Anda di halaman 1dari 56

RINI SHINTAWATI, Ssi

Fisikawan Medis Kedokteran Nuklir


RSUP.DR.HASAN SADIKIN BANDUNG

Diberikan pada MK Kedokteran Nuklir


STIKES Cirebon 2011
 Tugas : 15 %
 UTS : 40 %
 UAS : 45 %

A : 80- 100
B : 70 – 79
C : 60 – 69
D : 50 – 59
E : <49
 Terminologi Kedokteran
Nuklir
 Bahan2 Radioaktif
 Pemanfaatan Radioaktif
pada bid KN
 Prinsip pembentukkan
gambar.
1. W.C Roentgen (1895) penemu sinar x
2. M.Curie (1895) menemukan unsur polonium (1898)
bersama Pierre menemukan unsur Radium Th/ medis
3. G.von Hevesssy (1913) membuat model perunut
kinetik  dasar dari KN (teknik invivo) menggunakan
P32 pada manusia. (bapaknya ilmu kedokteran nuklir)
4. H Blumgart (1927) menggunakan Radon untuk
menentukan sirkulasi darah dan kelainan jantung.
5. F dan I Joliot Curie (1927) menemukan radioaktif
buatan
6.E.O Lawrence (1930) menemukan cyclotron PET
(unsur O, C, F dll), pada saat ini (Tl201, Ga67,
I123 untuk kamera gamma dll)
7. E.Fermi (1942) menemukan reaktor pertama
8. B Cassen (awal 1950an) menemukan skener
rektilinier.
9. H Anger (1957) menemukan kamera gamma total
bodi sken dalam bentuk tomografi  sebagai cikal
bakal alat yang saat ini dikembangkan diseluruh
pusat kedokteran nuklir di dunia
10.R Yallow dan S Berson (1960) menemukan teknik
RIA (invitro)
 UNTUK MENGENAL KEDOKTERAN NUKLIR SEBAIKNYA
MENGETAHUI DULU DASAR-DASAR DARI KEDOKTERAN
NUKLIR, YAITU :

1. FISIKA INTI
2. RADIOFARMAKA
3. INSTRUMEN /ALAT-ALAT KEDOKTERAN NUKLIR
4. PROTEKSI RADIASI DI BAGIAN KEDOKTERAN NUKLIR
MINIMAL MENGETAHUI INTERAKSI MATERI DENGAN
BAHAN YANG TERDIRI DARI :

 EFEK FOTO LISTRIK


 EFEK COMPTON
 EFEK PEMBETUKAN PASANGAN

RADIOFARMAKA
RADIOFARMAKA TERDIRI DARI :
1.RADIONUKLIDA/RADIOISOTOP
2. ZAT/SENYAWA PEMBAWA
 Konsep dasar
- Democritus Yunani Kuno (Akhir abad ke 4 dan
awal abad ke 5 SM)
 “Menurut teori yang dikemukakannya, suatu
benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang
sangat kecil yang akhirnya tidak dapat dibagi
lagi yang disebut atom”.
- Atom Atomos : Tidak dapat dibagi-bagi lagi.
 1803, John Daltonkonsep atom modern
pertama.
 Model Dalton sifat kimia atom, yaitu
bagaimana atom membentuk senyawa,
daripada mencoba untuk menjelaskan sifat
fisika atom.
 1900 J.J. Thomson Model atom baru yg m’ikuti
keberadaan partikel elektron dan proton.
1. PercobaannyaProton m’punyai massa > dari elektron.
2. Model Thomson Atom sbg proton tunggal yg esar.
3. Thomson memasukkan elektron yang menetralkan
adanya muatan positif dari proton.
4. Menurut Thomsonatom terdiri dari suatu
bulatan bermuatan positif dengan rapat muatan yang
merata.
5. Di dalam muatan positiftersebar elektron dgn
muatan negatif yg besarnya sama dgn muatan positif.

sehingga modeldengan menganggap elektron sebagai


kismis (plumb) di dalam kue puding proton, sehingga
model ini diberi nama model kue kismis (plumb-pudding
model).
 1910, Ernest Rutherford percobaan pada
kebenaran model inidg melakukan eksperimen
hamburan Rutherford (Rutherford scattering
experiment).
 Rutherford menemukan partikel-α, sebuah partikel
yang dipancarkan oleh atom radioaktif.
 Experimennya  partikel –α, dpt menembus
lembaran emas,tidak dibelokkan, dan ada sebagian
kecil lagi dibelokkan dengan sudut yg tajam kembali
ke atom radioaktif tadi.
 Sehingga berkesimpulan, bahwa ditengah proton
msh ada ruangan yg lus sehingga –α tdk dapat
dibelokkaan tetapi yg dibelokkan dianggap telah
mengalami tumbukan dg inti shg dipantulkan oleh
gaya elektrostatik.
 Secara ringkas, Bohr mengemukakan:
1. Elektron dlm atom bgerak mengelilingi inti pd
lintasan2 tertentu, tidak memancarkan energi.
Lintasan2 elektron itu disebut kulit atau tingkat
energi elektron.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke
lintasan yang lain.
3. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke
rendah disertai pemancaran energi. Sedang
perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke
tinggi disertai penyerapan energi.
4. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada
keadaan stasioner, artinya elektron tidak
memancarkan atau menyerap energi.
 1. Model Atom
Inti Atom( nucleus)

proton 1
p
1

netron 1
0 n

Elektron 0
e
1

Kulit atom
A
z X
Keterangan:
 X = Lambang unsur atom
 Z = Nomor atom = jumlah proton dalam inti atom
= jumlah elektron yang mengelilingi inti atom
 A = Nomor massa atom = jumlah proton + jumlah
netron dalam minti atom
 jumlah neutron (N) dalam inti atom = A – Z.
 Isotop adalah atom (nuklida) yang jumlah
proton (Z) sama, tetapi jumlah neutronya (A -
Z) berbeda.
Contoh: 136C dan 146C

 Isobar adalah atom (nuklida) yang jumlah


proton (Z) tidak sama, tetapi jumlah
nukleonnya (A) sama.
Contoh: 13 N dan 13C
7 6

 Isoton adalah atom (nuklida) yang memiliki


jumlah neutron (N) sama, tetapi nomor atom
berbeda atau jumlah proton atau jumlah
elektron (Z) tidak sama.
Contoh: 13 N dan 12
7
6 C
Disebut proses
peluruhan
RADIOISOTOP adalah :
Isotop yang dapat melepaskan energi dalam
bentuk partikel (,), dan atau gelombang
elektromagnetik () melalui proses peluruhan
atau desintegrasi (radioaktivitas)
1. Partikel  ( Inti Helium) :
 dibelokkan oleh medan magnetik,
 daya ionisasi terbesar,
 daya tembus dan kelajuannya terkecil
 dapat ditahan dengan selembar kertas,
 mempunyai bahaya radiasi internal yang signifikan
 hanya dapat dideteksi dengan instrumen khusus.

2. Partikel  :
 dibelokan dengan kuat oleh medan magnetik

 berdaya tembus lebih besar


 dapat ditahan oleh selembar logam,
 berbahaya eksternal pada kulit dan mata,
 berbahaya internal, dan
 pendeteksiannya bergantung pada energi radiasinya.
3. sinar  (gelombang EM dengan frekwensi paling tinggi)
- daya ionisasi paling kecil,
- daya tembus dan kelajuannya terbesar,
- tidak dibelokan oleh medan magnetik.
- berbahaya eksternal dan internal
- mudah dideteksi pada tingkatan yang rendah.

4. Neutron
- berdaya tembus sangat besar
- dapat ditahan oleh bahan berhidrogen untuk neutron
cepat, dan oleh kadmium atau boron untuk neutron termal,
- berbahya eksternal dan internal
- hanya dapat dideteksi dengan instrumen khusus.

5. Pembelahan spontan ( contoh Fm-256 dan Cf -254)


RADIASI......?
 Radiasi adalah suatu pancaran energi yang
berbentuk gel.elektromagnetik/partikel (tidak
memerlukan media pemancaran tertentu)

Pengion
Yg dpt menyebabkan proses
ionisasi, baik scr
langsung/tdk langsung
Radiasi :

Yd tidak mampu
Non Pengion mengionisasi suatu materi
yg dilaluinya. (radiasi
cahayadr sinar matahari
/sumber lainnya)
 Radiasi Elektromagnetik : Perubahan medan
magnet dapat menimbulkan medan listrik,
sebaliknya
 Radiasi Partikel : ada 2 yaitu :
- Bermuatan Listrik
- Tidak bermuatan Listrik
 Jika diurutkan dr freq. Rendah, panjang gel
tinggi ke freq tinggi ke panjang gel pendek
adalah sbb :

1. Gel.Radio 3. Gel. Radar 5. Cahaya 7. Sinar X


tampak
2. Gel. TV 4. Sinar Infra 6. Sinar UV 8. Sinar Gamma.
Red
 Partikel :  Gelombang
- Alpha (α) Elektromagnetik :
- Beta (β) - Sinar - X
- Neutron (n) - Sinar Gamma (γ )
- Proton (p)
- Elektron (e)
 Mempunyai sifat fisik yg sama (mempunyai daya
tembus yang besar)
 Perbedaannya :
1. Freq dan panjang Gel nya.
 Sinar X : freq 1016 – 1020 Hz ;
Panj.Gel 10-9 – 10-6 cm
 Sinar Gamma : freq 1020 – 1025 Hz ;
Panj.Gel 10-11 – 10-8 cm.
2. Sumber ke2 sinar
 Sinar x : dibangkitkan melalui Pesawat sinar X ;
Sinar Gamma dipancarkan langsung oleh inti atom
radioaktif.
 Sinar yg tidak dapat dibelokkan oleh medan
listrik maupun medan magnet.
 Merupakan radiasi elektromagnetik yg tidak
bermassa dan tidak bermuatan.
 3 proses utama yg terjadi apabila radiasi
elektromagnetik melewati suatu bahan
penyerap, yaitu : Efek foto listrik, Hamburan
compton, dan Produksi berpasangan.
 EFL interaksi antara radiasi elektromagnetik dg
elektron dlm atom bahan. EFL terjadi pd energi
rendah antara : 0.001 MeV – 0.5 MeV (Dominan
pd energi <0.1 Mev; bahan dg Z yg tinggi 
tembaga dan timah hitam)
Semakin besar energi foton maka e yg ada diorbit
paling dalam akan dilepaskan.

 Hamburan Compton foton dg energi dtg


berinteraksi dg elektron bebas(yg tdk terikat kuat
oleh inti)yaitu elektron yg berada pd kulit terluar.
Energi HC 200 keV – 5 MeV.

 Produksi Berpasangan  krn interaksi antara foton


dg medan listrik dlm inti atom.
Energi ≥ 1.02 MeV.
Radiasi bisa terdapat di Alam dan Buatan
 Sumber Radiasi Alam :
- Sinar Kosmik
- Terestrial
- Internal
- Uranium 235, Uranium 238, Thorium 232,
Radium 226, Radon 222, Potassium 40
 Sumber Radiasi Buatan :
- Zat Radioaktif (Co60, Tc 99m, I 131, Tritium,
Iodine 129, Cesium 137, Strontium 90,
Plutonium 239 etc)
- Mesin Pembangkit (Pesawat Sinar x,
Akselerator, Cyclotron, Reaktor Nuklir)
Teknologi Nuklir

DLM
DLM BID DLM BID BIDANG
INDUSTRI PERTANIAN KESEHATAN
IPTEK NUKLIR DI BIDANG KESEHATAN

Kegiatan Produk / Jasa Teknologi

• Radioisotop
• Radiofarmaka (diagnostik, terapi)
Iptek Nuklir • Pengawetan :bank jaringan; bone
Bidang graft, skin graft
Kesehatan •Sterilisasi alat-alat kedokteran dll
baik dengan sumber terbuka
maupun tertutup
 KEDOKTERAN NUKLIR adalah kegiatan
pelayanan kedokteran spesialistik yang
menggunakan sumber radioaktif terbuka dan
disintegrasi inti berupa radionuklida dan/atau
radiofarmaka untuk tujuan diagnostik, terapi,
dan penelitian medik klinik, yang didasarkan
pada proses fisiologik, patofisiologik, dan
metabolisme.
 SEBAGAI PENUNJANG DIAGNOSTIK :
- Pemeriksaan Jantung fungsi otot jantung.
- Pemeriksaan Ginjalfungsi organ ginjal
- Pemeriksaan Thyroidfungsi kelenjar thyroid
- Pemeriksaan Bone Scanmengetahui metastase di
tulang
- Pemeriksaan Lokalisasi Pendarahan Intestinal
- Pemeriksaan DSG.
 SEBAGAI TERAPI KANKER :
- Terapi Internal Ca Thyroid.
- Terapi Paliatif menggunakan Sr 37.
 INSTRUMEN KEDOKTERAN NUKLIR PADA PRINSIPNYA
HANYA SEBAGAI DETEKTOR YANG MENANGKAP RADIASI
DARI LUAR (TUBUH PENDERITA) DAN MEMPROSESNYA
MENJADI DATA-DATA YANG KITA PERLUKAN.

