Anda di halaman 1dari 37

PENDEKATAN KEDOKTERAN

KELUARGA PADA PASIEN INFEKSI


SALURAN KEMIH
PENDAHULUAN
• Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan
ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra. Infeksi saluran kemih
(ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan
mikroorganisme dalam urin. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah
infeksi yang terjadi akibat terbentuknya koloni kuman di
saluran kemih.
• Penyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk
bakteri yang biasanya menghuni usus kemudian naik ke sistem
saluran kemih. Dari gram negatif tersebut, ternyata
Escherichia coli menduduki tempat teratas kemudian diikuti
oleh Proteus sp, Klebsiella, Pseudomonas.
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. M
• Usia : 35 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Alamat : Jl. Andi Tonro
• Suku/ Bangsa : Makassar
• Tanggal Pemeriksaan : 30 November 2019
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Nyeri saat BAK sejak 5 hari sebelum datang
ke Puskesmas
• Keluhan tambahan : Sering-sering BAK dan susah untuk
menahan kencing
• Riwayat penyakit sekarang :
Seorang wanita umur 35 tahun datang ke Puskesmas
Jongaya dengan nyeri saat BAK dialami sejak 5 hari yang lalu,
keluhan nyeri disertai dengan keluhan sering-sering BAK dan
susah untuk menahan kencing. Sulit untuk memulai kencing dan
berhenti sementara BAK. Pasien sering BAK pada malam hari
dengan frekuensi 3-4 kali.
• Riwayat Penyakit Sebelumnya :
Pasien memiliki riwayat penyakit infeksi saluran kemih
• Riwayat Penyakit Keluarga dan Sosial:
Dalam keluarga, tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang
sama.
PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum dan tanda-tanda vital :
• Kesadaran : Composmentis
• GCS : 15
• Tekanan darah : -110/70 mmhg
• Frekuensi nadi : 90 x/mnt
• Frekuensi Pernapasan : 22 x/mnt
• Suhu : 36,90 C
• Umur : 35 tahun
• Berat Badan : 56 kg
• Tinggi Badan : 158 cm
• Lingkar pinggang : 74 cm
• Indeks Massa Tubuh (BB/TB2): 56/1,582 = 22,43 kg/m2
• Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U): berada pada antara
Median sampai dengan 1 SD (status gizi normal)
• Hasil Laboratorim (30/11/2019)
Leukosit : 5-8/LPB (nilai normal: 0-3)
Epitel sel : Penuh/LPB (nilai normal: 0-3)

• Diagnosis Kerja : Infeksi Saluran Kemih


Patient Center
Non medikamentosa:
• Konseling mengenai pentingnya tipe pengobatan preventif
dibandingkan kuratif.
• Konseling mengenai penyakit demam tifoid pada pasien.
• Konseling kepada pasien untuk tidak melakukan kebiasaan
jajan sembarangan
• Edukasi mengenai gaya hidup bersih dan sehat seperti cuci
tangan sebelum dan sesudah makan, serta cuci tangan
sesudah BAB.
Medikamentosa:
• Diberikan Kloramfenikol syr 4x2 cth, Bcom tab 1x1, PCT 500
mg tab 2x1/2.
Family Focused
• Konseling mengenai penyakit demam tifoid pada pasien dan
keluarganya.
• Memberikan edukasi kepada keluarga untuk berperan dalam
mengingatkan pasien mengenai rutinitas minum obat.
• Edukasi dan motivasi mengenai perlunya perhatian dukungan
dari semua anggota keluarga terhadap pencegahan penyakit
demam tifoid dengan menjaga higienitas bahan makanan dan
lingkungan rumah.

Prognosis
• Prognosis dari demam tifoid yang diderita pasien ini adalah
dubia bonam karena perjalanan penyakit dipengaruhi oleh
pengetahuan, sikap dan perilaku dari pasien dan keluarga,
serta dipengaruhi oleh lingkungan dimana pasien tinggal.
GENOGRAM
APGAR KELUARGA
A ADAPTATION/ADAPTASI

P PARTNERSHIP/KEMITRAAN
SKOR:
7-10: KELUARGA
G SEHAT
GROWTH/PERTUMBUHAN
4-6: KURANG SEHAT
0-3: TIDAK SEHAT
A AFFECTION/KASIH SAYANG

R RESOLVE/KEBERSAMAAN
INDIKATOR KELUARGA SEHAT
Indikator Keluarga Sehat
• Indeks Keluarga Sehat (IKS)=
12−Jumlah Indikator Yang Tidak Ada
Nilai Y = 1 (Satu)
Nilai T = 0 (Nol)
Nilai N = Indikator yang tidak ada

