PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA JURUSAN GIZI REGULER VI TAHUN 2020 Anggota Kelompok : - Artika Cicillia - Cindy Reggina P. - Helen Yulianti - Masayu Romya A. - Meike Gisela - Nurul Fitria H.L - Pini Sriayu - Suryatinah
PROTEIN Pengertian
Kata protein berasal dari bahasa Yunani
proteios yang berarti "barisan pertama". Kata yang diciptakan oleh Jons J. Barzelius pada tahun 1938 untuk menekankan pentingnya golongan ini. Struktur protein merupakan sebuah struktur biomolekuler dari suatu molekul protein. Setiap protein, khususnya polipeptida merupakan suatu polimer yang merupakan urutan yang terbentuk dari berbagai asam L-α-amino (urutan ini juga disebut sebagai residu). Tumbuhan membentuk protein dari CO2, H2O, dan senyawa nitrogen. Hewan yang makan tumbuhan merubah protein nabati menjadi protein hewani. Di samping digunakan untuk pembentukan sel-sel tubuh. Protein juga digunakan sebagai sumber energi apabila tubuh kita kekurangan karbohidrat dan lemak.
Asam amino merupakan
unit dasar struktur protein. Suatu asam amino α terdiri dari gugus amino, gugus karboksil, atom H dan gugus R tertentu yang semuanya terikat pada atom karbon α. Atom karbon ini disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam). Gugus R menyatakan rantai samping. Struktur
Dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu :
Struktur Primer Struktur Sekunder Struktur Tersier Struktur Kuarterner
Adalah struktur dua Struktur tiga dimensi Protein membentuk dimensi dari protein. Sederhana dari rantai molekul kompleks, Adalah struktur protein. Dalam Pada struktur ini tidak terbatas hanya linear dari Struktur ini, selain Rantai protein Terjadi lipatan pada satu rantai (folding) beraturan, Terjadi folding protein, tetapi Seperti α–heliks Membentuk struktur beberapa rantai Dan β–sheet, akibat α–heliks dan β–sheet, protein bergabung adanya ikatan juga terjadi antaraksi membentuk seperti Hidrogen di antara Van der waals dan bola. Gugus-gugus polar Antaraksi gugus Dari asam amino Nonpolar yang Dalam rantai Mendorong terjadi protein. Lipatan. Ada protein yang larut dalam air, dan ada pula yang tidak larut dalam air, tetapi semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti etil eter. Bila dalam suatu larutan protein ditambahkan garam, maka daya larut protein akan berkurang, akibatnya protein mengendap. Prinsip ini digunakan untuk memisahkan protein dari larutannya. Kelompok protein dibagi menjadi dua yaitu protein globular dan protein fibrous. Protein globular berdasarkan kelarutannya dikelompokkan lagi menjadi kelompok protein yang larut dalam air dan protein yang tidak larut dalam air. Beberapa contoh protein yang larut dalam air diantaranya adalah albumin, pseudoglobulin, protamin, histon. Sementara protein yang tidak larut dalam air diantaranya adalah gulutelin, gliadin, prolamin, globulin. Protein fibrous atau serat. Protein ini mirip serat dan tidak larut dalam air dingin atau reagen bersuhu dingin. Protein ini ditemukan dalam tubuh hewan sebagai skleroprotein. Beberapa bentuk protein fibrous diantaranya adalah keratin, fibroin, elastin, dan kolagen. Daftar pustaka file:///C:/Users/Acer/Documents/kulia h/kimpang/modul-2-struktur-dan- fungsi-protein.pdf https://amaldoft.wordpress.com/2016 /07/20/asam-amino-dan-protein- biokimia/ file:///C:/Users/Acer/Documents/kulia h/kimpang/21944-59152-1-SM.pdf