Anda di halaman 1dari 26

KOMUNIKASI ANTAR SEL

BIOMEDIK 2
Shella primaditya haedi 61117059
Juspen fredo S 61117064
Tiarini apriana 61117111
A gega ismi 61117108
PENGERTIAN
• Komunikasi antar sel adalah interaksi antara satu
sel dengan sel lainnya atau antara sel dengan
lingkungannya.
• Komunikasi sel mengunakan molekul sebagai
sinyal,molekul-molekul ini terdapat pada membran
atau disekresikan melalui eksositosis.
• Molekul-molekul ini akan berikatan dengan reseptor
yang ada di permukaan sel, dan reseptor bersifat
spesifik terhadap reseptor ini.
• Tujuan komunikasi ini adalah agar setiap organ di
tubuh kita dapat menjalankan fungsinya dengan
baik sehingga dapat menjaga
MACAM-MACAM KOMUNIKASI
ANTAR SEL

1) Komunikasi langsung, adalah komunikasi antar sel


yang sangat berdekatan. Komunikasi ini terjadi
dengan mentransfer sinyal listrik (ion-ion) atau sinyal
kimia melalui hubungan yang sangat erat antara
sel satu dengan lainnya. Gap junction merupakan
protein saluran khusus yang dibentuk oleh protein
connexin. Gap junction memungkinkan terjadinya
aliran ion-ion (sinyal listrik) dan molekul-molekul kecil
(sinyal kimia), seperti asam amino, ATP, cAMP
dalam sitoplasma kedua sel yang berhubungan.
2) Komunikasi lokal, adalah komunikasi yang terjadi
melalui zat kimia yang dilepaskan ke cairan
ekstrasel (interstitial) untuk berkomunikasi dengan
sel lain yang berdekatan (sinyal parakrin) atau sel
itu sendiri (sinyal autokrin).
3) Komunikasi jarak jauh: adalah komunikasi antar sel
yang mempunyai jarak cukup jauh. Komunikasi ini
berlangsung melalui sinyal listrik yang dihantarkan
sel saraf dan atau dengan sinyal kimia (hormon
atau neurohormon) yang dialirkan melalui darah.

4) Sinyal sipnatik
• Merupakan cara komunikasi sel saraf dengan sel
lain yang jaraknya jauh
• Sel saraf yang panjang akan melepaskan
neurotransmiter ke sel target
TAHAPAN KOMUNIKASI SEL

• Proses komunikasi sel dibagi menjadi tiga tahap,


yaitu :

• Penerimaan (reseption) sinyal, molekul sinyal akan


berkaitan oleh reseptor yang ada di permukaan
sel.
• Transduksi, diawali dengan pengikatan molekul
sinyal mengubah protein reseptor. Tahap transduksi
ini mengubah sinyal menjadi suatu bentuk yang
dapat menimbulkan respon seluler spesifik. Pada
system Sutherland, pengikastan epinefrin kebagian
luar protein reseptor dalam membrane plasma sel
hati berlangsung melalui serangkaian langka untuk
mengaktifkan glikogen fosforilase. Transduksi ini
kadang-kadang terjadi dalam satu langkah, tetapi
lebih sering membutuhkan suatu urutan perubahan
dalam sederetan molekul yang berbeda (jalur
transduksi) sinyal. Molekul di sepanjang jalur itu
sering disebut molekul relay.
• Respon
sinyal yang ditransduksi akhirnya memicu respon
seluler spesifik. Respon ini dapat berupa hamper
seluruh aktivitas seluler seperti katalisis leh suatu
enzim, penyusunan ulang sitoskeleton, atau
pengaktivan gen spesifik di dalam nucleus.proses
pensinyalan sel mebantu memastikan bahwa
aktivitas penting sperti ini terjadi pada sel yang
benar, pada waktu yang tepat, dan pada
koordinasi yang sesuai dengan sel lain dalam
organisme bersangkutan.
MOLEKUL SINYAL DAN RESEPTOR
MEMBRAN
• Komunikasi menggunakan yang sinyal ektraseluler
biasanya melibatkan beberapa langkah berikut :
1. Sintesis
2. Pelepasan molekul sinyal oleh sel sinyal
3. Transpor sinyal menuju sel target
4. Molekul sinyal berikatan ke protein reseptor untuk
mengaktivasinya
5. Inisiasi satu atau lebih jalur sinyal transduksi yang
telah diaktivasi oleh reseptor
6. Terjadi perubahan spesifik pada fungsi seluler,
metabolisme atau perkembangan dan
7. Pelepasan sinyal sehingga sering kali
menyebabkan terhentinya respon seluler.
MOLEKUL SINYAL

• Sebagian besar reseptor diaktivasi oleh ikatan molekul


dengan membran (misalnya hormon, faktor
pertumbuhan, neurotransmiter dan feromon ).
• Terdapat beberapa cara komunikasi sel yang
menggunakan reseptor membran yaitu juktakrin,
otokrin, parakin dan endokrin.

• Signalling juktakrin
Signalling juktakrin merupakan komunikasi dua sel yang
berdekatan dengan membentuk pori yang
menghubungkan kedua sel tersebut sehingga ion dan
molekul terkecil dapat melalui pori yang terbentuk.
• Signalling otokrin
Signalling otokrin sel atau selsel merespons molekul
yang di sekresikannya sendiri.

Sinyal ini juga dijumpai pada selsel tumor yang


Man-sekresi faktor pertumbuhan secara berlebihan
hingga menginduksi proliferasi sel yang tidak
terkendali. Hal ini menyebabkan terbentuknya
tumor yang dapat menekan jaringan atau organ
yang ada di sekitarnya.
• Signalling parakrin
Signalling parakrin, merupakan komunikasi antar sel
jarak pendek. Sel signal mensekresi molekul sinyal
targetnya pada selsel yang berdekatan dengan sel
sinyal.

Misalnya epinefrin merupakan neutotransmiter yang


dilepaskan oleh satu sel saraf ke sel saraf lainnya atau
sel saraf ke efektor pada otot rangka (merangsang atau
menghambat konstraksi). Kemudian dapat berikatan
dengan reseptor membran pada selsel target yang ada
di sekitarnya dan menginduksi perubahan di dalam sel
target.
• Signalling endokrin
Signalling endokrin merupakan contoh komunikasi antar sel
jarak jauh karena sel sinyal terletak di lokasi yang relatif jauh
dari sel target. Dalam sinyal ini molekul sinyalnya adalah
hormon. Molekul sinyal dapat sampai ke sel target karena
ditransfor melalui darah atau cairan ektraseluler lainnya.

Signalling endokrin misalnya terjadi pada siklus reproduksi


wanita. Hormon yang terlibat dapat berupa peptida atau
steroid. Hormon peptida misalnya follicle stimulating hormon
(FSH), Lutenizing Hormon (LH) dan Gonadotropin. Sedangkan
hormon steroid misalnya estrogen dan progesteron.
Mekanisme signalling endokrin pada siklus reproduksi wanita
RESEPTOR YANG TERDAPAT PADA
MEMBRAN SEL MELIPUTI:
• A. Reseptor saluran/gerbang ion; misalnya pada
molekul neurotransmitter yang dilepaskan sinapsis
antara dua sel saraf berikatan dengan saluran ion
sehingga menyebabkan saluran membuka dan
memicu timbulnya sinyal listrik yang merambat ke
sel penerima.

• B. G-protein (GTP-binding protein)-coupled


receptors, merupakan suatu reseptor pada sel membran
yang mempunyai tujuh helix transmembran. Penyaluran sinyal
yang timbul setelah G-protein coupled receptors berikatan
dengan ligan, baru mungkin terjadi bila G-protein ikut
berperan aktif untuk mempengaruhi efektor yang berada
dibawah pengaruhnya.
• Reseptor tirosin-kinase (RTK). Reseptor yang
terdapat pada membran sel, terkadang bukan
hanya suatu protein yang bekerja sebagai reseptor
saja, namun juga merupakan suatu enzim yang
mampu menambah grup posphat kepada residu tirosin spesifik dari
protein itu sendiri. Terdapat dua macam tirosin kinase (TK) yakni:
pertama, RTK yang merupakan protein transmembran yang memiliki
domain diluar membrane sel yang mampu berikatan dengan ligan
serta domain didalam membrane sel yang merupakan suatu katalitik
kinase. Jenis kedua, merupakan non-RTK yang tidak memiliki protein
transmembran serta terdapat dalam sitoplasma, inti dan bagian
dalam dari membran sel. Pada G-proteincoupled
receptors terdapat tujuh helix transmembran, sedangkan reseptor
tirosin kinase hanya mempunyai satu segmen transmembran
meskipun reseptor tipe ini dapat berupa monomer, dimmer ataupun
tetramer.
• D. Reseptor kinase serin, berperan pada aktivitas
kerja dari aktivin, TGF-
beta,mulerianinhibiting substance (MIS), dan bone
morphegenic protein (BMP). Sebagai efektor dari
reseptor kinase serin adalah kinase serin sendiri.
Keluarga dari reseptor ini meneruskan signal melalui
suatu protein yang disebut sebagai smads. Protein
ini dapat berperan ganda, baik berperan sebagai
penerus sinyal (transducer) maupun sebagai faktor
transkripsi.

TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai