Darren 405140071
LO 1 : Anatomi hepar, lien,
pankreas dan vesica fellea
Anatomi
• Fungsi Hepar
– Produksi dan sekresi empedu
– Tempat penyimpanan vitamin dan feritin.
– Berperan pada metabolisme Karbohidrat, protein dan lemak.
– Sebagai filter dari darah untuk kuman dan zat-zat toksik.vv
• Persarafan Hepar
– Simpatis plexus coeliacus
– Parasimpatis N.vagus
– Sensoris N.phrenicus
Vesica Fellea
Vesica fellea
• Alat ekskresi hepar, Terletak di fossa vesica fellea
hepatis antara lobus quadratus – lobus dexter,
,berfungsi: Tempat penampungan cairan empedu
• Diliputi oleh peritoneum
• Bagian2 :
– Fundus,corpus,collumke ductus cysticus
• Pembuluh darah :
– A.cystica (cabang dari a. hepatica dextra)
– Vena cystica (cabang kanan v. porta hepatis)
• Persarafan:
– Simpatis plexus coeliacus, Parasimpatis N.vagus,
Sensoris N.phrenicus kanan
Pankreas
• Letak :
retroperitoneal
Persarafan
• N. vagus
LETAK :
- REGIO HYPOCHONDRIACA
SINISTRA
- ANTARA COSTA 9 - 11
ANATOMI PERMUKAAN
PERMUKAAN :
1. FACIES DIAPHRAGMATICA
TEPI :
– MARGO SUPERIOR
terdapat cekungan : INCISURA
LIENALIS
– MARGO INFERIOR
– MARGO ANTERIOR
– MARGO POSTERIOR
FUNGSI LIEN
1. PENYARING DARAH
2. PRODUKSI :
SEL LYMFOSIT & ANTIBBODI
3. RESEVOIR DARAH
LO 2 : Histologi
3 Konsep Lobulus dalam Histologi
1. Lobulus klasik
• darah mengalir dari perifer ke sentral lobulus/
Vena centalis
2. Lobulus Portal
• Dibentuk oleh 3 lobulus dengan pusat area
portal
• Empedu dihasilkan hepatositkanalikuli biliaris
perifer lobulus Duktus interlobularis di area
portal
3. Asinus hepatik (asinus Rapaport):
• 3 zona dari portae ke V.Centralis
Bagian Karakteristik
Hepar Sel hepar
- Bentuk besar, poligonal, berhubungan dalam columna cellular, 1-2 nukleus
- Sitoplasma eosinofilia, bergranula, bervakuol dg mitokondria, mikrovili,
glikogen, lipid, protein, pigmen lipofuchsin
Sinusoid
- Sel endotel: inti berwarna tua, gepeng, sitoplasma sedikit
- Sel kupffer: ukuran lebih besar, inti ovoid, kromatin pucat, cabang
sitoplasma, bergranuler
Segitiga kiernann
Pembesaran 100x
Pembesaran 40x a. Pulau Langerhans
Sel beta
a. Pulau Langerhans b.
c. Sel alpha
b. Sel alpha, sitoplasma d. Sel parenkim pancreas
bergranula merah e. Chromophilic substance / basophilic,
c. Sel beta, sitoplasma warna biru
bergranula biru f. Zymogen granula, warna merah
Histologi Lien
Vaskularisasi
• Secara histologi, vaskularisasi berasal dr A. splenikus
bercabang masuk mll hilus/hilum mjd A. trabekularis
A. trabekularis masuk ke lie mll trabekula A.
sentralis A. penisili yg masuk ke pulpa merah dan
bercabang mjd :
– Arteriol pulpa
– Arteriol selubung
– Kapiler arteri terminal
• A. penisili masuk ke pulpa merah mll sinus splenikus
cabang2 V. kecil dr pulpa V. splenikus V. porta
Histologi Lien
Histologi Lien
LO 3 : Fisiologi
FUNGSI HEPAR
• Proses metabolik
• Detox
• Sintesis protein plasma
• Penyimpanan glikogen, lemak, besi, vitamin
• Bersama ginjal aktifkan vit D
• membuang bakteri dan eritrosit yg rusak
• Ekskresi bilirubin dan kolestrol
• Sekresi trombopoietin hormone, hepcidin, dan
IGF-I
LIVER
BLOOD
FLOW
EMPEDU
• 250ml- 1L/hari
• Mengandung =
– Garam empedu
– Kolestrol
– Lechitin
– Bilirubin
– NaHCO3
GARAM EMPEDU
• Sifat seperti detergen mengubah lemak
ukuran besar menjadi lemak yang teremulsi
• Membantu pankreatik lipase memecah
trigliserida
• Bersama lechitin membentuk micelles
bantu lemak lewati dinding usus
LO 4 : biokimia
Bilirubin
• Bilirubin diproduksi di sistem
retikuloendotelial sebagai hasil akhir dari
katabolisme heme melalui reaksi oksidasi-
reduksi.
– Bilirubin indirek/unconjugated
• Larut dalam lemak
– Bilirubin direk/conjugated
• Larut dalam air
Metabolisme Bilirubin
Fase metabolisme bilirubin:
- Fase pembentukan bilirubin
- Fase transport plasma
- Fase liver take up
- Fase konjugasi
- Fase ekskresi bilier
(Jika terjadi gangguan pada salah satu dari 5 fase metabolisme
bilirubin ikterus)
Heme Globin
Terikat dengan albumin
Heme oksigenase menuju plasma
Biliverdin reduktase
Bilirubin Bilirubin
monoglukuronida + diglukuronida +
UDP as. Glukuronat UDP-glukuronosil UDP
transferase
Di sekresikan
ke empedu
LO 5 : Pemeriksaan
Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan darah
2. γ-glutamil transpeptidase
digunakan untuk penilaian (GGT) untuk
awal penyakit hati . mendefinisikan apakah
peningkatan fosfatase alkali
mencakup : disebabkan oleh penyakit
– Pengukuran kadar ALT hati
& AST
3. Serologi hapatitis
– Fosfatase alkali mengetahui tipe hepatitis
– Bilirubin serum virus
langsung & total
4. Penanda autoimun untuk
– Albumin diagnosis sirosis biliaris
primer, kolangitis
– Pengukuran waktu sklerotikans & hepatitis
protrombin autoimun
Tes-tes hati
• Tes-tes biokimia • Tes yang sering
digunakan untuk: digunakan dalam
1. Mendeteksi adanya praktik klinis :
penyakit hati • Bilirubin
2. Membedakan berbagai • Aminotransferase
jenis gangguan hati • Fosfatase alkali
3. Memperkirakan luas • Albumin
kerusakan hati • Waktu protrombin
4. Memantau respons
terhadap pengobatan
TES-TES HATI
TES-TES BERDASARKAN FUNGSI TES YANG MENGUKUR FUNGSI
DETOKSIFIKASI DAN EKSKRESI BIOSINTETIK HATI
• Bilirubin serum • Albumin serum
• Bilirubin urin • Globulin serum
• Amonia darah
• Enzim serum
TES-TES BERDASARKAN FUNGSI DETOKSIFIKASI
DAN EKSKRESI
Bilirubin Serum
• Bilirubin produk penguraian cincin porfirin pada protein yg
mengandung hem,
• Ditemukan dalam darah dalam 2 fraksi :
– Fraksi tak terkonjugasi (indirect) tidak larut dalam air
dan terikat dgn albumin dalam darah
– Fraksi terkonjugasi (direct) larut air dan dapat
diekskresikan oleh ginjal.
• Dgn metode orisinal van den Bergh : konsentrasi bilirubin
serum total = <17 mmol/L (1mg/dL) dgn 30% dari total adalah
bilirubin terkonjugasi.
TES-TES BERDASARKAN FUNGSI DETOKSIFIKASI
DAN EKSKRESI
Bilirubin Serum
• Peningkatan fraksi tak terkonjugasi bilirubin jarang disebabkan
oleh penyakit hati. (dijumpai terutama pada gangguan
hemolitik & penyakit genetik seperti sindrom Crigler-Naggar &
Gilbert)
• Hiperbilirubinemia terkonjugasi hampir selalu mengisyaratkan
penyakit hati atau saluran empedu.
• Tahap penentu kecepatan dalam metabolisme bilirubin adalah
pengangkutan bilirubin terkonjugasi ke kanalikulus biliaris.
karena itu, pe↑an fraksi terkonjugasi dapat ditemukan pada
semua tipe penyakit hati.
TES-TES BERDASARKAN FUNGSI
DETOKSIFIKASI DAN EKSKRESI
Bilirubin Urin
• Setiap bilirubin yang ditemukan di urin = bilirubin terkonjugasi.
• Adanya bilirubinuria mengisyaratkan adanya penyakit hati.
• Pada pasien yang baru pulih dari ikterus, bilirubin urin lenyap
sebelum bilirubin serum.
TES-TES BERDASARKAN FUNGSI
DETOKSIFIKASI DAN EKSKRESI
Amonia Darah
• Produksi amonia di tubuh berasal dari :
– Metabolisme protein normal
– Oleh bakteri usus, terutama yang ada di kolon
• Hati & otot lurik berperan dalam detoksifikasi amonia.
• Pasien dengan penyakit hati tahap lanjut biasanya mengalami
penciutan otot, yg mungkin akan menyebabkan
hiperamonemia.
• Kadang berguna untuk mengidentifikasi penyakit hati tersamar
pada pasien dengan perubahan status mental.
• Amonia bisa ↑ pada pasien hipertensi porta berat & pirau darah
porta mengelilingi hati meskipun fungsi hati normal.
TES-TES BERDASARKAN FUNGSI
DETOKSIFIKASI DAN EKSKRESI
Enzim Serum
• Hati mengandung ribuan enzim, sebagian di antaranya terdapat
di serum dengan konsentrasi sangat rendah.
• ↑ aktivitas enzim dalam serum diperkirakan terutama
mencerminkan peningkatan kecepatan masuknya enzim ke
dalam serum dari sel” hati yang rusak.
• Pemeriksaan enzim serum dibagi jadi 3 kategori :
– Enzim yang mencerminkan kerusakan hepatosit
– Enzim yang mencerminkan kolestasis
– Tes enzim yang tidak dapat digolongkan ke kelompok
sebelumnya
ENZIM YANG MENCERMINKAN KERUSAKAN
HEPATOSIT
Peningkatan pada serum menunjukkan kerusakan jaringan yang memiliki enzim ALT
dan AST
TES UNTUK MENGUJI KERUSAKAN SEL / PARENKHIM
Terdiri : - LDH, SGOT, SGPT, asam empedu
- GLDH (glutamat dehydrogenase)
• LDH = Lactic acid dehydrogenase
LDH dapat (tak spesifik) : - penyakit parenkhim hati
- penyakit jantung (mci)
- hemolisis extra vaskuler
Dengan elektroforese LDH memp. 5 isoenzim (protein2 yg
mengkatalisasi reaksi yg sama dgn enzim, tetapi mempunyai sifat
fisik/kimia yang tidak sama dgn enzim)
ISOENZIM LDH
TETRAMER
LDH 1 HHHH (HBDH) JANTUNG
LDH 2 HHMM PADA ERI & OTAK
LDH 3 HHMM LEKOSIT, ADRENAL, TIROID
LDH 4 HMMM OTOT SKELET, HATI
LDH 5 MMMM OTOT SKELETON, HATI
KLASIFIKASI BEBERAPA PETANDA GANAS YANG MEMPUNYAI MAKNA KLINIK