• Nama : An. P
• Usia : 2 tahun 5 bulan
• Jenis kelamin: laki - laki
• Alamat : Jl. Kalimantan, Palangka Raya
Anamnesis
• Dilakukan Alloanamnesis kepada orang tua pasien di ruang IGD
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
• Keluhan Utama : Kejang
• Riwayat Penyakit Sekarang :
• Ayah pasien mengatakan bahwa pasien mengalami kejang ± 30
menit SMRS. Ini adalah kejang pertama pasien. Pasien kejang
dengan mata kearah atas, tangan dan kaki bergerak – gerak.
Kejang berlangsung selama ±10 menit.Setelah kejang pasien
langsung menangis. Kejang didahului dengan demam. Pasien
demam diakui oleh ayahnya sejak ± 1hari SMRS. Demam tinggi
mendadak dan terus menerus meskipun sudah diberikan obat
penurun panas.
• Pasien juga muntah sejak 1 hari SMRS. Muntah isi makanan dan
air. Lendir (-), darah (-). Muntah ± 4-5 kali dalam sehari sebanyak
½ gelas aqua. Pasien batuk (+), pilek (+),Pasien tidak mau makan
dan minum.
…anamnesis
• DIAGNOSIS
• Diagnosis Klinis : Kejang Demam
• Diagnosis Etiologi: Tonsilo faringitis akut.
• Diagnosis Kerja : Kejang Demam Sederhana ec
Tonsilo faringitis akut.
Penatalaksanaan di IGD
• Posisikan pasien
• Oksigenasi 2 liter permenit
• Pasang IV line dengan cairan D5 ¼ NS
• Inj. Cefotaxime 3 x 400 mg IV (ST)
• Inj. Phenobarbital 75 mg (IM) ekstra
• Po: Paracetamol 3xI cth
• Observasi kejang berulang, keadaan umum
dan tanda vital anak.
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
PEMBAHASAN
Kejang Tonik
• Kejang ini biasanya terdapat pada bayi baru lahir dengan berat badan
rendah dengan masa kehamilan kurang dari 34 minggu dan bayi
dengan komplikasi prenatal berat.
• Bentuk klinis pergerakan tonik satu ekstrimitas atau pergerakan tonik
umum dengan ekstensi lengan dan tungkai yang menyerupai
deserebrasi atau ekstensi tungkai dan fleksi lengan bawah dengan
bentuk dekortikasi.
Kejang Klonik
• Kejang Klonik dapat berbentuk fokal, unilateral, bilateral
• Bentuk klinis kejang klonik fokal berlangsung 1 – 3 detik,
terlokalisasi dengan baik, tidak disertai gangguan kesadaran
dan biasanya tidak diikuti oleh fase tonik.
• dapat disebabkan oleh kontusio cerebri akibat trauma fokal
pada bayi besar dan cukup bulan atau oleh ensepalopati
metabolik.
Kejang Mioklonik
• Gambaran klinis yang terlihat adalah gerakan ekstensi dan
fleksi lengan atau keempat anggota gerak yang berulang dan
terjadinya cepat yang menyerupai reflek moro.
• Merupakan pertanda kerusakan susunan saraf pusat yang
luas dan hebat.
• Pada pasien, tidak diketahui termasuk dalam
klasifikasi kejang yang mana karena saat dirumah
sakit pasien sudah tidak kejang lagi.
Adapun klasifikasi menurut IDAI
yaitu: 3
1. Kejang demam sederhana (Simple febrile seizure)
2. Kejang demam kompleks (Complex febrile seizure)