 GAMMA KAMERA sebagai SALAH SATU INTRUMEN


KEDOKTERAN NUKLIR YG TERDIRI DARI KOLIMATOR,
DETEKTOR, PMT, KOLEKTOR DATA & KOMPUTER PROSESING

 DI INDONESIA PELAYANAN/PEMERIKSAAN KEDOKTERAN


NUKLIR MULAI DIKENAL SEJAK TAHUN 1970
 Alat diagnostik medik yang menghasilkan citra
fungsi organ mendeteksi sinar gamma 
radiofarmaka yang dimasukkan kedalam tubuh
pasien  Citra 2 D
 PenemuanHal O Anger pada tahun
1957, Mendominasi design kamera
gamma yang ada sekarang.
 “Anger Gamma Scintillation Camera”
 Anger = Hal O Anger
 Camera = mengasilkan citra dari
proses deteksi
 Gamma = mendeteksi sinar γ
 Scintillation = menggunakan
detektor skintilasi
 Fungsi :
Menangkap radioaktifitas ( γ) yang terpancar dari
sumber (pasien) dan mengubahnya menjadi sinyal
yang dapat ditampilkan dalam bentuk pencitraan 2
dimensi.
 Terdiri atas :
◦ Kolimator
◦ Kristal NaI (TI)
◦ Photo Multiplier Tube (PMT)
 fungsi dan prinsip
Untuk membatasi foton yang akan dideteksi
oleh kristal NaI (Tl), foton yang diterima
hanya yang berasal dari sumber (source)
yang dikehendaki (relevan) yaitu arahnya
orthogonal terhadap permukaan kristal.
 Kolimator Divergen  Kolimator konvergen
Kolimator mempunyai lubang- Kolimator memusat
lubang berbentuk krucut kebalikan dari kolimator
terpancung menyempit menyebar.
kearah sintilator

 Kolimator Paralel  Kolimator pin hole


foton yang diterima hanya Kolimator jenis ini hanya
yang arahnya orthogonal mempunyai sebuah lubang
terhadap permukaan kristal,
besar yang berbentuk
dengan berbagai bentuk
antara lain segi empat, bulat, krucut.
segitiga dan hexagonal.
Collimators used with Gamma
Cameras

Parallel Hole Diverging Hole

Pin-Hole Converging Hole


 Material
Side
View
yang
PMTs aresensitif
arranged in auntuk deteksi
close-packed
array to cover the crystal surface
sinar
PMT Cross Sections

gamma
 Mengubah energi sinar gamma jadi sinar Circular

tampak (mengubah 140 keV sinar gamma ≈


5000 foton) Hexangonal

 Rapuh : Sensitif pada benturan dan


Square
perubahan temperatur.

FOV 3" PMTs 2" PMTs

30 x 40 cm 28
60
40 x 55 cm 55
120
PhotoMultiplier Tube (PMT)
Cross Section of Common
Detector Head

 Shield Around Head


 Mounting Ring
 Collimator Core
 Sodium Iodine
Crystal
 Photo Multiplier
Cells or Tubes
Event Position Encoding (I)
PULSE HEIGHT ANALYZER
(PHA)

SIGNAL Y+,Y
SIGNAL - Z
ENERGI
POSISI
X+,X- ADC X
. . . . . . .
PLC
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PMT ARRAY 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NaI(Tl) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Crystal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
COLLIMATOR
Y 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Image Display
PULSE HEIGHT ANALYZER
(PHA)

SIGNAL SIGNAL
POSISI SCA/MCA
ENERGI

ADC

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
 Sumber  Colimator  Detektor NaI (Terjadi proses
scintilasi) sinar gamma diubah menjadi kilatan cahayafoto
katoda tube yg ada pd PMTshg terjadi foto elektrik dan e
akan diperbanyak jumlahnya krn adanya dinoda2 yg terpasang
di PMT. Dinoda2 ini memiliki beda potensial yg tinggi dan
melipat gandakan arus elektron dari sebelumnya.
 Proses tsb berulang 10x sebelum semua elektron yg dihasilkan
dikumpulkan oleh lempeng yg ada pd ujung tabung.
 Elektron akan terkumpul pd dinoda akhir (Anoda) PreAmp
(PA) (dg besaran jumlah elektron tergantung dr banyaknya
sinar gamma yg membentur kristal).
 Output dari PMT dikonversikan 3 sinyal (X.Y dan Z)
2 sinyal (X dan Y)  ) berfungsi untuk plat display CRT dan
memberikan informasi posisi yg proposional dg ukuran
amplitudo pulsa.
Sedangkan sinyal Z memberikan informasi energi yg
tertangkap kristal sintilasi
 Sinyal Z diteruskan kesuatu perangkat penganalisa pulsa yg
dinamakan penganalisa tinggi pulsa (Pulse Height Analyzer/PHA)

 PHA berfungsi memilih pulsa yg diinginkan sehingga hanya sinyal Z


dg energi tertentu saja yg dpt terdeteksi/terseleksi & dpt
menampilkan titik-titik dg koordinat (X dan Y) pd layar Display

 Setelah itu pulsa2 ini akan disesuaikan oleh SCA/MCA, dr data


Analog diubah menjadi data digital melalui ADC (analog Digital
Converte)

 Countnya (Jumlah cacahannya akan tercatat dan menghasilkan scala


keabuan (gray scale)

 Melalui proses Komputerisasi semuanya di proses hingga terbentuk


Citra dan grafik.

Anda mungkin juga menyukai