Tinjaun Pustaka
2.1. Telur
2.1.1. Definisi telur
Telur merupakan makanan salah satu makanan pokok bagi
masyarakat. Secara umum telur yang di konsumsi dikalangan masyarakat
merupakan telur yang berasal dari unggas seperti telur ayam, bebek,
puyuh dan angsa. Telur merupakan pangan yng memliki gizi, karena
telur merupakan sumber protein hewani, sumber asam lemak tidak jenuh.
Sumber vitamin dan mineral[1]. Telur banyak di gembari masyarakat
karena memiliki rasa yang lezat serta harga telur yang pas di kantong
masyarakat. Telur dapat di olah berbagai jenis makanan yang lezat.
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki gizi yang
sangat lengkap. Komposisinya terdiri dari 11% kulit telur, 58% putih
telur, dan 31% kuning telur. Kandungan gizi terdiri dari protein 6,3 gram,
karbohidrat 0,6 gram, lemak 5 gram, vitamin dan mineral di dalam 50
gram telur [2].
2.1.2. Komponen Telur
b. Indeks Yolk
Indeks yolk merupakan perbandingan antara tinggi dan
lebar dari yolk. Indeks yolk memiliki ukuran sekitar 0.33-
0,50 dan semakin lama telur disimpan maka indeks yolk
akan turun akibat merembas air sari albumen ke yolk.
Indeks yolk yang segar memiliki ukuran sekitar 0,33-0,50
dengan nilai rata-rat 0,42. Penurunan nilai indeks yolk
dapar diakibatkan oleh menurunnya kadar protein yang
dimiliki telur. Jenis proten yang ada di yolk sangat berperan
dalam menentukan ketebalan yolk. Umur telur
mempengaruhi kekuatan dan elastisitas membran vitelin
yang menyebabkan yolk melemah. Semakin bertambahnya
umur telur maka indeks yolk semakin tueun karena
perpindahan air.
c. Warna yolk
Warna kecerahan pada yolk merupakan salah satu
indikator untuk menentukan kualitas telur. Untuk mengukur
kualitas yolk digunakan alat yang bernama roche yolk
colour fan. Cara pengukuran menggunakan alat roche yolk
colour fan sangatlah mudah karena tinggal mencocokan
warna yolk dengan warna pada alat tersebut. Berdasarkan
pengukuran menggunakan alat tersebut maka yolk yang
baik berada di angka 9-12 [2]. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Akbarillah et. Al [7] menjelaskan bahwa
warna yolk yang cerah (orange) pada telur merupakan
warna yang diminari oleh konsumen.
2.1.5. Faktor mempengaruhi kualitas
[ 0,596−0,274−0,322 ] (2.2)
0,211−0,523 0,312
¿ ] (2.3)
128 112−93.726−18.214
Ekstrasi ciri atau yang disebut Feature Extraction merupakan cara untuk
mengambil ciri dari citra digital digunakan untuk melakukan pengenalan
pola. Ciri sebuah citra adalah ukuran yang dapat diambil dan di pecah
dari pola masukan yang akan digolongkan. Ciri citra yang memiliki
kualitas akurasi yang tinggi, mudah dalam komputasi, dan dapat
diperkecil tanpa menghilangkan informasi-informasi yang penting [9].
D
( s)=
log( N ( s) ) (2.3)
log s
Keterangan
N(s) = jumlah kotak yang berukuran s, berisi nilai dari citra (piksel objek)
Dengan :
DAFTAR PUSTAKA
[1] Dirjen Binkesmas Depkes RI. 1996/1997. 13 Pesar Dasar Gizi Seimbang,
cetakan III,
[4]Figoni, Paula. 2008. How Baking Works Exploring the Fundamental of Baking
Science . United Stated of America : John Wiley & Sons Inc
[5] Bangun, Bowo. (2005). Pengaruh level protein dalam ransum yang
disuplementasi dengan probiotik terhadap kualitas telur ayam petelur. UNS- F:
Pertanian Jur. Produksi Ternak-H.0599031-2005
[6] Suardana, I. W. dan I. B. N. Swacita. (2009). Higiene Makanan . Denpasar:
Udayana University Press
[9] D. Putra, Sistem Biometrika : Konsep Dasar, Teknik Analisis Citra, dan
Tahapan Membangun Aplikasi Sistem Biometrika, Yogyakarta: Andi, 2009
[11] Wijaya, Marvin Ch. dan Agus Prijono. (2007). Pengolahan Citra Digital
Menggunakan MATLAB Image Processing Toolbox . Bandung : Penerbit
Informatika.
[13] S. Rasoul Safavian and David Landgrebe, 1991. A Survey of Decision Tree
Classifier Methodology