A : 80- 100
B : 70 – 79
C : 60 – 69
D : 50 – 59
E : <49
Terminologi Kedokteran
Nuklir
Bahan2 Radioaktif
Pemanfaatan Radioaktif
pada bid KN
Prinsip pembentukkan
gambar.
1. W.C Roentgen (1895) penemu sinar x
2. M.Curie (1895) menemukan unsur polonium (1898)
bersama Pierre menemukan unsur Radium Th/ medis
3. G.von Hevesssy (1913) membuat model perunut
kinetik dasar dari KN (teknik invivo) menggunakan
P32 pada manusia. (bapaknya ilmu kedokteran nuklir)
4. H Blumgart (1927) menggunakan Radon untuk
menentukan sirkulasi darah dan kelainan jantung.
5. F dan I Joliot Curie (1927) menemukan radioaktif
buatan
6.E.O Lawrence (1930) menemukan cyclotron PET
(unsur O, C, F dll), pada saat ini (Tl201, Ga67,
I123 untuk kamera gamma dll)
7. E.Fermi (1942) menemukan reaktor pertama
8. B Cassen (awal 1950an) menemukan skener
rektilinier.
9. H Anger (1957) menemukan kamera gamma total
bodi sken dalam bentuk tomografi sebagai cikal
bakal alat yang saat ini dikembangkan diseluruh
pusat kedokteran nuklir di dunia
10.R Yallow dan S Berson (1960) menemukan teknik
RIA (invitro)
UNTUK MENGENAL KEDOKTERAN NUKLIR SEBAIKNYA
MENGETAHUI DULU DASAR-DASAR DARI KEDOKTERAN
NUKLIR, YAITU :
1. FISIKA INTI
2. RADIOFARMAKA
3. INSTRUMEN /ALAT-ALAT KEDOKTERAN NUKLIR
4. PROTEKSI RADIASI DI BAGIAN KEDOKTERAN NUKLIR
MINIMAL MENGETAHUI INTERAKSI MATERI DENGAN
BAHAN YANG TERDIRI DARI :
RADIOFARMAKA
RADIOFARMAKA TERDIRI DARI :
1.RADIONUKLIDA/RADIOISOTOP
2. ZAT/SENYAWA PEMBAWA
Konsep dasar
- Democritus Yunani Kuno (Akhir abad ke 4 dan
awal abad ke 5 SM)
“Menurut teori yang dikemukakannya, suatu
benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang
sangat kecil yang akhirnya tidak dapat dibagi
lagi yang disebut atom”.
- Atom Atomos : Tidak dapat dibagi-bagi lagi.
1803, John Daltonkonsep atom modern
pertama.
Model Dalton sifat kimia atom, yaitu
bagaimana atom membentuk senyawa,
daripada mencoba untuk menjelaskan sifat
fisika atom.
1900 J.J. Thomson Model atom baru yg m’ikuti
keberadaan partikel elektron dan proton.
1. PercobaannyaProton m’punyai massa > dari elektron.
2. Model Thomson Atom sbg proton tunggal yg esar.
3. Thomson memasukkan elektron yang menetralkan
adanya muatan positif dari proton.
4. Menurut Thomsonatom terdiri dari suatu
bulatan bermuatan positif dengan rapat muatan yang
merata.
5. Di dalam muatan positiftersebar elektron dgn
muatan negatif yg besarnya sama dgn muatan positif.
proton 1
p
1
netron 1
0 n
Elektron 0
e
1
Kulit atom
A
z X
Keterangan:
X = Lambang unsur atom
Z = Nomor atom = jumlah proton dalam inti atom
= jumlah elektron yang mengelilingi inti atom
A = Nomor massa atom = jumlah proton + jumlah
netron dalam minti atom
jumlah neutron (N) dalam inti atom = A – Z.
Isotop adalah atom (nuklida) yang jumlah
proton (Z) sama, tetapi jumlah neutronya (A -
Z) berbeda.
Contoh: 136C dan 146C
2. Partikel :
dibelokan dengan kuat oleh medan magnetik
4. Neutron
- berdaya tembus sangat besar
- dapat ditahan oleh bahan berhidrogen untuk neutron
cepat, dan oleh kadmium atau boron untuk neutron termal,
- berbahya eksternal dan internal
- hanya dapat dideteksi dengan instrumen khusus.
Pengion
Yg dpt menyebabkan proses
ionisasi, baik scr
langsung/tdk langsung
Radiasi :
Yd tidak mampu
Non Pengion mengionisasi suatu materi
yg dilaluinya. (radiasi
cahayadr sinar matahari
/sumber lainnya)
Radiasi Elektromagnetik : Perubahan medan
magnet dapat menimbulkan medan listrik,
sebaliknya
Radiasi Partikel : ada 2 yaitu :
- Bermuatan Listrik
- Tidak bermuatan Listrik
Jika diurutkan dr freq. Rendah, panjang gel
tinggi ke freq tinggi ke panjang gel pendek
adalah sbb :
DLM
DLM BID DLM BID BIDANG
INDUSTRI PERTANIAN KESEHATAN
IPTEK NUKLIR DI BIDANG KESEHATAN
• Radioisotop
• Radiofarmaka (diagnostik, terapi)
Iptek Nuklir • Pengawetan :bank jaringan; bone
Bidang graft, skin graft
Kesehatan •Sterilisasi alat-alat kedokteran dll
baik dengan sumber terbuka
maupun tertutup
KEDOKTERAN NUKLIR adalah kegiatan
pelayanan kedokteran spesialistik yang
menggunakan sumber radioaktif terbuka dan
disintegrasi inti berupa radionuklida dan/atau
radiofarmaka untuk tujuan diagnostik, terapi,
dan penelitian medik klinik, yang didasarkan
pada proses fisiologik, patofisiologik, dan
metabolisme.
SEBAGAI PENUNJANG DIAGNOSTIK :
- Pemeriksaan Jantung fungsi otot jantung.
- Pemeriksaan Ginjalfungsi organ ginjal
- Pemeriksaan Thyroidfungsi kelenjar thyroid
- Pemeriksaan Bone Scanmengetahui metastase di
tulang
- Pemeriksaan Lokalisasi Pendarahan Intestinal
- Pemeriksaan DSG.
SEBAGAI TERAPI KANKER :
- Terapi Internal Ca Thyroid.
- Terapi Paliatif menggunakan Sr 37.
INSTRUMEN KEDOKTERAN NUKLIR PADA PRINSIPNYA
HANYA SEBAGAI DETEKTOR YANG MENANGKAP RADIASI
DARI LUAR (TUBUH PENDERITA) DAN MEMPROSESNYA
MENJADI DATA-DATA YANG KITA PERLUKAN.
gamma
Mengubah energi sinar gamma jadi sinar Circular
30 x 40 cm 28
60
40 x 55 cm 55
120
PhotoMultiplier Tube (PMT)
Cross Section of Common
Detector Head
SIGNAL Y+,Y
SIGNAL - Z
ENERGI
POSISI
X+,X- ADC X
. . . . . . .
PLC
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PMT ARRAY 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NaI(Tl) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Crystal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
COLLIMATOR
Y 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Image Display
PULSE HEIGHT ANALYZER
(PHA)
SIGNAL SIGNAL
POSISI SCA/MCA
ENERGI
ADC
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber Colimator Detektor NaI (Terjadi proses
scintilasi) sinar gamma diubah menjadi kilatan cahayafoto
katoda tube yg ada pd PMTshg terjadi foto elektrik dan e
akan diperbanyak jumlahnya krn adanya dinoda2 yg terpasang
di PMT. Dinoda2 ini memiliki beda potensial yg tinggi dan
melipat gandakan arus elektron dari sebelumnya.
Proses tsb berulang 10x sebelum semua elektron yg dihasilkan
dikumpulkan oleh lempeng yg ada pd ujung tabung.
Elektron akan terkumpul pd dinoda akhir (Anoda) PreAmp
(PA) (dg besaran jumlah elektron tergantung dr banyaknya
sinar gamma yg membentur kristal).
Output dari PMT dikonversikan 3 sinyal (X.Y dan Z)
2 sinyal (X dan Y) ) berfungsi untuk plat display CRT dan
memberikan informasi posisi yg proposional dg ukuran
amplitudo pulsa.
Sedangkan sinyal Z memberikan informasi energi yg
tertangkap kristal sintilasi
Sinyal Z diteruskan kesuatu perangkat penganalisa pulsa yg
dinamakan penganalisa tinggi pulsa (Pulse Height Analyzer/PHA)