Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Hasna Maharani

NIM : 7774200025
KELAS : 3B

UAS
MANAJEMEN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

SOAL!
1. Jelaskan apa itu pad dan faktor faktor yg mempengaruhi besarnya pad, berikan contoh
realnya dan jurnal penelitiannya minimal 3!
 PAD merupakan singkatan dari Pendapatan Asli Daerah yang menurut Pasal 1 no 18
UU Nomor 33 Tahun 2004, PAD merupakan pendapatan yang diperoleh daerah yang
dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
sedangkan secara umum, PAD merupakan perwujudan dari asas desentralisasi dan
menjadi salah satu sumber pendapatan daerah. Melalui PAD pemerintah daerah
diberikan kewenangan untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan
potensinya.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya PAD adalah:
a) Keunggulan budaya dan potensi asli daerah
b) Adanya kepatuhan dan kesadaran wajib pajak atau retribusi daerah
c) Adanya sistem hukum dan administrasi pendapatan daerah
d) Adanya kualitas SDM yang dapat digali
 Contoh real: Pajak kendaraan bermotor dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor

2. Bagaimana optimalisasi daerah melalui sektor pajak, jelaskan potensi sumber pajak
daerah dan jurnal yg menjelaskan ttg itu minimal 3!
 menyempurnakan dan mengoptimalkan penerimaan dari pajak daerah dan retribusi
daerah yang telah ada serta menerapkan pajak daerah dan retribusi daerah yang baru.
Untuk menempuh kedua cara itu, pemerintah daerah dapat menyempurnakan perda
yang mengatur pajak daerah dan retribusi daerah yang telah ada serta membuat perda
baru untuk menerapkan pajak daerah dan retribusi daerah yang baru. Karena pajak
daerah dapat diartikan sebagai pungutan yang dilakukan oleh pemerintah
berdasarakan peraturan perundang-undangan yang hasilnya digunakan untuk
membiayai pengeluaran umum pemerintah yang balas jasanya tidak secara langsung
diberikan.
 Potensi sumber pajak daerah merupakan bagian dari dana yang dikumpulkan dari
segenap potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara dan termasuk bagian dari
iuran masyarakat. Sebagai salah satu unsur penerimaan negara, pajak memiliki peran
yang sangat besar dan semakin diandalkan untuk kepentingan pembangunan dan
pengeluaran pemerntah. Kontribusi penerimaan pajak terhadap penerimaan Negara
diharapkan semakin meningkatkan dari tahun ke tahun. Salah satu upaya dalam
meningkatkan kepatuhan wajib pajak adalah memberikan pelayanan yang baik
kepada wajib pajak.

3. Sumber sumber pad apa sajakah yg dpt digalih dari wilayah wilayah yang ada di propinsi
banten yg meliputi kabupaten tangerang, kota tangsel, kota tangerang, kota serang,
kabuoaten serang, kota cilegon, kabupatenn lebak dann kabupaten pandeglang!
 Sumber-sumber PAD yang dapat digalih untuk wilayah-wilayah yang ada di provinsi
banten meliputi:
a) Pajak rokok
b) Pajak kendaraan bermotor
c) Bea nama balik kendaraan bermotor
d) Pajak bahan bakar kendaraan bermotor
e) Pajak air permukaan
f) Retribusi jasa umum
g) Retribusi jasa Usaha
h) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (seperti: PT. BPD Jabar
Banten, BPR/LPK, PT.Jamkrida, Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah)
i) Hasil Perusahaan Milik Daerah
j) Dana alokasi umum
k) Dana alokasi khusu
l) Pendapatan hibah
m) Dana darurat
n) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
o) Dana Penyesuaian dan Otonomi Daerah
p) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
q) Dana perimbangan

4. Apa yg saudara ketahui ttg DAU dan DAK, bagaimana pengelolaan DAU dan DAK agar
lebih optimal, dukung dgn jurnal minimal 3!
 Dana Alokasi Umum atau biasa disebut dengan DAU, DAU merupakan dana yang
bersumber dari Pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan
kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan Desentralisasi.
 Dana Alokasi Khusus atau biasa yang disebut dengan DAK, DAK merupakan dana
yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu
dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan
daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
 Untuk pengelolaan DAU agar lebih optimal maka diperlukan:
a) DAU tidak lagi diatur minimal 26% Pendapatan Dalam Negeri (PDN) Netto, hal
tersebut sama sekali tidak mengurangi komitmen pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan dasar pelayanan publik di daerah. Penghilangan persentase tersebut
semata-mata untuk menjaga fleksibilitas APBN dalam mengelola kebutuhan
belanja negara secara keseluruhan.
b) Pengalokasian DAU tidak bersifat One Size Fits All atau tidak menyamaratakan
kondisi di seluruh daerah tanpa memperhatikan adanya perbedaan krakteristik
antar-daerah
 Untuk pengelolaan DAK agar lebih optimal maka disarankan:
a) Sinkronisasi DAK, dana dekonsentrasi, dan tugas pembantuan juga perlu
dilakukan sehingga upaya menyeimbangkan kualitas dan kuantitas pelayanan
publik di seluruh Indonesia dapat terlaksana secara optimal
b) Beberapa paradigma baru dalam pengelolaan DAK perlu dibangun. Paradigma
baru tersebut berupa pendesentralisasian kepada pemerintah provinsi kewenangan
pengalokasian, pengkoordinasian, dan pengawasan pelaksanaan atas penggunaan
DAK oleh pemerintah kabupaten/kota.
c) Perlu dikembangkan sanksi bagi aparat birokrasi, bukan daerah/rakyat secara
keseluruhan, atas kelalaian mereka dalam mengelola DAK pada khususnya dan
keuangan daerah pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai