Anda di halaman 1dari 28

Return dan Risiko

dalam Investasi
Kelompok 3
Aisyah 1710313220006
Karina Akmalia 1710313220030
Marshalika Khairunisa 1710313120024
Rahayu 1710313120036
Yenny Nur Hafizah 1710313220054
Pengertian Return dan Risiko

Return

capital gain
yield (loss)

Return total = yield + capital gain (loss)


Risiko
Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual
yang diterima dengan return harapan. Ada beberapa sumber risiko
yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi. Sumber-
sumber tersebut antara lain:
 risiko suku bunga,
 risiko pasar,
 risiko inflasi,
 risiko bisnis finansial,
 risiko likuiditas,
 risiko nilai tukar mata uang,
 risiko negara.
Risiko Sistematis dan Risiko Tidak
Sistematis

▧ Risiko sistematis atau dikenal dengan risiko pasar


beberapa penulis menyebut sebagai risiko umum
(general risk) merupakan risiko yang berkaitan
dengan perubahan yang terjadi dipasar secara
keseluruhan. Perubahan pasar tersebut akan
mempengaruhi variabilitas return suatu investasi.
Dengan kata lain, risiko sistematis merupakan risiko
yang tidak dapat didiversifikasi.
Risiko Sistematis dan Risiko Tidak
Sistematis

▧ Sedangkan risiko tidak sistematis atau dikenal


dengan risiko spesifik (risiko perusahaan) adalah
risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar
secara keseluruhan. Risiko perusahaan lebih terkait
pada perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit
sekuritas. Dalam manajemen portofolio disebutkan
bahwa risiko perusahaan bisa diminimalkan dengan
melakukan diversifikasi aset dalam suatu portofolio.
Menghitung Return Harapan

▧ Menghitung return harapan atas sekuritas adalah


dengan cara mencari nilai rata-rata tertimbang dari
semua return yang mungkin terjadi. Dalam
penghitungan rata-rata tertimbang ini, bobotnya
ditentukan atas dasar nilai probabilitas masing-
masing return yang terjadi.
Rumus Return Harapan

n
E (R)   R i pri
i 1

Keterangan:
▧ E(R) = return harapan dari suatu sekuritas
▧ Ri = return ke-i yang mungkin terjadi
▧ pri = probabilitas kejadian return ke-i
▧ n = banyaknya return yang mungkin
terjadi
Contoh

▧ Distribusi Probabilitas Return Sekuritas ABC


Kondisi Ekonomi Probabilitas Return
Ekonomi kuat 0,30 0,20
Ekonomi sedang 0,40 0,15
Resesi 0,30 0,10

E(R) = [(0,30) (0,20)] + [(0,40) (0,15)] + [(0,30) (0,10)] = 0,15


Jadi return harapan dari sekuritas ABC adalah 0,15
atau 15%
Metode arithmetic mean

▧ Merupakan metode perhitungan statistik yang


dipakai untuk menghitung nilai rata-rata, dan diberi
simbol X̄ (dibaca X bar).

▧ Dimana X̄ adalah penjumlahan nilai return selama


suatu periode, dan n adalah total jumlah periode
Contoh
▧ Aset ABC selama 5 tahun memberikan
return berturut-turut seperti tabel berikut
ini.
Tahun Return (%) Return Relatif (1 + return)
1995 15,25 1,1525
1996 20,35 1,2035
1997 -17,50 0,8250
1998 -10,75 0,8925
1999 15,40 1,1540
[15,25  20,35 (-17,50) (-10,75) 15,40]
X 
5
[ 22,75]
X   4,55%
5
Metode geometric mean

▧ Metode ini menggambarkan secara lebih akurat


“nilai rata-rata yang sebenarnya” dari suatu distribusi
return selama suatu periode tertentu.
1
G= 1 + R1 1 + R2 … . . 1 + Rn n –1

▧ Rn adalah return relatif pada periode n. Return relatif


diperoleh dari penjumlahan 1,0 terhadap return.
Penambahan nilai 1,0 tersebut berguna untuk
menghilangkan nilai negatif dalam perhitungan
geometric mean.
Contoh

G = [(1 + 0,1525) (1 + 0,2035) (1 – 0,1750) (1 - 0,1075) (1 + 0,1540)]1/5 – 1


= [(1,1525) (1,2035) (0,8250) (0,8925) (1,1540)]1/5 – 1
= (1,1786) 1/5 – 1
= 1,0334 – 1
= 0,334 = 3,34%
Menghitung Risiko

Varians return = 2 =  [Ri – E(R)]2 pri


Deviasi standar =  = (2)1/2

Dalam hal ini:


▧ 2 = varians return
▧  = deviasi standar
▧ E(R) = Return yang diharapkan dari suatusekuritas
▧ Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi
▧ pri = probabilitas kejadian return ke-i
Contoh Penghitungan Risiko

▧ Berikut ini merupakan contoh perhitungan varians


dan deviasi standar saham DEF.
Return (Ri) Probabilitas Return Ri – E(R) [Ri – E(R)] [Ri – E(R)]²xpri
(pri) Harapan
(1) (2) (3) = (1) x (2) (4) =(1) – 0,08 (5) = (4)² (6) =(5) x (2)

0,07 0,2 0,014 -0,010 0,0001 0,00002


0,01 0,2 0,002 -0,070 0,0049 0,00098
0.08 0,3 0,024 0,000 0,0000 0,0000
0,10 0,1 0,010 0,020 0,0004 0,00004
0,15 0,2 0,030 0,070 0,0049 0,00098
1,0 E(R) = 0,08 2 = 0,00202

 = (0,00202)1/2 = 0,0449 = 4,49% (Deviasi standar)


Analisis Risiko Portofolio

▧ Dalam manajemen portofolio dikenal adanya


konsep pengurangan risiko sebagai akibat
penambahan sekuritas kedalam portofolio.
▧ Rumus untuk menghitung varians portofolio bisa
dituliskan sebagai berikut:

i
p  1/2
n
Analisis Risiko Portofolio

Contoh: Misalnya risiko setiap sekuritas sebesar 0,20


() maka risiko portofolio akan menurun terus jika
semakin banyak jumlah sekuritas yang dimasukkan
dalam portofolio. Misalnya jika kita memasukkan 100
saham (n) dalam portofolio tersebut maka risiko
portofolionya adalah :

0 ,20
p  1/2
= 0,02
100
Analisis Risiko Portofolio
0,16

Risiko portofolio (deviasi standar, P)

Dalam konteks portofolio,


0,14 semakin banyak jumlah saham
yang dimasukkan dalam
0,12 portofolio, semakin besar
manfaat pengurangan risiko.
0,10
▧ Meskipun demikian, manfaat
0,08 pengurangan risiko portofolio
akan mencapai titik puncaknya
0,06 pada saat portofolio terdiri dari
sekian jenis saham dan setelah
0,04 itu tambahan sekuritas tidak
akan memberikan manfaat
0,02 terhadap pengurangan risiko
portofolio.
1 10 20 30 40 50 60 70 80

Jumlah saham dalam portofolio


Diversifikasi

▧ Untuk menurunkan resiko investasi, investor melakukan


‘diversifakasi’. Diversifikasi (portofolio) dalam pernyataan
tersebut bisa bermakna bahwa investor perlu membentuk
portofolio melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset
sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa
mengurangi return harapan. Mengurangi risiko tanpa
mengurangi return harapan adalah tujuan investor dalam
berinvestasi.
▧ Berikut dua prinsip-prinsip diversifikasi yang sering
digunakan;
1. Diversifikasi random
2. Diversifikasi Markowitz
Diversifikasi Random

▧ Diversifikasi random atau ‘diversifikasi secara naif’


adalah investasi secara acak pada berbagai jenis aset
dalam suatu portofolio tanpa memperhatikan
karakteristik dan hubungan antar aset.
▧ Dalam benak investor yang melakukan diversifikasi
random, semakin banyak jenis aset yang dalam
portofolio, semakin besar manfaat pengurangan
risiko yang akan diperoleh. Tetapi, manfaat
diversifikasi yang diperoleh dengan pemambahan
jumlah aset semakin lama akan semakin berkurang.
Diverifikasi Markowitz

▧ Diverifikasi Markowitz adalah pembentukan portofolio


dengan mempertimbangkan kovarians dan koefisien
kolerasi negatif antar aset agar dapat menurunkan risiko
portofolio.
▧ Kontribusi penting dalam ajaran Markowitz adalah
bahwa return aset itu berkolerasi antara satu dengansatu
dengan yang lainnya, dan tidak independen. Oleh karena
itu, resiko portofolio tidak boleh dihitung dari
penjumlahan semua resiko aset yang ada dalam
portofolio, tetapi juga harus mempertimbangkan efek
keterkaitan antara return aset tersebut dalam
pengestimasian risiko portofolio.
Koefisien korelasi

 Dalam konteks diverifikasi, ukuran ini akan menjelaskan sejauh


mana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya.
Ukuran tersebut biasanya dilambangkan dengan (,i,j) dan berjarak
(berkolerasi) antara +1,0 sampai -1,0, dimana :
> Jika ,i,j = +1,0; berarti kolerasi positif sempurna;
> Jika ,i,j = -1,0; berarti kolerasi negatif sempurna;
> Jika ,i,j = 0,0; berarti tidak ada korelasi.
Koefisien korelasi
▧ Ada beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan
ukuran koefisien korelasi dalam konsep diverifikasi,
sebagai berikut.
1. Penggabungan dua sekuritas yang berkolerasi positif sempurna
(+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko.
2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol akan
mengurangi risiko portofolio secara signifikan
3. Penggabugan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif
sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua sekuritas
tersebut.
4. Dalam dunia nyata, krtiga jenis korelasi ekstrem tersebut (+1,0;
0,0; dan -1,0) sangat jarang terjadi. Sekuritas biasanya akan
mempunyai korelasi positif terhadap sekuritas lainnya,
meskipun tidak sempurna (+1).
Kovarians
▧ Dalam konteks manajemen portofolio kovarians
menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas
mempunyai kecendrungan bergerak bersama-sama.
▧ Kovarians dapat berbentuk :
○ Negatif; return dua sekuritas bergerak menuju arah yang
berlawanan
○ Positif; return dua sekuritas bergerak dalam arah yang
searah
○ Nol; pergerakan dua sekuritas bersifat independen satu
dengan lainnya
Return Harapan Portofolio
▧ Rumus untuk menghitung return harapan dari
portofolio adalah sebagai berikut :
n
E(R p )   Wi E(R i )
i 1
Dalam hal ini :
E(Rp) = Return harapan dari portofolio
Wi = Bobot portofolio sekuritas ke-i
∑Wi = Jumlah total bobot portofolio = 1,0
E(Ri) = Return harapan dari sekuritas ke-i
n = Jumlah sekuritas – sekuritas yang ada dalam portofolio
Contoh
Contoh Soal : Sebuah portofolio dengan dua saham
mempunyai karakteristik berikut :
Saham E(R) 
AZA 0,20 0,15
BYB 0,10 0,05

Anggap bapak Joni mempunyai uang Rp. 10.000.000 untuk


diinvestasikan dan ingin menjual short sale saham B Rp. 5.000.000
untuk diinvestasikan pada saham
• Berapakah return harapan portofolio ?
Jawab : Return harapan portofolio adalah
𝑅𝑝.15.000.000 𝑅𝑝.5.000.000
E(Rp) = (0,20) - (0,10) = 0,25 = 25%
𝑅𝑝.10.000.000 𝑅𝑝.10.000.000
Menghitung Risiko Portofolio
Menghitung Risiko Portofolio

Contoh soal: Portofolio yang terdiri dari saham A dan


B masing-masing menawarkan return sebesar 10%
(0,10) dan 25% (0,25) serta deviasi standar masing-
masing sebesar 30% (0,30) dan 60% (0,60). Alokasi
dana investor pada kedua aset tersebut masing-masing
sebesar 50% (0,50) untuk setiap aset.
Deviasi standar portofolio tersebut dihitung dengan
menggunakan rumus tersebut.
p = [(0,5)2(0,3)2 + (0,5)2(0,6)2 + 2 (0,5)(0,5)(A,B)(0,3)(0,6)] 1/2
= [0,0225 + 0,09 + (0,09) (A,B)] 1/2
= [0,1125 + 0,09 (A,B)] 1/2
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai