Anda di halaman 1dari 18

Manajemen Pelayanan Medik

Rumah Sakit

Present by Kelompok 5
MEMBERS OF THE GROUP

1. Syiffa Kurnia Fitri (1711212005)


2. XX
Pendahuluan
• Pelayanan medik khususnya medik spesialistik
merupakan salah satu Ciri dari Rumah Sakit
yang membedakan antara Rumah Sakit
dengan fasilitas pelayanan lainnya. Kontribusi
pelayanan medik pada pelayanan di Rumah
Sakit cukup besar dan menentukan ditinjau
dari berbagai aspek, antara lain aspek jenis
pelayanan, aspek keuangan, pemasaran, etika
dan hukum maupun administrasi dan
manajemen Rumah Sakit itu sendiri.
Batasan Tenaga Medik

• Menurut PP No.32 Tahun 1996 Tenaga Medik


termasuk tenaga kesehatan
• Menurut Permenkes No.262/1979 yang dimaksud
dengan tenaga medis adalah lulusan Fakultas
Kedokteran atau Kedokteran Gigi dan "Pascasarjana"
yang memberikan pelayanan medik dan penunjang
medik.
Jadi…
• Pelayanan medik di Rumah Sakit adalah salah satu
jenis pelayanan Rumah Sakit yang diberikan oleh
tenaga medik.
• Manajemen Pelayanan Medik di Rumah Sakit secara
sederhana ialah suatu pengelolaan yang meliputi
perencanaan berbagai sumber daya medik dengan
mengorganisir serta menggerakkan sumber daya
tersebut diikuti dengan evaluasi dan kontrol yang
baik, sehingga dihasilkan suatu pelayanan medik
yang merupakan bagian dari sistem
pelayanan di Rumah Sakit.
Jenis-Jenis Pelayanan Medik
Berdasarkan Permenkes No. 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah
sakit, pelayanan medik paling sedikit terdiri dari:

1. Rumah Sakit Umum Kelas A 2. Rumah Sakit Umum Kelas B


 pelayanan gawat darurat  pelayanan gawat darurat
 pelayanan medik spesialis dasar  pelayanan medik spesialis dasar
 pelayanan medik spesialis  pelayanan medik spesialis
penunjang penunjang
 pelayanan medik spesialis lain  pelayanan medik spesialis lain
 pelayanan medik subspesialis  pelayanan medik
 pelayanan medik spesialis gigi  pelayanan medik subspesialis
dan mulut  pelayanan medik spesialis gigi
dan mulut
3. Rumah Sakit Umum Kelas C 4. Rumah Sakit Umum Kelas D
 pelayanan gawat darurat  pelayanan gawat darurat
 pelayanan medik umum  pelayanan medik umum
 pelayanan medik spesialis dasar
 pelayanan medik spesialis dasar
 pelayanan medik spesialis
penunjang  pelayanan medik spesialis
penunjang
 pelayanan spesialis lain
 pelayanan medik subspesialis
 pelayanan medik spesialis gigi dan
mulut
Tenaga Medis Rumah Sakit
1) Rumah Sakit Umum A, tenaga medis 2) Rumah Sakit Umum B, tenaga medis
paling sedikit terdiri atas: paling sedikit terdiri atas:
• 18 dokter umum untuk pelayanan • 12 dokter umum untuk pelayanan
medik dasar; medik dasar;
• 4 dokter gigi umum untuk pelayanan • 3 dokter gigi umum untuk pelayanan
medik gigi mulut; medik gigi mulut;
• 6 dokter spesialis untuk setiap jenis • 3 dokter spesialis untuk setiap jenis
pelayanan medik spesialis dasar; pelayanan medik spesialis dasar;
• 3 dokter spesialis untuk setiap jenis • 2 dokter spesialis untuk setiap jenis
pelayanan medik spesialis penunjang; pelayanan medik spesialis penunjang;
• 3 dokter spesialis untuk setiap jenis • 1 dokter spesialis untuk setiap jenis
pelayanan medik spesialis lain; pelayanan medik spesialis lain;
• 2 dokter subspesialis untuk setiap jenis • 1 dokter subspesialis untuk setiap jenis
pelayanan medik subspesialis; dan pelayanan medik subspesialis; dan
• 1 dokter gigi spesialis untuk setiap jenis • 1 dokter gigi spesialis untuk setiap jenis
pelayanan medik spesialis gigi mulut pelayanan medik spesialis gigi mulut.
Tenaga Medis Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum C, tenaga Rumah Sakit Umum D, tenaga
medis paling sedikit terdiri atas: medis paling sedikit terdiri atas
• 9 dokter umum untuk pelayanan • 4 dokter umum untuk
medik dasar;
• 2 dokter gigi umum untuk pelayanan medik dasar;
pelayanan medik gigi mulut; • 1 dokter gigi umum untuk
• 2 dokter spesialis untuk setiap
jenis pelayanan medik spesialis pelayanan medik gigi mulut;
dasar; • 1 dokter spesialis untuk
• 1 dokter spesialis untuk setiap
jenis pelayanan medik spesialis setiap jenis pelayanan
penunjang; dan medik spesialis dasar.
• 1 dokter gigi spesialis untuk
setiap jenis pelayanan medik
spesialis gigi mulut.
Pelayanan Medik Sebagai Suatu Sistem

• Tenaga medik
• Organisasi dan Tata Laksana
• Staf Medik Fungsional
• Komite Medik
Komponen • Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan (Rumah Sakit
Kelas B), Seksi pelayanan (Kelas C & D)
INPUT • Kebijakan Direktur
• Sarana dan Prasarana Pelayanan Medik
• Dana
• Pasien/klien
Pelayanan Medik Sebagai Suatu Sistem

• Perencanaan
• Tenaga yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pelayanan
yang diberikan.
• Sumber daya lain yang dibutuhkan untuk
Komponen terselenggaranya suatu pelayanan medis
• Kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan sasaran
yang diharapkan
PROSES • Pengorganisasian
• tenaga medik ini diorganisir melalui staf medik
fungsional dari komite medik, sedangkan pengelolaan
pelayanan medik di bawah Wadir Pelayanan Medik.
Komponen Proses

Pelaksanaan pelayanan Pengawasan dan


Penggerakan
medis pengendalian
• kebutuhan akan tenaga • Falsafah dan tujuan • Pengawasan
dokter spesialis • Administrasi dan pelaksanaan pelayanan
khususnya bagi Rumah pengelolaan termasuk medikolegal
Sakit Swasta cukup • Staf dan pimpinan oleh wadir/ seksi
tinggi karena tidak pelayanan
• Fasilitas dan peralatan
mempunyai tenaga • Pengawasan teknis
dokter tetap di lain • Kebijakan dan prosedur
medis oleh komite
pihak citra Rumah Sakit • Evaluasi dan medis Keduanya
Pemerintah menurun pengendalian mutu bertanggung jawab
kepada Direktur Rumah
Sakit.
• Faktor Yang Mempengaruhi
• Pemilik Rumah Sakit (Pemerintah
Pusat, PEMDA, Yayasan, PT, PMA dll)
Komponen • Peraturan dan kebijakan Depkes
OUTPUT • IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
• Sosio-ekonomi-budaya masyarakat
Masalah-Masalah Yang Timbul Dalam
Manajemen Pelayanan Medik
• Tenaga, khususnya tenaga medis spesialis masih
kurang dan tidak merata
• Belum semua Rumah Sakit menerapkan/mengacu
kepada struktur organisasi 983/1992 karena
keterbatasan kualifikasi tenaga yang ada.
• Fasilitas yang belum sesuai dengan standar.
• Kecenderungan untuk memiliki alat canggih tanpa
memperhitungkan efisiensi dan efektivitas.
Upaya Pemecahan Masalah
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bagi daerah-daerah yang sangat memerlukan dan
tidak ada Fakultas Kedokteran.

Rumah Sakit Swasta sebaiknya merekrut dokter pasca PTT dan menyekolahkannya sehingga
menuju kemandirian swasta dalam aspek tenaga.

Adanya program kerjasama antar Rumah Sakit namun tanpa melanggar Keputusan Menkes
415a/1984 baik bagi "provider" maupun Rumah Sakit sendiri.
Perencanaan peralatan secara bertahap perlu ditingkatkan dengan memperhitungkan skala
prioritas dan projek unggulan, tidak perlu seluruhnya membeli tetapi dengan sistem kerja sama
ataupun sewa.
Komunikasi, koordinasi, integrasi dengan unit lain di Rumah Sakit ditingkatkan. Unit lain sebagai
"MITRA". Sehingga pelayanan medik dan Rumah Sakit sebagai suatu sistem dapat berlangsung
dengan optimal.

Menempatkan tenaga medis sesuai dengan peran, tugas dan fungsinya.

Pimpinan Rumah Sakit harus mempunyai sikap yang tegas dalam mengayomi, mengawasi dan
mengendalikan pelayanan medis Rumah Sakit.
TQ

Anda mungkin juga menyukai