Anda di halaman 1dari 10

ADMINISTRASI PERKARA DAN PERSIDANGAN DI PENGADILAN

SECARA ELEKTRONIK (e-LITIGATION)


Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2019

Drs. Mufi Ahmad Baihaqi, M.H.


Mahkamah Agung RI

e-Court e-Litigasi

Manado 2019
PENDAFTARAN PERKARA ONLINE

Keuntungan Pendaftaran Perkara secara online


melalui Aplikasi e-Court adalah :
1. Menghemat waktu dan biaya dalam proses
pendaftaran perkara.
2. Pembayaran biaya panjar yang dapat
dilakukan dalam saluran multi chanel atau
dari berbagai metode pembayaran dan
bank.
3. Dokumen terarsip secara baik dan dapat
diakses dari berbagai lokasi dan media.
4. Proses temu kembali data yang lebih cepat
PEMBAYARAN PANJAR BIAYA ONLINE (E-SKUM)
Dalam pendaftaran perkara, pengguna terdaftar akan
langsung mendapatkan SKUM yang digenerate secara
elektronik oleh aplikasi e-Court. Dalam proses generate
tersebut sudah akan dihitung berdasarkan Komponen
Biaya apa saja yang telah ditetapkan dan dikonfigurasi oleh
Pengadilan, dan Besaran Biaya Radius yang dijuga
ditetapkan oleh Ketua Pengadilan sehingga perhitungan
taksiran biaya panjar sudah diperhitungkan sedemikian
rupa dan menghasilkan elektronik SKUM atau e-SKUM.
Pengembangan e-Court  e-Litigasi

Pengembangan e-Court menuju e-Litigasi e-Filing


melibatkan Pengembangan SIPP sebagai
Aplikasi Manajemen Perkara di Pengadilan
Tingkat Pertama e-Skum

e-
Payment

SIPP e-Court
e-Summon

e-Litigasi
DASAR HUKUM PERTIMBANGAN
1. Reglement Op De Burgerlijk Rechsyordering (Rv)
1. Pengadilan berusaha mengatasi
2. Herziene Indonesisch Reglement (HIR) segala hambatan dan rintangan
3. Rechtlsreglement Voor De Buitengewesten (Rbg), untuk dapat tercapainya
4. UU 14/1985 Tentang Mahkamah Agung Dan peradilan yang sederhana, cepat
Perubahannya dan biaya ringan (Psl. 4 (2) UU
48 Tahun 2009);
5. UU 2/1986 Tentang Peradilan Umum Dan Perubahannya 2. Tuntutan pencari keadilan dan
6. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan perkembangan zaman
Militer mengharuskan pelayanan
7. UU 5/1986 Tentang PTUN Dan Perubahannya administrasi perkara di
pengadilan berbasis teknologi
8. UU 7/1989 Tentang Peradilan Agama Dan Perubahannya
informasi;
9. UU 25/2009 tentang Pelayanan Publik; 3. MA dapat mengatur lebih lanjut
10.UU 48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman; hal-hal yang diperlukan bagi
11.PP 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis kelancaran penyelenggaraan
Elektronik. peradilan;
4. Tuntutan Survei Kemudahan
12.Perma 1/2019 tentang Administrasi Perkara dan Berusaha;
Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik
POKOK-POKOK e-LITIGATION
1. Domisili Elektronik adalah domisili para pihak berupa alamat surat elektronik yang telah terverifikasi.
2. Pengguna Terdaftar adalah advokat yang memenuhi syarat sebagai pengguna sistem informasi pengadilan dengan hak dan
kewajiban yang diatur oleh Mahkamah Agung.
3. Pengguna Lain adalah subjek hukum selain advokat yang memenuhi syarat untuk menggunakan sistem informasi pengadilan
dengan hak dan kewajiban yang diatur oleh Mahkamah Agung meliputi antara lain Jaksa Pengacara Negara, Biro Hukum
Pemerintah/TNI/Kejaksaan RI, direksi/pengurus atau karyawan yang ktp ditunjuk badan hukum (in-house lawyer), kuasa
insidentil yang ditentukan Undang-undang.
4. Administrasi Perkara Secara Elektronik adalah serangkaian proses penerimaan gugatan/permohonan/
keberatan/bantahan/perlawanan/intervensi, penerimaan pembayaran, penyampaian panggilan, jawaban, replik, duplik,
kesimpulan, penerimaan upaya hukum, serta pengelolaan, penyampaian dan penyimpanan dokumen perkara perdata/perdata
agama/tata usaha militer/tata usaha negara dengan menggunakan sistem elektronik yang berlaku di masing-masing lingkungan
peradilan.
5. Upaya Hukum secara elektronik meliputi upaya banding, kasasi dan peninjauan kembali.
6. Persidangan secara elektronik adalah serangkaian proses memeriksa dan mengadili perkara oleh pengadilan yang
dilaksanakan dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi.
Pengembangan e-Court  e-Litigasi

 Penambahan Jenis Pengguna untuk Perorangan, Pemerintah & Badan Hukum dengan
mekanisme persyaratan di Daftar oleh Petugas Pengadilan.
- Perseorangan (KTP)
- Pemerintah (Surat Kuasa atau Surat Tugas Khusus)
- Badan Hukum (Akta Perubahan terbaru, SK/SKKh dari Direksi dan KTP)

 Mekanisme Pendaftaran Pengguna Perorangan, Pemerintah dan Badan Hukum harus datang
Pengadilan. User dan Password untuk perorangan/insidentil hanya berlaku untuk beracara
secara elektronik 1 kali, setelah Putusan, user tidak dapat digunakan lagi untuk menggunakan
kembali, harus dilakukan aktivasi kembali oleh Pengadilan.
 User Perorangan, Pemerintah dan Badan Hukum terikat pada 1 perkara.
 14 hari setelah tanggal putusan user tidak bisa lagi mengakses data perkaranya.
 Fitur aktivasi ulang (kewenangan pengadilan).
E-Litigasi (Persidangan Elektronik)

- Jadwal Persidangan yang sudah terintegrasi dengan tundaan sidang di


SIPP.
- Penyampaian dokumen oleh para pihak (jawaban, replik, duplik,
kesimpulan, bukti surat).
- Dokumen dikirim setelah terdapat tundaan sidang dan ditutup sesuai
jadwal sidang.
- Mekanisme kontrol (menerima, memeriksa, meneruskan) oleh majelis
hakim/hakim terhadap dokumen yang di upload para pihak.
- Kedua belah pihak dapat mengirimankan dokumen dan selama belum
diverifikasi oleh majelis hakim/hakim kedua belah pihak tidak dapat melihat
atau mendownload dokumen yang dikirim oleh pihak lawan.
- Perlu ada penjelasan di juklak bila terjadi kendala sistem perihal
penyampaian dokumen (persidangan manual atau seperti apa).
10

Anda mungkin juga menyukai