Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK I

KONSEP DASAR INFORMASI

Oleh :

CICI GUSFIKA (194330502)


EGA ANNA PUTRI (194330508)
HUSNIL JAWARIS (194330515)
LENI SOPILA (194330518)
NILAWARNI (194330524)
TITIN RACHMIYATIASRIL (194330543)
WIDANA SARI (194330548)
A. Konsep Dasar Informasi
1. Pengertian Informasi
Informasi dalam organisasi sangatlah
penting keberadaannya, ibaratkan
aliran darah dalam tubuh, selama
darah mengalir maka organ tubuh
tetap hidup dan bergerak sesuai
fungsinya. Agar tetap organ tubuh
bergerak, tentu perlu dipelihara dan
dijaga agar aliran darah tetap mengalir
ke bagian-bagian organ dalam tubuh.
Menurut Jogiyanto informasi adalah sebagai
hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian
yang nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan.
Data dapat sangat sederhana, tetapi data juga
dapat sangat rumit. Oleh karena itu, data perlu
diolah melalui suatu model tertentu untuk
menjadi informasi. Informasi akan diterima oleh
Pemakai dan Pemakai akan membuat suatu
keputusan dan tindakan, hal ini berarti akan
menghasilkan tindakan yang lain dan akan
menghasilkan data baru yang lain. Data baru akan
digunakan kembali oleh Pemakai dan akan
menjadi input, selanjutnya akan diolah kembali.
Demikian terus sehingga membentuk siklus yang
menurut John Burch disebut siklus informasi
(information cycle) atau siklus pengolahan data.
Data yang memiliki nilai akan menghasilkan
kualitas informasi. Data yang berkualitas
menurut Dr. Marseto Donosepoetro harus
memenuhi 3 ketentuan, yakni :
(a) Ketelitian data (precesion)
(b) Komparabilitas data (comparability)
(c) Validitas data (validity).
2. Fungsi dan Siklus Informasi
Menurut Tata Sutabri (2012), fungsi utama
informasi adalah menambah pengetahuan atau
mengurangi ketidakpastian pemakai informasi.
Informasi yang disampaikan kepada pemakai,
mungkin merupakan hasil dari data yang
dimasukkan kedalam pengolahan. Akan tetapi
dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang
kompleks, informasi hanya dapat menambah
kemungkinan kepastian atau mengurangi
bermacam-macam pilihan. Informasi yang
disediakan bagi pengambil keputusan
memberikan suatu kemungkinan faktor resiko
pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.
Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat
bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih
lanjut. Data diolah melalui suatu model agar
menghasilakan informasi. Si penerima akan
menerima informasi tersebut untuk membuat
suatu keputusan dan melakukan tindakan yang
akan mengakibatkan munculnya sejumlah data
lagi. Data tersebut ditangkap sebagai input,
diproses kembali lewat suatu model, dan
seterusnya sehingga membentuk suatu siklus.
Siklus inilah yang disebut sebagai siklus
informasi (information cycle).
Siklus Informasi
(Sumber : Tata Sutabri. 2012. Analisis Sistem Informasi.
Yogyakarta : Andi)
3. Nilai dan Kualitas Informasi
Menurut Tata Sutabri bahwa nilai informasi ini
didasarkan kepada 10 sifat, yaitu :
– Mudah diperoleh
– Luas dan lengkap
– Ketelitian
– Kecocokan
– Ketepatan waktu
– Kejelasan
– Keluwesan
– Dapat dibuktikan
– Tidak ada prasangka
– Dapat diukur.
Adapun menurut Prabu, kualitas informasi
diantaranya ditentukan oleh beberapa hal,
yaitu:
- Relevan (Relevancy)
- Akurat (Accurate)
- Tepat waktu (TimeLines)
- Ekonomis (Economy)
- Efisien (Efficiency)
- Dapat dipercaya (Reliability)
4. Transformasi Informasi
Transformasi informasi adalah komponen proses
dalam pengelolaan sistem informasi yang
berfungsi memproses data menjadi informasi
sehingga dapat diperoleh produk informasi yang
diperlukan. Pengelolaan suatu sistem informasi
perlu memiliki kemampuan dalam pelaksanaan
mekanisme transformasi, karena kegiatan-
kegiatan pada tahap ini merupakan tindak lanjut
setelah disusunnya suatu perencanaan informasi
yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi
dan sambil mengacu ke depan untuk
menghasilkan produk informasi yang berdaya
guna dan berhasil guna.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam
transformasi informasi memfokuskan pada
hal-hal :
- Pengumpulan data
- Pengolahan dan analisis data
- Penyajian dan publikasi
- Penataan dokumentasi
5. Pemakaian Informasi

Pemakaian informasi merupakan suatu


proses pendayagunaan informasi untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan peran
dan kedudukannya. Hal ini bermuara pada
pengambilan keputusan dan akibat yang
ditimbulkannya. Akibat ini menjadi tolak
ukur kebermanfaatan informasi yang
diperoleh.
Pemakai/ pengguna informasi dibedakan
menjadi dua, yaitu pengguna internal
(dalam organisasi) dan pengguna eksternal
(luar organisasi).
Internal
Pengguna internal informasi dari yang paling atas,
yaitu:
a. Manajemen tingkat atas, sebagai pemegang rencana
strategis. Contoh: kepala Puskesmas.
b. Manajemen tingkat menengah, sebagai pengendali
manajemen. Contoh: kepala TU.
c. Manajemen tingkat bawah, sebagai pengendali
operasional. Contoh: kepala unit, kepala Puskesmas
Pembantu, koordinator bidan desa.
d. Operasional, sebagai staf operasi/pelaksana.
Contoh: bidan pelaksana, staff, laboran.
Eksternal
Pengguna eksternal informasi yaitu pengguna di luar
organisasi, diantaranya:
–Pasien
–dinas kesehatan
–dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai