEMFIS:
• Ikterus (-)
• Ascites (-) NON VARISES
• Spider nevi (-)
• Eritema palmaris (-)
• Edema tungkai (-)
• Organomegali (-) Perlu adanya pemeriksaan lebih
lanjut.
PEMBAHASAN
Terapi awal :
• Hipotensi (<90/60 mmHg atau MAP
• Oksigenasi 2 lpm
• Stabilisasi hemodinamik <70 mmHg)
• Pemasangan NGT
• Frekuensi nadi > 100 x/menit
• Tekanan diastolic ortostatik turun >
TD: 80/50 mmHg 10 mmHg atau sistolik > 20 mmHg
Nadi : 113 x/mnt
Instabilitas • Frekuensi nadi ortostatik meningkat
kuat angkat, isi
cukup hemodinamik >151x/menit
Akral hangat.
• Akral teraba dingin
• Kesadaran menurun
• Anuria atau oliguria
• Produksi urin < 30mL/jam
PEMBAHASAN

Terapi awal :
• Oksigenasi 2 lpm
• Stabilisasi hemodinamik
• Pemasangan NGT
20 cc/kgBB ~ 1.300 mL

TD: 80/50 mmHg


Nadi : 113 x/mnt
kuat angkat, isi Resusitasi cairan : RL
cukup 500 mL (loading)
Akral hangat.
Perbaikan TD 
100/70 mmHg
Instabilitas
hemodinamik
PEMBAHASAN

Terapi awal :
• Oksigenasi 2 lpm
• Stabilisasi hemodinamik
• Pemasangan NGT

Tujuan : menilai perdarahan, mencegah aspirasi,


dekompresi

Didapatkan:
± 300 cc, berwarna
merah kehitaman kental.
PEMBAHASAN

PASIEN  Tanda anemia:


• Tampak pucat
• Konjungtiva anemis

Advis Interna: Hb yang diinginkan – Hb sekarang x BB x 3


Pro Transfusi PRC 1
kolf/12 jam
pasien memerlukan 1.267,5 mL PRC yaitu
sebanyak ± 4-5 kolf PRC.
PEMBAHASAN
PASIEN  Tanda
anemia:
• Tampak pucat
• Konjungtiva
anemis

Pada pasien :
Menurut Konsensus Nasional Hb: 3,5 g/dL
Penatalaksanaan PSCBA 2012: Hb normal : 10 g/dL
“Penurunan 1 gr/dl Hb = Penurunan : 6,5 g/dL
kehilangan darah 250 mL” Kehilangan darah : 1.625 mL
PEMBAHASAN
TATA LAKSANA LANJUTAN:
Berdasarkan Konsensus Nasional
• Inj. Omeprazole 40 mg PSCBA tahun 2012
• Inj. Asam Traneksamat 500 mg

Rekomendasi golongan PPI

Memblokir Mengeluarkan HCl


Menetralkan kerja K+H+ dari kanalikuli ke
asam lambung ATPase lumen lambung
PEMBAHASAN
TATA LAKSANA LANJUTAN:

• Inj. Omeprazole 40 mg

• Inj. Asam Traneksamat 500 mg Golongan antifibrinolitik

Menghambat aktvitas
plasminogen  plasmin
PEMBAHASAN

PROGNOSIS :
• Status hemodinamik Diperlukan
pemeriksaan
• Evaluasi perdarahan lanjutan dan
• Tatalaksana tepat tindak lanjut
Pada pasien :
– Usia : 45 tahun  0
– HR : 101 x/mnt  1
– TDs: 80 mmHg  2
KESIMPULAN

– Pasien Tn. B 45 tahun datang dengan keluhan muntah dan BAB darah
kehitaman. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang didapatkan diagnosis Anemia ec Gastritis
erosiva.
– Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan
mukosa lambung yang bersifat akut, kronik, difus atau local.
– Penyebab terbanyak akibat obat-obatan yang mengiritasi lambung
dan obat yang merangsang timbulnya tukak. Pada pasien ini perlu
dilakukan pemeriksaan penunjang tambahan untuk memastikan
diagnosa.
DAFTAR PUSTAKA

– Triatmojo, N. Cahyono, J. Perdarahan Saluran Makan Bagian Atas. Kapita Selekta Penanganan Kegawatan Medis. Simposium
Clinical Updates 2015. Yogyakarta: 2015. Hal. 93.

– Chapman, RW. Modern Management of Oesophageal Varices. Postgrad Med. 2017Feb. Hal. 75-81.

– Stiegmann, V. Greg. Endoscopic Approaches to Upper Gastrointestinal Bleeding, From Gastrointestinal,Tumor & Endocrine
Surgery. University of Colorado Denver and Health Science Center, Denver Colorado.

– Nur F.2018. Hematemesis Melana ec Gastritirs Erosiva. Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

– Dodd W. 2019. Hematemesis Melena and Hematochezia. Clinical Methods: The History Physical and Laboratory

– Alami D. 2014. Hematemesis Melena et causa NSAID. Medula: 1(01)


Terima
Kasih 

Anda mungkin juga menyukai