Anda di halaman 1dari 99

LAPORAN HASIL KERJA LAPANGAN DI

RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Kelompok 3

1. Ayu Septia Wulandari NIS 3498/ 3498.042


2. Dwike Chalika Septyarahma NIS 3523/ 3523.042
3. Ellok Febriyanti NIS 3532/ 3532.042
4. Galuh Cakra Panigas NIS 3552/ 3552.042
Profil Instansi

Nama : RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Alamat : Jl. Jaksa Agung Suprapto No 2

Bidang Pekerjaan : Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan

RSUD Dr. Saiful Anwar merupakan Rumah Sakit Daerah


Milik Pemerintah Jawa Timur
Tujuan Prakerin

1. Mengetahui dunia kerja khususnya di Instalasi


Penyehatan Lingkungan (IPL) RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang
2. Melakukan Uji Kualitas Air Bersih, Makanan dan
Minuman, Udara Ruang, dan Limbah
3. Mengetahui Proses Pengolahan Air Bersih dan
Pengolahan Limbah di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
4. Mengetahui Proses Pengawasan Dekontaminasi, Linen,
Pengendalian Vektor
Ruang Lingkup

1. Uji kualitas udara ruang, bangunan dan halaman


2. Cara pengendalian vektor dan binatang
pengganggu
3. Kegiatan dekontaminasi dengan cara sterilisasi
4. Kegiatan uji kualitas makanan dan minuman
5. Proses pengolahan limbah cair dan padat
6. Proses pengolahan limbah padat organik
7. Proses pengolahan air bersih
8. Proses pengawasan linen
Uji Kualitas Ruang,
KEBISINGAN
Bangunan dan
Halaman
PENCAHAYAAN

KELEMBABAN

KADAR
DEBU

SUHU

SWAB
Uji Pendugaan
SWAB Uji Kualitas
bangun dan ruang
Menghitung jumlah Koloni Mikroba Uji Penegasan
yang tumbuh di Dalam Air, didalam
sampel, dalam makanan

Plate Count
PENGENDALIAN VEKTOR & BINATANG PENGGANGGU

Pengendalian Vektor dan


Binatang Pengganggu

Fisika Kimia

Penyiapan alat Penyiapan alat


dan bahan yang dan bahan yang
diperlukan diperlukan

Penempatan jebakan Disemprotkan pada


sesuai dengan titik terdapatnya
jalannya vektor vektor
DEKONTAMINASI
Bahan (Menghilangkan mikroba kontaminan) Alat
Pembuatan media Desinfeksi = mengurangi
Pencucian alat
Sterilisasi = menghilangkan

Dimasukkan ke
Pengeringan alat
dalam tabung ulir

Diikat dengan karet


Pembungkusan alat
gelang

Disterilkan hingga suhu Disterilkan hingga suhu


121,4°C kemudian 121,4°C kemudian
diwaktu 15 menit diwaktu 15 menit
1.Tahap
Pemupukan
Uji Pemurnian (Enrichment)
(Penanaman pada
media agar miring) Uji Pendugaan

Uji
Makanan
dan
Minuman

4.Uji Selektif 2.Uji


penegasan
2.Plate Count
PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS PADAT

Pengambilan
Limbah Medis Penimbangan Pengolahan
Padat

Insenerator 1 Insenerator 2
Penyimpanan

10
PENGELOLAAN LIMBAH B3

Pengambilan
Limbah Medis Penimbangan Pengumpulan
Padat

11

Dikirim ke IPPL
PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

PTB
Ruang

PTB
Laundry
Inlet Buffer Aerasi Settling TW Chlorinasi Outlet

PTB
Gizi

PTB OK
Uji mutu air limbah

Menggunakan beberapa parameter :

1. Fisika

2. Kimia

3. Biologi
1.Suhu

Parameter 1.Sisa
1.TSS Fisika Air
Limbah Klor

1.pH
BOD

Fenol Detergen

Kimia

Ammonium Fosfat

COD
Pendugaan Biologi Penegasan
Proses pengolahan limbah padat organik

Mengangkut Memisahkan Meletakkan di


sampah padat antara sampah dalam bak
organik dari inst. padat organik pembuatan
gizi dan non organik kompos

Didiamkan
selama 3-4 bulan Menambahkan
Kompos jadi dan diaduk larutan EM4
secara berkala
PENGELOLAAN AIR BERSIH

Pengolahan
ABT (Air Bawah Penampungan
(Clorinasi dan
Tanah) 87,3% pada tandon.
Filtrasi)

Pendistribusian Pengawasan
PDAM 12,7% (Dengan sistem (Melalui 3
perpipaan) proses)

18
PENYARINGAN

• Berisi pasir silika (berasal dari batu karang) : untuk


Tangki 1 menyaring kotoran dengan ukuran ± 30 – 200μ

• Berisi manganess, arang batu bara, karbon aktif (Ca), dan arang
tempurung kelapa
Tangki 2 • Menghilangkan warna, zat organik dan unsur Mn yang telalu tinggi
yang ada didalam air.

