Anda di halaman 1dari 33

SISTEM GERAK

Pada Manusia & Hewan


Anggota :
1.Moh Rivan Rahim
2.Nabila Dwi Septiani Mohune
3.Tantry R Ahmad
4.Ririn Pauweni
5.Novita Meylia Panti
6.Wafika Sugeha
7.Risna A. Onu
8.Silvana Ahadu
• Gerak tubuh merupakan kerja sinergis antara jaringan
otot dan jaringn tulang. Oleh karena itu, tulang / rangka
merupakan alat gerak pasif, sedangkan otot merupakan
alat gerak aktif.
• Jaringan tulang yang bergabung membetuk rangka,
dengan fungsi :
1. Formasi bentuk tubuh
2. Formasi sendi-sendi
3. Tempat melekatnya otot
4. Bekerja sebagai pengungkit
5. Menyokong berat badan serta daya tahan untuk
menghadapi pengaruh tekanan
6. Melindungi organ tubuh
7. Pembentukan sel darah
8. Penyimpanan kalsium
A. RANGKA

1. Rangka aksial / sumbu tubuh


a. Tulang tengkorak / cranium
- tulang dahi / os frontalis
- tulang kepala belakang / os osipitalis
- tulang ubun-ubun / os parietalis
- tulang baji / os sphenoid
- tulang tapis / os ethmoid
- tulang pelipis / os temporalis
- tulang rahang atas / os maxilla
- tulang rahang bawah / os mandibula
- tulang pipi / os zigomatik
- tulang air mata / os lakrimalis
- tulang hidung / os nasalis
- tulang langit-langit / palatum

Foramen magnum = lubang penghubung pembuluh darah dan


saraf dari otak ke sumsum tulang belakang
Tulang ubun-ubun

Tulang dahi

Tulang baji

Tulang air mata


Tulang hidung
Tulang
kepala
belakang Rahang atas

Rahang bawah

Tulang pelipis
Tulang pipi

Tulang tengkorak manusia


b. Tulang belakang / vertebrae
Terdiri dari 26 ruas yang meliputi :
- 7 ruas tulang leher / vertebrae servikalis ( tulang atlas  segmen
pertama yg berhubungan dengan tengkorak)
- 12 ruas tulang punggung / vertebrae dorsalis
- 5 ruas tulang pinggang / vertebrae lumbalis
- tulang kelangkang / os sacrum ( 5 segmen tulang berfusi)
- tulang ekor / os cocsi (4 segmen tulang berfusi)

c. Tulang dada / sternum


Ada tiga bagian :
- bagian hulu / manubrium
- badan / corpus
- taju pedang / xiphoid prosesus

d. Tulang rusuk / costae


Tediri dari 12 pasang yang terbagi menjadi tiga bagian :
- 7 pasang rusuk sejati  ujung depan melekat pada tulang dada, ujung
belakang dengan vertebrae
- 3 pasang rusuk palsu  ujung depan melekat pada tulang rusuk di
atasnya, ujung belakang dengan vertebrae
- 2 pasang rusuk melayang  ujung depan tidak melekat pada tulang
dada, ujung belakang dengan vertebrae
2. Rangka apendikuler / anggota gerak
a. Anggota gerak atas
- tulang selangka / clavikula
- Tulang belikat / scapula
- tulang lengan atas / humerus
- tulang hasta / ulna
- tulang pengumpil / radius
- tulang pergelangan tangan / karpal
- tulang telapak tangan metakarpal
- tulang jari tangan / falanges
b. Anggota gerak bawah
- tulang duduk / os iscium
- tulang usus / os ilium
- tulang kemaluan / os pubis
- tulang paha atas / femur
- tulang betis / fibula
- tulang kering / tibia
- tulang tempurung lutut / patella
- tualng pergelangan kaki / tarsus
- tulang telapak kaki / metatarsus
- tulang jari kaki / falanges

Pada gelang pinggul terdapat acetabulum yg berbentuk mangkok, tempat


melekatnya femur.
Tulang atlas Kepala
tulang
dada
7 ruas tulang leher Badan Tulang rusuk sejati
tulang dada

Taju pedang

Tulang
kelangkang Tulang rusuk palsu
12 ruas
tulang
punggung
Tulang ekor

Tulang rusuk melayang

5 ruas tulang pinggang Tulang dada dan tulang rusuk manusia

Tulang
kelangkang
dan tulang
ekor
Tulang belakang manusia
Tulang selangka
Tulang selangka

Tulang belikat
Tulang belikat

Tampak depan Tampak belakang

Tulang bahu manusia


Tulang paha
Tulang lengan atas

Tulang tempurung lutut

Tulang pengumpil Tulang hasta Tulang betis

Tulang pergelangan tangan Tulang kering


Tulang telapak tangan

Tulang jari tangan Tulang pergelangan kaki


Tulang telapak kaki
Tulang jari kaki
Tulang anggota gerak atas
Tulang anggota gerak bawah
Tulang usus

Asetabulum

Tulang duduk

Tulang
Epifise
kemaluan

Metafise
Tulang pipih
Tulang pipa

Diafise

Tulang tidak beraturan

Tulang pendek
Epifise

Bentuk tulang pada manusia Bagian-bagian tulang pipa


B. SENDI

Sendi merupakan hubungan antar tulang sehingga dapat


digerakkan.
Hubungan 2 tulang atau lebih disebut persendian / artikulasi.
Komponen penunjang sendi antara lain :
 Ligamen  jaringan ikat yang menghubungkan bagian ujung
luar tulang satu dan lainnya sehingga tidak terjadi dislokasi
 Kapsul sendi  lapisan serabut yang melapisi sendi dan
menghubungkan dua tulang yang membentuk persendian.
 Cairan sinovial  cairan pelumas pada bagian dalam kapsul
sendi
 Tulang rawan hialin  jaringan tulang rawan yang menutupi
ujung tulang keras.
Periosteum

Tulang yang membentuk persendian

Membran sinovial
Saluran Havers
Ligamen
Tulang rawan hialin

Bagian-bagian persendian
Tipe persendian dari kemampuan geraknya :
a. Diartrosis  memungkinkan gerak bebas
Sendi peluru  gerak ke segala arah , adanya mangkok sendi, ex : humerus
dan gelang bahu, femur dan gelang panggul
Sendi putar  gerak berputar dan rotasi , ex : humerus dan
radius-ulna, antara cranium dan atlas
Sendi pelana  beberapa gerak rotasi namun tidak ke semua
arah, ex : jari-jari tangan
Sendi engsel  gerak satu arah, seperti engsel pintu, ex : ruas
jari, siku, lutut
Sendi luncur  rotasi pada satu bidang datar saja, ex : pergelangan kaki
b. Sinartrosis  tidak memungkinkan / memungkinkan sedikit gerakan
 Sinartrosis sinkondrosis  dihubungkan oleh tulang rawan , masih
memungkinkan sedikit gerakan
Pada hubungan antar vertebrae dan tulang dada dan tulang rusuk
 Sinartrosis sinfibrosis  dihubungkan dengan jaringan ikat serabut,
tidak memungkinkan gerakan sama sekali
Terdapat pada tengkorak.
Jaringan ikat selanjutnya mengalami penulangan dan dijumpai sebagai
sutura.
Sendi peluru

Sendi putar

Sendi pelana

Sendi engsel

Sendi luncur

Persendian sinartrosis
Persendian diartrosis
Macam-mcam gerak karena adanya persendian :
– Fleksi = gerakan menekuk / membengkokkan
– Ekstensi = gerak meluruskan
– Adduksi = gerak mendekati tubuh
– Abduksi = gerak menjauhi tubuh
– Elevasi = gerak mengangkat
– Depresi = gerak menurunkan
– Supinasi = gerak menengadahkan tangan
– Pronasi = gerak menelungkupkan tangan
– Inversi = gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam
– Eversi = gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
C. TULANG
C.1. Bentuk Tulang
a. Tulang Pipa
Memiliki 3 bagian yaitu :
- Diafise = bagian tengah tulang yang memanjang berbentuk silindris,
ditengahnya terdapat rongga berisi sumsum tulang
- Epifise = Bagian ujung tulang yang tersusun dari tulang rawan
- Metafise = Terletak diantara diafise dan epifise, tersusun atas tulang
rawan, terdapat titik tumbuh tulang
Tulang pipa dijumpai pada tulang anggota gerak (humerus, radius, ulna,
femur, tibia, fibula)
b. Tulang Pendek
- Berbentuk kubus, paku atau bulat
- Ukuran panjang, lebar, dan tingginya tidak berbeda nyata
- Dijumpai pada metacarpus, metatarsus
c. Tulang Pipih
- Berbentuk lempengan pipih yang lebar
- Terdapat pada tulang gelang pinggul (iscium, ilium, pubis) dan tengkorak
(cranium)
d. Tulang Tidak Beraturan
- Bentuknya kompleks, terdapat pada vertebrae
C.2. JENIS TULANG

A. TULANG RAWAN
Tersusun atas sel kondrosit dan matriksnya yang bersifat
kondromukoid (lihat jaringan hewan)
Kondrosit dibentuk oleh condoles.
Selaput tulang rawan disebut perikondrium
Kondrosit berada dalam suatu ruangan yang disebut lakuna
Dalam satu lakuna terdapat 2-3 kondrosit yang membentuk cell
nest (sarang sel) yang berisi sel isogenik yang berasal dari 1
kondroblas.
Tulang rawan ada 3 jenis :
- Tulang rawan hialin  berwarna putih kebiruan sampai jernih,
terdapat pada tulang janin, tulang rawan pada iga dan sendi,
serta saluran pernapasan
- Tulang awan fibrosa  berwarna buram keputihan dank eras,
terdapat pada vertebrae
- Tulang rawan elastin  beerwarna buram kekuningan, terdapat
pada daun telinga, dan epiglotis
Jenis serat pada jaringan ikat

Jaringan tulang rawan


B. TULANG KERAS

Tulang keras tersusun atas osteosit yang dibentuk oleh osteoblas.


Osteoklas merupakan sel tulang yang berfungsi memindahkan matriks
tulang lama dan membentuk rongga  untuk pembesaran tulang
Proses pembentukan tulang disebut osifikasi.
Pembentukan tulang keras merupakan kelanjutan dari tulang rawan
yang mengalami mineralisasi.
Sistem pada tulang keras disebut system Havers (lihat jaringan
hewan)
Tulang keras memiliki 2 struktur yaitu tulang keras dan tulang spons.
Tulang spons memiliki banyak rongga dan bagian yang berbentuk jala
yang disebut trabekula.
Bagian luar tulang pipa dilapisis oleh periosteum, sedang bagian dalam
yang berhubungan dengan rongga berisis sumsum tulang disebut
endosteum.
D. OTOT

Jenis gerakan pada otot :


• Gerak antagonis  gerakan otot yg satu menyebabkan gerak otot
yang lainnya yg arahnya berlawanan
Contoh : gerakan otot bisep dan trisep saat mengangkat
benda, bisep mengalami kontraksi sedang trisep relaksasi
• Gerak sinergis  gerakan otot yang saling menunjang
Contoh : gerakan otot antar tulang rusuk yang bekerjasama
saat proses inspirasi
Jenis Otot

1. Otot Lurik / Otot rangka / skeletal muscle


• Otot yang melekat dan menggerakkan rangka
• Berbentuk silindris, berinti banyak di tepi, bekerja di bawah
saraf sadar, reaksi terhadap rangsang cepat, mudah lelah.
• Berwarna lurik karena memiliki zona akibat adanya protein aktin
dan myosin
• Sel otot bergabung membentuk myofibril
• Miofibril bergabung membentuk fasikuli yang dibungkus oleh
fasia propia / endomisium
• Fasia akan bergabung membentuk otot yang dibungkus oleh fasia
superfisialis / perimisium
• Otot dan rangka dihubungkan oleh jaringan ikat tendon.
• Tendon yang melekat pada tulang yang tidak dapat digerakkan
disebut origo, sedangkan yang melekat pada tulang yang dapat
digerakkan disebut insersio.
• Pada otot merah terdapat protein mioglobin yang berfungsi
mengikat oksigen
2. Otot Polos / Smooth muscle
• Terdapat pada organ dalam tubuh kecuali jantung
• Berbentuk gelendong, berinti satu di tengah, bekerja di bawah
saraf tak sadar (Otonom), reaksi terhadap rangsang lambat,
tidak mudah lelah.
3. Otot Jantung / Cardiac muscle
• Terdapat pada lapisan miokardium jantung.
• Berbentuk anyaman bercabang, berwarna lurik, inti satu di tengah,
bekerja di bawah saraf tak sadar (otonom), reaksi terhadap
rangsangan lambat, tidak mudah lelah.
• Sel otot satu dan lainnya dihubungkan oleh jaringan ikat yang kuat
yang disebut discus intercalaris, sehingga dapat melakukan
gerakan ritmis.
Jenis Otot

Otot Rangka Otot Polos Otot Jantung


Mekanisme Gerak Otot
• Pada serabut otot (myofibril) terdapat filamen halus (aktin) dan
filamen kasar (myosin) yang menyebabkan zona gelap terang pda
myofibril.
• Unit gelap terang 1 dan lainnya dibatasi oleh garis Z
• Aktin melekat pada garis Z menuju ke tengah sarkomer sedang
myosin terdapat pada tengah sarkomer
• Aktin dan myosin yang tumpang tindih membentuk pita A
• Bagian pita A yang tidak mengandung aktin disebut zona H
• Pita I adalah daerah disekitar garis Z yang tidak mengandung miosin.
• Pada saat otot berkontraksi, zona H akan menghilang dan terbentuk
aktomiosin. Filamen aktin dan myosin tidak mengalami perubahan
panjang tetapi bergeser (model geseran filamen kontraksi otot)
• Pada saat relaksasi, pembentukan aktomiosin dihambat oleh
tropomiosin dan troponin (memblokir ruang antara aktin dan myosin)
• Adanya ion Ca2+ berperan dalam pengikatan troponin, sehingga
terbentuk ruangan antara aktin dan myosin sehingga terjadi
kontraksi otot.
Tropomiosin
Monomer aktin
Filamen aktin

Troponin

Filamen miosin

Tendon
Otot rangka
Serabut otot rangka

Ventrikel Nukleus

Sarkolema
Pita I
Garis Z

Satu sarkomer
Zona H

Pita A

Garis Z
Garis Z
Struktur otot rangka Pita A

Zona H
Tropomiosin
Aktin Sisi ikatan Ca2+ Troponin

Ca2+

Ca2+ Ca2+ Ca2+

Kontraksi otot rangka


E. Gangguan Sistem Gerak Manusia
Fraktura sederhana = fraktura yang tidak melukai otot di
sekitarnya
Fraktura kompleks = Fraktura yang melukai jaringan sekitar
hingga muncul ke permukaan
Greenstick = fraktur yang tidak memisahkan tulang
Comminuted = fraktur yang memisahkan tulang menjadi
beberapa bagian namun masih berada dalam otot.
Rakhitis = penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vit. D
sehingga tulang menkadi lunak, biasanya pada tulang kaki
sehingga kaki berbentuk X atau O
Mikrosefalus = kekurangan kalsium pada saat bayi sehingga
tengkorak menjadi kecil
Osteoporosis = penurunan massa tulang akibat lambatnya
osifikasi dan gangguan reabsorbsi kalsium, bisa dikarenakan
gangguan hormonal, kurang asupan kalsium.
Dislokasi = pergeseran tulang pada sendi
Terkilir = tertariknya ligament sendi karena gerakan tiba-
tiba
Ankilosis = persendian tidak berfungsi
Artitis = peradangan pada sendi
Osteoartitis = penipisan tulang rawan pada persendian
Gautartitis = penimbunan asam urat pada persendian.
Skoliosis = melengkungnya tulang belakang ke samping kanan atau
kiri
Kifosis = tulang belakag melengkung ke depan
Lordosis = tulang belakang melengkung ke belakang
Subluksasi = tulang leher melengkung ke kanan atau kiri
Atrofi otot = penurunan fungsi otot akibat mengecil atau
kehilangan kemampuan berkontraksi
Hipertrofi otot = otot yang berkembang menjadi lebih besar dan
kuat (pada binaragawan)
Hernia abdominalis = sobeknya dinding otot perut sehingga usus
memasuki rongga tsb.
Tetanus = kejang otot akibat infeksi bakteri Clostridium tetani
Distrofi otot = karena cacat genetic
Miastenia gravis = melemahnya otot secara perlahan-lahan hingga
lumpuh karena kurangnya hormin tiroid dan lemahnya sistem
imun.
Sistem Gerak Pada Ikan

