Anda di halaman 1dari 106

PEMICU 3

Bali Membuatku Hitam

Anggi Osvianty Ricard


405130062
LEARNING OBJECTIVE
1. Menjelaskan definisi, jenis dan lapisan (histologi) kulit
dan saraf.
2. Menjelaskan tentang pembelahan sel.
3. Menjelaskan anatomi susunan dan struktur seluruh
tulang manusia.
4. Menjelaskan sitem saraf.
5. Menjelaskan berbagai macam reseptor sensorik dan
mekanisme kerja pada tubuh manusia.
6. Menjelaskan fisologi terjadinya nyeri.
7. Menjelaskan proses terjadinya implus saraf.
LO 1
MENJELASKAN HISTOLOGI DARI JARINGAN
KULIT DAN SYARAF

Integumentum

Kulit Derivat kulit

Epidermis Dermis

Stratum: Stratum :
Grandula sudorifera
Korneum Papilare Grandula sebasea
Lusidum Retikulare Rambut
Granulosum Folikel Rambut
Spinosum Kuku
Basale
Kulit
 Tebalnya 0,5 – 4 mm
Epidermis Dermis

Tebal Maksimum 1,5 mm Maksimum 3 mm

Lapisan Tipis Tebal

Asal Ektodermal Mesodermal

Struktur Epitel berlapis gepeng Jaringan ikat padat &


+ tanduk jarang

Unsur – unsur lain Sel melanosit Pem. Darah dan limfe


Sel langerhans Folikel rambut
Sel markel Kel,keringat
Sel kreatinosit Kel.sebasea.
saraf
 Hipodermis / jar. Subkutan
Panniculus adiposus/ bantal-lemak

Kel.keringat

Folikel rambut

 Fungsi kulit
Melindungi

Mengatur suhu tubuh

Metabolisme tubuh/ekskresi

Reseptor
EPIDERMIS

1. Lapisan benih/ stratum germinativum/ stratum


basal terletak di atas dermis.
Terdiri atas selapis sel kubis / silindris
Terdapat mitosis
Adanya melanin dan sel markel
Epitel selapis torak
2. Lapisan taju/ stratum spinosum/lapis sel duri
Terdiri atas sel poligonal
Lapisan ini bertugas berpoliferasi dan memulai
proses kreatinisasi.
Adanya melanin dan sel markel.
Merupakan stratum malpighi
3. Lapis berbutir / stratum granulosum
3-5 lapis sel gepeng
Sitoplasma terdapat granula keratohialin (kreatin
lunak)
4. Lapis bening/ stratum lusidum
3-5 lapis sel
Tidak terdapat inti
Sel-sel gepeng
Sitoplasma mengandung bahan setengah cair yaitu
kreatohialin
5. Lapisan tanduk/stratum korneum/lapisan paling
luar yg berzat tanduk
Sel-sel mati & jernih
Bagian tepi mengelupas disebut stratum
disjungtum/ Lapisan paling atas dari stratum
korneum.
Adanya kreatin lunak
Sel- sel pipih bertanduk
DERMIS
TERDIRI DARI 2 LAPISAN JAR. IKAT YANG TERSUSUN
TIDAK TERATUR

1. Stratum papilare
Terdapat pembuluh darah

Jaringan penyambung jarang

Fibroblas, mast sel, makrofag, lekosit, limfosit.

2. Stratum retikulare
Jaringan penyambung padat

Mempunyai serat kolagen kasar dan padat

Mempunyai sedikit serat retikulin dan banyak


serat elastin
 Melanosit
Terdapat pada sel-sel antara lapisan basal dan
lap. Atas epidermis, folikel rambut, dermis.
Menghasilkan pigmen coklat tua (melanin)

 Produksi melanin dirangsang oleh :

Sinar ultra-violet

Hormon

Rangsangan lain

 Warna kulit ditentukan oleh :

Daarah dalam kapiler pd jar.ikat dibawah


epidermis/dermis
Jmlh pigmen melanin & karoten

Luas penyebaran pigmen melanin


LOKALISASI PIGMEN MELANIN
 Daerah sirkumanal
 Areola mamma & puting susu

 Aksila

 Labia majora

 Penis

 Skrotum
DERIFAT KULIT
 Kelenjar keringat/ sudorifera
Lokaslisasi , seluruh bag. Tubuh kecuali :

•Tepi bibir

•Gendang telinga

•dasar kuku

•gland penis

•Preputium bag.dalam

Paling banyak terdapat pada telapak tangan


dan kaki.
MODIFIKASI KEL.KERINGAT
 Kelenjar apokrin ; aksila, aerola mamma,
sirkumanal, labia majora
 Kelenjar moll ; kelopak mata

 Kelenjar seruminosa; telinga


KELENJAR LEMAK/SEBASEA
 Lokalisasi ; bagian tubuh berambut
 Duktusnya pendek

 Berakhir pada folikel rambul, kecuali papila


mamma, labia minora, gland penis, bibir,
kelopak mata.
 Pengeluaran sekret dipengaruhi oleh otot polos
SISTEM SARAF
 Neuron adalah unit fungsional ss.saraf
dkhususkan u/ menghantarkan dan mengirim
sinyal dalam tubuh dari satu lokasi ke lokasi
lain.
 Fungsi :

Melakukan komunikasi

Iritabilitas : kemampuan berespon trhdp


rangsangan fisik dan jat kimia dg permulaan
suatu impuls.
Konduktivitas : kemampuan menghantarkan
impuls tsb.
STRUKTUR

 Sel saraf/neuron
 Badan sel (soma / perikarion)

 Nukleus

 Sitoplasma

 Organel – organel

 Prosesus (juluran)

 Satu axon dg 1 / bbrp dendrit

 Sel glia/ neuroglia


BADAN SEL
 Bentuk besar 4-135 um (piramid, lonjong, bulat)
 Nukleus besar, bulat, lonjong / seperti mata
burung hantu.
 Sitoplasma : badan nissl (RE kasar) RE licin,
kompleks golgi, mitokondria, neurofibril,
neurofilamen.
 Peran utama: pusat trofik/ pemberi makanan
sel”.
 Memiliki prosesus berupa akson dan dendrit.
JENIS NEURON
 Berdasarkan polaritasnya:
Unipolar

Bipolar

Pseudounipolar

Multipolar

 Berdasarkan fungsinya:
Neuron motorik

Neuron sensorik

Neuron interneuron
SEL GLIA/ NEUROGLIA
 Fungsi : sbg penyokong dan membantu sel saraf
melakukan fungsi integratif dan komunikatif.
 90% sel ada di SSP

 Bermitosis

 Tugas sel glia separuh dari volume otak.

 Macam” sel glia: mikroglia, oligodendroglia,


astrosit fibrosa, astrosit protoplasmatis, sel
ependim, sel schwann, sel satelit, sel muller.
KECEPATAN HANTARAN SARAF
 Kecepatan potensial aksi berjalan di akson
bergantung :
Serat bermielin : hantaran saltatorik

Serat tidak bermielin : hantaran arus lokal

Diameter serat.
PERIODE REFRAKTER
 Terdapat 2 jenis masa refrakter
1.PR. Absolut ; suatu masa yg terjadi karena
penurunan kepekaan suatu ambang letup yg
begitu rendah sehingga rasngsang sebesar
apapun tidak memberikan potensial aksi.

2.PR. Relatif ; suatu masa dimana potensial aksi


kedua hanya dapat dihasilkan oleh rangsang
yg lebih besar.

Potensial aksi adalah perubahan potensial


membran yg berlangsung singkat, cepat, dan
besar (100mV) .
SINAPS

 Sinaps adalah tempat transmisi transneural


suatu impuls (rangsang) saraf.
 Terdapat 2 jenis sinaps

1. Sinaps eksitatorik

2. Sinaps inhibitorik
LO 2
MENJELASKAN TENTANG PEMBELAHAN SEL
• Pada makhluk hidup, sel penyusun tubuh terdiri atas
berikut:
a. Sel somatis (sel tubuh) yang dapat memperbanyak diri
melalui pembelahan yang berlangsung secara mitosis.
b. Sel gamet (sel kelamin) yang berupa sperma dan ovum
yang dapat diproduksi melalui pembelahan yang
berlangsung secara meiosis.
1. Mitosis

• Pembelahan sel soma secara normal menghasilkan dua


anak sel yang mengandung jumlah kromosom dan materi
genetik yang identik(2n -2n)
• Tujuannya untuk memperbaiki sel-sel yang telah rusak/tua
dan pertumbuhan organisme multiselular
Siklus Pembelahan Sel :

• Interfase , mitosis dan sitokinesis merupakan tahapan


pada siklus sel.
• Mitosis terjadi hanya pada sel eukariota
• Mitosis terdiri atas beberapa fase :
 Profase
 Metafase
 Anafase
 Telofase
Interfase :

• Fase G1 : terjadi sintesis organel sel misalnya mitokondria,


badan golgi, lisosom, ribosom. Pada tahap ini sel anakan
tumbuh sebesar sel induk
• Fase S : fase saat sel melakukan penggandaan DNA dan
protein inti (Histon). Molekul DNA yang dihasilkan sama
dengan molekul DNA asal. Fase S berlangsung dalam
waktu yang bervariasi. Pada tahap ini, tiap kromosom
menjadi dua kromatida.
• Fase G0: fase dimana sel yang keluar dari siklus ,dapat
kembali ke siklus sel
• Fase G2: tahap akhir dari interfase, menjelang fase mitosis
Profase :

• Kromosom berasal dari benang-benang kromatin yang


mengalami pemendekan dan penebalan
• Membran inti hilang
• Nukleolus makin kecil dan hilang
• Sentrosoma membelah jadi 2 masing-masing bergerak ke
arah kutub berlawanan sambil buat benang spindel
Metafase :

•Kromosom mengalami spiralisasi jadi pendek


•Disini ada 3 kegiatan:
Kongregasi –kromosom menuju bidang ekuatorial
Distribusi – kromosom menyebar ke tepi
Orientasi – kromosom melekatkan diri dengan benang
spindel pada sentromer
Anafase :

• Fase ini berlangsung dengan cepat


• Sentromer membelah jadi 2 secara
longitudinal ,kromosom berkromatid
tunggal ditarik ke arah kutub yang berlawanan
Telofase :

•Benang – benang kromosom sampai di masing – masing kutub


•Nekleolus di bentuk kembali
•Terjadi penebalan plasma di bidang ekuator
•Benang – benang spindel kumparan menghilang dan segera di
ikuti sitokinesis yang menyebabkan sitoplasma terbelah menjadi
dua bagian yang kurang lebih sama
•Sel semula terbagi menjadi dua sel anakan sel masing – masing
dengan sebuah inti sel
CONFIDENTIAL
30
meiosis
2. Meiosis

Pembelahan sel pada organ reproduksi, menghasikan


gamet atau sel kelamin yang memiliki jumlah kromosom
separuh dari jumlah kromosom sel induknya

Meiosis berlangsung 2 tahap :


Meiosis I: pembelahan reduksi (2n– n)
Meiosis II : mitotic meiosis
a.) Meiosis 1 :

• Pada meiosis 1 tidak terjadi pemisahan kromatid, tetapi 1


kromosom yang telah terduplikasi dari setiap pasangan
homolog berpindah ke masing-masing kutub, jadi pada akhir
meiosis 1 setiap sel anak mengandung setengah komplemen
dari kromosom terduplikasi ,satu kromosom diperoleh dari
setiap pasang yang homolog dari sel induk

• Terdiri dari: Profase 1, Metafase 1 , Anafase 1, Telofase 1


Profase I : dibagi 5 stadium

1. Leptoten
2. Zigoten
3. Pachyten
4. Diploten
5. Diakinesis

34
Profase 1 :

1. Leptoten
Terlihat kromosom untuk pertama kali, kromosom
tampak sebagai benang tipis , berkromatid ganda

2. Zigoten
Kromosom homolog (panjang, isi, bentuk dan gen
yang sama, yang satu dari wanita,yang lain dari pria)
mengadakan pairing membentuk bivalen.

35
3. Pachyten
Kromosom homolog melekat satu sama lain menjadi satu
benang tebal sambil melilit

4. Diploten
Pasangan kromatid melepaskan diri pada beberapa tempat
masih melekat sehingga terbentuklah khiasma(persilangan) ,pada
khiasma dapat terjadi pertukaran bagian-bagian kromatid yang
homolog disebut crossing over atau pindah silang
5. Diakinesis
Kromosom mengadakan proses spiralisasi yang
maksimal sehingga terbentuk seperti huruf o
Membran inti mulai menghilang
FK UNTAR 2013
38
Metafase 1 :

Terdiri dari 3 proses :

Kongregasi –kromosom menuju bidang ekuatorial


Distribusi – kromosom menyebar ke tepi
Orientasi – kromosom melekatkan diri dengan benang
spindel pada sentromer

39
Anafase 1 :

•Kromosom homolog yang terdiri dari dua pasang kromatid


(tetrad) saling berpisah
•Masing – masing kromosom yang terdiri dari dua kromatid
bergerak ke kutub yang berlawanan, ini merupakan dasar
fisik segregasi

40
Telofase 1 :

• Kromosom berkromatid ganda telah sampai di kutup


terurai kembali menjadi benang kromatindan terbentuk
inti

• Sitokinesis berlangsung sehingga terjadi 2 sel anak yang


masing-masing haploid

41
FK UNTAR 2013
b.) Meiosis 11 :

• Setelah telofase I dilanjutkan oleh meiosis 2,yaitu:


 Profase II
 Metafase II
 Anafase II
 Telofase II
• Merupakan mitotic meiosis
• Menghasilkan 4 sel gamet haploid
Profase 11 :

Benang – benang kromatin kembali memendek dan meneal


membentuk kromosom
Sentriol membelah menjadi dua yang masing – masing
bergerak ke kutub yang berlawanan
Selaput inti dan nukleolus menghilang
Dari sentriol, terbentuk gelondong pembelahan

44
Metafase 11 :

 Kromosom yang terdiri dari dua kromatid berjajar dan


beraturan di bidang ekuatorial.
 Setiap benang spindel memegang kromosom tepat pada
sentromernya.
Anafase 11 :

Sentromer pada masing – masing kromosom membelah


menjadi dua.
Dua kromatid saling berpisah dan masing – masing
bergerak ke kutub yang berlawanan
Telofase 11 :

Tiap kromatid telah sampai di kutub yang berlawanan


dan berubah menjadi benang – benang kromatin, selaput
inti, dan nukleolus terbentuk kembali
Di bidang ekuatorial, terjadi penebalan plasma yang
membagi sel menjadi dua bagian
Terbentuk 4 sel baru yang masing – masing memiliki
setengah dari jumlah kromosom yang di miliki sel
induknya
FK UNTAR 2013
LO 3
MENJELASKAN ANATOMI SUSUNAN TULANG
MANUSIA

 Kerangka manusia terdiri dari 2 bagian


fungsional:

1. Kerangka sumbu badan (skeleton axiale), terdiri


atas tulang kepala dan batang tubuh
2. Kerangka anggota gerak (skeleton
appendiculare) , terdiri atas extremitas superior,
extremitas inferior
Kerangka disusun oleh:

1. CARTILAGO

 Bersifat lentur, agak keras, avascular

 Fungsi : Menjadikan bagian kerangka lebih fleksibel,


melapisi bagian permukaan tulang

yang bersendi dengan tulang lain pada sendi synovial


Jenis-jenis cartilago :

1. Hyalin

 Putih kenyal

 Contoh : hidung, trachea

2. Fibrocartilago

 Struktur = jaringan fibrosa

 Contoh : discus intervertebralis

3. Elastin

 Serat-serat elastis berwarna kuning

 Contoh : telinga bagian luar dan epiglottis


2. OS

 Keras, menyusun bagian besar kerangka

 Fungsi : melindungi organ vital, alat gerak pasif, tempat


penyimpanan mineral (kalsium), supply eritrosit

 Tulang terdiri dari :

 Bahan organik (1/3) : jaringan fibrosa lentur dan kuat

 Bahan anorganik (2/3) : Ca3(PO4)2  keras dan kaku


 Ada 2 jenis bagian tulang :

1. Substantia compacta:

 Padat

 Kuat, untuk menahan berat badan

2. Substantia spongiosa:

 Berlubang-lubang

 Tempat produksi eritrosit & trombosit pada sumsum tulang


 Pembentukan tulang

1. Osifikasi intramembranosa (pembentukan tulang


membranosa)

 Periode embrio : model tulang mesenkimal dibentuk

 Periode fetal : ossifikasi tulang mesenkimal

2. Osifikasi endokondral (pembentukan tulang rawan)

 Dibentuk dari jaringan mesenkim selama periode fetal


 Pertumbuhan memanjang tulang

 Cartilago perlahan diganti dengan tulang


 Klasifikasi tulang menurut bentuk :

1. Tulang panjang (clavicula)

2. Tulang pendek (talus)

3. Tulang pipih (scapula)

4. Tulang irregular (vertebrae)

5. Tulang bentuk biji2an/sesamoid bone (patella)


CRANIUM
• Cranium = tengkorak – mandibula

• Terdiri dari tulang2 yang dihubungkan oleh


sutura

• Cranium dibedakan :

1. Neurocranium (tulang2 yang mengelilingi


otak)

2. Viscerocranium (tulang2 yang membentuk


muka)
1. NEUROCRANIUM (tulang2 yang mengelilingi otak)
• Dibentuk oleh : os frontale, os parietale, os temporale, os
occipitale, os sphenoidale, os ethmoidale
• Terdiri atas :
a. Calvaria (atap tengkorak)
b. Basis cranii (dasar tengkorak)

2. VISCEROCRANIUM (tulang2 yang membentuk muka)


• Dibentuk oleh : mandibula, vomer, maxilla, concha nasalis
inferior, os zygomaticum, os palatinum, os nasale & os
lacrimale
COLUMNA VERTEBRALIS
1. Vertebrae

2. Discus intervertebralis

• Fungsi columna vertebralis :


Melindungi medula spinalis & saraf spinal
Menyokong berat tubuh superior sampai pelvis
Tempat kepala
Bagian penting untuk postur tubuh
VERTEBRAE
1. V. cervicales (7)

2. V. thoracales (12)

3. V. lumbales (5)

4. V. sacrales (51) = os sacrum

5. V. coccygeae (41) = os coccygis


2.DISCUS INTERVERTEBRALIS
 Terletak diantara corpus vertebra,
kecuali V. C1-2

 Permukaan discus intervertebralis


dilapisi cartilago hyalin

 Fungsi : seperti shock absorber

 Terdiri dari :

1. Annulus fibrosus (luar)

2. Nucleus pulposus (dalam)


COSTAE ( IGA )
• Jumlah 12 pasang

• Terdiri dari :

1. Costae vera (iga sejati)


 costa I-VII

2. Costae spuriae affixae

 costa VIII-X

3. Costae spuriae
fluitantes  costa XI-XII
STERNUM
• Tulang pipih

• Dibagi menjadi :

 Manubrium sterni

 Corpus sterni

 Processus xiphoideus
EXTREMITAS SUPERIOR
a. Bahu

b. Lengan atas (brachii)

c. Lengan bawah (antebrachii)

d. Tangan (manus)
a. BAHU
• Dibentuk oleh tulang gelang bahu :

1. Clavicula

2. Scapula
1. CLAVICULA
• Menghubungkan ekstremitas superior pada batang tubuh

• Mudah diraba

• Bentuk seperti huruf S


2. SCAPULA
• Tulang pipih berbentuk segitiga

• Bersendi dengan humerus membentuk sendi bahu


b. LENGAN ATAS (BRACHIUM)
• Segmen pertama dari extremitas
superior & yang paling panjang

• Menghubungkan bahu dengan


lengan bawah

• Pusat pada humerus


HUMERUS

 Tulang terbesar di extremitas


superior

 Bersendi dengan os scapula


membentuk sendi bahu, bersendi
dengan radius & ulna membentuk
sendi siku
c. LENGAN BAWAH (ANTEBRACHIUM)
• Menghubungkan siku dengan pergelangan
tangan

• Terdiri dari radius & ulna


1. ULNA
• Terletak di sebelah medial

• Sebagai penstabil lengan bawah

• Lebih panjang dari radius

• Membentuk tonjolan siku (olecranon)

• Bersendi dengan humerus & radius


2. RADIUS

• Terletak di sebelah lateral ulna

• Lebih pendek dari ulna

• Bersendi dengan humerus, ulna & ossa


carpi
d. TANGAN (MANUS)
• Berada sebelah distal dari lengan bawah

• Dibentuk oleh :

1. Carpus

 Membentuk pergelangan tangan

2. Metacarpus

 Membentuk palmar (telapak


tangan) & dorsum

manus (punggung tangan)

3. Phalanges manus

 Membentuk jari2
EXTREMITAS INFERIOR
a. Pantat & pinggul (regio glutealis)

b. Tungkai atas (regio femoris)

c. Lutut (regio genus)

d. Tungkai bawah (regio cruris)

e. Kaki (pedis)
a. PANTAT & PINGGUL (REGIO GLUTEALIS)
• Antara batang tubuh dengan extremitas inferior yang bebas

• Dibentuk oleh os sacrum & os coxae. Os coxae terdiri dari :

1. Os ilium

2. Os ischium

3. Os pubis
b. TUNGKAI ATAS (REGIO
FEMORIS)
• Menghubungkan pinggul dengan lutut

• Terdiri dari femur


FEMUR

 Tulang terpanjang & terberat di


tubuh

 Transfer berat badan dari


pinggul ke tungkai bawah (os
tibia) ketika berdiri
c. LUTUT (REGIO GENUS)
• Terdiri atas condylus femoris &
tibiae, caput fibulae & patella

PATELLA
 Os sesamoideum terbesar di tubuh

 Terletak di sebelah depan dari


distal os femur
d. TUNGKAI BAWAH (REGIO
CRURIS)
• Menghubungkan lutut dengan kaki

• Terdiri dari 2 tulang :

1. Tibiae

2. Fibulae
1. TIBIAE
 Hampir paralel dengan fibulae

 Tulang terbesar ke2 pada tubuh


manusia

 Berfungsi untuk transfer berat


badan

 Bersendi dengan femur, patella,


fibulae & talus
2. FIBULAE

 Tidak berfungsi untuk penopang


berat badan, hanya untuk
perlekatan otot

 Bersendi dengan tibiae & talus


e. KAKI (PEDIS)
• Dibentuk oleh :

1. Tarsus

2. Metatarsus

3. Phalanges pedis
LO 5
MENJELASKAN TENTANG SISTEM SYARAF
SENSORIK DAN MOTORIK.

 Sistem saraf manusia adalah suatu jaringan


saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan antara yang satu dengan yang lain.
Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi antara individu dengan
lingkungan sekitarnya.
 Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup
tanggap dengan cepat terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungan luar
maupun dalam.
UNTUK MENANGGAPI RANGSANGAN, ADA TIGA
KOMPONEN YANG DIMILIKI OLEH SISTEM SARAF,
YAITU:

 Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau


impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai
reseptor adalah organ indera.
 Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu
sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung
terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
 Efektor, adalah bagian yang menanggapi
rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls. Efektor yang paling penting
pada manusia adalah otot dan kelenjar. Sel Saraf
(Neuron)
 Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang
disebut neuron.
 Neuron bergabung membentuk suatu jaringan
untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu
sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan
akson.
 Badan sel

 Badan sel saraf merupakan bagian yang paling


besar dari sel saraf, berfungsi untuk menerima
rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson.
 Pada badan sel saraf terdapat inti sel,
sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi,
lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan
kumpulan retikulum endoplasma tempat
transportasi sintesis protein.
 Dendrit
 Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan
bercabang- cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi
untuk menerima dan mengantarkan rangsangan
ke badan sel.
 Akson

 Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel


saraf panjang yang merupakan perjuluran
sitoplasma badan sel
ADA TIGA MACAM SEL SARAF YANG
DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN STRUKTUR
DAN FUNGSINYA, YAITU:
1. Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang
berfungsi menerima rangsangan dari reseptor
yaitu alat indera.
2. Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang
berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor
yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang
diantarkan berasal atau diterima dari otak dan
sumsum tulang belakang.
3. Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang
berfungsi menghubungkan sel saraf satu
dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak
ditemukan di otak dan sumsum tulang
belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah
sel saraf sensorik dan sel saraf motorik
SARAF MOTORIK
 Sel saraf motorik merupakan bagian dari struktur dan
fungsi sistem saraf yang berfungsi Mengirim implus dari
sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya
berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel
saraf motorik berada di sistem saraf pusat. Dendritnya
sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi,
sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

 Mekanisme penghantaran informasi antara reseptor


dengan sistem saraf pusat terjadi melalui proses
penghantaran impuls dengan kode irama dan frekuensi
tertentu. saraf eferen di sebut sebagai saraf motorik terdiri
dari dua bagian yaitu saraf motorik somatik dan saraf
somatik autonom
SARAF MOTORIK SOMATIK

 Saraf motorik somatik membawa implus dari


pusat ke otot rangka sebagai organ
efektor.melalui proses komunikasi secara
biolistrik di saraf dan proses komunikasi melalui
neurotransmitor di hubungkan saraf-otot, dapat
terbangkit kontraksi otot.
 Baik kekuatan maupun jenis kontraksi oto
rangka dapat dikendalikan oleh sistem saraf
pusat maupun sistem saraf tepi. Sistem saraf
somatik turut berperan dalam proses
pengendalian kinerja otot rangka yang
diperlukan untuk menyelengarakan berbagai
sikap dan gerakan tubuh.
SARAF MOTORIK AUTONOM
 Saraf motorik autonom merupakan salah satu
komponen sistem saraf autonom yang
menegendalikan otot polos, otot jantung dan
kelenjar.
 Sistem saraf autonom (SSAU) termasuk berbagai
pusat pengendali di otak, pada dasarnya
melaksanakan kegiatan secara independen dan
tidak langsung dikendalikan oleh kesadaran.
 Sistem saraf autonom terutama mengendalikan
berbagai fungsi organ viseral yang sangat
penting untuk mempertahankan kehidupan,
antara lain fungsi jantung dalam mengatur
volume curah jantung(cardiac ouput), fungsi
pembuluh darah dalam mengatur aliran darah
keberbagai organ, dan fungsi pencernaan.
SISTEM SARAF SENSORIK
 Ss.saraf sensorik menagkap perubahan yg terjadi
dluar dan didalam tubuh (rangsangan)
 Merupakan bagian dari ss.saraf tepi dan bersifat
aferen.
 Semua aktivitas ss.saraf diawali oleh
pengalaman sensorik yg bermula pd reseptor
sensorik baik visual, audiotorik, taktil pd
permukaan tubuh maupun reseptor” lain pd
tubuh kita.
 Pengalaman sensorik ini dapat menyebabkan
reaksi langsung atau disimpan sbgi memori d
otak.
 SISTEM SARAF SENSORIK dibagi menjadi :
 Superfisial: raba, nyeri dan suhu

 Dalam: otot, sendi, nyeri otot dalam.

 Viseral: rangsangan trhdp ss.saraf


otonom(aferen) meliputi rasa lapar, mual dari
nyeri viseral.
 Khusus: pengindu, pengecap, penglihatan,
pendengaran dan keseimbangan.
 Rangsangan

1.Jenisnya :mekanis, suhu, kimia,


gelombang elektromagnetik.
2.Lama dan waktu: pagi dan malam

3.Intensitas: dibawah ambang dan diatas


ambang, adekuat/tidak adekuat.
RESEPTOR
1. Alat dalam tubuh yg menangkap rangsangan.
2. Mengubah rangsangan sensorik menjadi sinyal
saraf.
3. Dapat mengubah berbagai bentuk energi dari
lingkungan mnjd potensial aksi pd saraf.
4. Sensasi dirasakan tergantung pd jenis reseptor yg
dirangsang
5. Reseptor brespon trhdp stimulus

6. Reseptor akan membentuk potensial aksi yg


dipancarkan melalui jalur aferen ke pusat integrasi.
7. Pusat integrasi akan mengelah semua informasi yg
ada menghasilkan respon motorik yg tepat. Pusat
integrasi adalah SSP.
8. Intruksi dari pusat disalurkan melalui jalur aferen
ke efektor, untuk melaksanakan respon yg di
inginkan.
LO 6
MENJELASKAN TENTANG FISIOLOGI NYERI
 Nyeri adalah mekanisme protektif untuk
menimbulkan kesadaran akan kenyataan bahwa
sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan.

 Katagori reseptor nyeri


 Terdapat tiga katagori reseptor nyeri, atau
nosiseptor.
1. Nosiseptor mekanis

2. Nosiseptor suhu

3. Nosiseptor polimodal
KATAGORI RESEPTOR NYERI
 Nosiseptor mekanis, berespon terhadap
kerusakan mekanis misalnya tersayat, terpukul ,
dan cubitan.
 Nosiseptor suhu, berespon terhadap susu
ekstrim, terutama panas.
 Nosiseptor polimodal, berespon sama kuat
terhadap semua jenis rangsangan yg merusak,
termasuk bahan kimia iritan yg dikeluarkan oleh
jar.yg cedera.
 Semua nosiseptor dapat ditingkatkan
kepekaannya oleh adanya prostaglandin.
 Meningkatkan respons reseptor terhadap
rangsangan yg mengganggu “terasa lebih sakit
bila terdapat prostaglandin”
 Prostaglandin adalah kelompok khusus turunan
asam lemak yg berasal dari lapis ganda lemak
membran plasma dan bekerja lokal setelah
dibebaskan.
 Obat-obatan jenis aspirin dapat menghambat
pembentukan prostaglandin.
SERAT NYERI AFEREN CEPAT DAN LAMBAT
 Impuls nyeri yg berasal dari nosiseptor
disalurkan ke SSP melalui salah atu dari 2 jenis
serat aferen.
 Sinyl yg berasal dari nosiseptor mekanis dan
suhu disalurkan melalui serat A-delta halus
bermielin dengan kecepatan hingga 30 m/det
(jalur nyeri cepat).
 Impuls dari nosiseptor polimodal disalurkan oleh
serat C halus tak bermielin dengan kecepatan
jauh lebih rendah 12 m/det (jalur nyeri lambat)
SERAT NYERI AFEREN CEPAT DAN LAMBAT
 Impuls nyeri yg berasal dari nosiseptor disalurkan ke SSP
melalui salah satu dari 2 jenis serat aferen.
 Karakteristik nyeri, lihat tabel dibawah ini:
Nyeri cepat Nyeri lambat
Terjdi pd stimulasi Terjdi pd stimulasi

