Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 5

Novaldi nugraha
Thea enjelina
Mochammad Subasya
Lyra Gabriela
Nisrina nadelia
Siti Fatihah
1 Abrar Riza
G. Sumber
Permodalan
Koperasi

Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayayi usaha dan organisasi koperasi.


Modal koperasi terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib. Simpanan
pokok dibayarkan oleh anggota pada saat yang bersangkutan mengajukan
permohonan sebagai anggota. Simpanan harus disetor penuh dengan bukti
penyetoran yang sah dan tidak dapat dikembalikan. Selain modal diatas, modal
koperasi dapat berasal dari keterangan berikut:
2
Sumber Peromodalan Koperasi

MODAL MODAL SUMBER LAIN


HIBAH
PENYERTAAN PINJAMAN YANG SAH

3
H. PROSEDUR
1. Persiapan Pembentukan
PENDIRIAN
Maksudnya yang akan mendirikan koperasi mendapatkan
penyuluhan terlebih dahulu agar mendapatkan pengertian serta
KOPERASI
kejelasan tentang maksud dan tujuan didirikannya koperasi dan
termasuk struktur organisasi, dan juga kegiatan usaha koperasi di
dalamnya.

2. Rapat Pembentukan
Rapat ini dipimpin oleh seorang atau beberapa orang pendiri dan
terdapat paling sedikit 20 orang di dalam rapat dan disarankan
mengundang pejabat atau petugas yang memahami
perkoperasian, untuk memberi pengarahan berkenaan dengan
pembentukan koperasi, melihat proses pelaksanaan rapat
pembentukan, dan meneliti isi konsep anggaran dasar yang dibuat
oleh para pendiri. Jika memungkinkan, rapat pembentukan
koperasi juga dapat dihadiri oleh notaris pembuat akta koperasi,
yaitu notaris yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Negara
Koperasi dan UKM untuk membantu membuat/menyusun akta
pendirian, perubahan anggaran dasar , dan pembubaran koperasi

4
Kemudian hal-hal yang dibicarakan dalam rapat adalah sebagai berikut:
• Tujuan mendirikan koperasi
• Persyaratan menjadi anggota
• Kegiatan usaha yang hendak dijalankan
• Memilih nama-nama pendiri koperasi
• Menetapkan modal yang akan disetorkan kepada koperasi yang diantaranya dari
simpanan pokok serta simpanan wajib
• Menyusun anggaran dasar
• Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi

3. Pengajuan Permohonan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi


Permohonan dilakukan dengan beberapa persyaratan sebagai berikut.
1. Koperasi Primer yang tidak memiliki unit usaha simpan pinjam :
Akta pendirian koperasi dua rangkap, dan salah satunya bermaterai
Surat bukti penyetoran modal
Berita acara pembentukan koperasi
Rencana kerja awal kegiatan usaha
Neraca awal kegiatan usaha
Foto copy KTP masing-masing anggota pendiri
Daftar hadir rapat pembentukan
2. Koperasi Primer yang memiliki unit usaha simpan pinjam :
• Akta pendirian koperasi dua rangkap, dan salah satunya bermaterai yang cukup
• Surat bukti penyetoran modal
• Berita acara pembentukan koperasi
• Neraca awal
• Rencana awal
• Nama dan riwayat hidup pengurus,
5 pengawas dan manajer unit simpan pinjam
3. Koperasi simpan pinjam

• Akta pendirian koperasi dua rangkap, dan salah satunya bermaterai


• Surat bukti penyetoran modal sendiri sekurang-kurangnya Rp. 15.000.000,-
• Neraca awal per tanggal pendirian koperasi
• Berita acara rapat pembentukan Koperasi Simpan Pinjam
• Rencana awal kegiatan usaha
• Daftar hadir rapat pembentukan
• Nama serta riwayat hidup calon pengelola atau manajer dengan lampiran
• Foto copy KTP masing-masing anggota pendirip
• Daftar sarana kerja yang telah dipersiapkan

4. Penerimaan Permohonan Oleh Pejabat

Apabila permohonan telah lengkap dan benar, maka pemerintah akan memberikan
tanda terima, dan berkasnya akan segera diproses. Apabila berkasnya belum lengkap
serta belum benar, permohonan yang dimaksud dikembalikan untuk diperbaiki.
1. Penelitian permohonan oleh pejabat, terdapat dua yaitu :
• Secara administratif
• Penelitian lapangan
2. Pengesahan akta pendirian koperasi

Pengesahan akta pendirian koperasi ini harus dengan Surat Keputusan Menteri Negara
Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah yang telah ditandatangani oleh Kepala Dinas
Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Kabupaten atau Kota.
6
LARANGAN DALAM PENDIRIAN
KOPERASI
Terdapat larangan dalam pendirian
koperasi yaitu koperasi dilarang didirikan
oleh partai politik, dikarenakan partai
politik dilarang mendirikan badan usaha
atau memiliki saham di suatu badan
usaha. Dikarenakan koperasi merupakan
badan usahalah sehingga tidak
diperbolehkannya didirikan oleh partai
politik.

PENGECUALIAN YANG BOLEH DILAKUKAN


DALAM PENDIRIAN KOPERASI
Dalam mendapatkan badan hukum
koperasi, Menteri dapat mengadakan
pengecualian atas akta pendirian koperasi
tentang pembayaran bea materai.

7
A Kesadaran Berkoperasi

Pengetahuan dan
B
Keterampilan Pengurus

C Modal

FAKTOR FAKTOR
D Peran Pemerintah
YANG
8
MEMPENGARUHI
USAHA PENGEMBANGAN KOPERASI

KOPERASI TELAH BERKEMBANG PESAT DI INDONESIA, NAMUN MASIH MEMERLUKAN


LANGKAH-LANGKAH LANJUTAN UNTUK MENGEMBANGKAN KOPERASI. DIANTARANYA
ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

-------------------------------------------------- --------------------------------------------------

Memberikan Meningkatkan Meningkatkan


penyuluhan tentang pengetahuan dan permodalan
koperasi keterampilan koperasi
pengurus
9
PERAN
PEMERINTAH
Perkembangan koperasi di Indonesia tidak lepas dari
peranan pemerintah. Dalam setiap kagiatan koperasi telah diatur
adalam UU yang telah dibuat oleh pemerintah seperti dalam UU no 17
tahun 2012 yang mengatur tentang koperasi.

Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain dengan:


• memberi bimbingan berupa penyuluhan, pendidikan ataupun
melakukan penelitian bagi perkembangan koperasi serta bantuan
konsultasi terhadap permasalahan koperasi
• melakukan pengawasan termasuk memberi perlindungan terhadap
koperasi berupa penetapan bidang kegiatan ekonomi yang telah
berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh
badan usaha lainnya
• memberikan fasilitas berupa kemudahan permodalan, serta
pengembangan jaringan usaha dan kerja sama.
• Peran pemerintah ini sangat penting untuk perkembangan koperasi
agar menjadi lebih baik lagi. Koperasi juga ikut dilindungi oleh
pemerintah, agar apa yang telah dilaksanakan koperasi tidak
10 dilaksanakan dengan bidang usaha lainnya.

Anda mungkin juga menyukai