Anda di halaman 1dari 31

Adz Dzaariyaat : 19

Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk


orang miskin yang meminta dan orang miskin
yang tidak mendapat bagian
Harta Zakat =
Mensucikan
harta
Hak Hak Orang
Pemilik Lain

Halal untuk Haram untuk


Diambil Diambil
manfaatnya manfaatnya
AT-TAUBAH : 103

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu


kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah
untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar
lagi Maha Mengetahui”.
Al-Baqarah : 267

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)


sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari
apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah
kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan
daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan
Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

ASBABUN NUZUL
Mengapa Harus 2,5%?
[1] Hadis dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
‘anhu,Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, Jika kamu punya 200 dirham dan
sudah mengendap selama setahun maka ada
kewajiban zakat 5 dirham. Dan kamu tidak
memiliki kewajiban zakat untuk emas, kecuali
jika kamu memiliki 20 dinar. Jika kamu memiliki
20 dinar, dan sudah genap selama setahun,
maka zakatnya ½ dinar. Lebih dari itu,
mengikuti hitungan sebelumnya. (HR. Abu Daud
1575 dan dishahihkan al-Albani).
Mengapa Harus 2,5%?
Nishab emas = 20 dinar.
Zakatnya = ½ dinar
Maka itu setara dengan 2,5% Apabila
dikonversikan.
Konversi Satuan uang:
1 dinar = 4,25 gr emas
20 dinar = 20 x 4,25 gr emas = 85 gr emas.
Jika harga emas Rp 500.000/gr maka nishab
zakat uang dan emas sekitar 42,5 juta.
Bagaimana Perhitungan Zakat
Pertanian?
Nishabnya adalah 522 kg dan haulnya adalah
ketika penen tiba (AL-An’am ayat 141)

Zakat yang harus dikeuarkan


1. Apabila mendapat penyiraman dari langit, ada
sumber (mata air), atau akarnya yang menyerap
sendiri maka kewajibannya adalah Al
Usr/sepersepuluh (10%)
2. Apabila disirami maka zakatnya adalah
setengah dari sepersepuluh (5%)
Kuis

Keluarga Pak Haji memiliki penghasilan


Rp. 8.000.000/bulan. Sedangkan
pengeluaran mereka pengeluaran
mereka sebesar 2.000.000.
a. Apakah Pak Haji wajib membayar
Zakat?
b. Kalau wajib, berapa Pak haji harus
mengeluarkan Zakat?

Keterangan
Rp. 10.000/kg
Bagaimana Sikap Seorang Muslim
tentang Pengaturan Zakat?

Dan di antara mereka ada orang yang


mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika
mereka diberi sebahagian dari padanya,
mereka bersenang hati, dan jika mereka
tidak diberi sebahagian dari padanya,
dengan serta merta mereka menjadi
marah. (At-Taubah:58)

ASBABUN NUZUL
Siapakah yang Wajib membayar
Zakat?
1. Orang Islam yang merdeka
2. Berakal pikiran sehat
3. Dewasa atau Baligh
4. Hak milik penuh atas hartanya
5. Memiliki harta satu nisab dan berlaku
setahun
Siapakah yang berhak menerima
Zakat?
1. Fakir

Fakir yaitu orang yang sama sekali tidak punya pekerjaan, atau
mempunyai pekerjaan akan tetapi penghasilanya sangat kecil, sehingga
tidak cukup untuk memenuhi setengah dari kebutuhannya.
Siapakah yang berhak menerima
Zakat?
2. Miskin

Miskin adalah orang yang mempunyai kekayaan yang melebihi dari kekayaan
orang fakir, yaitu orang yang mempunyai pekerjaan dan penghasilaan yang
hanya bisa menutupi setengah lebih sedikit dari
Siapakah yang berhak menerima
Zakat?
3. Amil
Amil adalah para pekerja yang telah diserahi oleh penguasa atau
penggantinya untuk mengambil harta zakat, mengumpulkan, menjaga
dan memindah-mindahkannya. Sehingga termasuk dalam hal ini
adalah petugas keamanan, sekretaris, petugas keamanan, penimbang,
tukang hitung dan perangkat lainnya yang dibutuhkan untuk
pengumpulan dan pembagian zakat
Siapakah yang berhak menerima
Zakat?
4. Muallaf
Muallaf adalah, mereka yang perlu ditarik simpatinya kepada Islam, atau
mereka yang dimantapkan hatinya di dalam Islam, juga mereka yang perlu
dikhawatirkan berbuat jahat terhadap orang Islam dan mereka yang diharap
akan membela Islam.
Siapakah yang berhak menerima
Zakat?
5. Riqab
Riqab adalah mereka yang masih dalam perbudakan, dan yang
dimaksud dalam ayat 60 dari surat al Taubah "segala mereka yang
hendak melepaskan dirinya dari ikatan riqab atau perbudakan".
Siapakah yang berhak menerima
Zakat?
6. Gharim
Gharim adalah mereka yang mempunyai hutang, tak dapat lagi membayar
hutangnya, karena telah jatuh fakir. Termasuk kedalamnya mereka yang
berhutang untuk kemaslahatan sendiri, mereka yang berhutang untuk
kemaslahatan umum, dan kemaslahataan-kemaslahatan bersama yang lain.
Siapakah yang berhak menerima
Zakat?
7. Sabilillah
Menurut Syaikh Ahmad Mustafa Al-Maraghi yang di maksud dengan sabilillah
adalah sarana untuk menuju keridlaan Allah dan pahala-Nya. Hal ini
mengandung pengertian semua kepentingan bagi umat Islam secara umum
yang bertujuan untuk menegakkan agama dan negara."
Siapakah yang berhak menerima
Zakat?
8. Ibnu Sabil
Ibnu sabil adalah orang yang terhenti dalam perjalananya. Mereka tidak
mempunyai harta lagi untuk memenuhi kebutuhanya dan kebutuhan keluarga
yang sedang bepergian bersamanya. Mereka itu diberi bagian harta zakat
untuk memenuhi kebutuhan dalam perjalananya, walaupun pada dasarnya di
daerah asal mereka termasuk orang kaya.

Asnaf ditentukan berdasarkan QS. At-Taubah: 60


Apakah ada orang yang Tidak
Berhak Mendapat Zakat?
Bagaimana penyaluran Zakat?
Dalam ayat QS At Taubah 103 ditemukan kata “Ambillah”, ini berbentuk
amar yang menunjukkan adanya perintah untuk memungut zakat. Dalam hal
ini tentunya yang mempunyai kewenangan lah yang dapat melakukannya. Dan
untuk keperluan menghimpun zakat ini, hendaklah para penguasa
membentuk badan 'amalah atau petugas zakat. Oleh petugas-petugas zakat
inilah kemudian zakat yang telah di ambil dari para muzakki dibagikan
kepada yang berhak menerimanya.
Bagaimana Tentang Zakat Fitrah?
Bolehkah membayar Zakat Fitrah
diawalkan ?
Ingin tau bagaimana Pengelolaan
Zakat pada zaman Rosululloh?
Zakat Pada Zaman Rosululloh
Apa perbedaan Zakat, Infaq dan
Sedekah?
1. Zakat
Zakat secara bahasa (lughat), berarti : tumbuh, berkembang dan berkah (HR.
At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-
Taubah : 10). Menurut terminologi syari'ah (istilah syara') zakat berarti
kewajiban atas harta atau kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk
kelompok tertentu dalam waktu tertentu.
Apa perbedaan Zakat, Infaq dan
Sedekah?
2. Infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta)
untuk kepentingan sesuatu. Jika zakat ada nishabnya, infaq tidak mengenal
nishab.
Infaq dikeluarkan setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi
maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit (QS. 3:134)
Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf), maka infaq
boleh diberikan kepada siapapun. Misalnya, untuk kedua orang tua, anak-
yatim, dan sebagainya
Apa perbedaan Zakat, Infaq dan
Sedekah?
3. Sedekah
Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Orang yang suka
bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Sedekah tidak
terbatas pada pemberian yang bersifat material saja tetapi juga dapat berupa
jasa yang bermanfaat bagi orang lain.
Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan : "jika
tidak mampu bersedekah dengan harta, maka membaca tasbih, takbir,
tahmid, tahlil, berhubungan suami-istri, atau melakukan kegiatan amar
ma’ruf nahi munkar adakah sedekah".

ASBABUN
adaqah". NUZUL
(HR. Muslim)
Kuis

Ada berapa Asnaf yang berhak menerima


Zakat?Sebutkan siapa saja Asnaf
tersebut?
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Suatu saat nanti manusia akan
mengalami suatu masa, yang ketika itu semua orang memakan riba. Yang tidak
makan secara langsung, akan terkena debunya.” (Hr. Nasa`i, no. 4455, namun
dinilai dhaif oleh al-Albani)
Dari Samurah bin Jundab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semalam
aku bermimpi, bahwa ada dua orang yang datang, lalu keduanya mengajakku
pergi ke sebuah tanah yang suci. Kami berangkat, sehingga kami sampai di
sebuah sungai berisi darah. Di tepi sungai tersebut terdapat seseorang yang
berdiri. Di hadapannya terdapat batu. Di tengah sungai, ada seseorang yang
sedang berenang. Orang yang berada di tepi sungai memandangi orang yang
berenang di sungai. Jika orang yang berenang tersebut ingin keluar, maka orang
yang berada di tepi sungai melemparkan batu ke arah mulutnya.
Akhirnya, orang tersebut kembali ke posisinya semula. Setiap kali orang
tersebut ingin keluar dari sungai, maka orang yang di tepi sungai melemparkan
batu ke arah mulutnya sehingga dia kembali ke posisinya semula di tengah
sungai. Kukatakan, ‘Siapakah orang tersebut?’ Salah satu malaikat menjawab,
‘Yang kau lihat berada di tengah sungai adalah pemakan riba.’” (Hr. Bukhari, no.
1979)

Anda mungkin juga menyukai