Anda di halaman 1dari 23

PENILAIAN MUTU PELAYANAN

KEBIDANAN

Rina Octavia, S.ST., M.Kes

Jurusan D III Kebidanan


STIKes Salsabila Serang
T.A 2019/2020
1. Penilaian Mutu Pelayanan Kebidanan
A. Tehnik observasi
B. Tehnik Wawancara
C. Tehnik Dokumen
PENGERTIAN PENILAIAN
• Penilaian : suatu cara belajar yg sistematis dari
pengalaman yg dimiliki untuk meningkatkan
pencapaian, pelaksanaan, perencanaan suatu
program melalui pemilihan secara seksama sbg
kemungkinan yg tersedia guna penerapan
selanjutnya (WHO)
• Penilaian : pengukuran terhadap akibat yg
ditimbulkan dari dilaksanakannya suatu program
dalam mencapai tujuan yg telah ditetapkan (Azrul,
Azwar. 1994)
Jenis Penilaian
1. Penilaian tahap awal program
2. Penilaian tahap pelaksanaan program
3. Penilaian tahap akhir program
Ruang lingkup Penilaian
• Menurut Deniston terbagi menjadi 4 :
1. Kelayakan program
2. Kecukupan program
3. Efektifitas program
4. Efisiensi
Ruang lingkup penilaian
• Menurut George James terbagi menjadi 4 :
1. Upaya program
2. Penampilan program
3. Ketepatan program
4. Efsiensi program
Ruang lingkup Penilaian
• Menurut Milton R. Roemer terbagi menjadi 6 :
1. Status kesehatan yg dihasilkan
2. Kualitas pelayanan
3. Kuantitas pelayanan
4. Sikap masyarakat thdp program kesehatan
5. Sumber daya yg tersedia
6. Biaya yg digunakan
A. Tehnik Observasi
• Observasi atau pengamatan langsung dapat
menghindarkan berbagai kesulitan yg
berhubungan dgn rekonstruksi kejadian hasil
pemeriksaan, pencatatan retrospektif dan dari
jawaban terhadap wawancara atau kuesioner.
Tehnik Observasi
• Observasi merupakan cara pengumpulan data
dgn mengadakan pengamtaan secara langsung
kepada responden penelitian untuk mencari
perubahan atau hal2 yg akan diteliti.
• Dalam hal ini instrumen yg digunakan , antara
lain : lembar observasi, panduan pengamatan
atau lembar cheklist.
Tehnik OBSERVASI
• Metode observasi ini biasanya digunakan
untuk mengetahui / mengukur tingkat
kepuasan pasien / tingkat kepatuhan petugas
kesehatan terhadap standar layanan
kesehatan dari sudut pandang pasien.
Dalam observasi terdapat 4 syarat untuk penilai :

1. Harus mengerti terhadap apa yang akan di


minati
2. Harus low profile
3. Mempunyai latar belakang yg berhubungan
dgn apa yang di amati
4. Harus bisa bersifat objektif
Observasi dilakukan dengan 3 cara :

1. Pengamatan dengan daftar tilik


2. Pengamatan tanpa daftar tilik
3. Mistery shapper (pengamatan dilakukan oleh
seseorang yg tidak di kenal/ misterius, yg
sebelumnya sudah dilatih, pengamat
misterius itu akan berpura2 menjaid pasien
dan mencatat semua yg dialaminya selama
menjadi pasien)
Tehnik Observasi
Dalam mengobservasi sesuatu ada dua hal yg
perlu diperhatikan oleh Bidan, yaitu
pengamatan objektif dan interpretasi
(penafsiran).
Seorang Bidan yg tajam pengamatannya akan
memperhatikan bahwa ada beberapa
ketidaksesuaian antara tingkah laku verbal dan
non verbal antara apa yg diucapkan dan apa
yg dikerjakan.
Tehnik Dokumen
• Metode tertulis digunakan untuk
mengevaluasi kemampuan kognitif yaitu pada
jenjang aplikasi dan pemecahan masalah
(problem solving) memalui proses analisis
sintesis dan metode ini dilaksanakan dgn cara
memberi penugasan pada peserta didik untuk
menuliskan hasil pengamatan, hasil rangkaian
kegiatan melakukan asuhan berupa laporan
tertulis
Tehnik Dokumen
• Bentuk yg dapat dijadikan bahan evaluasi :
1. Rencana
2. Laporan studi kasus
3. Laporan proses
4. Rencana pendidikan kesehatan
5. Catatan studi obat atau cairan
Tehnik Dokumen
• Langkah-langkah :
1. Mengumpulkan data
2. Mengolah data
3. Menyajikan data
4. Interpretasi data
Tehnik Wawancara
• Wawancara adalah cara pengumpulan data2
tentang klien melalui suatu proses yg
bertahap dengan melibatkan beberapa
komponen.
Tehnik Wawancara
• Secara spesifik metode ini digunakan :
1. Saat tim penjaga mutu melakukan validasi
terhadap interpretasi data
2. Menilai alasan yg digunakan untuk
melakukan tindakan
3. Menilai kemampuan terhadap
perkembangan kasus pada mutu pelayanan
kesehatan
Keuntungan
1. Pertanyaan lebih jelas dan dpt dimengerti
2. Memastikan pasien atas pemberian informasi
3. Pasien merasa dilibatkan dalam layanan
kesehatan
4. Pasien mempunyai kesempatan untuk
melontarkan persoalan
5. Jika wawancara tdk terstruktur, dapat
melakukan penelitian yg mendalam thpd
sikap dan pendapat pasien
Kekurangan
1. Pasien sulit memberikan tanggapan yg
negatif
2. Wawancara membutuhkan waktu sehingga
biayanya mahal
3. Pewawancara secara tidak sadar dapat
dipengaruhi oleh jawaban yang diberikan
pasien
Tehnik Wawancara
1. Inisiatif dengan cara memberi kesempatan
bicara kpd klien untuk mengutarakan
masalahnya
2. Pendekatan tidak langsung
3. Pertanyaan terbuka
4. Penggunaan aktivitas verbal
5. Wawancara spontan
6. Penanganan ekspresi yg timbul dalam
wawancara
Faktor Pengaruh dalam Wawancara
• Faktor Penunjang ( dilihat dari pasien melalui
kecakapan dan kemauan klien dalam
menceritakan maslahanya dengan sungguh2
dan bersedia dibantu
• Faktor penghambat (pewawancara kurang
cakap, sikap pewawancara yg acuh tak acuh
tdk dpt menyesuaikan diri, pengetahuan klien
kurang, gunakan bahasa yg mudah
dimengerti)

Anda mungkin juga menyukai