Anda di halaman 1dari 36

REFERAT

CT SCAN Pada Trauma Kapitis


Oleh : Tiara Galuh Agustina

Pembimbing : dr. Iriawati, Sp. Rad


ANATOMI
Fisiologi :
1. Tekanan Intra Kranial
 ruang intrakranial ditempati oleh jaringan otak, darah,
dan cairan serebrospinal.
2. Hipotesa Monro-Kellie
 Tulang tengkorak tidak dapat meluas sehingga bila salah
satu dari ketiga komponennya membesar, dua komponen
lainnya harus mengkompensasi dengan mengurangi
volumenya ( bila TIK masih konstan ).
2. Hipotesa Monro-Kellie

Gambar Doktrin Monro-Kellie, kompensasi Intrakranial terhadap masa yang


ekspansi
Definisi Trauma Kapitis
Trauma kapitis adalah trauma mekanik
terhadap kepala baik secara langsung ataupun
tidak langsung yang menyebabkan gangguan
fungsi neurologi yaitu gangguan fisik,
kognitif, fungsi psikososial baik temporer
maupun permanen
Klasifikasi Trauma Kapitis

• A. Berdasarkan mekanisme
1. Cedera kepala tumpul, dapat disebabkan
oleh kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh,
atau pukulan benda tumpul.
2. Cedera kepala tembus (penetrasi), disebabkan
luka tembak atau pukulan benda tumpul.
B. Berdasarkan beratnya
C. Berdasarkan morfologi
1. Fraktura tengkorak
a. Kalvaria
1. Linear atau stelata
2. Terbuka atau tertutup
b. Dasar tengkorak
2. Lesi intrakranial
a. Cedera otak difus
b. Perdarahan Epidural
c. Perdarahan Subdural
d. Kontusio dan perdarahan intraserebral
Pemeriksaan Pada Trauma Kapitis

1. Pemeriksaan kesadaran
2. Pemeriksaan Pupil
3. Pemeriksaan Neurologis
4. Pemeriksaan Scalp dan Tengkorak
5. Pemeriksaan Radiologis : X-ray, CT scan atau MRI
CT Scan

 test diagnostik yang memiliki informasi yang sangat


tinggi.
 Tujuan mendeteksi
- perdarahan intra cranial,
- lesi yang memenuhi rongga otak
- edema serebral
- adanya perubahan struktur otak.
CT Scan

Indikasi :

1. Bila secara klinis didapatkan klasifikasi trauma kepala sedang


dan berat.
2. Trauma kepala ringan yang disertai fraktur tengkorak.
3. Adanya kecurigaan dan tanda terjadinya fraktur basis kranii.
4. Adanya defisit neurologi, seperti kejang dan penurunan
gangguan kesadaran.
5. Sakit kepala yang hebat.
6. Adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial atau
herniasi jaringan otak.
7. Kesulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan
intraserebral.
Sistematika Pembacaan CT scan
1. Lihatlah apakah tampak area yang hipodens/hiperdens pada bagian otak,
tentukan ukuran/ volumenya
2. Apakah terdapat perdarahan intraserebral/ekstracerebral
3. Apakah Sistem Ventrikel dalam batas normal
4. Apakah Cysterna basalis terbuka/tertutup
5. Apakah terdapat deviasi Midline struktur dan sejauh berapa deviasi
tersebut
6. Sulcy dan giri tapak baik/merapat
7. Pons, fossa posterior, sinus paranasalis, mastoid, cavum orbita tampak
baik
8. Apakah tampak kalsifikasi abnormal
9. Tulang terdapat fracture/ tidak
10. Kondisi soft tissue.
CT Scan
kepala normal
CT Scan Pada Trauma Kapitis

Pada trauma kapitis dapat terjadi cedera sebagai berikut :


1.Fraktur
2. Contusio ( memar )
3. Laserasi
4. Abrasi
5. Perdarahan
FRAKTUR TULANG KEPALA

• Tanda-tanda tersebut antara lain


 ekimosis periorbital (raccoon eyes sign)
 ekimosis retroaurikular (battle’s sign)
 kebocoran cairan serebrospinal dari hidung (rhinorrhea) atau dari
telinga (otorrhea)
 gangguan fungsi saraf kranialis VII (fasialis) dan VII (gangguan
pendengaran) yang mungkin timbul segera atau beberapa hari paska
trauma kepala.
Fraktur Impresi
Kerusakan jaringan
Otak

Garis atau 2 garis


sejajar dengan
densitas tinggi pada
tulang tengkorak
Fraktur Linear
Garis radiolusen paling
sering di daerah parietal.

Garis fraktur lebih


radiolusen daripada
pembuluh darah dan
arahnya tidak teratur
Fraktur Diastasis
Lebih sering pada
anak – anak dan
terlihat seperti
pelebaran sutura
Epidural Hematom ( EDH )

Perdarahan terletak dipermukaan dalam kalvaria,


diluar dari duramater.
Berasal :
- cabang arteri meningea media
- granularia pacchioni
- Sinus
- serta garis fracture
 Lokasi biasanya didaerah temporoparietal,
serta di fossa cranialis posterior.
Epidural Hematoma (EDH)

- Lesi bikonveks  >>


regio temporoparietal
- Tidak akan menyeberangi
sutura
- Air bubbles  fraktur
terbuka
- Melekat pada tabula
interna
- Densitas duramater
biasanya jelas
- E/C ruptur A. meningea
media dan percabangannya
Subdural hematom ( SDH )

 Perdarahan yang terletak di subdural space, dapat meluas


dibagian hemisphere, menimbulkan kompresi serebri.

 SDH dibagi menjadi tiga :


1. Acute Subdural hematom
2. Subacute Subdural hematom
3. Chronic Subdural Hematom
Acute Subdural hemorage

Pada CT scan
tampak
hyperdens
sickle ( bulan
sabit ) dekat
tabula interna.
Batas medial
seperti
bergerigi
Subacute Subdural hemorage

Pada Ct scan tampak


sebagai area isodens sickle
( bulan sabit ) perubahan
densitas karena terjadinya
absorbs
Chronic Subdural Hematom
Gambaran Ct scan : Kompleks perlekatan, kalsifikasi yang disebabkan oleh
bermacam-macam perubahan, oleh karena itu tidak ada pola tertentu. Pada Ct scan
tampak area hipodens, isodens, atau sedikit hiperdens, berbentuk bikonveks,
berbatas tegas melekat pada tabula.
Subarachnoid Hemorrhage
• Kepala
Rupture dari arteri dan
vena kecil yang ada pada
permukaan otak, masuk
keruagan antara pia mater
dan arachnoid matter.

Gambaran Perdarahan
Subarakhnoid pada CT Scan
Intracerebral Hemorrhage
• Lesi hiperdens pada parenkim otak
– kortikal atau subkortikal
– lobus frontal atau temporal anterior
– Multiple
– 2-3%  letaknya dalam (biasanya di Ganglia
basalis)
Intracerebral Hemorage

- Area hiperdens
- diameter > 3cm
- Perifer
- Adanya pergeseran garis
tengah
Intraventricular Hemorrhage (IVH)

• Kausa :

• ruptur ICH ke intraventrikel

• perdarahan vasa plexus choroideus

• refluks dari SAH

• Mungkin ada fluid-blood level


Intraventrikuler Hemorhage
Diffuse Axonal Injury / Shear injury

Penyebab  accelerasi, deselerasi dan rotasi yang menyebabkan bagian dari pada
otak berbeda densitasnya dan menyebabkan deformitas dan kerusakan axon

Anda mungkin juga menyukai