A.Pengertian Telur
Telur merupakan kumpulan makanan yang disediakan induk unggas untuk
perkembangan embrio menjadi anak ayam didalam suatu wadah. Isi dari telur akan
semakin habis begitu telur telah menetas. Telur tersusun oleh tiga bagian utama :
kulit telur, bagian cairan bening, dan bagian cairan yang berwarna kuning (Rasyaf,
1990). Menurut Suprapti (2002), telur merupakan salah satu produk peternakan
unggas yang memiliki kandungan gizi lengkap dan mudah dicerna. Telur
merupakan salah satu sumber protein hewani disamping daging, ikan dan susu.
Secara umum terdiri atas tiga komponen pokok, yaitu kulit telur atau cangkang (11
% dari bobot tubuh), putih telur (57 % dari bobot tubuh) dan kuning telur (32 %
dari bobot tubuh).
B.Kualitas telur
Telur merupakan bahan pangan yang bergizi tinggi, akan tetapi telur
mempunyai sifat-sifat yang mudah mengalami penurunan kualitas, serta mudah
dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak sesuai. Pengawasan terhadap kualitas
bahan pangan ,merupakan bagian yang esensiel dari bagian marketing suatu
perusahaan. Hal ini diperlukan untuk memelihara karakteristik dari produk pada
tingkat yang disukai konsumen. Kualitas telur merupakan karakteristik dari telur
yang menentukan kesegaran telur. Sebelum menentukan kualitas telur, diperlukan
proses grading yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi keragu-raguan atau
ketidak pastian terhadap kualitas telur, dan untuk mendapatkan telur yang seragam.
Dalam proses grading ini telur dipisahkan berdasar warna, bentuk dan berat. Telur
dengan kerabang warna putih dipisahkan dari telur dengan kerabang warna merah.
Penentuan kualitas telur Dalam penentuan kualitas telur, ada beberapa faktor yang
diperhatikan. Pada dasarnya ada 2 cara dalam penentuan kualitas telur yaitu
penentuan kualitas secara eksterior dan penentuan secara interior.
1.Penentuan kualitas secara eksterior
Dalam penentuan kualitas telur secara eksterior, bebrapa factor yang perlu
diperhatikan adalah:
1. Bentuk telur
Untuk menentukan bentuk telur, sebelumnya harus diketahui bentuk telur yang
ideal. Hal ini dapat dibantu dengan penentuan indeks bentuk telur (ayam) yang
normal adalah 74.
Lebar telur
Indeks telur = x 100 %
Panjang telur
Terdapat variasi pada lebar dan panjang pada telur ayam ripe / golongan berat,
medium, dan ringan, sebagai berikut:
2. berat telur
berat telur hampir selalu tidak sama, namun demikian telur-telur tersebut dapat
digolongkan menjadi enam golongan berdasar beratnya seperti dalam table 2.
table 2 Penggolongan telur berdasarkan beratnya.
Golongan telur Berat (gram/butir)
Jumbo 69
Extra Besar 62
Besar 55
Medium 48
Kecil/Peewee 41
3. Keadaan kerabang
USDA Egg Grading Manual telah membuat klasifikasi kualitas telur berdasar
bentuk dan tekstur kerabang menjadi tiga, sebagai berikut:
a. Normal, yaitu kerabang telur memiliki bantuk normal, termasuk tekstur dan
kekuatan kerabang. Pada kerabang tidak ada bagian yang kasar, sehingga tidak
berpengaruh pada bentuk, tekstur dan kekuatan dari kerabang.
b. Sedikit abnormal, yaitu pada kerabang telur ada bagian yang bentuknya tidak /
kurang beraturan. Pada kerabang ada bagian yang sedikit kasar, tetapitidak terdapat
bercak-bercak.
c. Abnormal, yaitu bentuk kerabang tidak normal, tekstur kasar, terdapat bercak-
bercak atau bagian yang kasar pada kerabang.
Gambar 2. Pembagian luas permukaan kerabang telur
Secara terperinci, kualitas telur secara eksterior dibagi menjadi 4 yaitu : AA (baik
sekali); A (baik); B (sedang); C (rendah), dengan ciri-ciri seperti disajikan dalam
table 3.
Tabel 3. Kualitas telur dan ciri-ciri berdasarkan eksterior