Rifqy Firmansyah
Syifa Nur Maulida
Regina Mega Ayu P.S.
Elok Yana Permatasari
Dian Rahmawati
Yusri Fauziyah
ILEUS PARALITIK + Widya Sucianty Arbe
Dwina Oktaprianggi
NEONATUS HIPERBILIRUBINEMIA Kresna Denta Elygio
Karina Nurrahma K
Trianda Kanserina
KELOMPOK 3
I. ANAMNESIS
A. KETERANGAN UMUM
Perut membesar
ANAMNESIS KHUSUS
Bayi usia 17 hari datang dengan keluhan perut membesar sejak
3 hari yang lalu, keluhan perut membesar di sertai dengan
muntah berwarna kuning terang sebanyak 1 kali dengan jumlah
yg sedikit -+ 5cc
ANAMNESIS UMUM
Bayi lahir pada tanggal 21 Juli 2019 dari seorang ibu dengan
P2A0. Bayi lahir secara spontan di bidan. Bayi langsung menangis
kuat, gerak aktif, dan alert. Berat badan lahir 3100 gram dan
panjang badan 50 cm. Riwayat kebiruan pada saat persalinan tidak
ada. Bayi mendapat ASI ekslusif. Pada saat pulang bayi belum
terlihat kuning.
RIWAYAT PERAWATAN
MAKANAN
Hari Ke- ASI PASI BAK BAB
-+2x
1 (HCU) Bayi di puasakan - 2-4x perhari
perjam
Asi 8 x 7,5 ml, 2x
2 (HCU) - 4-6x perhari
Refleks hisap kuat perjam
Asi 8 x 7,5 Refleks 2x
3 (HCU) - 4-6x perhari
hisap kuat perjam
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Keadaan sakit : Sakit Ringan
Kesadaran : Kuantitatif: 15 (E4 V5 M6)
Kualitatif : Alert
Sesak : Tidak terdapat sesak
Sianosis : Tidak terdapat sianosis
Ikterus : Kramer 4
Edema : Tidak terdapat edema
Dehidrasi : Tidak ditemukan tanda dehidrasi
Anemi : Tidak ditemukan tanda anemia
Kejang : Tidak terdapat kejang
Letak paksa (posisi) tubuh
Tanda Vital Pengukuran
Nadi : 145 x/menit Umur : 17 hari (21 juli 2019)
RR : 45x/m BB : 3390 gr
SpO2 : 99% PB : 50 cm
Suhu : 36,8 LK : 36 cm
LP : 38 cm
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala
Bentuk : Simetris Normocephal, Telinga : Bentuk sempurna
Cephal Hematom (-), Ubun-ubun besar, Mulut : Sianosis (-), Lidah basah
datar, belum menutup
bersih, mukosa basah
Muka : Ikterik (+)
Gigi : (-)
Mata : Sklera Ikterik +/+
Conjungtiva Anemis -/- Leher : Tonus otot baik
Hidung : PCH (-), Rhinorrhoea (-) Kulit : Ikterik (+)
THORAK
Thoraks
Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris, kulit ikterik (+)
Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : VBS kanan = kiri, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Jantung:
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : BJ I - BJ II murni regular
Abdomen
Inspeksi : Cembung, Ikterik (+)
Auskultasi : BU (+) sebanyak 4 kali, menurun
Palpasi : Distensi abdomen, Hepar & Lien tidak teraba
Perkusi : Timpani (+)
Genitalia Neurologi
Jenis kelamin : Laki Refleks moro : (+)
Anus Refleks hisap : (+) cukup kuat
Atresia ani : (-) Refleks rooting : Tidak dilakukan
Ektremitas : Akral hangat pemerikaan
PARALITIK
ILEUS
OBSTRUKTIF
OBSTRUKTIF
Ileus obstruktif atau disebut juga ileus mekanik adalah
keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke
distal atau anus karena adanya sumbatan/hambatan mekanik yang
disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus
yang menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus
yang menyebabkan nekrose segmen usus tersebut
PARALITIK
ileus paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan dimana
usus gagal/ tidak mampu melakukan kontraksi peristaltik untuk
menyalurkan isinya akibat kegagalan neurogenik atau hilangnya
peristaltik usus tanpa adanya obstruksi mekanik yang merupakan
suatu akibat dari gangguan motilitas
ANATOMI DAN FISIOLOGI SALURAN CERNA
Saluran cerna menyediakan suplai air, elektrolit dan nutrient untuk tubuh
yang membutuhkan proses-proses sebagai berikut :
1. Pergerakan makanan melalui saluran cerna
2. Sekresi cairan digestif dan proses pencernaan makanan
3. Absorpsi air,berbagai elektrolit dan produk digestif
4. Sirkulasi darah melalui saluran cerna untuk membawa substansi yang
diabsorbsi
5. Sistem pengaturan dari semua proses diatas dengan sistem lokal usus,
sistem syaraf dan sistem hormonal.
Regulator Saluran Cerna
a. Hambatan reflex
Kraniotomi,Fraktur iga, tulang belakang atau pelvis, Infark miokard, Coronary bypass,
Operasi bedah jantung, Pneumonia, emboli paru, Luka bakar, Gigitan laba-laba janda
hitam
b. Obat : Antikolinergik/antagonis ganglionik, Opiat, Agen kemoterapeutik, Tricyclic
antidepressants, Phenotiazines
c. Abnormalitas Metabolik : Sepsis, Diabetes mellitus, Hipotiroid, Ketidakseimbangan
elektrolit (hiperkalemia,hipokalemi,hipofosfatemia), Keracunan logam berat (merkuri)
Porfiria, Uremia, Ketoasidosis diabetic, Penyakit sistemik seperti SLE
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI