Anda di halaman 1dari 112

Pemicu 3

“ASI Eksklusif”

Sheila Zivana Pakuan


405130162

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
ASI Eksklusif
• Seorang perempuan, berusia 28 tahun baru
saja melahirkan seorang bayi yang sehat 1
bulan yang lalu dan masih menyusui. Setiap
kali bayinya menangis, perempuan tersebut
selalu merasa air susunya mengalir keluar.
Mengapa hal tersebut terjadi?
Kelompok 18
Learning Objective

• Menjelaskan mengenai hormon


(klasifikasi,pengertian)
• Menjelaskan fisiologis sistem
endokrin
• Menjelaskan histologi sistem
endokrin (hipofisis, Thiroid)
• Menjelaskan STS (mekanisme
kerja hormon, klasifikasi,
komponen, lintasan,regulasi)
• Menjelaskan histologi dan
fisiologi mammae
Menjelaskan Mengenai
Hormon
(klasifikasi,pengertian)
Definisi Hormon
• Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu
atau menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika
kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang
tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses
metabolisme tubuh.
Definisi Hormon

•Substansi kimia yang dihasilkan di dalam


tubuh, memiliki efek regulatorik spesifik
terhadap aktivitas sel, organ, atau sistem organ
tertentu
-Dorland Edisi 28
Hormon
• Hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis
jaringan pada tubuh
• Hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh
kelenjar endokrin
• Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah
• Pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus
Hormon
Suatu zat disebut hormon bila zat tersebut:
• Dihasilkan oleh kelenjar endokrin/sel khusus
• Disekresikan langsung ke darah
• Ditransportasi ke seluruh tubuh
• Mempengaruhi kegiatan sel jaringan yg letaknya
jauh dari asal tempat pembentukannya.
Klasifikasi Hormon
• Hormon perkembangan: hormon yang memegang
peranan di dalam perkembangan dan pertumbuhan.
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.
• Hormon metabolisme : proses homeostasis glukosa
dalam tubuh diatur oleh bermacam-macam hormon,
contoh glukagon dan katekolamin.
Klasifikasi Hormon
• Hormon tropik dihasilkan oleh struktur khusus dalam
pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise contoh,
sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH)
pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).
• Hormon pengatur metabolisme air dan mineral, contohnya
kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur
metabolisme kalsium dan fosfor.
Jenis hormon
Lipofilik Hidrofilik
Terdiri atas lemak dan protein Tersusun atas protein
Berukuran besar Berukuran kecil
Memerlukan protein plasma Tidak memerlukan protein
untuk transport plasma
Reseptor pada intraselular Reseptor pada membran sel
Tidak memerlukan “second Memerlukan “second
messanger”  bekerja messanger”
langsung pada inti sel
Contoh : Hormon steroid dan Contoh : -Rh , -SH , Insulin ,
tiroid glukagon , dll
Fungsi Hormon
Fungsi
• Mengintegrasi fungsi organ-organ tubuh
• Mempertahankan homeostasis tubuh, hormon akan
mendeteksi dan memberi respon terhadap kondisi
lingkungan contohnya, pada sel kanker, hormon
akan memberi sinyal bahwa sel tersebut mengalami
kerusakan
• Mempercepat atau memperlambat proses
metabolisme
• Berperan pada proses reproduksi, pertumbuhan sel
dan diferensiasi sel.
Fungsi
-Mengendalikan pertumbuhan dan
perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri
seksual.
- Mempengaruhi cara tubuh dalam
menggunakan dan menyimpan energi
- Mengendalikan volume cairan dan kadar air
dan garam di dalam darah.
Hormon Fungsi
Aldosteron Membantu mengatur keseimbangan garam & air dengan cara
menahan garam & air serta membuang kalium

Hormon antidiuretik -Menyebabkan ginjal menahan air


(vasopresin) -Bersama dengan aldosteron, membantu mengendalikan
tekanan darah
Kortikotropin Mengendalikan pembentukan & pelepasan hormon oleh korteks
adrenal
Eritropoitein Merangsang pembentukan sel darah merah
Bagian korteks adrenal: -Mengontol metabolisme ion anorganik
a. Mineralokortikoid -Mengontrol metabolisme glukosa
b. Glukokortikoid
Estrogen Mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi
wanita
Progesteron Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yg
telah dibuahi
Mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu
Renin & angiotensin Mengendalikan tekanan darah
Menjelaskan Fisiologis
Sistem Endokrin
Pengaturan sekresi hormon:
• Kelenjar sebagai reseptor langsung (stimuli
→kelenjar→hormon), ex: kelenjarpankreas
• Stimuli →SSP →kelenjar hormon, ex: medula kelenjar
supra renal
• Stimuli →SSP →neuro-sekretori sel hypothalamus
→hormon, ex: lobus posterior hypophyse
• Stimuli →SSP →neuro-sekretori sel hypothalamus →
hormon →lobus anterior →hormon, ex: growth
hormone
• Stimuli →SSP →neuro-sekretori sel hypothalamus
→hormon →lobus anterior → hormon →kelenjar
endokrin lain →hormon, ex: kelenjar thyroid
Kelenjar endokrin
• Kelenjar endokrin  tidak mempunyai duktus, langsung melepas
sekret ke pembuluh darah dan limfe
• Jenis :
• Hipofisis
• Tiroid
• Paratiroid
• Pineal
• Adrenal
• Pankreas
Hipofisis
•Disebut juga pituitari
•Merupakan kelenjar kecil-kecil diameternya kira-
kira 1 cm dan beratnya 0,5-1 gram yang terletak
di sela tursika, rongga tulang basis otak, dan
dihubungkan dengan hipotalamus oleh tungkai
hipofisis atau hipofisial
•Terbagi 2 :
• Adenohipofisis
• Neurohipofisis
Adenohipofisis
•Hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior
berperan utama dalam pengaturan fungsi
metabolisme di seluruh tubuh
• Hormon Pertumbuhan  meningkatkan
pertumbuhan seluruh tubuh dengan mempengaruhi
pembentukan protein, pembelahan sel, dan
deferensiasi sel
• Adrenokortikotropin (Kortikotropin)  mengatur
sekresi beberapa hormon adrenokortikal, yang
selanjutnya akan mempengaruhi metabolism glukosa,
protein dan lemak
•Hormon perangsang Tiroid (Tirotropin)
 mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan
triiodotironin oleh kelenjar tiroid, dan
selanjutnya mengatur kecepatan sebagian
besar reaksi kimia diseluruh tubuh
•Prolaktin  meningkatkan pertumbuhan
kelenjar payudara dan produksi air susu
•Hormon Perangsang Folikel dan
Hormon Lutein  mengatur
pertumbuhan gonad sesuai dengan
aktivitas reproduksinya
Neurohipofisis
• 2 jenis hormon :
• Hormon Antideuretik (vasopresin)  mengatur kecepatan
ekskresi air ke dalam urin dan dengan cara ini akan membantu
mengatur konsentrasi air dalam cairan tubuh
• Oksitosin membantu menyalurkan air susu dari kelenjar
payudara ke putting susu selama pengisapan dan mungkin
membantu melahirkan bayi pada saat akhir masa kehamilan
Tiroid
•Bagian depan leher, sedikit di bawah laring
•Berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh
membakar energi, membuat protein, dan
mengatur sensitivitas tubuh terhadap
hormon lainnya
•Mensekresi 3 hormon penting :
• Triodotironin
• Tiroksin
• Kalsitonin
•Triodotironin dan tiroksin mengatur laju
metabolisme dengan cara mengalir bersama
darah dan memicu sel untuk mengubah lebih
banyak glukosa
•Jika tiroid mengeluarkan terlalu sedikit
triodotironin dan tiroksin, maka tubuh akan
merasa kedinginan, letih, kulit mengering dan
berat badan bertambah
•Sebaliknya jika terlalu banyak, tubuh akan
berkeringat, merasa gelisah, tidak bisa diam
dan berat badan akan berkurang
Paratiroid
•Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat
di dalam leher
•Berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan
yang menghasilkan hormon tiroksin
•Fungsi umum :
•Mengatur metabolisme fosfor
•Mengatur kadar kalsium
Pineal
• Kelenjar pineal itu organ berbentuk kerucut yang rata,
sebesar kacang polong terletak di pusat otak tengah
• Mencapai ukuran terbesar selama masa kanak-kanak,
tetapi mengeras dan menyusut dengan bertambahnya
usia
• Produksi melatonin oleh kelenjar pineal ditentukan oleh
jumlah cahaya yang diterima
• Karena disebabkan oleh kepekaannya terhadap cahaya
dan pengaturan siklus tidur-bangun
• Selama tidur malam, tingkat melatonin dalam tubuh naik,
mencapai puncak antara jam 11 malam dan jam 2 pagi, dan
kemudian turun secara dramatis saat hari menjelang fajar
• Melatonin memiliki peran yang penting dalam fungsi-fungsi
tubuh, mengawasi kerja berbagi kelenjar dan organ, dan
mengatur produksi hormon
• Mengendalikan kelebihan rangsangan syaraf simpatik pada
tekanan darah bawah dan memperlambat kecepatan jantung,
sehingga mengurangi dampak pada jantung
• Mengurangi ketegangan jiwa, memperbaiki tidur, mengatur
jam biologis tubuh, menghilangkan pengaruh dari perbedaan
jam tidur, memperkuat kekebalan, meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap kuman dan virus, dan mencegah kanker dan
pikun
Adrenal
•Kelenjar endokrin berbentuk
segitiga yang terletak di
atas ginjal
•Kelenjar ini bertanggung
jawab pada pengaturan respon
stress pada sintesis
kortikosteroid & katekolamin,
termasuk kortisol dan
hormon adrenalin
Pankreas
• Organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua
fungsi utama : menghasilkan enzim pencernaan serta
beberapa hormon penting seperti:
• Insulin yang dihasilkan sel beta
• GHS yang dihasilkan sel epsilon
• GHH yang dihasilkan sel delta
Fungsi dari pankreas adalah :
• Mengatur kadar gula dalam darah melalui
pengeluaran glukagon, yang menambah kadar
gula dalam darah dengan mempercepat tingkat
pelepasan dari hati
• Pengurangan kadar gula dalam darah dengan
mengeluarkan insulin yang mana mempercepat
aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama
otot
• Insulin juga merangsang hati untuk mengubah
glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di
dalam sel-selnya
[Hubungan kerja Kelenjar Endokrin, Hipofisis,
Hipotalamus]

