Anda di halaman 1dari 24

Disusun Oleh

Ribka Irianika Saragih (17-401)


Nadya Kharisma Amira(18-005)
Ismail (18-037)

Pembimbing
dr. Satria Nugraha, Sp.THT-KL
Sudden deafness (SD) atau yang bisa disebut dengan Sudden Sensorineural Hearing Loss adalah
ketulian yang mendadak

Dalam sebuah studi, diketahui bahwa angka kejadian penyakit ini mencapai 5-20 kasus per
100.000 penduduk pertahunnya

Data statistik menyebutkan bahwa perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki yang terserang
SD
Perifer

Sentral
 Genetik

Antigen Telinga Bagian Dalam Distribusi


Collagen type II Di lapisan subepitel dari saluran endolymphatic dan ligamentum spiral.

HSP-70 Sel rambut dan sel pendukung.


β-Tubulin Sel-sel rambut, sel-sel pendukung, ligamentum spiral dari stria vascularis, dan ganglion spiral.

Cochlin Di daerah fibrocytes dari spiral limbus dan ligamentum spiral dan di labirin koklea dan vestibular.

Beta-tectorin Sel-sel rambut di daerah basal dari bundel rambut terletak di atas permukaan apikal epitel auditori, di
basilar papilla, di dalam sel bening dan sel berbentuk kubus, dan di daerah striolar dari lagena macula.

Kresge Hearing Research Ini adalah protein khusus untuk telinga bagian dalam dan diekspresikan dalam sel-sel dinding sakular dan
Institute-3 sel-sel epitel transisional dalam utrikel dan ampul, oleh sel-sel dalam kantung endolymphatic, dan oleh
(KHRI-3) sel-sel pendukung.
 Teori Respons Stress
 Virus
 Teori Vaskular
 Peristiwa tromboemboli yang menyebabkan SD lebih
sering terjadi pada orang tua atau mereka yang memiliki
penyakit pembuluh darah perifer.

 arteri labrinine yang memasok organ indera koklea dan


vestula, merupakan arteri paling akhir/ ujung
Gejala utama
1. Timbulnya gangguan pendengaran; pasien bisa mengatakan dengan jelas kapan
awal muncul keluhan tersebut
2. Gangguan pendengaran sensorineural, biasanya parah
3. Penyebab tidak diketahui
Gejala tambahan
1. Dapat disertai dengan tinitus
2. Dapat disertai dengan vertigo, mual, dan/ atau muntah, tanpa episode berulang
3. Tidak ada gejala saraf kranial selain dari saraf kedelapan
Definite: semua kriteria di atas
Kemungkinan: gejala utama nomer 1 dan 2
 Audiometri
 ENG
 oVEMP
 cVEMP
 Magnetic resonance imaging (MRI )
Contoh audiometri pada pasien
 Contoh MRI pada pasien

Contoh MRI pada pasien


Contoh MRI kanalis auditorius interna pada pasien
 injeksi Methylprednisolone Sodium Succinate
 batroxobin, urokinase, dan sebagainya yang berperan untuk meningkatkan sirkulasi
mikro
 terapi steroid sistemik, antiplatelet, dan / atau anti-koagulan
 glukokortikoid dan vincristine
 pengaturan karbohidrat, metabolisme protein
 adalah N-asetil-L-sistein (NAC)
 ekstrak Ginkgo biloba (Ginado
 oksigenasi perilymph
 Sudden deafness (SD) adalah kondisi otologis yang ditandai dengan timbulnya
gangguan pendengaran sensorineural unilateral atau bilateral yang berkembang agak
cepat dalam hitungan menit atau jam.

 memiliki beberapa penyebab dan mekanisme yang mendasari, yaitu adanya


gangguan sirkulasi koklea, infeksi virus telinga bagian dalam, kerusakan membrane
labirin, teori respons stress, disregulasi lokal dalam respon inflamasi, oklusi
vaskular, pecahnya membran koklea, kerusakan akibat radikal bebas, kerusakan
neuron, iskemik lokal (termasuk koagulopati, hipotensi, dan trombobolisme), dan
mekanisme autoimun.
 Pasien yang datang dengan SD biasanya mengeluhkan adanya penurunan
pendengaran secara tiba-tiba, beberapa disertai tinnitus, vertigo, mual, muntah,
dan lain sebagainya. Selain keluhan, untuk menegakkan diagnosis juga diperlukan
pemeriksaan penunjang. Beberapa pemeriksaan penunjang untuk membuat diagnosa
pasti DS, yaitu audiometri, pemeriksaan ENG, tes kalori, tes oVEMP, tes cVEMP,
hematologi, hingga MRI.

 Tatalaksana SD dilakukan secara berbeda-beda, tergantung pada etiologinya.


Berbagai terapi medis dan bedah telah diusulkan dan digunakan untuk kasus ini
selama beberapa dekade terakhir. Secara teori, kombinasi perawatan mungkin
memberikan hasil yang lebih baik untuk pasien SD.

Anda mungkin juga menyukai