3 Diagram alir
3.3.1 Diagram Alir untuk Telur
A. Penentuan Mutu Subjektif
1. Pengamatan bentuk dan warna
2. Aroma
Cium aroma pada telur
3. Kondisi kulit
Perhatikan kondisi kulit telur, apakah bersih / kotor / terdapat bercak
darah, bintik-bintik hitam, terdapat pemukaan yang retak atau tidak
4. Kondisi telur
Celupkan telur ke dalam gelas beaker yang berisi air biasa dan gelas
beaker yang berisi larutan garam 20%
Untuk telur ayam ras, ketebalan kulit kurang dari 0.33 mm dianggap terlalu
tipis
Pisahkan bagian kuning dari putihnya dengan hati-hati dan letakkan kuning
telur di atas cawan petri
Pisahkan bagian kuning dari putihnya dengan hati-hati dan letakkan putih
telur di atas cawan petri
5. Unit Haugh
Keterangan:
h = tinggi/tebal putih telur (mm)
w = berat telur utuh (gr)
G = 32 (gravitasi)
6. Daya busa
Kocok putih telur dengan menggunakan pengocok telur sampai kaku (jika
dibalik tidak tumpah)
Ukur volume akhir putih telur yang telah dikocok (menggunakan gelas ukur)
2. Mata ikan
Amati kedua mata ikan, apakah bola mata masih utuh atau
tertutup selaput putih, pecah atau rusak atau hilang (tidak ada
bola mata)
Amati kulit atau sisik ikan, apakah banyak luka atau tidak, sisik
melekat kuat atau mudah terlepas
4. Lendir
5. Tekstur
6. Bagian perut
7. Aroma
Cium aroma ikan secara keseluruhan, apakah amis-segar atau
beraroma busuk, atau menyengat dan menyebabkan mata perih
Timbang 5 gr ikan
2. Uji H2S