Bioakumulasi logam berat di

lingkungan

Nama Kelompok 3 :

1. Herold Gabriel A. Rumkabu ( 1911C2007 )

2. Husnannisaa ( 1911C2008 )
3. Jaryati Tri Murdiani ( 1911C2009 )
4. Rika Yohana Sitorus ( 1911C2013 )
5. Serviana Sumandri Penau ( 1911C2015 )
6. Vita Anthoneta Haay ( 1911C2016 )
 PERTANYAAN

1. Parameter Akumulasi (rendah,sedang, berat )

dilihat dari kategori apa?
2. Kasus bioakumulasi di Indonesia ?
Kemampuan organisme untuk menakumulasi logam berat ( bioakumulasi) dapat
ditentukan dari:
FAKTOR BIOKONSENTRASI (BCF0)

• BCFo-w= perbandingan antara kadar logam berat dalam biota terhadap nilai
di badan air
• BCFo-s= perbandingan antara konsentrasi logam dalam biota terhadap yang
terdapat dalam sedimen
 RUMUS

• BCF (o-w)=Corg/ Cwater

• BCF (o-s) = Corg/C sed

• BCF < 100 = akumulasi rendah

• BCF 100-1000 = akumulasi sedang
• BCF>1000 =akumulasi tinggi Faktor lain yang berpengaruh:
pH, salinitas, jenis dan konsentrasi
logam, kandungan bahan organik,
ukuran butir sedimen, dll
Batas toleransi baku mutu cemaran logam di lingkungan

Logam Air(mg/L) Pangan sedimen

ISQG-LOW ISQG HIGH

Zn 0.05 40 mg/hari 200 410

Pb 0.008 1.5 mg/kg 50 220

Cd 0.001 1.0 mg/kg 1.5 10

Hg Ttd( tidak terdeteksi

dalam analisis
laboratorium

(0.0001 ppm)
 Contoh perhitungan BCF

Dari sebuah hasil penelitian terhadap kadar Pb di perairan diproleh data:

1. Air sungai = 0.382
2. Kerang hijau = 97.071
3. Sedimen = 4,157

Dihitung BCF
• BCFo-w = C org/C water= 97.071/0.381=254.11
• BCFo-sed = Corg/Csed=97.071/4.157=23.351

Nilai BCFo-w > BCFo-sed berarti biota lebih banyak terpapar logam yang terlarut
dalam badan air daripada sedimen
 Kasus di Indonesia
Padi dan Ikan di Sekotong Terindikasi
Tercemar Merkuri Kasus Teluk Buyat Tercemar Arsen
• Sekotong, Lombok Barat (2019) • Teluk Buyat , Minahasa, Sulawesi Utara
• Merkuri > 1 ppm ( standar WHO (2004)
0.0001 ppm) • 6 sumur tercemar
• Menyebabkan kerusakan otak, • Arsen sebesar 0,07 ug ( Standar
penurunan IQ, kerusakan ginjal dan DEPKES 0,01 ug)
jantung. • Penyakit kulit, benjolan (di leher,
payudara, pergelangan dan kepala)
serta kekurangan gizi