• Indeks Keluarga Sehat = 3 : (12 – 7) = 3 : 5 = 0,6 (Keluarga


pra sehat)
Berdasarkan data yang diperoleh maka kelarga pasien
didapatkan hasil satu dan dapat digolongkan kedalam kategori
keluarga pra sehat.
IDENTIFIKASI PHBS
PEMBAHASAN
Dari hasil kunjungan tersebut, sesuai konsep Mandala of
Health, berupa dari segi perilaku kesehatan keluarga pasien masih
mengutamakan kuratif daripada preventif dan memiliki
pengetahuan yang kurang tentang penyakit yang pasien derita.
Konsep mandala of health mencakup beberapa komponen penting
yaitu human biology, lingkungan psikososial, ekonomi dan lingkungan
rumah serta lingkungan tempat tinggal.
Human biology, keluhan – keluhan yang timbul akibat penyakit
pasien mengganggu aktivitas pasien. Sehingga pasien diberi edukasi
bahwa dengan meminum obat rutin dan istirahat tirah baring dapat
mengurangi gejala yang ditimbulkan serta penyakitnya dapat
membaik.
Lingkungan Psikososial, pasien merasa cukup bahagia dengan
keadaan keluarganya saat ini, hubungan antar anggota keluarga juga
terbilang dekat dan jarang mengalami suatu masalah. Sehingga hal
tersebut dapat mendukung kesembuhan pasien, dikarenakan keluarga
memberikan dukungan untuk kesembuhan pasien.
PEMBAHASAN
Ekonomi, pendapatan keluarga inti pasien bergantung pada
ayah pasien dan pendapatan tersebut untuk memenuhi seluruh
kebutuhan anggota keluarga terbilang masih kurang. Sehingga
keluarga diberikan motivasi untuk memiliki sumber pendapatan
tambahan agar ada dana alokasi khusus untuk kesehatan.
Lingkungan Rumah, hubungan pasien dengan tetangga sekitar
rumah terjalin akrab, terlihat ketika kami berkunjung ke rumah pasien
dan bertanya dimana rumah pasien, semua warga mengetahui pasien.
Dalam hal ini pasien memiliki hubungan antar tetangga yang baik
sehingga dapat terhindar dari stress psikososial yang dapat
memperberat penyakit pasien. Pemukiman pasien merupakan
pemukinan yang padat sehingga kondisi rumah pasien kurang
mendapat sinar matahari langsung/ lembab, kemudian diperparah
dengan rumah (kamar kost) pasien yang hanya memiliki 1 jendela yang
berada di samping pintu rumah. Lingkungan halaman rumah pasien
tidak bersih, tampak ada air yang menggenang yang dibiarkan.
Sehingga pasein dan kelurga diberikan edukasi mengenai pentingnya
ventilasi untuk pencahayaan rumah dan juga kebersihan rumah dan
halamannya.
PEMBAHASAN
Menurut Kementerian kesehatan RI No.829/Menkes/SK/VII/1999
luas ruang tidur minimal 8 m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari
dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur lima
tahun. Kepadatan penghuni kamar tidur yang tidak memenuhi syarat (<4
m2/orang tidak termasuk balita) akan menghalangi proses pertukaran
udara bersih sehingga kebutuhan udara bersih tidak terpenuhi. Serta
mengenai pentingnya perbaikan gizi pasien, dengan memberitahukan
pasien untuk makan-makanan yang bergizi, serta meningkatkan intensitas
makannya serta istirahat yang cukup.
Selanjutnya diberikan kembali edukasi terhadap pasien bahwa
pentingnya minum air 6-8 gelas per hari, menjelaskan ke pasien menjaga
kebersihan bagian kelamin dengan cara cebok dari depan ke belakang agar
mencegah bakteri dari anus tidak terbawa ke saluran kencing, serta jangan
menahan rasa kencing. Selain itu penting pula di edukasi mengenai pola
hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang
air. Disampaikan pula bahwa penting untuk rutin meminum obat antibiotic
hingga tuntas agar tidak terjadi resistensi antibiotik serta pasien dapat
sembuh total.
PEMBAHASAN
Pada kunjungan kedua dilakukan pada tanggal 8
November 2019, bertujuan untuk memantau kepatuhan minum
obat pasien, memastikan apakah telah menerapkan gaya hidup
bersih dan sehat sehingga rantai penularan penyakit ini dapat
diputuskan, serta menjelaskan kembali tentang edukasi agar
tetap menjaga pola hidup sehat pasien dan menghindari
kebiasaan jajan sembarangan di luar rumah.
Kunjungan ketiga dilakukan pada tanggal 11 November
2019. Saat dilakukan kunjungan pasien terlihat sehat dan mau
mengurangi kebiasaan untuk menahan kencing. Diberikan pula
edukasi terhadap keluarga pasien mengenai pentingnya
mengontrol obat selama 2 minggu di Puskesmas jika obat habis.
TAMPAK DEPAN RUMAH DAN
HALAMAN RUMAH
KAMAR (RUMAH PASIEN)
KAMAR MANDI UMUM DAN
TEMPAT CUCI
DEFINISI
Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang
melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra. Infeksi
saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan
keberadaan mikroorganisme dalam urin. Infeksi saluran kemih
(ISK) adalah infeksi yang terjadi akibat terbentuknya koloni
kuman di saluran kemih.
Etiologi

Proteus
E. Colli sp
Bakteri gram negatif

Bakteri gram negatif Klebsiella Pseudomonas

Staphylococcus Jenis kokus gram positif lebih


Enterococci aureus jarang sebagai penyebab ISK
Patomekanisme

1. Melalui aliran darah yang berasal dari


usus halus atau organ lain ke bagian saluran
kemih.

2. Penyebaran melalui saluran getah bening


berasal dari usus besar ke buli-buli atau ke
ginjal.

Secara asendens yaitu migrasi


mikroorganisme melalui saluran kemih yaitu
urethra, buli-buli, ureter lalu ke ginjal.
Klasifikasi
Infeksi salran kemih diklasifikasikan berdasarkan gejala klinis, lokasi infeksi,
dan kelainan saluran kemih.

Klinis
• ISK asimptomatik ialah bakteriuria
bermakna tanpa gejala.
• ISK simtomatik yaitu terdapatnya
bakteriuria bermakna disertai gejala dan
tanda klinik.

Anatomi
• ISK bawah, presentasi klinis ISK bawah
tergantung dari gender.
Klasifikasi
Kelainan Saluran Kemih

ISK Sederhana/ tak


berkomplikasi

ISK berkomplikasi
Diagnosis
Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi, yaitu:

1. Pada ISK bagian bawah, keluhan pasien


biasanya berupa nyeri suprapubik,
disuria, frekuensi, urgensi, nokturia dan
stranguria

2. Pada ISK bagian atas, dapat ditemukan


gejala demam tinggi, menggigil, kram,
sakit pinggang, muntah, skoliosis, dan
penurunan berat badan.
Laboratorium

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan urinalisis meliputi leukosituria, nitrit,
leukosit esterase, protein, dan darah.

Leukosuria atau piuria merupakan salah satu petunjuk


penting terhadap dugaan adalah ISK.

Dinyatakan positif bila terdapat > 5 leukosit/lapang


pandang besar (LPB) sedimen air kemih. Adanya leukosit
silinder pada sediment urin menunjukkan adanya
keterlibatan ginjal.
Radiologis dan Pemeriksaan
penunjang lainnya
Pemeriksaan radiologis pada ISK
dimaksudkan untuk mengetahui adanya
batu atau kelainan anatomis yang
merupakan faktor predisposisi ISK.
Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos
abdomen, pielonegrafi intravena, demikian
pula dengan pemeriksaan lainnya, misalnya
ultrasonografi dan CT Scan.
Terapi

Penelitian yang membandingkan pengobatan


dengan sulfonamida, cephalosporin, dan
nitrofurantoin dengan spectrum luas antibiotika
penisilin menunjukkan bahwa obat-obatan tersebut
sama-sama efektif dalam eradikasi bakteriuria.
Pengobatan dengan ampisilin perlu hati-hati karena
penyebab utama bakteriuria adalah E.coli yang
resistensinya mencapai 30% di Amerika
PROGNOSIS

Prognosis pasien dengan pielonefritis akut, pada


umumnya baik dengan penyembuhan 100% secara
klinik maupun bakteriologi bila terapi antibiotika yang
diberikan sesuai.

Prognosis sistitis akut pada umumnya baik dan dapat


sembuh sempurna, kecuali bila terdapat faktor-faktor
predisposisi. Prognosis sistitis kronik baik bila
diberikan antibiotik yang intensif dan tepat serta
faktor predisposisi mudah dikenal dan diberantas.

Anda mungkin juga menyukai