Adaptasi rangka ikan :


• Bentuk tubuh aerodinamis untuk mengurangi hambatan
saat berenang
• Ekor dan sirip yang lebar untuk gerak mendorong
• Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak
diinginkan
• Gelembung renag untuk mengatur gerakan vertical
• Susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel
mendorong ekor ikan melawan air
• Linnea lateralis berfungsi mengetahui tekanan dan
arus air.
Sistem Gerak Pada Burung
Adaptasi terhadap pergerakan di udara :
• sayap dan bulu  mengangkat tubuh di udara
• Bulu pada burung selain untuk terbang juga berfungsi mempertahankan
suhu tubuh.
• tulang yang ringan dan ramping
• sistem tulang dan otot yang kuat untuk menggerakkan sayap
Adpatasi tulang burung :
• paruh yang ringan dibandingkan rahang pada vertebrata lainnya.
• Sternum (tulang dada) yang pipih dan luas  perlekatan otot-otot
terbang
• Tulang berongga dan ringan ang kuat karena srtuktur bersilang
• Sayap menggantikan tulang tangan pada manusia, untuk mengurangi
berat
• Tulang belakang tersusun padat
• Terdapat otot ……… dan ……………. yang melekat pada tulang dada yang
berfungsi dalam mengepakkan sayap.
– Kontraksi otot………. saat menaikkan sayap  otot lebih kecil
– Kontraksi otot ……….. saat menurunkan sayap  otot lebih besar dan
kuat
Sistem Gerak Invertebrata
Sistem gerak hewan invertebrata juga terdiri atas rangka dan otot,
walaupun rangkanya tidak tersusun atas tulang. Rangka pada
hewan invertebrata dijumpai dalam bentuk rangka hidrostatik
dan eksoskeleton.

Rangka hidrostatik yang memungkinkan gerak peristaltik.


• Gerak peristaltik dihasilkan oleh kontraksi otot sirkuler dan
longitudinal.
• Gerak ini dialami contohnya pada cacing

Eksoskeleton = rangka luar


• Eksoskeleton ada dua macam
• Shell / cangkang = 1 atau 2 keping, tumbuh bersamaan dengan
tumbuhnya organisme, contoh pada Bivalvia (kerang) dan
Gastropoda (siput)
• Body case = beberapa keping yang disambungkan oleh sendi,
tidak dapat tumbuh secara periodik, contohnya pada Arthropoda
(seranga, udang, laba-laba)
Gerak pada Hewan

Burung dan katak bergerak dengan menggunakan rangka dan otot

Septa

Otot sirkuler
Otot longitudinal

Kompartemen berisi cairan

Cacing tanah memiliki rangka hidrostatik yang memungkinkan terjadinya gerakan peristalsis.
That’s all. Thank you! 
Any Questions?

• Facebook - http://www.karmannusi.com.
• Instagram : www.Ig/karmannusi.com.
• email- Karman31nusi@gmail.com
• WA : +62822-9372-8321

Anda mungkin juga menyukai