Anda di halaman 1dari 39

OBAT ANTIANGINA

M DJAMALUDIN, MG
LAB. FARMAKOLOGI FK UNJANI
Pengertian
 Angina pektoris merupakan gejala utama dari ischemic
heart disease (Penyakit iskemik jantung).
Gejalanya: bersifat tiba-tiba, rasa sakit yang hebat di daerah
substernal.
Penyebab angina pektoris yaitu diakibatkan oleh adanya
ketidakseimbangan antara supply dan demand O2 oleh
pembuluh darah coroner
Klasifikasi :
Angina pektoris dibagi atas 3 jenis
1.Stable angina ( exertional angina, typical angina, classic
angina, atherosklerotic angina, angina of effort )
Stable angina memiliki ciri tertentu biasanya terjadi akibat
aterosklerotik
- Episode serangan dipresipitasi oleh kerja, dingin,
emosi, atau stress.
- Strategi terapi pada stable angina yaitu
menurunkan preload & afterload, meningkatkan
sirkulasi koroner
 Vasospastic angina ( variant angina, Prinzmetal’s
angina)
Vasospastic angina memiliki ciri timbulnya nyeri tejadi
saat istirahat,nyeri timbul disebabkan transient vasospasme
atau adanya underlying atheromas
Strategi pengobatan pada angina jenis ini yaitu
menurunkan vasospasme dari arteri coroner
 Unstable angina ( preinfarction angina,
crescendo angina, angina at rest )
-Unstable angina disebabkan oleh episode ulangan
dari sumbatan platelet pada tempat plak
atherosklerotik yang ruptur, yang juga
membangkitkan vasospasme.
 Karakteristik ustable angina berhubungan dengan
perubahan karakter serangan angina yang
semakin memberat pada saat istirahat
- Unstable angina memerlukan terapi yang cepat,
karena kemungkinan besar untuk terjadi miokard
Infark
Strategi terapi : menginhibisi (mencegah) agregasi
platelet, menurunkan preload & afterload dan
vasodilatasi arteri coroner.
 FAKTOR YANG MENENTUKAN
MYOCARDIAL OXYGEN DEMAND :
1.Tejadinya ventricular stress
2. Heart rate
3. Kontraktilitas
 FAKTOR YANG MENENTUKAN
MYOCARDIAL OXYGEN SUPPLY :
1.Aliran darah arteri merupakan determinan
utama
2.Tekanan perfusi ( aortic diastolic-
pressure)
3. Durasi diastole dan resistensi koroner.
 Resistensi koroner ditentukan oleh faktor-
faktor yang meningkatkan resistensi antara lain :
Aktivitas otonom
Atherosklerotik
Trombus intracoroner
KLASIFIKASI OBAT ANTIANGINA
 1.Nitrat organik
 2.Penghambat saluran kalsium
 3.Bloker beta
 4.Trombolitik : Aspirin dan reseptor ADP
(Ticlopidin dan Copidogrel)
Efek obat antiangina:
Tiga dari empat obat antiangina berefek menurunkan
kebutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan
determinan kebutuhan oksigen yaitu :
 Heart rate,ventricular volume,blood pressure,dan
contractility.
 Pada beberapa pasien redistribusi aliran darah koroner dapat
meningkatkan sampainya oksigen pada jaringan iskemik.
 Pada variant angina; nitrat dan penghambat saluran
kalsium,dapat juga meningkatkan sampainya oksigen dengan
cara melawan spasme arteria koronaria.
I. NITRAT ORGANIK
Semua golongan nitrat organik akan membentuk suatu
reactif free radical , yaitu NO (nitric oxyde) yang akan
mengaktivasi guanilat siklase, meningkatkan cGMP,dan
menyebabkan defosforilasi myosin , sehingga terjadi
relaksasi otot polos
Efek farmakologi
1. Vasodilatasi perifer
Terjadinya dilatasi vena lebih kuat daripada dilatasi arteriole
karena itu dapat menurunkan preload lebih besar dari
afterload.
penurunan oxygen demand

Kecuali Nicorandil : efek terhadap arteri lebih daripada pada


vena
2. Efek thd aliran darah koroner
Mampu menurunkan preload sehingga mengakibatkan
terjadinya perfusi subendocardial
Menyebabkan dilatasi koroner epicardial

3. Menimbulkan efek inhibisi platelet


Farmakokinetik

Nitrogliserin ISDN 5-ISMN

T1/2 (min) 3 10 280

Plasma Clr 50 4 0,1

Oral bioavl < 1% 20% 100%


ROUTE PEMBERIAN
1. Amil nitrat , berbentuk gas pada suhu ruangan, sehingga
dapat diberikan dalam bentuk inhalasi. Mula kerja sangat
cepat ,lama kerja pendek ( 3-5 menit )
2. Nitrogliserin,digunakan secara sublingual mula kerja
cepat, efektif untuk serangan akut dan dengan cara
itu,obat dapat menghindari first pass effect. Mula kerja 1-
3 menit,lama kerja 20-30 menit
3. Slowly absorbed preparation ( oral, buccal,
transdermal)
Digunakan untuk profilaksis jangka panjang serangan angina
( 3 – 10 jam ), tetapi dapat menyebabkan terjadinya toleransi

Nitrogliserin intravena dapat digunakan untuk pengobatan


serangan ulangan unstable angina yang berat

Nicorandil dapat diberikan secara oral ( 2 kali sehari) atau


intravena tanpa atau sedikit menimbulkan efek toleransi
EFEK SAMPING :
1. Hipotensi orthostatik
2. Takhikardi
3. Nyeri kepala, dizziness, flushing
4. Syncope

KONTRAINDIKASI
Peningkatan tekanan tinggi Intrakranial
II. CALSIUM CHANNEL BLOKER
4 kelas :
- Phenilalkilamin : Verapamil
- Benzotiazipin : Diltiazem
- Dihidripiridine : Nifedipine, nimodipin, nicardipin
- Diarilaminopropilamin eters : Bepridil
EFEK FARMAKOLOGIS
 Seluruh Ca Channel Blocker menyebabkan vasodilatasi
arteri koronaria dan menurunkan. Setiap kelas
punya efek berbeda thd afterload frekuensi jantung
(heart rate) dan kontraktilitas jantung.

-Verapamil, diltiazem bepridil memiliki efek inotropik


negatif dan kronotropik negatif
- Dihydropyridin : Memiliki sedikit efek terhadap
frekuensi jantung (heart rate) dan kontraktilitas jantung,
tetapi dapat meningkatkan refleks simpatis.

Seluruh Ca Channel Blocker hanya memiliki


sedikit efek tehadap preload.
Ca Channel Blocker dapat menginhibisi
aggregasi platelet
Effek yang diharapkan pada pengobatan angina
1. Menurunkan oxygen demand dengan cara menurunkan
afterload, frekuensi jantung, dan kontraktilitas otot
jantung ( kecuali dihidropiridine)
2. Meningkatkan perfusi miokardium
3. Efek anti aggregasi
FARMAKOKINETIK
 Semua obat Calcium channel blocker dapat diberikan secara
oral
Mula kerjanya 30 menit ( setelah pembeian secara oral)
Waktu paruh (T1/2) Terjadi setelah beberapa jam.Sementara
itu waktu paruh Bepridil dan Nicardipin : 24-50 jam
EFEK SAMPING
1.Depresi kontraktilitas dan gagal jantung
2.Bradikardia
3.AV Blok
4.Cardiac arrest
Short acting dihidropiridin berpotensi
menyebabkan suddent death, karena terjadina
peningkatan tonus simpatis.
Gejala toksisitas minor akibat obat golongan in
dapat berupa:hipotensi, dizziness,edema,
flushing
KONTRAINDIKASI

 Verapamil, diltiazem dan bepridil dikontraindikasikan


pemberiannya pada CHF (Congestive Heart Disease) karena
dapat memperburuk cardiac performance pada CHF.
 Verapamil, diltiazem dan bepridil dapat mendepresi
kontraktilitas dan mengakibatkan AV Blok pada pasien yg
mendapat Beta Bloker
 Verapamil meningkatkan level serum digoksin pada
digitalisasi pasien.
III. BETA BLOKER
 Prototipe : Propranolol
contoh obat lain : Metoprolol, nadolol dan timolol

MEKANISME KERJA :
- Beta bloker memblok reseptor beta adrenergik
- Efek Kronotropik dan Inotropik negatif dan menurunkan
afterload  oxygen demand menurun.
 memperbaiki perfusi miokardial.
 KONTRAINDIKASI
1.Ashma bronkhiole
2 Bradikardi berat
3. AV Blok
4.Claudicatio diseases.
IV. TROMBOLITIK
 Aspirin
 Klopidogrel
 Tiklopidin
 Aspirin
 Ticlopidine
 Clopidogrel
V. ANTIKOAGULAN
 Heparin
 Plasminogen
VASOPRESSOR
 Epinephrine
 Norepinephrine
 Isoproternol
 Dopamine
 Dobutamine
Epinephrine
 Epinephrine tergolong cathecolamine
 Disintesis dari tyrosine dalam adrenal medula
 Merangsangbreseptor alfa dan beta adrenergik
 Efek utama obat ini tampak pada jantung, pd dan otit polos
lainnya
 Efek terhadap jantung
 Merangsang langsung miokardium, sel pace maker, dan
jaringan konduksi
 Berefek inotropik dan chronotropik positif
INDIKASI PEMBERIAN VASOPRESSOR
 Syok kardiogenik
 Syok toksik
 Syok anafilaktik
 Yang diikuti hipotensi yang berat
SEDIAAN VASOPRESSOR
 1.Epinefrin
 Ampul 1mg/ml
 Dosis : 0,2 – 1 ml
 Cara Pemberian : sc atau im atau sesuai kebutuhan
 2. Dopamin HCl
 Ampul 50 mg/5 ml ;200 mg/10 ml ; 25 mg/ml vial
 Cara Pemberian : Per infus
 3.Dobutamin HCl 250 mg/ 5 ml per infus
Refferences
 Opie H.Lionel,Drugs for the heart, 7th Edition
 DOI

Anda mungkin juga menyukai