Hipotalamus  master Gland


• Menerima rangsangan stimulus dari sistem saraf,
sehingga dapat memberikan respon dalam bentuk
sekresi hormon.
Releasing hormon  reseptor pada hipofisis 
sekresi hormon ke pembuluh darah  reseptor
pada sel target (K.Endokrin)
Hormon yang mengatur sekresi hormon lain disebut
hormon tropik
HIPOTALAMUS dan KELENJAR HIPOFISIS
HIPOTALAMUS Tiroid

Tubulus ginjal
Kelenjar susu

post antr
Otot uterus Korteks adrenal

HIPOFISIS Tulang

Testis / ovari
Sistem Umpan Balik
• Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh
umpan balik negatif manakala kadar hormon
telah mencukupi utuk menghasilkan efek yang
dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh
dicegah oleh umpan balik negatif.
• Peningkatan kadar hormon mengurangi
perubahan awal yg memicu pelepasan hormon.
Mis. Pe sekresi ACTH dari kelenjar pituitari
anterior merangsang pelepasan kortisol dari
korteks adrenal, menyebabkan penurunan
pelepasan ACTH lebih banyak.
Menjelaskan Histologi
Sistem Endokrin (hipofisis,
Thiroid)
DEFINISI
• Suatu sistem yang dalam pelaksanaan tugasnya selalu melibatkan
HORMON dan PEMBULUH DARAH
• Berperan pada: pertumbuhan dan perkembangan, homeostasis,
dan reproduksi
• Gangguan:
- Hipo(under) Production →hipofungsi
- Hiper(upper) Production →hiperfungsi

• Penyebab gangguan:
 Rangsangan mekanis
 Penyakit
 Tumor
 congenital
Organ endokrin
• Berupa SEL
• Ex: sel agrentaffine(lambung→hormon gastrin)
• Berupa STRUKTUR KELENJAR dalam organ lain
• Ex: pulau langerhans(pankreas→glukagon dan insulin)
• BerupaORGAN ENDOKRIN
Kelenjar hipofise
Kelenjar thyroid
Kelenjar parathyroid
Kelenjar adrenal/suprarenal
Kelenjar pineal/ ephipyse
Gonads (ovariumdantestis)
KELENJAR HYPHOPHYS
(pituitary gland)
• Terletak di SELLA TURSICA
• Makros:
adeno-hyphopyse (anterior: lunak kemerahan)
neuro-hyphopyse (posterior: agak putih)
• Anatomis:
Lobusanterior →pars distalis
Lobusposterior →pars nervosa & pars intermedia
• Embrional:
Ectodermal
Neuro-ectodermal
HIPOFISIS
Adeno-hyphopise
1.Adeno-hyphopise PARS DISTALIS (lobus
anterior)
– SediaanHE:
Sel chromophobe(chief cell/ C-cell) →sel utama
sitoplasma tidak berwarna, hanya tampak inti, ukuran
sel kecil
Selchromophil:
a. selacidophil (sel ALFA)
Ukuran lebih besar, batas jelas, sitoplasma merah muda
• b. Sel basophil(sel BETA)
• -ukuran lebih besar dari se lacidophil, warna merah
ungu atau biru
• -memakai pengecatan khusus aldehyde-fuchsin
dibedakan menjadi 2:
1. sel beta basophil(selthyrotropic)
menghasilkan thyrotropic hormon/thyroid
stimulating hormone/TSH
2. Se ldelta basophil
Berdasarkanhormonyang dibentuk, dibagi3:
-Sel gonadothropic tipe1 →FSH
-Sel gonadothropic tipe2 →LH/ICSH
-Sel corticotrophic→ ACTH (pada amfib iACTH dibentuk
di pars intermedia)
Jenis sel pada hyphopise
2. neuro-hyphopise
• Terdiri dari2 macam struktur:
o Pars nervosa →infundibularprosesus
o Infundibulum→neural stalk
(menghubungkanhyphopyse+hyphotalamus)
• Tersusun dari:
Sabut saraf: tak bermyelin
Sel pituicyte: neuroglia
Khas: Herring bodies
Hormon:
Anti diuretic hormone (ADH/vasopressin)
oxytocyn
Kelenjar thyroid
• Di leher, melekat pada larynx dan trachea
• 2 lobus kiri dan kanan, dihubungkan dengan isthmus
• 2 kapsulpembungkus:
Outer false capsule
Inner true capsule
• Mikroskopis:
Terdiri atas thyroid folicel→sel folikel
Thyroid hipoaktif→sel folikel kubis rendah
Thyroid hiperaktif→sel folikel silindris
Diantara thyroid folikel→sel parafolikuler→hormon
thyrocalcitonin(menurunkankadarCa)
Pada Anjing
Pada Kuda
Menjelaskan STS
(mekanisme kerja hormon,
klasifikasi, komponen,
lintasan,regulasi)
KOMUNIKASI SEL
• Komunikasi sel sangat penting karena sel harus
berkomunikasi untuk mengkoordinasi aktivitas mereka.
• Terdapat beberapa mekanisme regulasi sel, termasuk
mekanisme sinyal sel
– Pertama kali oleh Sutherland meneliti mekanisme kerja
H. epinephrin
KOMUNIKASI SEL
• Komunikasi sel terbagi menjadi :
– Intrakrin
• Regulasi yang terjadi pada intraseluler
• Contoh : angiotensin II

– Autokrin
• Sel dapat distimulasi untuk menerima dan merespon
faktor yang diproduksi dirinya sendiri
• Contoh : Growth Hormone
KOMUNIKASI SEL
– Parakrin
• Sel yang mensekresi sinyal untuk menstimulasi sel
target sekitar
KOMUNIKASI SEL
– Endokrin
• Sel mensekresikan sinyal kimiawi ke sistem sirkulasi
kemudian melintasi jalur yang jauh menuju suatu sel
target
KOMUNIKASI SEL
– Neurokrin
• Komunikasi sel saraf dengan perantaraan
neurotrasmiter/neuropeptida yang menjalar dari
prasinaps menuju pascasinaps
KOMUNIKASI SEL
– Juxtakrin
• Seperti parakrin namun dengan menjulurkan suatu
lengan reseptor antar sel yang berdekatan
– Eksokrin
• Sel mensekresi sinyal kimiawi menuju sel target
melalui suatu saluran tertentu
TRANSDUKSI SINYAL
• Komponen transduksi sinyal :
– First messenger (sinyal ekstraseluler : epineprine,
acetilcoline)
– Reseptor
– Efektor (adenylyl cyclase, fosforilase, dll)
– Second messenger (cAMP, cGMP, ion Ca)
– Respon seluler

• Tahapan penting dalam komunikasi sel :


– Reception
– Transduction
– Response
TRANSDUKSI SINYAL
Penerimaan sinyal dan permulaan transduksi
:

• Molekul sinyal berikatan dengan reseptor


protein, akan menyebabkan transformasi
protein

• Kebanyakan reseptor sinyal adalah protein


membran plasma
RESEPTOR
• Reseptor membran :
– G-Protein linked receptor /GPCR (epinephrine,
glukagon, serotonin)
– Tyrosin-Kinase receptor/ RTK’s (erytropoietin,
interferon)
– Ion channel (acetylcoline)
– Nucleus receptor

• Reseptor intraseluler :
– Steroid
– Tiroid
– Vitamin D
– Ecosanoid
GPCR
GPCR
– Pensinyalan melalui pengikatan dengan G-
Protein
– Aktif, bila berikatan dengan GTP
– Inaktif, bila berikatan dengan GDP
– GTP dapat bertindak sebagai GTP-ase yang
menghidrolisis GTP  GDP
RTK’s
RTK’s
– Bekerja secara efektif bila sel mengatur berbagai
aktivitas dalam memicu banyak sinyal sekaligus
– Terdiri dari :
• Extracellular binding-site
• Alfa helik tunggal transmembran
• Ekor intraseluler dengan beberapa tirosin (tirosin
mengalami fosforilasi dgn mentransfer pospat dari
ATP ke tirosin lalu pospat dapat berikatan dengan
protein)
ION CHANNEL
ION CHANNEL
– Terdapat pada membran plasma, retikulum
endoplasma, mitokondria
– Aliran ion mengubah konsentrasi di dalam sel
NUCLEUS RECEPTOR
TRANSDUKSI SINYAL
Jalur transduksi sinyal secara bertahap
(amplifikasi) :

• Penghubung penyampaian sinyal dari reseptor


ke respon seluler.

• Fosforilasi protein adalah mekanisme umum


dan utama sel dalam transduksi sinyal.

• Molekul kecil dan ion adalah komponen utama


dalam tahap pensinyalan.
MOLEKUL KECIL/ION KOMPONEN UTAMA
DALAM PENSINYALAN
– Second messenger : media yang berisikan sinyal yang
dibawa menuju sasaran untuk menghasilkan respon
seluler.
– Second messenger memulai tahap pensinyalan melalui
ikatannya dengan GPCR atau RTK’s.
– Yang paling penting : cyclic AMP dan ion Ca.
– Dibentuk oleh adenylyl cyclase dengan mengubah ATP
 cAMP  berdifusi ke sel  protein kinase
A,threonin,serin aktif  memfosforilasi protein lain.
MOLEKUL KECIL/ION KOMPONEN UTAMA
DALAM PENSINYALAN

– Patologis diare
• Bakteri cholera membuat G-Protein tetap dalam
keadaan aktifnya
• Membuat adenylyl cyclase terus memproduksi cAMP
• Mengakibatkan ion channel intertitisial pada sel-sel
di ginjal secara konstan terbuka sehingga membuat
pengeluaran cairan dan garam dalam jumlah besar
TRANSDUKSI SINYAL
Respon seluler :

• Dalam merespon sinyal, sel harus mengatur


aktifitas disitoplasma / transkripsi di
nukleus.

• Pengembangan tahapan-tahapan ini


memperkuat dan menspesifikan sinyal
terhadap respon seluler.
JENIS TAHAPAN TRANSDUKSI
SINYAL
• Adenylate Cyclase signaling pathway
• Phosphoinositide (PI-3K) signaling system
• MAPK signaling pathway
• The JAK signaling pathway
• Insulin signaling pathway
• Leptin signaling pathway
• NFkB signaling pathway
• Notch/delta signaling pathway
• Hh/Hedgehog signaling pathway
• Wnt signaling pathway
• PI3K/AKT signaling pathway
• ROS signaling pathway
• Hypoxia signaling pathway
• Hypertrophy signaling pathway
1. Adenylate Cyclase Signaling Pathway

79
2. Phosphoinositide (PI-3K) Signaling System
3.MAPK Signaling Pathways
4.THE JAK/STAT SIGNALING PATHWAY
(LIGAND: GH, Prolactin, EPO and CYTOKINES)

( STAT / Signal Transducers and Activators of Transcription )


5.Insulin Signaling Pathways
7.NFκB Signaling Pathway
8.Notch/Delta Signaling Pathway

85
9.Hh/Hedgehog Signaling Pathway

86
10.Wnt Signaling Pathway

87
11.PI3K/AKT (Survival) Signaling Pathway

88
12.ROS Signaling Pathway

89
13.Hypoxia Signaling Pathway
14.Hypertrophy Signaling Pathway
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
ASI
1. Frekuensi Penyusuan
• ASI akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari
selama bulan pertama setelah melahirkan. Pemompaan dilakukan karena
bayi prematur belum dapat menyusu (Hopkinson et al, 1988 dalam
ACC/SCN, 1991).
• Studi lain yang dilakukan pada ibu dengan bayi cukup bulan
menunjukkan bahwa frekuensi penyusuan 10 ± 3 kali perhari selama
2 minggu pertama setelah melahirkan berhubungan dengan produksi ASI
yang cukup (de Carvalho, et al, 1982 dalam ACC/SCN, 1991).
• Berdasarkan hal ini direkomendasikan penyusuan paling sedikit 8 kali
perhari pada periode awal setelah melahirkan.
• Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan stimulasi hormon
dalam kelenjar payudara.
2. Berat Lahir
• De Carvalho (1982) menemukan hubungan positif berat lahir bayi dengan
frekuensi dan lama menyusui selama 14 hari pertama setelah lahir. Bayi
berat lahir rendah (BBLR) mempunyai kemampuan mengisap ASI yang
lebih rendah dibanding bayi yang berat lahir normal (> 2500
gr). Kemampuan mengisap ASI yang lebih rendah ini meliputi frekuensi
dan lama penyusuan yang lebih rendah dibanding bayi berat lahir normal
yang akan mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin dalam
memproduksi ASI.

3. Umur Kehamilan saat Melahirkan


• bayi yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 minggu) sangat
lemah dan tidak mampu mengisap secara efektif sehingga produksi ASI
lebih rendah daripada bayi yang lahir tidak prematur. Lemahnya
kemampuan mengisap pada bayi prematur dapat disebabkan berat badan
yang rendah dan belum sempurnanya fungsi organ.

4. Stres dan Penyakit Akut


• Ibu yang cemas dan stres dapat mengganggu laktasi sehingga
mempengaruhi produksi ASI karena menghambat pengeluaran ASI.
5. Konsumsi Rokok
• Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu
hormon prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI.
• Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin dimana adrenalin akan
menghambat pelepasan oksitosin.
• Anderson et al (1982) mengemukakan bahwa ibu yang merokok lebih dari
15 batang rokok/hari mempunyai prolaktin 30-50% lebih rendah pada hari
pertama dan hari ke 21 setelah melahirkan dibanding dengan yang tidak
merokok.

6. Konsumsi Alkohol
• etanol dapat menghambat produksi oksitosin. Pada dosis etanol 0,5-0,8
gr/kg berat badan ibu mengakibatkan kontraksi rahim hanya 62% dari
normal, dan dosis 0,9-1,1 gr/kg mengakibatkan kontraksi rahim 32% dari
normal (Matheson, 1989).

7. Pil Kontrasepsi
• Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi estrogen dan progestin
berkaitan dengan penurunan volume dan durasi ASI (Koetsawang, 1987
dan Lonerdal, 1986 dalam ACC/SCN, 1991)
Menjelaskan Histologi
dan Fisiologi Mammae
Mammae
Mammae
• Merupakan kelenjar kulit khusus di subkutan
• Modifikasi kel. Keringat
• Kelenjar apokrin
• Terdapat pada pria dan wanita
• Pertumbuhan hanya sedikit pada anak-anak
• Wanita: tumbuh pesat pada pubertas
• Pria: tumbuh sangat lambat. Pubertas stop.
Mammae
• Terdiri atas 15 - 20 lobus

• Lobus dipisahkan jaringan ikat dan lemak → lobulus

• Di dalam lobulus terdapat : alveoli/ tubulus, duktus


intralobuler, dan jaringan ikat intralobuler (jaringan
ikat jarang/ longgar)

• Duktus intralobuler → duktus interlobuler (di


kelilingi jaringan ikat padat) → duktus laktiferus →
sinus laktiferus → Pori
Puting (nipple)
• Di lewati duktus laktiferus→Sinus→pori
• Jumlah Pori lebih sedikit karena beberapa duktus
bersatu
• Kulit sangat berpigmen
• Papila dermis tinggi dan otot polos
• Kontraksi otot polos membuat putting mengeras
dan menonjol
Areola
• Bagian gelap di sekitar puting

• Terdapat:

– Kelenjar areola/Montgomery : apokrin


bercabang

– Kelenjar keringat

– Kelenjar sebasea
Kelenjar mammae non laktan
• Duktus merupakan jaringan epitel utama : di
lapisi epitel selapis/2 lapis sel kubus

• Alveoli sedikit

• Jaringan ikat interlobuler padat dan tebal dan


mengandung jaringan lemak yang beragam

• Antara epitel dan lamina basal: sel mioepitel


Kelenjar mammae non laktan
Kelenjar mammae laktan
Kehamilan
• Duktus intralobuler berproliferasi membentuk
alveoli

• Perluasan lobulus → jaringan ikat & lemak


interlobuler berkurang

• Jaringan ikat intralobuler berkurang, alveolus


bertambah dan mulai bersekresi

• Pada akhir kehamilan → Kolostrum

• Kulit puting dan areola pigmentasi bertambah


Laktasi
• Setelah persalinan, kel. Mamae mulai aktif →Susu (lemak,
gula dan protein)

• Alveoli melebar, berepitel rendah dan berisi susu

• Protein dibuat di Retikulum endoplasmik granuler →


dipadatkan vakuol kecil (kompleks Golgi) → Puncak sel
(Merokrin)

• Bintik kecil lemak muncul di dalam sitoplasma → globul lemak


besar → Apokrin
• Sel mioepitel: membantu pengaliran susu dari
alveolus ke duktus

• Kolostrum: susu pertama yang dikeluarkan:

– Lemak lebih sedikit, protein lebih banyak

– Imunoglobulin terutama Ig A yang dibuat oleh


sel plasma di jaringan intralobuler
Regresi
• Selesai laktasi, kelenjar mengalami kemunduran

• Alveoli mengecil, beberapa sel mati

• Jaringan ikat dan jaringan lemak bertambah

• Biasanya kelenjar tidak kembali ke keadaan nulipara


(belum pernah melahirkan)
Involusi
• Terjadi setelah menopause

• Epitel sekresi atrofi

• Beberapa sistem duktus tertinggal

• Jaringan ikat memadat dan homogen


Pengaruh hormon
• Pubertas dipengaruhi estrogen dan progesteron yang dihasilkan
ovarium

• Kehamilan : dipengaruhi estrogen dan progesteron yang


dihasilkan ovarium dan plasenta

• Permulaan sekresi dipicu oleh prolaktin yang dihasilkan hipofisis


pars distalis

• Kontraksi sel mioepitel dipengaruhi oleh oksitosin yang


dihasilkan oleh hipofisis posterior

• Oksitosin dipicu oleh rangsang taktil pd puting


Kesimpulan
Saran

Anda mungkin juga menyukai