1. Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan total biaya
perolehan dan pemeliharaan persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan
yang diperlukan perusahaan untuk berfungsi.
(Accounting Information System 13th edition, Marshall B.Romney & Paul
J.Steinbart, 2015. Halaman 463-464 paragraf 3, paragraf 1)
2. Tujuan utama dari siklus pengeluaran adalah untuk memfasilitasi pertukaran uang
tunai dengan pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan.
(Accounting and Information Systems 3rd edition, Joseph W. Wilkinson, 1991.
Halaman 544, paragraf 3)
3. Tujuan dari siklus pengeluaran adalah untuk mengubah uang tunai organisasi
menjadi bahan fisik dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk
menjalankan bisnis.
(Accounting and Information Systems 7th edition, James A. Hall, 2011. Halaman
217, paragraf 1)
Kesimpulan:
Kesimpulan:
MRP II adalah suatu sistem informasi yang menyediakan data di antara berbagai
aktivitas produksi dan area fungsional. Sistem MRP II mengkoordinasikan
pemasaran, manufakturing, pembelian, dan rekayasa melalui pengadopsian
rencana produksi serta melalui penggunaan satu database terintegrasi untuk
merencanakan dan memperbaharui aktivitas dalam sistem indusri modern secara
keseluruhan.
Just-In-Time (JIT) merupakan konsep filosofi perbaikan terus menerus dengan
cara memproduksi output yang diperlukan, pada waktu dibutuhkan oleh
pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada setiap tahap proses
dalam sistem produksi, dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien.
Soal 5
2. Siklus buku besar terdiri dari posting entri dari jurnal khusus, buku besar
pembantu, dan jurnal umum ke buku besar; serta menghasilkan laporan
keuangan, manajerial dan khusus. Transaksi akuntansi pertama kali dicatat
dalam jurnal khusus dan umum dari dokumen sumber dan diposting ke buku
besar pembantu dan buku besar. Pada akhir periode akuntansi, neraca saldo yang
belum disesuaikan disiapkan. Kemudian entri penyesuaian dibuat berdasarkan
informasi dari pengontrol dan bendahara. Buku besar umum kemudian dapat
digunakan untuk menghasilkan laporan yang diperlukan. Setelah laporan
keuangan diselesaikan, buku-buku akuntansi ditutup melalui entri penutupan, dan
saldo uji coba pasca-penutupan disiapkan. Penggunaan tradisional dari buku
besar adalah untuk menghasilkan laporan keuangan bagi investor.
(Digital Accounting, Ashutosh Deshmukh, 2006. Halaman 260, paragraf 1)
3. Aktivitas utama siklus buku besar dan pelaporan:
GLS (general ledger system) sebagai sistem hub yang terhubung ke sistem
pemrosesan transaksi melalui arus informasi formal. Siklus transaksi memproses
peristiwa individual yang dicatat dalam jurnal khusus dan akun anak perusahaan.
Voucher jurnal dan ringkasan akun dari transaksi ini mengalir ke GLS, yang
memberikan input ke FRS (financial reporting system). Proses pelaporan
keuangan disajikan sebagai kegiatan multi-langkah yang dimulai dengan
penangkapan transaksi dan diakhiri dengan persiapan laporan keuangan.
Perubahan signifikan pada proses laporan keuangan tradisional, dalam bentuk
XBRL (extendable business reporting language), sudah dekat. Bab ini
menguraikan fitur-fitur utama XBRL dan implikasinya bagi akuntan. Akhirnya,
sistem pelaporan manajemen (MRS) diperiksa. MRS dapat dibedakan dari FRS
dalam satu hal utama: pelaporan keuangan wajib dan pelaporan manajemen
bersifat diskresioner. Informasi pelaporan manajemen diperlukan untuk
merencanakan dan mengendalikan kegiatan bisnis. Manajemen organisasi
mengimplementasikan aplikasi MRS sesuai kebijakan mereka, berdasarkan
kebutuhan pengguna internal.
Kesimpulan:
Aktivitas utama pada siklus buku besar dan pelaporan yaitu:
Update buku besar
Aktivitasmemperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari
dua sumber yaitu Subsistem Akuntansi dan Bendahara. Setiap subsistem
akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk memperbarui buku besar. Secara
teori, buku besar dapat diperbarui setiap saat tiap terjadinya transaksi. Akan
tetapi praktiknya, berbagai subsistem akuntansi biasanya memperbarui buku
besar dengan membuat ayat jurnal ringkasan yang menyajikan hasil dari
semua transaksi yang terjadi selama suatu periode waktu tertentu. Bagian
bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk memperbarui buku besar
atas transaksi nonrutin seperti penerbitan atau pengeluaran utang,
pembelianatau penjualan saham investasi, atau perolehan saham
perbendaharaan.
Posting jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian asli berasal dari kantor kontrolir, setelah neraca saldo
awal di siapkan. Jurnal penyesuaina di bagi dalam lima kategori dasar yaitu
akrual, penangguhan, estimasi, revaluasi, koreksi. Informasi mengenai jurnal
penyesuainan ini juga di simpan dalam file voucher jurnal. Setelah seluruh
jurnal penyesuaian di posting, kemudian di buat neraca saldo penyesuaian.
Neraca saldo penyesuaian di gunakan sebagai input terhadap langkah
selanjutnya dalam siklus buku besar dan pelaporan keuangan, persiapan
penyusunan laporan keuangan.
Menyiapkan laporan keuangan
Laporan laba rugi merupakan ikhtisar kinerja perusahaan untuk satu periode
waktu tertentu. Laporan perubahan posisi keuangan menyajikan informasi
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada satu waktu tertentu.
Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai cara perusahaan dalam
menjalankan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sehingga
berpengaruh terhadap saldo kasnya.
Membuat laporan menajerial
Sistem ERP dapat membuat sejumlah anggaran untuk membantu para
manajer merencanakan dan mengevaluasi kinerja. Sebuah anggaran aktivitas
operasi menggambarkan pendapatan dan pengeluaran yang direncanakan
oleh tiap-tiap unit organisasi. Dengan sistem ERP memungkinkan para
manajer untuk membuat sejumlah laporan kinerja yang hampir tak terbatas
dengan mudah.
Soal 6
1. Untuk mengurangi risiko input yang salah, jenis yang sama dari kontrol integritas
proses entri data yang dibahas sebelumnya untuk mencegah ancaman entri jurnal
yang salah oleh bendahara juga harus diterapkan untuk menyesuaikan entri jurnal
yang dibuat oleh pengontrol. Namun, sering kali, entri jurnal penyesuaian
dihitung dalam spreadsheet. Kontrol tambahan disediakan dengan membuat file
entri penyesuaian standar untuk entri penyesuaian berulang yang dibuat setiap
periode, seperti biaya penyusutan. File entri penyesuaian standar meningkatkan
akurasi input dengan menghilangkan kebutuhan untuk berulang kali memasukkan
jenis entri jurnal yang sama. Ini juga mengurangi risiko lupa membuat entri
penyesuaian berulang, sehingga memastikan kelengkapan input. Kontrol akses
yang kuat mengurangi risiko entri penyesuaian yang tidak sah. Selain kontrol
preventif sebelumnya, rekonsiliasi berkala dan jejak audit menyediakan sarana
untuk mendeteksi entri penyesuaian yang tidak sah atau tidak akurat.
(Accounting Information System 14th edition, Marshall B.Romney & Paul
J.Steinbart, 2017. Halaman 502, paragraf 3)
Soal 7
1.