Anda di halaman 1dari 39

Statistik

Pendidikan

HIPOTESIS

Nama Anggota Kelompok 3


Dinda Kusuma Wardati 180351619051
Luqmanul Hakiim 180351619014
Reni Aprilia 180351619035
Rosiana Qurrota A’yun 180351619102
Pendidikan IPA 2018/Offering B
Pengertian Hipotesis

Hipotesis berasal dari kata “hypo”


yang berarti di bawah dan “thesa”
yang berarti kebenaran.
Hipotesis adalah jawaban sementara
yang kebenarannya masih harus
diuji. Hipotesis merupakan dugaan
yang mungkin benar atau salah.

Rosiana
Qurrota/180351619102
Menurut Sekaran

Menurut Atmadilaga
Definisi
hipotesis Menurut Fraenkel dan
menurut para Wallen
ahli
Menurut Yatim Riyanto

Menurut Suharsimi Arikunto

Rosiana
Qurrota/180351619102
Kegunaan Hipotesis
 Memberikan batasan serta memperkecil
jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
 Meyiagakan peneliti kepada kondisi fakta
dan hubungan antar fakta yang kadangkala
hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
 Sebagai alat sederhana dalam memfokuskan
fakta.
 Sebagai panduan dalam pengujian serta
penyesuaian dengan fakta.

Rosiana
Qurrota/180351619102
Ciri – Ciri Hipotesis
 Hipotesis harus menyatakan
hubungan
 Hipotesis harus sesuai dengan fakta
 Hipotesis harus berhubungan dengan
ilmu
 Hipotesis harus dapat diuji
 Hipotesis harus sederhana
 Hipotesis harus bisa menerangkan
fakta
Rosiana
Qurrota/180351619102
Hipotesis dalam Penelitian
Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang
mengandung pernyataan mengenai
hubungan atau pengaruh, baik secara
positif atau secara negatif antara dua
variabel atau lebih sesuai dengan teori.
Hipotesis dalam penelitian berfungsi
memberi jawaban sementara terhadap
rumusan masalah.

Rosiana
Qurrota/180351619102
Berdasarkan
sifat yang
akan diuji

Hipotesis Hipotesis
tentang tentang
Hubungan Perbedaan

Rosiana
Qurrota/180351619102
Hipotesis tentang Hubungan
 Hubungan yang sifatnya sejajar tidak
timbal balik
 Hubungan yang sifatnya sejajar timbal
balik
 Hubungan yang menunjuk pada sebab
akibat tetapi tidak timbal balik

Rosiana
Qurrota/180351619102
Hipotesis tentang Perbedaan
Hipotesis yang menyatakan perbedaan
dalam variabel tertentu pada kelompok
yang berbeda. Hipotesis tentang
perbedaan ini mendasari berbagai
penelitian komparatif dan eksperimen.

Rosiana
Qurrota/180351619102
Jenis-jenis Hipotesis dalam
Penelitian
 Berdasarkan hubungan antara variabel
dan kategori rumusnya
 Berdasarkan kompleksitas variabel
 Berdasarkan jenisnya

Reni
Aprilia/180351619035
Berdasarkan hubungan
antara variabel dan
kategori rumusnya

Hipotesis nol Hipotesis


(H0) alternatif (H1)
Misal dalam suatu prosedur pengujian hipotesis
mengenai mean dari nilai pretest gelombang optik
mahasiswa prodi Pendidikan IPA UM, pernyataan mengenai
hipotesis nol sebagai “Mean nilai mahasiswa sama dengan
100” dan hipotesis alternatif sebagai “Mean nilai mahasiswa
bukan 100” secara umum dapat dinotasikan sebagai:
H0 : μ = 100
H1 : μ ≠ 100; μ ˃ 100; μ ˂ 100
Reni
Aprilia/180351619035
Berdasarkan
kompleksitas variabel

Hipotesis Minor
Maka hipotesis minor dapat
dibangun dengan
Hipotesis Mayor statement : (a) “Perubahan
Misal pada hipotesis mayor : status pekerjaan dan
“Adanya hubungan antara pandangan politik seseorang
mobilitas sosial dengan saling berhubungan”, (b)
pandangan politik “Gerak kepindahan fisik dan
masyarakat”, pandangan politik seseorang
saling berhubungan”. Hal
yang sama juga terjadi
apabila suatu penelitian
menggunakan hipotesis Ha.

Reni
Aprilia/180351619035
Berdasarkan
jenisnya
Hipotesis Deskriptif adalah dugaan
terhadap nilai suatu variabel dalam satu
sampel
Hipotesis Komparatif adalah dugaan
terhadap perbandingan nilai dua sampel
atau lebih.
Hipotesis Asosiatif adalah dugaan
terhadap hubungan antara dua vaiabel atau
lebih.

Reni
Aprilia/180351619035
Parameter dan Statistik
Parameter adalah besaran angka yang akan
diestimasi oleh statistik. Berdasarkan parameter
yang ada dan untuk keperluan statistik
inferensial, maka statistik dibagi menjadi:
 Statistik parametrik

membahas parameter-parameter populasi,


seperti rata-rata, proporsi, dan berbagainya.
 Statistik non-Parametrik

Statistik nonparametrik adalah alat statistik


inferensial yang tidak membahas parameter-
parameter hasil estimasi populasi.

Dinda
Kusuma/180351619051
Contoh statistik
parametrik

Seorang guru SMK ingin mengetahui


penilaian siswanya tentang kegiatan yang
dianggap paling bermanfaat di antara
keempat kegiatan berikut:
1.       Observasi di Industri
2.       Kerja proyek perorangan di bengkel
3.       Kerja proyek produksi bersama
4.       Mengadakan percobaan

Dinda
Kusuma/180351619051
Rancangan penelitiannya adalah
sebagai berikut:
Guru tersebut mengambil siswa-siswa kelas III pada
jurusannya sebagai sampel. Misalkan ada 88  siswa
yang terdaftar. Siswa-siswa tersebut diminta
memberikan pendapatnya tentang kegiatan yang
paling bermanfaat diantara empat kegiatan yang
disebutkan .
Umpamakan hasilnya adalah sebagai berikut:
Observasi Kerja Kerja percobaan
mandiri bersama
Frekuensi 22 22 22 22
harapan (fh)
Frekuensi 8 24 41 15
Observasi
(f0) Dinda
Kusuma/180351619051
Hipotesis adalah:
H0 :  Tidak ada perbedaan yang signifikan
penilaian siswa terhadap keempat kegiatan.
H1 : Ada perbedaan yang signifikan penilaian
siswa terhadap keempat kegiatan.
Berdasarkan tabel observasi H0 ditolak. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan penilaian siswa terhadap keempat
kegiatan.

Dinda
Kusuma/180351619051
Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik adalah pernyataan mengenai
keadaan parameter yang akan diuji melalui
statistik sampel. Hipotesis statistik dikemukakan
dengan kalimat atau notasi standar ilmu statistik.
Mengacu kepada berbagai bentuk statistik
inferensial, maka hipotesis statistik dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu:
 Hipotesis tentang pengaruh (regresi)
 Hipotesis tentang hubungan (korelasi dan khai
kuadrat)
 Hipotesis tentang perbedaan atau persamaan
(uji t dan uji z)
Dinda
Kusuma/180351619051
Jenis Pengujian Hipotesis
 Untuk pengujian hipotesis, nilai-nilai
statistik perlu dihitung lalu
dibandingkan menggunakan kriteria
tertentu. Jika hasil yang didapat dari
penelitian itu, dalam pengertian
peluang, jauh berbeda dari hasil yang
diharapkan terjadi berdasarkan
hipotesis, maka hipotesis ditolak, jika
terjadi sebaliknya hipotesis diterima.

Luqmanul
Hakiim/180351619014
Pengujian hipotesis dua pihak
(two tail test)
Hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan
hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “tidak sama
dengan” (Ho = dan H1 ≠).
Contoh hipotesis nol yakni “tidak ada perbedaan
antara rata-rata hasil belajar IPA siswa yang
menggunakan model pembelajaran kolaboratif
dengan siswa yang menggunakan metode
konvensional”. Sedangkan, contoh hipotesis
alternatifnya yakni “ada perbedaan antara rata-
rata hasil belajar IPA siswa yang menggunakan
model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang
menggunakan metode konvensional”.
Luqmanul
Hakiim/180351619014
Pengujian hipotesis dua
pihak (two tail test)

Luqmanul
Hakiim/180351619014
Pengujian hipotesis pihak kiri atau
sisi kiri
Hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih
besar atau sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H 1)
berbunyi “lebih kecil” atau “lebih kecil atau sama
dengan” (Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ). Kalimat
“lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling
sedikit atau paling kecil”. Contoh hipotesis nol yakni “Rata-
rata hasil belajar IPA siswa yang menggunakan model
pembelajaran kolaboratif lebih tinggi dari atau sama
dengan rata-rata hasil belajar IPA siswa yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional”.
Sedangkan, contoh hipotesis alternatifnya yakni “Rata-rata
hasil belajar IPA siswa yang menggunakan model
pembelajaran kolaboratif lebih rendah dari rata-rata hasil
belajar IPA siswa yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional”.
Luqmanul
Hakiim/180351619014
Pengujian hipotesis pihak kiri atau
sisi kiri

Luqmanul
Hakiim/180351619014
Pengujian hipotesis pihak kanan atau
sisi kanan
Hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih
kecil atau sama dengan” dan hipotesis alternatifnya
(H1) berbunyi “lebih besar” atau “lebih besar atau
sama dengan” (Ho = atau Ho ≤ dan H1 > atau H1 ≥).
Kalimat “lebih besar  atau sama dengan” sinonim dengan
kata “paling banyak atau paling besar”. Contoh hipotesis
nol yakni “Rata-rata hasil belajar IPA siswa yang
menggunakan model pembelajaran kolaboratif lebih
rendah dari atau sama dengan rata-rata hasil belajar
IPA siswa yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional”. Sedangkan, contoh hipotesis alternatifnya
yakni “Rata-rata hasil belajar IPA siswa yang
menggunakan model pembelajaran kolaboratif lebih
tinggi dari rata-rata hasil belajar IPA siswa yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional”.
Luqmanul
Hakiim/180351619014
Pengujian hipotesis pihak kanan atau
sisi kanan

Luqmanul
Hakiim/180351619014
Tabel Distribusi Normal T
Tabel distribusi normal digunakan untuk
membantu dalam pengujian hipotesis. Hal
ini dilakukan dengan cara perbandingan
yaitu antara statistik hitung dengan uji.
Jika statistik hitung bisa mudah didapat
dari perhitungan. Sedangkan untuk
statistik uji, perlu tabel distribusi.

Luqmanul
Hakiim/180351619014
Contoh Kasus  Uji Dua Pihak
 Judul  :Pengaruh Model Pembelajaran
Kolaboratif Terhadap Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP
Negeri 1 Kelumbayan Barat Tanggamus
Tahun Pelajaran 2018/2019.
 Penulis : Tri Wahyudi
 Tabel Daftar Nilai Tes IPA Siswa
 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Luqmanul
Hakiim/180351619014
Contoh Kasus  Uji Dua Pihak
No. Kelas Eksperimen No. Kelas Kontrol
1 63 1 53
2 77 2 53
3 63 3 57
4 47 4 40
5 70 5 40
… …
36 60 36 70
37 93 37 77
38 77 38 53
39 63 39 70
40 70
Luqmanul
Hakiim/180351619014
Contoh Kasus  Uji Dua Pihak
Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Tes pada
Kelas Eksperimen

Luqmanul
Hakiim/180351619014
Contoh Kasus  Uji Dua Pihak
Maka, dapat dicari rata-rata1 dan simpangan
baku1 sebagai berikut

Luqmanul
Hakiim/180351619014
Contoh Kasus  Uji Dua Pihak
Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Tes pada
Kelas Kontrol

Luqmanul
Hakiim/180351619014
Contoh Kasus  Uji Dua Pihak
Maka, dapat dicari rata-rata2 dan simpangan
baku2 sebagai berikut

Luqmanul
Hakiim/180351619014
Contoh Kasus  Uji Dua Pihak
Pengujian Hipotesis
 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata: Uji dua pihak
 Rumusan hipotesis:

 Tidak ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar


IPA siswa yang menggunakan model pembelajaran
kolaboratif dengan siswa yang menggunakan
metode konvensional. 

 Ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar IPA


siswa yang menggunakan model pembelajaran
kolaboratif dengan siswa yang menggunakan
metode konvensional.
Luqmanul
Hakiim/180351619014
Contoh Kasus  Uji Dua Pihak
Kriteria Uji:

Luqmanul
Hakiim/180351619014
Contoh Kasus  Uji Dua Pihak
 Dengan

 Dimana
Luqmanul
Hakiim/180351619014
Contoh Kasus  Uji Dua Pihak
Harga S dimasukkan ke dalam rumus thit

Luqmanul
Hakiim/180351619014
Contoh Kasus  Uji Dua Pihak
Dengan cara melihat tabel taraf signifikan
5%, yaitu ttabel=

Luqmanul
Hakiim/180351619014
Contoh Kasus  Uji Dua Pihak
Berdasarkan kriteria uji terima

Maka H0 ditolak dan H1 diterima

Kesimpulan
“Berarti ada perbedaan antara rata-rata hasil
belajar IPA siswa yang menggunakan model
pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang
menggunakan metode konvensional”

Luqmanul
Hakiim/180351619014

Anda mungkin juga menyukai