Anda di halaman 1dari 14

Headlines News :


 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
 Beasiswa
 Statistik Kesehatan
 Kesehatan Masyarakat
 Ilmu Kedokteran
 Ilmu Agama Islam
 Forbidden Knowledge
 Video
 Blogging
 Lowongan Kerja
 Berita

 Beranda
 About Me
 Sitemap
 Contact Me
 Download
 Tes Seberapa Berat Web Anda
 Photoshop
 Photo Editing
 Parse HTML
 Kode Warna

Enter your

Topics :
Search ...





31 July 2012

Manual handling at work


31 July 2012

Safety Riding

31 July 2012

Melaporkan kejadian tidak aman di tempat kerja

29 July 2012

Membuat syntax highlighter di blog

30 May 2013

Konfigurasi internet pada receiver parabola berbasis ethernet tanpa menggunakan router (
Getmecom HD Ethernet Transformer )

06 May 2013

Membuat tombol share di bawah posting blog

03 May 2013
Sniffing dengan ettercap-gtk gui di backtrack 5

03 May 2013

Tehnik Super Mudah Port Forward

30 April 2013

Ringkasan Undang Undang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun / B3

30 April 2013

Dasar Dasar Pengelolaan Lingkungan Industri Pupuk Urea

30 April 2013

Recovery Limbah Ceceran Urea / Urea Sweeping

31 July 2012

Personal Hygiene


31 July 2012

Manual handling at work

31 July 2012

Safety Riding

31 July 2012

Melaporkan kejadian tidak aman di tempat kerja

29 July 2012

Membuat syntax highlighter di blog

30 May 2013

Konfigurasi internet pada receiver parabola berbasis ethernet tanpa menggunakan router (
Getmecom HD Ethernet Transformer )

06 May 2013

Membuat tombol share di bawah posting blog


03 May 2013

Sniffing dengan ettercap-gtk gui di backtrack 5

03 May 2013

Tehnik Super Mudah Port Forward

Home » Fire » Menentukan Jumlah dan Lokasi Peletakan Alat Pemadam Api Ringan ( APAR )

Menentukan Jumlah dan Lokasi Peletakan Alat Pemadam Api Ringan ( APAR )

oleh: Muhammad Wahid Muslim, SKM

A. Standar Pelayanan Minimal Pemadam Kebakaran Berdasarkan


Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.
534/KPTS/M/2001

Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Pemukiman dan Prasana Wilayah

B. Estimasi Jumlah dan Penyebaran APAR


I. APAR Klas A
Tahapan estimasi jumlah dan , penyebaran APAR adalah sebagai berikut:

1. Tentukan tingkat bahaya berdasarkan klasifikasi sebagai berikut

Tingkat Bahaya Rendah (Low Hazard) dimana hanya sedikit bahan bakar yang dapat terbakar
dalam Klas A, seperti kantor, ruang Klas, ruang pertemuan, ruang tamu hotel dll.

Tingkat Bahaya Sedang (Ordinary Hazard) dimana jumlah bahan bakar yang dapat terbakar
dalam Klas A dan Klas B lebih banyak dibandingkan Tingkat bahaya rendah seperti pada
penyimpanan barang-barang dagangan, ruang pamer mobil, gudang dll..

Tingkat Bahaya Tinggi (High Hazard) dimana jumlah bahan bakar yang dapat terbakar dalam
Klas A dan Klas B lebih banyak dibandingkan tingkat bahaya sedang seperti pada bengkel,
dapur, toko mebel, gudang penimbunan, pabrik dll..

2. Estimasi jumlah APAR dan penyebaran berdasarkan :


 Rating minimum dan jarak tempuh seperti pada table berikut :

Tabel persyaratan Minimum APAR Klas A


Tingkat Bahaya*
Rendah Sedang Tinggi
Rating Minimum untuk setiap APAR 2-A 2-A 4-A

Maximum Luas Lantai per unit A 3000 ft2 1500 ft2 1000 ft2
Maximum Luas Lantai untuk APAR 11250 ft2 11250 ft2 11250 ft2
Maximum Jarak Tempuh ke APAR 75 ft 75 ft 75 ft

Jarak tempuh adalah jarak yang dapat ditempuh oleh seseorang untuk mencapai APAR tanpa
terhalang oleh batasan apapun seperti pada gambar berikut:

Gambar lingkaran menunjukkan radius jarak tempuh APAR dan area yang berwarna hitam
adalah area yang tidak terjangkau oleh jarak tempuh APAR

 Maximum luas area yang dilindungi APAR seperti pada table berikut:
Tabel Maximum APAR KLAS A

Rating Maximum Jarak Area yang dilindungi APAR ( ft2)


APAR tempuh (ft) Tingkat Bahaya
Rendah Sedang Tinggi
1A 75 3000 - -
2A 75 6000 3000 -
3A 75 9000 4500 3000
4A 75 11250 6000 4000
6A 75 11250 9000 6000
10 A 75 11250 11250 9000
20 A 75 11250 11250 11250
40 A 75 11250 11250 11250

3. Contoh Estimasi & PenyebaranAPAR

Suatu bangunan dengan luas area 67500 ft2 (6271 m2 ) atau lebar 150 ft (45.7 m )dan panjang
450 ft (137.2 m ). Berapa jumlah APAR yang dibutuhkan ?

Contoh 1. Untuk estimasi jumlah APAR dapat digunakan maximum luas area yang dapat
diproteksi oleh APAR yaitu 11250 ft2 (1045 m2)

Berdasarkan estimasi diatas penyebaranAPAR pada ruangan akan seperti pada gambar berikut :

APAR seperti gambar diatas tidak memenuhi persyaratan jarak tempuh sehingga harus
diestimasi kembali.

Contoh 2. Estimasi jumlah APAR dengan menggunakan luas area yang diproteksi APAR
sebesar 6000 ft2

dan penyebaran APAR seperti pada gambar berikut :

APAR dapat ditempatkan pada dinding, kolom atau lainnya disesuiakan persyaratan jarak
tempuh..
Contoh 3. Estimasi jumlah APAR dengan menggunakan Rating minimum

Penyebarandan APAR untuk resiko sedang dapat dikelompokkan pada tiang bangunan atau
dinding sesuai dengan persyaratan seperti dilihat pada gambarberikut.

II. APAR Klas B

Ukuran dan penyebaran APAR Klas B tergantung tingkat bahaya kebakaran dengan rating
minimum dan jarak tempuh seperti pada table berikut

Tabel persyaratan Minimum APAR Klas B

Tingkat Bahaya Minimum Rating untuk setiap Maximum Jarak tempuh


APAR (feet )

Rendah 5-B 30
10- B 50
Sedang 10- B 30
20- B 50
Tinggi 40- B 30
80- B 50

Jarak tempuh maksimum Klas B adalah 50 ft (15,.25 m), lebih pendek dari Klas A karena
kecepatan rambat kebakaran lebih cepat dibandingakan Klas A

III. APAR Klas C

Persyaratan Rating Apar Klas C adalah media pemadam yang tidak menghantarkan listrik dan
mampu memadamkan peralatan listrik . Jummlah APAR ditentukan dari:
 Ukuran peralatan listrik
 Jangkauan pancaran APAR
 Konfigurasi peralatan listrik (khususnya lingkungan peralatan) yang mempengaruhi distribusi
media pemadam
 Jumlah Material Klas A dan B disekitar area peralatan listrik

IV. APAR Klas D

Untuk Apar Klas D, jumlah dan ukuran ditentukan dari:


 Jenis logam yang terbakar
 Luas dareah yang dilindungi
 Saran dari Pabrik pembuat APAR
 Jarak tempuh tidak lebih dari 75 ft

V. Contoh Estimasi jumlah dan penyebaran APAR

Sebuah bangunan dengan kantor dengan tingkat bahaya rendah perlu dilindungi APAR dengan
luas lantai 11000 ft2, dengan bentuk bangunan seperti pada gambar berikut dimana pada area A
terdapat Klas B. :

Estimasi jumlah APAR adalah sebagai berikut

Jumlah APAR yang dibutuhkan adalah : 11000 / 6000 = 2 buah APAR


Sehingga penempatannya adalah pada titik 1 dan 2, tetapi tidak memenuhi persyaratan jarak
tempuh, oleh karena itu perlu 4 buah APAR dengan penempatan pada titik 1,2,3 dan 4.

Untuk daerah A, perlu APAR Klas B dengan rating 10-B atau 20 B

Jumlah APAR yang dibutuhkan adalah :

 Menyediakan 5 buah APAR, dengan distribusi 4 buah APAR Klas A dan 1 buah Klas B
 Atau 4 buah APAR dengan satu buah APAR yang memenuhi persyaratan Klas A dan B
 Jika terdapat klas C dalam ruangan tersebut, semua APAR harus mampu untuk
memadamkan peralatan listrik
Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan APAR?

Setelah para pembaca mengetahui bermacam informasi mengenai cara penempatan, perawatan
dan cara pakai APAR, para pembaca juga perlu mengetahui cara menghitung kebutuhan APAR.
Dalam penyediaan APAR di setiap ruangan bangunan, tentunya tidak boleh sembarangan, karena
akan berpengaruh dalam upaya pemadaman api.

Perlu diketahui para pembaca, jika satu ruangan dengan ruangan lain memiliki kebutuhan yang
berbeda akan alat pemadam api ringan. Nah, pada artikel di bawah ini akan dijabarkan
bagaimana cara menghitung APAR dan menyiapkannya di berbagai ruangan yang akan
diproteksi.

Cara Menghitung Kebutuhan APAR di Tiap Ruang


Menghitung kebutuhan APAR sebenarnya sudah ditetapkan oleh National Fire Protection
Association (NFPA) dan Peraturan dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, tentang Syarat-
syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan yang akan dirangkum pada
poin-poin di bawah ini:

 Aula/Koridor/Perkantoran

Untuk ruang perkantoran dengan luas 200m persegi, sebaiknya disediakan alat pemadam api
dengan media dry chemical powder seberat 6 kg di tiap ruangannya. Lalu untuk ruangan terusan
atau terbuka seperti koridor dan aula, sebaiknya disediakan APAR dengan berat dan jenis yang
sama berjarak 20 meter tiap unitnya.

 Kamar Tidur/Ruang Kantor/Ruangan berpartisi lainnya

Ruangan dengan partisi seperti kamar tidur dan ruang kantor sebaiknya juga diproteksi dengan
alat pemadam api ringan. Untuk ruangan tersebut, sebaiknya disediakan alat pemadam api ringan
dengan media dry chemical powder berukuran 3 kg di tiap ruangannya.

 Ruang dengan alat elektronik/Ruang panel elektronik/Ruang penyimpanan genset

Ruangan dengan alat elektronik dan mekanik sebaiknya diberi 2 jenis alat pemadam api ringan.
Alat pemadam api ringan yang harus disiapkan adalah APAR dengan media dry chemical
powder bersatuan berat 4 kg dan APAR dengan media CO2 bersatuan berat 6 kg.
 Area Produksi/Industri/Gardu Listirk

Dengan potensi kebakaran yang cukup tinggi pada ruangan-ruangan seperti ini, maka
ketersediaan APAR sangatlah mutlak. Pada ruangan ini dihimbau untuk menyediakan APAR
dengan media dry chemical powder ABC bermuatan besar juga APAR dengan media CO2
dengan berat 9 kg.

Catatan Tambahan Cara Menghitung Kebutuhan APAR

Setelah mengetahui cara menghitung kebutuhan APAR, para pembaca dihimbau juga untuk
memperhatikan catatan tambahan terkait penyediaan APAR. Disarankan APAR diberi tanda
dengan warna merah yang mencolok tepat di atas tempat APAR diletakan. Juga sebaiknya
APAR diletakan di tempat yang mudah diakses saat terjadi kebakaran, contohnya di dekat pintu
darurat.

Nah, itu semua informasi mengenai cara menghitung APAR yang bisa dibagikan di sini. Jangan
lupa juga untuk selalu mengecek APAR milik para pembaca sekalian. Dan dalam hal inspeksi
APAR, para pembaca juga bisa dibantu dengan aplikasi FIRECEK.

Recommended Posts

Manajemen Produksi Elektronika


Manajemen Kualitas, SDM, Produksi dan Operasional pada Manufakturing
Elektronik

 Home
 Daftar Isi

Jenis-jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

March 10, 2015 dickson Manajemen K3 0


Jenis-jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR) – Alat Pemadam Api Ringan (Fire
Extinguisher) yang biasanya disingkat dengan APAR adalah alat yang digunakan untuk
memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada
umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi.
Dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), APAR merupakan peralatan wajib yang
harus dilengkapi oleh setiap Perusahaan dalam mencegah terjadinya kebakaran yang dapat
mengancam keselamatan pekerja dan asset perusahaannya.

Jenis-jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR)


Berdasarkan Bahan pemadam api yang digunakan, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dapat
digolongkan menjadi beberapa Jenis. Diantaranya terdapat 4 jenis APAR yang paling umum
digunakan, yaitu :

1. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Cairan/Water

APAR Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air dengan tekanan tinggi.
APAR Jenis Air ini merupakan jenis APAR yang paling Ekonomis dan cocok untuk
memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain,
Karet, Plastik dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A). Tetapi akan sangat berbahaya jika
dipergunakan pada kebakaran yang dikarenakan Instalasi Listrik yang bertegangan (Kebakaran
Kelas C).

2. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Busa/Foam (AFFF)

APAR Jenis Busa ini adalah Jenis APAR yang terdiri dari bahan kimia yang dapat membentuk
busa. Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang disembur keluar akan menutupi bahan
yang terbakar sehingga Oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran. APAR Jenis Busa
AFFF ini efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat non-logam
seperti Kertas, Kain, Karet dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A) serta kebakaran yang
dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak, Alkohol, Solvent dan
lain sebagainya (Kebakaran Jenis B).

3. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Serbuk Kimia/Dry Chemical Powder

APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher terdiri dari serbuk
kering kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-amonium dan ammonium sulphate. Serbuk
kering Kimia yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga memisahkan
Oksigen yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran. APAR Jenis Dry Chemical
Powder ini merupakan Alat pemadam api yang serbaguna karena efektif untuk memadamkan
kebakaran di hampir semua kelas kebakaran seperti Kelas A, B dan C.

APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan dalam Industri karena akan
mengotori dan merusak peralatan produksi di sekitarnya. APAR Dry Chemical Powder
umumnya digunakan pada mobil.

4. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Karbon Dioksida/Carbon Dioxide (CO2)

APAR Jenis Karbon Dioksida (CO2) adalah Jenis APAR yang menggunakan bahan Karbon
Dioksida (Carbon Dioxide / CO2) sebagai bahan pemadamnya. APAR Karbon Dioksida sangat
cocok untuk Kebakaran Kelas B (bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas C (Instalasi Listrik
yang bertegangan).

Jenis-jenis atau Kelas-kelas Kebakaran


Kita perlu mengetahui kelas-kelas kebakaran atau penyebab terjadinya api supaya jenis APAR
yang dipergunakan efektif dalam mengendalikan kebakaran tersebut.

Berikut ini adalah Kelas-kelas Kebakaran :

Kebakaran Kelas A

Kebakaran Kelas A merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-
logam seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet dan lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok
untuk memadamkan kebakaran Kelas A adalah APAR jenis Cairan (Water), APAR jenis Busa
(Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).

Kebakaran Kelas B

Kebakaran Kelas B merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang
mudah terbakar seperti Minyak (Bensin, Solar, Oli), Alkohol, Cat, Solvent, Methanol dan lain
sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas B adalah APAR
jenis Karbon Diokside (CO2), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry
Powder).

Kebakaran Kelas C

Kebakaran Kelas C merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh Instalasi Listrik yang
bertegangan. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas C adalah APAR
jenis Karbon Diokside (CO2) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).

Kebakaran Kelas D

Kebakaran Kelas D merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan logam yang
mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium, lithium dan potassium. Kebakaran Jenis
ini perlu APAR khusus dalam memadamkannya.

Kebakaran Kelas K

Kebakaran Kelas K merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh minyak masak (minyak
sayur, minyak hewan) ataupun lemak yang biasanya dipergunakan dalam dapur masak. Jenis
APAR yang cocok untuk memadamkan Kebakaran Kelas K adalah APAR jenis Busa (Foam)
dan APAR jenis Karbon Diokside (CO2).

Cara Menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)


Untuk mempermudah dalam mengingat proses ataupun cara penggunaan Alat Pemadam Api,
kita dapat menggunakan singkatan T.A.T.A. yaitu :

1. TARIK Pin Pengaman (Safety Pin) APAR


2. ARAHKAN Nozzle atau pangkal selang ke sumber api (area kebakaran)
3. TEKAN Pemicu untuk menyemprot
4. AYUNKAN ke seluruh sumber api (area kebakaran)

Dalam bahasa Inggris, singkatan T.A.T.A ini disebut juga dengan P.A.S.S yaitu PULL, AIM,
SQUEEZE dan SWEEP.

Anda mungkin juga menyukai