Anda di halaman 1dari 33

CARA BACA IMAGING VERTEBRA, PONDYLOLISTHESIS &

FRAKTUR KOMPRESI
PUSPITA WIDYA ADRYANTI
30101407228
KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI
RSUD KRMT WONGSONEGORO SEMARANG
ANATOMI VERTEBRA
• Vertebra  pilar yang berfungsi sebagai penyangga tubuh dan
melindungi medulla spinalis.

• Terdiri atas 33 ruas tulang belakang yang tersusun secara segmentel


yang terdiri atas
• 7 ruas tulang servikal (vertebra servikalis)
• 12 ruas tulang torakal (vertebra torakalis)
• 5 ruas tulang lumbal (vertebra lumbalis)
• 5 ruas tulang sacral yang menyatu (vertebra sacral)
• 4 ruas tulang ekor (vertebra koksigea)
Cara baca foto vertebra
• Cek identitas pasien
• Cek apakah foto layak baca atau tidak
• Tampak foto lateral view
• Alignment
• Anterior vertebral body line
• Posterior vertevral body line
• Spinolaminar line
• Posterior spinosus line
• curvatura
• Bone
• Periksa keseluruhan tulang vertebra, dan keutuhan korteks tulang (periksa corpus)
• Periksa facet
• Periksa prosesus spinosus, tranversus dan pedikel
• Ada osteofit atau tidak di corpus vertebrae
• Cartilage & diskus intervertebralis ( melebar/menyempit)
• Soft tissue
curvatura
SPONDILITIS TB
Spondilitis TB
Spondilitis TB juga dikenal dengan pott diesease, mengacu pada
osteomyelitis pada corpus vertebra dan diskus intervertebralis dari TB
penyebaran hematogen ke tulang belakang melalui pleksus vena
batson,tulang belakang adalah salah satu lokasi TB muskuloskeletal
yang paling sering dan gejala yang biasanya terkait adalah nyeri
punggung dan paraplegia ( kelemahan anggota bawah ), deformitas
kifosis
gibus
Vertebra plana
SPONDYLOLISTHESIS
DEFINISI
SPONDYLOLISTHESIS
• Spondilolistesis  suatu pergeseran korpus vertebrae (biasanya
kedepan) terhadap korpus vertebra yang terletak dibawahnya.

• Umumnya terjadi pada pertemuan lumbosacral (lumbosacral joints)


dimana L5 bergeser (slip) diatas S1, akan tetapi hal tersebut dapat
terjadi pula pada tingkat vertebra yang lebih tinggi (Voshoor, dkk,
2013).
ETIOLOGI
SPONDYLOLISTHESIS
• Etiologi spondylolistesis multifaktorial

• Predisposisi kongenital tampak pada spondilolistesis tipe 1 dan 2, dan


postur, gravitasi, tekanan rotasional dan stres/ tekanan konsentrasi
tinggi pada sumbu tubuh berperan penting dalam terjadinya
pergeseran tersebut.
KLASIFIKASI
SPONDYLOLISTHESIS (1)
• Tipe I  spondilolistesis displastik (kongenital)
• Terjadi akibat kelainan kongenital.
• Biasanya pada permukaan sacral superior dan permukaan L5 inferior atau keduanya
dengan pergeseran vertebra L5

• Tipe II  istmhik atau spondilolitik


• Lesi terletak pada bagian isthmus atau pars interartikularis
• Jika defeknya pada pars interartikularis tanpa adanya pergeseran tulang, keadaan ini
disebut dengan spondilolisis. Jika satu vertebra mengalami pergeseran kedepan dari
vertebra yang lain, kelainan ini disebut dengan spondilolistesis.
KLASIFIKASI
SPONDYLOLISTHESIS (2)
• Tipe IIA  lytic atau stress spondilolistesis
• Diakibatkan oleh mikro-fraktur rekuren yang disebabkan oleh hiperekstensi
• Juga disebut dengan stress fraktur pars interarticularis dan paling sering terjadi
pada laki-laki
• Tipe IIB
• Terjadi akibat mikro-fraktur pada pars interartikularis.
• Meskipun demikian, berlawanan dengan tipe IIA, pars interartikularis masih
tetap intak, akan tetapi meregang dimana fraktur mengisinya dengan tulang baru
• Tipe IIC
• Sangat jarang terjadi
• Disebabkan oleh fraktur akut pada bagian pars interartikularis.
• Pencitraan radioisotop diperlukan dalam menegakkan diagnosis kelainan ini
KLASIFIKASI
SPONDYLOLISTHESIS (3)
• Tipe III  spondilolistesis degenerative
• Terjadi sebagai akibat degenerasi permukaan sendi vertebra.
• Perubahan pada permukaan sendi tersebut akan mengakibatkan pergeseran
vertebra ke depan atau ke belakang..
• Tipe spondilolistesis ini sering dijumpai pada orang tua.
• Pada tipe III, spondilolistesis degenerative pergeseran vertebra tidak melebihi 30 %
• Tipe IV  spondilolistesis traumatic
• Berhubungan dengan fraktur akut pada elemen posterior (pedikel, lamina atau
permukaan/ facet) dibandingkan dengan fraktur pada bagian pars interartikularis
• Tipe V  spondilolistesis patologik
• Terjadi karena kelemahan struktur tulang sekunder akibat proses penyakit seperti
tumor atau penyakit tulang lainny
GRADES
SPONDYLOLISTHESIS (1)
• Sistem grading Meyerding  menilai beratnya pergeseran.

• Kategori tersebut didasarkan pengukuran jarak dari pinggir posterior korpus


vertebra superior hingga pinggir posterior korpus vertebra inferior yang terletak
berdekatan dengannya pada foto rontgen lateral. Jarak tersebut kemudian
dilaporkan sebagai panjang korpus vertebra superior total (Vokshoor, dkk., 2013)
GRADES
SPONDYLOLISTHESIS (2)
• Grade 1 adalah 0-25 %
• Grade 2 adalah 25-50 %
• Grade 3 adalah 50-75 %
• Grade 4 adalah 75-100 %
• Spondiloptosis  lebih dari 100 %
DIAGNOSIS
SPONDYLOLISTHESIS (1)
GAMBARAN KLINIS (1)

• Khas: nyeri punggung (back pain) pada regio yang


terkena
• Umunya nyeri yang timbul berhubungan dengan aktivitas.
Aktivitas membuat nyeri makin bertambah buruk dan
istirahat akan dapat menguranginya.
DIAGNOSIS
SPONDYLOLISTHESIS (2)
GAMBARAN KLINIS (2)

• Spasme otot dan kekakuan dalam pergerakan tulang


belakang.
• Tidak sering terjadi : gejala neurologis seperti nyeri pada
bokong dan otot hamstring, kecuali jika terdapatnya bukti
subluksasi vertebra.
• Keadaan umum pasien biasanya baik, dan
• Masalah tulang belakang umumnya tidak berhubungan
dengan penyakir atau kondisi lainnya
DIAGNOSIS
SPONDYLOLISTHESIS (6)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI (1)

• X Foto vertebra
• dilakukan pada posisi tegak/berdiri
• Film posisi AP, lateral, dan oblique
FRAKTUR KOMPRESI
DEFINISI
FRAKTUR KOMPRESI
• Fraktur kompresi adalah
diskontinuitas dari jaringan tulang
akibat dari suatu penekanan atau
tindihan yang melebihi
kemampuan dari tulang tersebut
• Pada osteoporosis, fraktur
kompresi dapat terjadi gerakan
sederahana seperti terjatuh pada
kamar mandi, bersin, atau
mengangkat beban yang berat.
ETIOLOGI
FRAKTUR KOMPRESI
• Trauma
• Fraktur kompresi baji
• Posmenopausal osteoporosis
• Tersering pada wanita yang berumur di atas 60
• Keganasan
• Multiple mieloma, nekrosis avaskular, limpoma atau metastasis keganasan lain atau
adanya infeksi
• Osteoporosis Sekunder
• Penyebab sekunder dari kehilangan masa tulang harus diperhatikan, seperti
penggunaan terapi glukokortikoid, penggunaan alkohol, hipogonadisme, dan
endokrinopati seperti hipertiroid, dan penyakit chusing, hiperparatiroid, dan
diabetes mellitus
KLASIFIKASI
FRAKTUR KOMPRESI (2)
MANIFESTASI KLINIS
FRAKTUR KOMPRESI (1)
• Sepertiga kasus kompresi vertebra yang menunjukkan gejala
• Adanya tarikan pada tulang belakang
• Saat mengangkat jendela, mengangkat anak kecil dari tempat tidur, atau
gerakan melenturkan badan secara berlebihan
• Adanya rasa nyeri, biasanya dirasakan seperti rasa nyeri yang dalam
• disebabkan oleh banyak gerak, dan pasien biasanya merasa lebih nyaman
dengan beristiraha
• Tampilan klinis : miolopatik fraktur dengan tanda dan gejala nyeri
radikuller yang nyata
• Jarang sekali menyebabkan kompresi pada medulla spinalis
MANIFESTASI KLINIS
FRAKTUR KOMPRESI (2)
• Mengakibatkan perubahan postur tubuh karena terjadinya kifosis dan
scoliosis
• Gejala pada sistem pernafasan
• Dapat terjadi akibat berkurangnya kapasitas paru.
• Gejala-gejala pada abdomen
• Seperti rasa perut tertekan, rasa cepat kenyang, anoreksia, dan penurunan
berat badan

Anda mungkin juga menyukai