Nosiseptor mekanis dan suhu Nosiseptor polimodal


Disalurkan oleh serat A-delta halus Disalurkan oleh serat C halus tak
bermielin bermielin

Menimbulkan sensasi tajam Menimbulkan sensasi tumpul, panas,


menusuk pegal.
Nudah diketahui lokasinya Lokalisasinya tidak jelas
Muncul pertama kali Muncul berikutnya, menetap lebih
lama, lebih tidak menyenangkan.
LO 7
MENJELASKAN MEKANISME PERJALANAN
IMPULS SYARAF

 Mekanisme Penghantar Impuls, di antaranya dapat


melalui:
1. Sel saraf
2. Sinapsis.
 Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Dalam keadaan tidak ada rangsang, neuron dalam
keadaan istirahat kemudian saat neuron istirahat, muatan
listrik diluar neuron bermuatan positif. Sedangkan
muatan listrik di dalam neuron bermuatan negatif (
Polarisasi ). Apabila ada rangsangan maka bagian tubuh
akan mengenalinya (reseptor) dan kemudian menimbulkan
impuls syaraf. Impuls syaraf terjadi karena terjadinya
perubahan dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi
(muatan listrik di luar neuron bermuatan negatif dan
muatan listrik di dalam neuron bermuatan positif).
LANJUTAN…
 Proses depolarisasi ini berlangsung cepat dan
berjalan sepanjang neuron. Inilah yang
dimaksud dengan impuls syaraf.(Impuls bisa
mencapai kecepatan 1/1000 detik) Setelah impuls
berlalu, neuron akan kembali ke keadaan semula
(polarisasi). Impuls syaraf berjalan, neuron
kembali terpolarisasi . Saat impuls berjalan
sampai di teminal sinapsis, impuls akan dibawa
oleh neurotransmiter menuju neuron lainnya.
Begitu seterusnya sampai impuls berjalan
menuju otak. Di otak, impuls akan
diterjemahkan dan ditanggapi dalam bentuk
yang disesuaikan dengan bentuk rangsangannya.
 Sistem saraf pada manusia di bagi menjadi tiga
yaitu saraf otak, saraf sumsum tulang belakang,
dan saraf tepi.
 Saraf otak dan saraf sumsum tulang belakang
adalah saraf pusat.
 Pada saraf tepi, saraf menghubungkan antara
saraf pusat dengan indera dan otot.
 Saraf otak ibarat chip dalam komputer.

 Sistem saraf sendiri merupakan cabang dari


sistem koordinasi selain sistem hormon dan
sistem otot.
BERDASARKAN STRUKTUR DAN FUNGSINYA

 sistem saraf dibedakan menjadi sistem saraf


pusat dan sistem saraf tepi (perifer).
 Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla
spinalis. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari
saraf aferen dan saraf eferen.
PENGHANTARAN IMPULS MELALUI SINAPSIS

 Titik temu antara terminal akson salah satu


neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis.
 Sinapsis meneruskan impuls dari satu neuron ke
neuron yang lain
DAFTAR PUSTAKA
 Sherwood L, Yesdelita N, editors. Fisiologi
manusia. 6 th ed. Jakarta: EGC; 2011.
 Roland Leeson C, Leeson Thomas S, Paparo
Anthony A, Tambajong Jan, Wonodirekso Sugito,
editors. Buku Ajar Histologi. 5 th ed. Jakarta :
EGC; 1996.
 http://old.lf3.cuni.cz/ustavy/anatomie/atlas/osteol
ogie/scapula.html
 http://www.slideshare.net/ryanfalamy/presentasi-
sistem-syaraf-1
 http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/proses-
penyembuhan-luka/

Anda mungkin juga menyukai