Healthcare-Associated Infections
1. Dasar Pemikiran
2. Review Definisi2, dan Epidemiologi HAIs
3. Pengertian & Penyebab KLB
4. Tim Manajemen KLB
5. Investigasi KLB
1) Persiapan investigasi
2) Tujuan dan Sasaran investigasi
3) Langkah-langkah investigasi
6. Penaggulangan KLB
7. Kesimpulan
3
Mars-ManKLB-IPCN-Mei2014
Dasar Pemikiran (1)
Endemi Epidemi
Waktu
Infected
Colonized
Environment:
• Manajemen:
• tdk ada sistim
Mnjment wabah
• Kebijakan AB (?)
• Petugas tdk “compliant”
program/SOP PPI
Agent: berragam • Lingkungan Sanitasi RS
resisten thd AB kurang/buruk
• dll
18 Mars-KLB HIPPII-Jan2016
Triad (Segitiga) Epidemiologi (3)
6 Agent 1
Disease-producing MOs
Susceptible Reservoir
Host
Person who can Place where the agent lives
become infected Break in/on humans, animals, plants
5 the chain
the soil, air or water
2
Place of
Entry Place of Exit
Where the agent
Where the agent
enters the next host Method of
4 3
leaves the host
Transmission
How the agent travels from place
to place (from person to person)
20 Mars-KLB HIPPII-Jan2016
The Chain of Infection/Disease Transmission (3)
T
S
Susceptible P
S
Immune S
T
Sub-clinical
Clinical
Cases
O Patient “Zero” – the first case identified
Primary – the case that brings the infection into a population
O Secondary - Sub clinical
O Secondary – clinical: – infected by a primary case
O Tertiary – infected by a secondary case
22
Mars-KLB HIPPII-Jan2016
Agar mampu memutus rantai transmisi infeksi,
khususnya saat wabah, IPCN memerlukan, a.l:
Outbreak (Epidemic)
New cases (incidence) in a given population, during a
given period, at rate that substantially exceeds what is
“expected”.
An increase in the occurrence of a disease by
reference to a recorded baseline rate.
Cases of infection that are clearly associated (in time
and place).
25 Mars-ManKLB-IPCN-Jan 2016
Penyebab dan Penyebaran KLB(1)
The categories of illness recognized to cause exposure and
possible outbreaks in the hospital environment include
communicable diseases that may have been acquired in the
community or Health Care Associated infections include:
Infectious gastroenteritis
Respiratory illness (Acute Respiratory Infections)
o Influenza
o Tuberculosis
o Whooping cough (Bordetella pertussis)
Viral illness
o Measles virus
o Varicella zoster virus – (Chicken Pox (Varicella)
o Blood borne viruses –HIV, HBV, HCV
26
Mars-KLB HIPPII-Jan2016
Penyebab dan Penyebaran KLB(2)
Multi-resistant organisms:
o Methicillin-resistant Staphylococcal aureus(MRSA)
o Vancomycin-resistant enterococci (VRE)
o Extended spectrum betalactamases (ESBL)
o Gentamicin resistant acinetobacter (GRAB)
o Metallo beta-lactimases (MBL)
Anthropods
o Scabies Cross-transmission
between humans
Hand transmission
Penyebaran KLB melalui : Airborne agent
Waterborne agent
Foodborne agent
27
Mars-KLB HIPPII-Jan2016
28 Mars-KLB HIPPII-Jan2016
Mengapa KLB terjadi di RS?
Umumnya berkaitan dengan:
Tangan yang terkontaminasi
Petugas kesehatan terinfeksi
Lingkunagn/fasilitas yang tercemar
Peralatan (invasive devices) yang terkontaminasi
Prosedur yang tidak benar
Kondisi suseptibilitas dan respons host
dimodifikasi secara natural atau drug-induced
immunosuppression ( AIDs, terapi kanker,
penyakit-penyakit malnutrisi, dll
Produk terkontaminasi
Kehadiran individu rentan/terinfeksi yang baru
berkunjung ke daerah yang sedang dijangkiti
suatu penyakit infeksi/mengalami endemi.
29
Mars-KLB HIPPII-Jan2016
4. Tim Penanganan KLB
Penanganan KLB kerja sama terstruktur dari 3 komponen:
(tergantung Kebijakan RS)
Direktur Medik
Dir/Kabid Keperawatan
Kepala Ruangan
31 Mars-KLB HIPPII-Jan2016
Peran petugas lapangan: Perawat Ruangan, dr, dll
32 Mars-KLB HIPPII-Jan2016
Peran petugas lapangan: Perawat Ruangan, dr, dll
33 Mars-KLB HIPPII-Jan2016
Peran IPCN dalam Tim, a.l
34 Mars-KLB HIPPII-Jan2016
Tugas Manajemen RS, a.l:
1. Menetapkan kebijakan berkaitan dengan kebutuhan
penanganan KLB (antara lain: sistim kewaspadaan
KLB, sistim komunikasi dgn pihak luar RS)
2. Menetapkan SOP bagi penanganan KLB (setelah
menerima masukan dari Komite-komite dan unit
terkait)
3. Menjamin tersedianya fasiltas bagi penanganan
kasus KLB (ruang isolasi, kelengkapan peralatan
dll)
4. Menjamin kecukupan petugas kesehatan/RS yang
kompeten menangani KLB (petugas sudah
mendapat pelatihan husus/terkait)
35
Mars-KLB HIPPII-Jan2016
Tugas Komite-komite, a.l:
1. Kepada Manajemen RS, Memberi masukan yang
berkaiatan dengan kebijakan penanganan KLB
2. Menetapkan diagmosa klinik kasus-kasus KLB
3. Memberi konsultasi kepada petugas klinik yang
langsung menangani kasus di ruang rawat.
3. Menemukan kasus-kasus
40 Mars-KLB HIPPII-Jan2016
C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*
# Person:
Karakteristik pasien
Kemungkinan pajanan
Therapeutic modalities (piosedur invasif, antibiotika , dll)
5. Membuat Hipotesa
43 Mars-KLB HIPPII-Jan2016
C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*
6. Menguji Hipotesa
a. Menguji hipotesa memerlukan studi husus/dengan
pendekatan epidemiologi inferensial. Banyak investigasi
tidak mencapai tahap ini dan berhenti pada investigasi
dengan epidemiologi deskriptif. Fase pengujian hipotesa
merupakan fungsi dari ketersediaan tenaga/tenaga ahli,
severity of the problem, & resource allocation.
b. Contoh situasi yg memerlukan uji hipotesa: infeksi yang
berkaitan dgn produk komersil, infeksi yang berhubungan
dgn morbiditas besar
c. Analisa data yang data temuan investigasi menentukan
sumber transmisi dan risk factors yang berhubungan
dengan penyakit.
d. Jika diperlukan, investigator memperbaiki hipotesa dan
melaksanakan studi tambahan.
44
Mars-KLB HIPPII-Jan2016
C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*
8. Mengevaluasi Keberhasilan
Tindakan Pengendalian
Indikasi keberhasilan:
tidak muncul kasus baru
Kondisi kembali ke endemic level
Jika setelah tindakan penanggulanagan tidak ada
perubahan re-evaluasi kasus
Manfaatkan moment outbreak untuk mereview dan
mengkoreksi praktik/tindakan RS yang bisa
berkontribusi bagi terjadinya outbreak di waktu yang
akan datang.
46 Mars-KLB HIPPII-Jan2016
C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*
9. Mengkomunikasikan
dan Menulis Laporan Akhir (1)
Selama melakukan investigasi wabah, secara tepat
waktu, informasi terkini tentang investigasi wabah
harus dikomunikasikan kepada:
Manajemen RS,
Para ahli klinik/konsultan,
Komite-komite (PPI, Medik, dll)
Dinas Kesehatan,
Pada kasus/kondisi tertentu, informasi bisa
disampaikan pada publik/media.
47 Mars-KLB HIPPII-Jan2016
C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*
9. Mengkomunikasikan
dan Menulis Laporan Akhir (2)
Laporan ahir investigasi wabah meliputi :
deskripsi wabah,
intervensi yang dilakukan,
efektifitas/keberhasilan intervensi ,
dan ringkasan kontribusi/peran setiap anggota
tim investigasi, dan
Rekomendasi pencegahan wabah
Laporan dipublikasi di jurnal ilmiah dan dapat
digunakan sebagai legal dokumen
48 Mars-KLB HIPPII-Jan2016
Berakhirnya KLB HAIs
KLB berakhir disebabkan faktor berikut:
Tdak ada individu yang rentan
Individu yang rentan sudah mengidap
penyakit
Tidak ada pemaparan ke sumber
infeksi/penyakit
Individu meninggalkantempat sumber
penyakit
Tidak ada lagi sumber kontaminasi
Berkurang kerentanan pasien
Patogenitas patogen berkurang
49 Mars-KLB HIPPII-Jan2016
Kesimpulan
Penanggulangan KLB HAIs melibatkan berbagai unit dan
profesi yang tergabung dalam TIM Penanggulangan KLB
salah satunya adalah IPCN (dan link IPCN di Ruangan)
Sistim Penanggulangan KLB dan personalia Tim
Penanggulangan KLB harus tersedia di RS.
Peran proaktif IPCN dalam setiap laangkah penanggulan
KLB HAIs satu faktor penentu keberhasilan
penggulangan KLB HAIs
Agar mampu berperan profesional, penguasaan
(mastery) konsep dasar pengetahuan/ keterampilan
diperlukan IPCN, diantaranya: Epidemiologi dan
Biostatistik.
50 mars-IPCN HIPPII- Jan 2016
Thank you