Anda di halaman 1dari 28

ANCAMAN PERSALINAN

PREMATUR

Acholder sirait
Pendahuluan
 Persalinan prematur penyebab kesakitan
dan kematian neonatus
 Insidens : USA  9,8%
Negara berkembang  10%
Indonesia  14%
 Mortalitas : 5-6 kali bayi berat lahir normal
Lanjutan…
Komplikasi :
 kematian: gawat napas, perdarahan otak,
infeksi/sepsis dan gagal jantung
 kecacatan : serebral palsi, displasia
bronkopulmoner, enteroklitis nekrotikans,
retinopati prematuritas
Lanjutan…
K
o 1. Disabilitas kronik
m 2. Biaya besar
p 3. Perawatan lama
l
i
k
a Perlu usaha menunda
s
i

Tokolitik
Tokolitik

Obat-obat yang digunakan untuk


menghambat kontraksi uterus
 Bertujuan menunda persalinan prematur
Tokolitik

Indikasi
Kontra indikasi
1. UK 20-34 mgg
1. Solusio plasenta
2. Berat janin<2500 gr
2. Kematian janin
3. Ketuban masih ada
3. Gawat janin
4. Pembukaan <4 cm
4. Kelainan kongenital
5. Ket. tdk menonjol
5. Preeklamsi yg
keluar serviks
bertambah berat
6.Janin hidup
6. Peny. Ibu yg perlu
7.Kontraksi
terminasi
sekurangnya 1x dlm
7. Pecah ketuban
10 menit.
The American Academic of Pediatric and the American
College of Obstetricians and Gynecologist (1977)
Tanda dini persalinan prematur

1. Terdapat 4 kontraksi dlm 20 mnt atau 8 kontraksi dlm 60


mnt diikuti perubahan serviks secara progressif
2. Pembukaan serviks lebih dari 1 cm
3. Pendataran serviks 80% atau lebih
Parameter prediksi persalinan
prematur
1. Skor Bishop
------------------------------------------------------------------------------------
Nilai 0 1 2 3
-----------------------------------------------------------------------------------
Dilatasi serviks 0 1-2 cm 3-4 cm > 4 cm
Penipisan serviks 0-30% 40-50% 60-70% > 70%
Konsistensi serviks Kenyal Medium Lunak
Posisi serviks Posterior Medial Anterior
Station -3 -2 -1 0
Skor ≥ 5 76% terjadi persalinan prematur
Lanjutan…
2. Skor Tokolisis Baumgarten
------------------------------------------------------------------------------------ -----
Nilai 1 2 3 4
------------------------------------------------------------------------------------------
Kontraksi tdk teratur teratur
Ketuban utuh pecah di atas/ - pecah dibawah
tidak jelas
Perdarahan spotting banyak
Dilatasi serviks 1 cm 2 cm 3 cm 4 cm

Skor < 3 10% terjadi persalinan prematur


Skor > 4  85% terjadi persalinan prematur
Lanjutan…

3. Panjang serviks (transvaginal ultrasound)

Panjang serviks kurang dari 20 mm mempunyai


risiko tinggi untuk terjadinya persalinan prematur
Patofisiologi persalinan prematur
1. Calcium Channel Bloker
 Banyak digunakan sbg antihipertensi,
angina dan aritmia dibanding tokolitik

Nifedipin :
 Salah satu calcium channel bloker  banyak digunakan
tokolitik
 Selektif menghambat kontraksi uterus
 Cepat diserap melalui oral
 Farmakokinetik cenderung stabil
 Duration of action 6 jam
Nifedipin

Efek pada ibu


 Efek samping minimal dibanding tokolitik lain
 Efek hipotensi : sakit kepala, flushing , pusing dan mual 
ringan
 Komplikasi serius yg pernah dilaporkan  infark miokard
 Tidak dianjurkan kombinasi dgn tokolitk lain

Efek pada janin


 tidak ada perubahan pada pembuluh darah janin
Nifedipin

Cara Pemberian
 Dosis awal 10-20 mg  diulang setiap 3 sampai 6 jam
hingga kontraksi uterus berkurang
 Dosis long acting  30-60 mg setiap 8-12 jam selama 24
jam sampai selesai pemberian steroid
2. Magnesium Sulfat
 Digunakan sejak 1970
 Kompetitif dengan kalsium pd motor end plate 
menurunkan eksitasi pada membran sel
 Konsentrasi tinggi  mengurangi kontraksi uterus
 Steer & Petric 1977; dosis 4 gr loading dose dilanjutkan 2
gr/jam  dpt menunda persalinan
 Tdk berpengaruh terhadap hasil luaran dibanding placebo
Magnesium Sulfat

Efek pada ibu


 Toksik pada ginjal  gagal ginjal

Efek pada janin


 Menurunkan insiden cerebral palsy pd BBLR
 Beberapa peneliti menyatakan MgSO4  bersifat
neuroprotektor
Magnesium Sulfat

Syarat pemberian
 tersedia antidotum; kalsium glukonas 10%
 refleks patella (+) kuat
 frekuensi pernapasan > 16 kali permenit
 produksi urin > 100 cc dalam 4 jam
Magnesium Sulfat

Cara pemberian

Parenteral 4-6 gr loading dose  20-30 menit iv dilanjutkan


2-4 gr/jam, dpt dinaikkan 0,5 mg setiap 20 menit dihentikan 12
jam setelah efek tokolitik tercapai
3. Beta simpatomimetik

 Kelompok obat ini : ixosuprin, exoprenalin, fenoterol,


ritodrin, salbutamol dan terbutalin
 Aktivitas dimediasi cAMP  menghambat kinase light chain
miosin  mencegah kontraksi sel miometrium
Kontraindikasi

Maternal
Peny. Jantung, DM, PEB dan eklamsi, Hipertiroid dan
perdarahan antepartum

Fetal
Gawat janin, korioamnitis, janin mati, IUGR
Penggunaan klinik

Ritodrin
 Dosis awal intravena 50-100 mcg ditingkatkan 50 mcg
setiap 15-20 mnt sampai kontraksi uetrus berhenti, dosis
maks 350 mcg
 dosis oral 10 mg/2 jam atau 20 mg/4 jam tdk melebihi 120
mg/hari
Penggunaan klinik

Terbutalin
 Dosis intravena 2,5 mcg setiap 20 mnt sampai kontraksi
uterus berhenti  dosis maks 20 mcg
 Subkutan 250 mcg setiap 3 jam
 Oral 2,5 – 5 mg setiap 2-4 jam dalam 24-48 jam
Penggunaan klinik

Setelah ancaman persalinan prematur dpt dihentikan


turunkan dosis tokolitik pd interval 20 mnt sampai dosis
efektif terendah tercapai pertahankan 12 jam
Tiga puluh mnt sblm hentikan pemberian iv terapi oral hrs
diberikan, diulang setiap 2-4 jam selama 24 jam
Beta simpatomimetik

Efek pada ibu


 Efek dan komplikasi pada ibu lebih sering daripada neonatus
 Secara umum, tidak ada perbedaan efek samping antara
ritodrin dan terbutalin
 Terbutalin oral > pengaruhi toleransi glukosa dibanding
ritodrin
Beta simpatomimetik

Efek pada janin


 Efek pada neonatus lebih kecil dibanding efek maternal
 Efek paling sering pada ibu yang mendpt terapi iv jangka
panjang partus sblm kadar obat turun
4. Anti prostaglandin

 Indometacin  obat pertama sebagai tokolitik oleh


Zuckerman (1974)
 Tidak ada perbedaan mengenai kemanjuran untuk
mencegah persalinan prematur
 Dosis 50 -100 mg interval 8 jam maks 200 mg/24 jam
 Dpt diberi peroral atau rektal
Kesimpulan

1. Persalinan prematur salah satu penyebab tingginya


morbiditas dan mortalitas bayi baru lahir
2. Tokolitik  usaha menunda persalinan prematur
3. Pemilihan tokolitik sesuai efisiensi, keamanan pd
ibu dan janin serta pengetahuan yang jelas tentang
preparat yang akan digunakan

Anda mungkin juga menyukai