• Berisi bahan resin dan garam


Tangki 3 • Berfungsi untuk menghilangkan kandungan Cd, Na, Mg,
Ca yang terdapat dalam air.

Resin : getah yang dikeluarkan dari tumbuhan


Uji kualitas air bersih

Menggunakan beberapa parameter :

1. Fisika

2. Kimia

3. Biologi
pH

Fisik
a
Sisa
Suhu
Klor
Uji Kesadahan

Uji Klorin

Uji Nitrat

Uji Nitrit

Uji Sulfat
Uji Klorida

Uji Logam

Uji Fe2+

Uji Mn +

Uji CN-
Pendugaan Biologi Penegasan
LINEN BERSIH DAN STERIL
Proses
Proses
Pengambilan Proses
Perendaman
(Dibedakan Penimbangan
(Selama 2- 3 Jam)
berdasarkan jenis)

Proses Proses
Proses Pencucian
Pendistribusian Pengeringan

Proses Proses
Penyimpanan
Kesimpulan

 Melalui
kegiatan Praktik Kerja Lapangan, siswa
dapat melakukan uji kuaitas dengan berbagai
parameter.
 Mengetahui bagaimana proses pengolahan air
bersih dan air limbah.
 Mengetahui gambaran dunia pekerjaan
KEBISINGAN

Mengaktifkan sound level meter

Menekan tombol m.time hingga


muncul angka 10s

Tekan tombol play/pause

Menekan tombol mode pada saat


detik ke-10
Baca angka kebisingan dalam satuan
A-weighted decibels (dBA).
PENCAHAYAAN

Mengarahkan
Mengaktifkan bola sensor
lux meter tegaklurus
cahaya

Mengamati Menyesuaikan
angka yang tingkat
sering keluar kekuatan
pada layar cahaya
KELEMBABAN

Mengaktifkan
Thermohygrometer

Meletakkan alat di
permukaan media

Tunggu hingga
pengambilan sampel
selesai

Baca angka
kelembaban pada
layar
KADAR DEBU

Mengaktifkan
flow level Tunggu hingga
meter 10 menit

Memasukkan
kertas saring
yang sudah
ditimbang ke
dalam alat
penghisap
SUHU

Menaruh Tunggu sampai


Thermohygrometer di proses pengambilan
permukaan medium sampel udara
selesai

Baca suhu pada


layar alat
SWAB
Masukkan media NA yang telah dibekukan ke dalam
microbiologic air sampler

Mengaktifkan alat dengan menekan tombol on padabagian


belakang alat

Menunggu hingga muncul angka 1000 L

Menekan tombol mulai/start

Menunggu hingga kapasitas mencapai 1000 L


SWAB dengan media pepton

Memanaskan ujung mulut


tabung media pepton

Mencelupkan cotton swab


ke dalam media pepton

Oleskan ke media yang


akan diswab
SWAB dengan media NaCl

Membuka cawan petri steril

Menuangkan media NaCl

Tunggu hingga proses


pengambilan sampel udara
selesai
Uji Pendugaan

Melabeli tabung Panaskan ujung pipet ukur steril,


reaksi ulir dengan kemudian masukkan sampel ke Aduk larutan pengencer
takaran -1, -2 dan - dalam tabung reaksi berisi larutan dengan menggunakan vortex
3 pengencer

Mengambil 1mL sampel yang berada Mengambil 1mL sampel yang berada
Masukkan ke dalam di larutan pengencer -1 dan
tabung reaksi berisi di larutan pengencer -2 dan
menuangkannya ke dalam larutan menuangkannya ke dalam larutan
media LB sesuai pengencer -2 dan aduk dengan
pengencer -3 dan aduk dengan
label vortex
vortex

Inkubasi
selama 2x24
jam
Uji Penegasan

Masukkan jarum
Masukkan jarum
Panaskan ujung oose yang sudah
oose ke dalam
tabung reaksi dan dicelupkan ke
tabung yang diduga
jarum oose sampel ke dalam
positif
BGLB

Dipanaskan kembali
Panaskan kembali ujung tabung dari
jarum oose untuk media BGLB dan
sampel berikutnya sampel, kemudian
tutup
Plate Count

1.Dilakukan
1.Disiapkan petri 1.Diberi label pada
penataan petri dish
dish steril dan pipet petri dish sesuai
secara melingkar di
steril. nama sampel.
atas meja kerja

Menuangkan media
1.Diambil 1 mL
1.Mulut tabung NA sebanyak 10-13
sampel dan
sampel dipanaskan mL ke dalam Petri
dimasukkan kedalam
di atas api bunsen. dish yang berisi
petri dish
sampel
Pemupukan
Menyiapkan Erlenmeyer yang ditutup kapas dan kertas coklat

Di sterilkan dengan suhu 121°C selama 30 menit

Dipotong menjadi 4 bagian atau kurang lebih 10 mL

Tambahkan 4 media yang berbeda ke dalam masing-masing sampel

Untuk 3 media di inkubasi selama 1x 24 jam

Untuk PBS (Phospat Buffer digunakan untuk uji pendugaan dan plate count
Panaskan ujung pipet
ukur steril, kemudian
Melabeli tabung reaksi Aduk larutan
masukkan sampel ke
ulir dengan takaran -1, pengencer dengan
dalam tabung reaksi
-2 dan -3 menggunakan vortex
berisi larutan
pengencer

Mengambil 1mL sampel Mengambil 1mL sampel


Masukkan ke dalam yang berada di larutan yang berada di larutan
pengencer -2 dan pengencer -1 dan
tabung reaksi berisi menuangkannya ke dalam menuangkannya ke dalam
media LB sesuai label larutan pengencer -3 dan larutan pengencer -2 dan
aduk dengan vortex aduk dengan vortex

Inkubasi
selama 2x24
jam
Uji Penegasan

Masukkan jarum
Masukkan jarum
Panaskan ujung oose yang sudah
oose ke dalam
tabung reaksi dan dicelupkan ke
tabung yang diduga
jarum oose sampel ke dalam
positif
BGLB

Dipanaskan kembali
Panaskan kembali ujung tabung dari
jarum oose untuk media BGLB dan
sampel berikutnya sampel, kemudian
tutup
Plate Count

1.Dilakukan
1.Disiapkan petri 1.Diberi label pada
penataan petri dish
dish steril dan pipet petri dish sesuai
secara melingkar di
steril. nama sampel.
atas meja.

Menuangkan media
1.Diambil 1 mL
NA sebanyak 10-13 1.Mulut tabung
sampel dan
mL ke dalam Petri sampel dipanaskan
dimasukkan kedalam
dish yang berisi di atas api bunsen.
petri dish
sampel
Uji Selektif

1.Memanaskan
erlenmeyer di
Menyiapkan
Menyiapkan petri atas api
sampel yang 1.Koloni yang
dish yang telah kemudian
telah dipupuk Diamati koloni tumbuh
berisi media Mac dimasukkan 1.Diinkubasi pada
dengan SB yang tumbuh dilanjutkan
Conkey Agar, sampel makanan suhu 37℃ selama
(Salmonella), BB pada media dengan
TCBS Agar, dan SS kurang lebih 10 24 jam.
(E. Colli) dan isolasi. pemeriksaan
agar (media mL atau 10 gram
Pepton Alkali biokimia.
selektif). sampel makanan
(Vibrio Cholera).
erlenmeyer
steril.
Uji Pemurnian

1.Diinokulasi pada media KIA


dengan memasukkan jarum
1.Mengambil satu koloni ose tersebut sampai kedasar
tersangka dengan media, kemudian oleskan
menggunakan jarum ose. jarum ose tersebut pada
permukaan lereng agar
secara zig-zag.

1.Diinkubasi pada suhu 37°C


1.Setelah diinkubasi sampel
selama 24 jam dalam
dilihat hasilnya.
incubator.
Sisa Klor

Dituang ke Diteteskan 4
dalam kuvet tetes indikator
khusus sisa klor

Dilihat di
kertas klor
TSS

Dituang ke Dimasukkan ke
dalam alat
dalam kuvet Spektrofotometer

Dilihat hasil TSS


di layar
spektrofotometer
Suhu
Melakukan Memasukkan
sampling air termometer ke
bersih ke dalam botol
tandon-tandon berisi sampel
pH
Memasukkan bagian
Melakukan kertas pH universal
sampling ke yang ada warnaya ke
tandon-tandon dalam botol berisi
sampel
Uji Pendugaan

Panaskan ujung Mengambil 1mL sampel yang


Melabeli tabung pipet ukur steril, Aduk larutan
berada di larutan pengencer
reaksi ulir dengan kemudian masukkan pengencer dengan
-1 dan menuangkannya ke
takaran -1, -2 dan -3 sampel ke dalam menggunakan
dalam larutan pengencer -2
tabung reaksi berisi vortex
dan aduk dengan vortex
larutan pengencer

Mengambil 1mL sampel yang


Inkubasi selama Masukkan ke dalam tabung
reaksi berisi media LB sesuai
berada di larutan pengencer
-2 dan menuangkannya ke
2x24 jam label dalam larutan pengencer -3
dan aduk dengan vortex
Uji Penegasan

Masukkan jarum
Masukkan jarum
Panaskan ujung oose yang sudah
oose ke dalam
tabung reaksi dan dicelupkan ke
tabung yang diduga
jarum oose sampel ke dalam
positif
BGLB

Dipanaskan kembali
Panaskan kembali ujung tabung dari
jarum oose untuk media BGLB dan
sampel berikutnya sampel, kemudian
tutup
BOD
botol BOD + 300 + 2 mL Alakali
+ 2 mL MnSO₄ Tutup dan kocok
mL sampel Iodida Azida

dititrasi dengan Biarkan


Ambil 200 mL
Natrium Tiosulfat +2 mL H₂SO₄. mengendap
dimasukkan ke
0,025N sampai Tutup dan kocok sampai setengah
Erlenmeyer
kuning muda botol

DO(mg/L) = V Na₂S₂O₃ x N Na₂S₂O₃ x 8000


dititrasi kembali V Sampel
ditambah 10 tetes
hingga tak
indikator amilum
berwarna BOD5 = (DO₀ - DO5) x pengencer
COD

Memipet 2 mL sampel dan Menambahkan 2 mL Ditutup tabung reaksi ulir


1.Dikocok sampel terlebih
masukkan ke dalam reagen digestion dan 2 dan dikocok pelan-pelan
dahulu
tabung reaksi ulir mL H2SO4 pro COD sampai homogen

Dimasukkan ke dalam Memasukkan tabung


kuvet dan dibaca dengan reaksi ke dalam COD COD reaktor dihidupkan
Didiamkan selama 2 jam
spektrofotometer pada reaktor selama 120 menit minimal 10 menit
hingga suhu ruang
panjang gelombang 600 sebelum analisis
nm dengan suhu 140-150C

Catat hasil pembacaan


pada layar
spektrofotometer
Fenol
Memanaskan
Memasukkan Menambahkan Menambahkan
sampel hingga
sampel 100 mL ke aquades hingga NH4OH 0,5 N
volume berkurang
dalam beaker glass 100 mL sebanyak 2,5 mL
menjadi 75 mL

1.Menambahkan1
Menambahkan 1 Menambahkan 1
Menunggu selama mL larutan buffer
mL K3Fe(CN)6 mL C11H13N3O dan
15 menit phospat sampai pH
kemudian diaduk aduk dengan baik
7,9

Dibaca pada
Catat hasil pada
spektrofotometer
layar
panjang
spectrofotometer
gelombang 500 nm
Menambahkan larutan Menambahkan H2SO4 1
Mengambil 100 mL Menambahkan 3-5
NaOH 1 N tetes demi N tetes demi tetes
sampel dimasukkan ke tetes indikator Phenol
tetes sampai timbul sampai warna merah
dalam labu pisah Pthalein 0,5 %
warna merah muda muda hilang
U
J
I
Dikocok kuat-kuat
Dibiarkan hingga
terjadi pemisahan fase
selama 30 detik sambil
Menambahkan 10 mL
Menambahkan 25 mL D
sesekali dibuka kran larutan kerja Methylen
(fase air dan fase kloroform E
labu pisah untuk Blue
kloroform).
mengeluarkan gas
T
E
R
G
Dibuang fase air yang
Ditampung fase 1.Diulangi ekstraksi telah diekstraksi dan
Ditambahkan 50 mL E
larutan pencuci
kloroform ke dalam seperti nomor 4, 5, ganti dengan fase
labu ukur 100 mL dan 6 sebanyak 2 kali kloroform hasil
detergen. Dikocok N
kuat-kuat
ekstraksi di atas T

Ditambahkan 50 mL
Dibiarkan hingga
Dibaca di Dipisahkan dan larutan pencuci
terjadi pemisahan fase
spektrofotometer ditampung di dalam detergen. Dikocok
(fase air dan fase
dengan pembaca LR beakerglass kuat-kuat. Lakukan
kloroform).
sebanayk 2 kali
Fosfat

1.Menambahkan 3 mL
mengambil 100 mL 1.Menambahkan 1 tetes
larutan ammonium
sampel air limbah. larutan stano klorida.
molibdat.

1.Dibaca pada
spektrofotometer dengan
panjang gelombang 650- 1.Didiamkan selama 10 1.Mengaduk hingga
700 nm dan dicatat menit. tercampur sempurna.
hasilnya pada lembar
yang sudah disediakan.
Ammonium

1.Mengukur 50 1.Memasukkan
mL aquadest 1.Mengaduk ke dalam kuvet
1.Menambahkan 1.Menambahkan
dan dimasukkan hingga homogen dan dibaca
1 mL larutan 2 mL larutan
ke dalam dan didiamkan serapannya
Kalium Natrium pereaksi
beaker glass selama10 pada panjang
Tartrat. Nessler.
100 mL (untuk menit. gelombang 400-
blanko). 425 nm.
Sisa Klor

Dituang sampel Diteteskan 4


ke dalam kuvet tetes indikator
khusus sisa klor

Dilihat di
kertas klor
pH
Melakukan Memasukkan bagian
sampling di bak kertas pH universal
PTB dan bak yang ada warnaya
pengolahan di ke dalam botol
IPAL berisi sampel
Suhu
Melakukan
sampling di bak Memasukkan
PTB dan bak termometer ke
pengolahan di dalam botol
IPAL berisi sampel
Pendugaan

Melabeli tabung reaksi ulir dengan


takaran 0,1mL, 1mL dan 10 mL

Panaskan ujung pipet ukur steril, kemudian


masukkan sampel ke dalam tabung reaksi
sesuai volume yang tertera pada label

Inkubasi selama 2x24 jam


Penegasan

Masukkan jarum oose


Panaskan ujung Masukkan jarum oose yang sudah
tabung reaksi dan ke dalam tabung dicelupkan ke
jarum oose yang diduga positif sampel ke dalam
BGLB

Dipanaskan kembali
Panaskan kembali ujung tabung dari
jarum oose untuk media BGLB dan
sampel berikutnya sampel, kemudian
tutup
Uji Kesadahan

1.Menambahkan 2 mL
Mengambil 50 mL Memasukkan ke dalam larutan
sampel erlenmeyer
2.Dapar

1.Dititrasi dengan EDTA 1.Ditambahkan sepucuk


sampai warna sendok tanduk EBT dan
1.Dicatat hasil TAT kemerahan hilang dan dikocok sehingga
menjadi timbul
biru. warna merah.

CaCO₃ = A x B x 1000 A = V. Titrasi EDTA


V. Sampel B = Faktor (0,985)
Uji Klorin

1.Dititrasi
1.Memasukkan 1.Ditambahkan dengan larutan
Mengambil 25 ke dalam 3 tetes larutan baku AgNO3 1.dicatat
mL sampel erlenmayer 250 indicator hingga warna volume TAT
mL K2Cr2O7 menjadi merah
bata

Cl⁻ = (A – B) x N x 35,45 x 1000


V. Sampel

A = V. Titrasi Sampel
B = V. Titrasi blanko
N = Normalitas AgNO₃
Uji Nitrat
menambahkan 1 mL
1.Mengambil 50 mL 1.Menambahkan 1
NED setelah satu
sampel air bersih mL H2SO4, diaduk
menit, diaduk dan
dimasukkan dalam dan didiamkan
didiamkan selama 5
beaker glass 50 mL. selama 1 menit.
menit

lalu dibaca pada 1.Nolkan


1.Memasukkan Spektrofotometer
spektrofotometer
sampel sebanyak ¾
dengan panjang dengan blanko
kuvet
gelombang 507 nm.
Uji Nitrit

1.Mengambil sampel
Menambahkan 1 mL
sebanyak 50 mL, Diaduk dan dibiarkan
EDTA dan 1 mL asam
dimasukkan ke dalam selama 3 – 10 menit
sulfanilat
beaker glass 50 mL.

1.Memasukkan sampel
1.Menambahkan 1 mL sebanyak ¾ kuvet lalu 1.Nolkan
dibaca pada
NED, dibiarkan selama spektrofotometer Spektrofotometer
10 – 30 menit. dengan panjang gelombang dengan blanko
543 nm atau Nitrite LR TT.
Uji Sulfat

Mengambil sampel air bersih sebanyak 50 mL


dan dimasukkan ke dalam beaker glass 50 mL

1.+2,5 mL larutan kondisi dan + 1 mL


larutan BaCl2 jenuh.

1.Diaduk dan ditunggu hingga 1 menit.

1.Nolkan Spektrofotometer dengan


blanko
1.Memasukkan sampel sebanyak ¾ kuvet
dibaca pada spektrofotometer pada panjang
gelombang untuk penentuan Sulfate LR.
Uji Klorida

1.Dimasukkan ke
+3 tetes larutan
25 mL sampel dalam erlenmayer
indicator K2Cr2O7.
250 mL.

1.Dititrasi dengan
larutan baku AgNO3
Dicatat volume TAT
hingga warna
menjadi merah bata.

Cl₂ = (A – B) x N x 35450 A = V titran untuk sampel


B = V titran untuk blanko
V. Sampel
N = Normalitas Na₂S₂O₃
Uji Logam

1.Diambil 50 mL sampel
1.Dipanaskan di atas hot 1.Diangkat kemudian
air bersih, kemudian 1.+ HNO3 pekat sebanyak
plate hingga volume ditambahkan 1 mL HNO3
dimasukkan ke dalam 2 mL.
menjadi ±10 mL. jenuh 2%.
beaker glass.

1.Dimasukkan sampel
Dibaca pada
1.Didinginkan hingga 1.+ aquadest ke dalam sebanyak ¾ kuvet lalu
spektrofotometer dengan
mencapai suhu ruang. beaker glass 50 mL. dibaca pada
didahului blanko.
spektrofotometer

Cr (kromium) Cd (cadmium)
Zn (seng) adalah Pb (timbal)
adalah Cromium adalah Cadmium
Zink T adalah Lead A TT
50 pp valensi 6 TT
Uji Fe2+

Dididihkan pada
1.Dimasukkan ke 1.Ditambahkan 2-
1.Diambil 50 mL suhu 100oC hingga
dalam beaker 3 tetes larutan
sampel air bersih volume menjadi
glass 50 mL. H2SO4 (p)
20 mL

Ditambahkan Ditambahkan 1 mL
aquadest sampai larutan Amonium Diaduk hingga Dimasukkan
volume kembali Tiosianat homogen dalam kuvet
50 mL (NH4SCN) 20%

Blanko Dibaca dengan


diberlakukan spektro panjang
sama dengan gelombang 510
sampel. nm atau Iron LR
Uji Mn+
Dimasukkan Ditambah 2,5 mL Dipanaskan dan
Mengambil
kedalam beaker pereaksi khusus didihkan selama
sampel 50 mL
glass 50 mL Mn 5 menit

Warna ungu
Larutan Dididihkan Ditambahkan 0,5
kemerahan =
dibiarkan hingga kembali selama 5 gram Kalium
adanya unsur
suhu kamar menit. Persulfat (K2S2O4)
mangan atau Mn

Ditambahkan
Blanko
aquadest hingga Dimasukkan Dibaca pada
diperlakukan
volume menjadi kedalam kuvet spektofotometer
sama
50 mL
Uji CN-
1.Ditambahkan 1 mL
1. 50 mL sampel air
larutan Kloramin T dan Didiamkan selama 2
bersih dimasukkan ke
1 mLlarutan Buffer menit.
dalam beaker glass.
Asetat

Ditambahkan larutan
1.Didiamkan selama 1 1.Dimasukkan ke
asam barbiturat
menit. dalam kuvet.
piridin.

1.Uji spektrofotometer
pada panjang
Blanko diberlakukan
gelombangnya 570 nm
sama dengan sampel.
untuk penetuan Cianid
Acid.
Volume Jumla
No Lokasi Keterangan
(m3) h
A Tandon Induk (ukuran besar)

Selatan R. 28 IRNA Untuk mensuplai ke seluruh


1 261.6 m3 1
I ruangan
Selatan kantor Untuk mensuplai kebutuhan
2 73.8 m3 1
instalasi gizi ILSS dan Instalasi gizi
Selatan ruang Untuk mensuplai ke semua
3 65 m3 1
teknik IPU ruangan

JUMLAH 3
B Tandon bawah tanah

1 Utara R. 26 intensif 30 m3 1 Mensuplai tandon atas IGD , R.26 dan R.5

2 Selatan kantor TU IPU 2.5 m3 1 Mensuplai tandon diatap gedung IPU


3 Taman IRNA III 10 m3 1 Mensuplai tandon di atap IRNA III

4 Barat R. 11/ perawatan bayi 1 m3 1 Mensuplai tandon di atap gedung R. 11

5 Selatan depo Farmasi IRNA II 3.8 m3 1 Mensuplai tando diatap Inst.Anesthesi

6 Timur Masjid 5 m3 1 Mensuplai tandon diatas masjid


7 Timur Ruang 29 4.5 m3 1 Mensuplai kebutuhan R. HD IRNA I

8 Barat Gedung FK UB IRNA I 30 m3 1 Mensuplai tandon atap gedung FK IRNA I

9 Barat Instalasi Bedah Sentral 4.5 m3 1 Mensuplai tandon di atap gedung IPM

10 Utara Food center 26 m3 1 Mensuplai tandon di atap gedung Mojopahit

11 Taman Lab. Sentral 10 m3 1 Mensuplai tandon di atap gedung sekretariat dan rekam medik

12 Barat Inst.Radiologi 5 m3 1 Mensuplai tandon di atap gedung Ruang Direktur

13 Timur Instalasi Radiologi 1.1 m3 1 Mensuplai tandon atap gedung Ruang Aset dan Perencanaan

14 Barat Gedung FKUB IRNA IV 1.1 m3 1 Mensuplai tandon atap gedung FK Irna IV

15 Utara IGD 60 m3 1 Mensuplai tandon atap gedung lantai 7 IGD

JUMLAH 15
Cz Tandon diatas atap
1 IPU @ 1.000 liter 10 Mensuplai seluruh IPU

2 Ruang Endoscopi IRNA I @ 525 liter 1 Mensuplai untuk Ruang Endoscopi

Mensuplai untuk semua di gedung lantai 1, 2, 3, 4, dan R.


3 R. 26 Intensif @ 525 liter 4
26
4 Ruang 5/ CVCU @ 1.000 liter 6 Mensuplai untuk semua di IPJT
@ 8.000
5 Gedung IGD 5 Mensuplai semua gedung IGD lantai 1 s/d lantai 6
Liter
6 Gedung Utama @ 1.000 liter 15 Untuk mensuplai lantai 1, 2, dan 3

7 IRNA III @ 1.100 liter 2 Untuk mensuplai semua gedung di IRNA III lantai 1, 2, dan 3

8 Gedung FK UB IRNA IV @1.100 liter 2 Untuk mensuplai di gedung FK UB IRNA IV

9 Ruang perinatologi @ 1.000 liter 2 Untuk mensuplai Ruang Perinatologi


10 Ruang 12 @ 1.000 liter 1 Untuk mensuplai R. 12 lantai 1 dan 2
11 Masjid @ 1.100 liter 2 Untuk mensuplai masjid
12 Gedung FK UB IRNA I @ 1.500 liter 2 Untuk mensuplai FK UB IRNA I
JUMLAH 52 Jumlah total tandon : 70
UJI PENDUGAAN

Prinsip dari uji pendugaan total coliform yaitu


menumbuhkan bakteri dalam suatu media
cair dan perhitungan dilakukan berdasarkan
jumlah tabung yang positif setelah diinkubasi
pada suhu dan waktu tertentu.
UJI PENEGASAN
Prinsip dari uji penegasan yaitu menumbuhkan bakteri
dalam suatu media cair dan perhitungan dilakukan
berdasarkan jumLah tabung yang positif setelah
diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu (SNI 01-2332.
1-2006). Sampel yang dinyatakan saat uji pendugaan
diteruskan dengan inkubasi satu ose sampel positif
dalam media Brilliant Green Lactose Bille Broth (BGLB).
Jumlah sampel positif setelah uji penegasan disesuaikan
dengan tabel perhitungan untuk mengetahui angka MPN
(Most Probable Number).
PLATE COUNT

Plate count merupakan pengujian secara


mikrobiologi untuk mengetahui jumLah
bakteri dalam sampel yang diuji yang
tumbuh dalam media padat. Uji dilakukan
dengan menggunakan media Nutrient Agar
(NA) sebagai media pertumbuhan bakteri.
SUHU

Pengukuran suhu pada sampel air bersih


mengunakan termometer alkohol. Cairan
alkohol pada termometer akan memuai atau
menyusut sesuai dengan suhu pengukuran.
Suhu daphat terbaca dalam satuan ºC.
SISA KLOR

Sisa klor sebanyak 0,2 mg/L memberi


petunjuk bahwa air yang didistribusikan tidak
memiliki cukup bakteri yang sanggup
mereduksi klor atau bebas kandungan
mikroorganisme
pH

pH adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen


dari larutan. Pengukuran pH (potensi
Hydrogen) akan mengungkapkan jika larutan
bersifat asam atau alkali (basa). Jika larutan
tersebut memiliki umlah molekul asam dan
basa yang sama, pH dianggap netral.
TSS

Residu dari padatan total yang tertahan oleh


saringan dengan ukuran partikel maksimal 2
μm
BOD

BOD adalah suatu karakteristik yang


menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang
diperlukan oleh mikroorganisme (biasanya
bakteri) untuk mengurai atau
mendekomposisi bahan organik dalam
kondisi aerobik (Umaly dan Cuvin, 1988;
Metcalf dan Eddy, 1991)
DETERGEN

Surfaktan adalah zat yang menyebabkan


turunnya tegangan permukaan cairan,
khususnya air. Ini menyebabkan
pembentukan gelembung dan pengaruh
perukaan lainnya yang memungkinkan zat-
zat ini bertindak sebagai zat pembersih atau
penghambur dalam industri dan untuk tujuan
rumah tangga. (Connell, 1995)
UJI PHOSPAT

Uji phospat merupakan uji untuk mengetahui


adanya ion phospat pada suatu larutan.
Phospat bereaksi dengan asam molibdat
membentuk asam fosfomolibdat, yang dapat
direduksi sehingga memberikan warna biru
tua (ortofosfat)
COD

Jumlah oksigen yang iperlukan untuk


mengurai seluruh bahan organik yang
terkandung dalam air (Boyd, 1990)
AMMONIUM

Ion ammonium dalam suasana basa akan


bereaksi dengan larutan Nessler membentuk
senyawa kompleks berwarna kuning sampai
coklat. Warna yang terbentuk diukur
serapannya dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 400-425 nm.
PHENOL

Phenol bereaksi dengan 4- Amino Antyphirin


dengan penambahan K3Fe(CN)6 pada pH 10
dengan menghasilkan warna merah-coklat
antipyrin yang stabil.
UJI KESADAHAN

Larutan yang mengandung Ca dan Mg dapat


bereaksi dengan larutan EDTA. Membentuk
senyawa kompleks Ca dan Mg. Titik Akhir
Titrasi (TAT) ditunjukkan dengan indikator
Erichrom Black T (EBT).
UJI NITRAT
Nitrat dalam suasana asam akan bereaksi
dengan asam sulfanilat yang diazotasikan
dengan N (1 – naftil) etilendiamina
hidroklorida (NED hidroklorida) membentuk
senyawa azo yang berwarna merah keungu–
unguan. Warna yang terbentuk diukur
serapannya dengan menggunakan
spektrofotometri dengan panjang gelombang
507 nm.
UJI NITRIT
Nitrit dalam suasana asam akan bereaksi
dengan asam sulfanilat yang diazotasikan
dengan N (1 – naftil) etilendiamina
hidroklorida (NED hidroklorida) membentuk
senyawa azo yang berwarna merah keungu
– unguan. Warna yang terbentuk diukur
serapannya dengan menggunakan
spektrofotometri dengan panjang gelombang
543 nm atau Nitrite LR TT.
UJI SULFAT

 Ionsulfat dalam suasana asam dengan


barium klorida jenuh (BaCl2) dan gliserin
akan membentuk suspensi yang berwarna
putih. Kekeruhan diukur serapannya
dengan spektrofotometer.
UJI KLORIDA

 Dalam suasana netral atau basa lemah ion


nitrat diendapkan sebagai perak nitrat,
kelebihan perak nitrat bereaksi dengan
kalium kromat berwarna merah bata.
Parameter OK 7 Poli Paru Cath Lab
Poli Umum R. Tindakan R.TB T
Fisika A
Suhu 20,0 22,9 23,3 22,6 20,3
Kelembaban 56,7 53,8 54,4 57,8 53,8 B
Pencahayaan Ruang
Pencahayaan Lampu C .Arm
162 43,75 75 61,8 168,6
1108
E
Kebisingan 59,78 53,74 52,8 55,32 56,28 L
Kadar Debu 0,1 0,0833 0,15 0,0167 0,1333
Biologi
∑ K. Aerob K
Udara 7 124 46 14 116
Lantai 0 124 27 61 12 U
Dinding
Meja Operasi
7
4
16
38
4
137
0
34
7
A
Meja Tindakan 5 L
Klem Lurus 0
Baskom SS 0 I
Cucing Sedang 0 T
Cucuing Kecil 0
Nald Voeder 1 A
Bengkok 5 S
Mosquito 17
∑ K. Bentuk Coli
<3.102 <3.102 <3.102 <3.102 <3.102
Udara
Lantai <3.102 <3.102 <3.102 <3.102 4.102
R
Dinding <3.102 <3.102 <3.102 <3.102 <3.102 U
Meja Operasi <3.102 <3.102 <3.102 <3.102
Meja Tindakan <3.102 A
Klem Lurus <3.102 N
Baskom SS <3.102
Cucing Sedang <3.102 G
Cucuing Kecil <3.102
2
∑ Coli
Udara Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Lantai Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Dinding Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Meja Operasi Negatif Negatif Negatif Negatif
Meja Tindakan Negatif
Klem Lurus Negatif
Baskom SS Negatif
Cucing Sedang Negatif
Cucuing Kecil Negatif
Nald Voeder Negatif
Bengkok Negatif
Mosquito Negatif
Jamur
Udara Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
Lantai Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
Dinding Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
Meja Operasi Negatif Negatif Positif Negatif
Meja Tindaka Negatif
Klem Lurus Negatif
Baskom SS Negatif
Cucing Sedang Negatif
Cucuing Kecil Negatif
Nald Voeder Negatif
Bengkok Negatif
Limbah Organik Masuk Kompos Keluar
No Tanggal
Basah (kg) Kering (kg) Padat (kg) Cair (kg)
1. 01 - - - -
2. 02 5 - - -
3. 03 4 - - -
4. 04 - - - -
5. 05 - - - -
6. 06 - - - -
7. 07 - - - -
8. 08 - - - -
9. 09 11 - - -
10. 10 - - - -
11. 11 - - - -
12. 12 - - - -
13. 13 - - - -
14. 14 - - - -
15. 15 - - - -
16. 16 - - - -
17. 17 - - - -
18. 18 - - - -
19. 19 - - - -
20. 20 - - - -
21. 21 - - - -
22. 22 - - - -
23. 23 7 - - -
24. 24 6 - - -
25. 25 3 - - -
Tabel Pengelolaan Air Bersih bulan Juni-September 2018
400

350

300

250

200

150

100

50

0
Penangkapan Kucing Pengendalian Tikus Penyemprotan Semut,
kecoak, rayap, nyamuk,
cacing
Kegiatan Jumlah Tangkapan
TABEL UJI MAKANAN DAN MINUMAN
No Parameter Satuan Metode Batas Maks. (*) Hasil Uji
Nasi Putih
1. ALT (37oC, 24 Jam) koloni/g Plate Count 1.106 3
2. APM Escherichia Coli koloni/g Multiple Tube 10 <3
Nasi Tim
1. ALT (37oC, 24 Jam) koloni/g Plate Count 1.106 1
2. APM Escherichia Coli koloni/g Multiple Tube 10 <3
Bubur Kasar
1. ALT (37oC, 24 Jam) koloni/g Plate Count 1.106 571
2. APM Escherichia Coli koloni/g Multiple Tube 10 <3
Bubur Halus
1. ALT (37oC, 24 Jam) koloni/g Plate Count 1.106 94
2. APM Escherichia Coli koloni/g Multiple Tube 10 <3
Sup Oyong
1. APM Escherichia Coli koloni/ml Multiple Tube < 3/g < 3/g
2. Salmonella Sp. - - Negatif/25 g Negatif(-)
Snack : Pisang Bakar
1. ALT (30oC, 72 Jam) koloni/g Plate Count 1.105 1
2. APM Koliform koloni/ml Multiple Tube < 3/g < 3/g
Oseng Baby Corn & Wortel
1. APM Escherichia Coli koloni/g Multiple Tube <3/g 4/g
2. Salmonella Sp. - - Negatip(-) Negatif(-)
Ayam dan Daging Cincang
1. ALT (30oC, 72 jam) koloni/g Plate Count 1.105 24
2. APM Koliform koloni/ml Multiple Tube 10/g <3
3. APM Escherichia Coli koloni/g Multiple Tube <3/g <3
4. Salmonella Sp. - - Negatif/25 g Negatif
Tempe Nabati

Anda mungkin juga menyukai