Anda di halaman 1dari 12

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL

OLEH:
NIKMATUL FADILAH
PRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SUTOPO SURABAYA
DEFINISI
• UU No. 36/2014 pasal 1 (14)
Standar Prosedur Operasional adalah suatu perangkat
instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk
menyelesaikan proses kerja rutin tertentu dengan
memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan
konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan
dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh Fasilitas Pelayanan
Kesehatan berdasarkan Standar Profesi
Standar Profesi (pasal 1-12): adalah batasan kemampuan
minimal berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
profesional yang harus dikuasai dan dimiliki oleh seorang
individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya
pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh
organisasi profesi bidang kesehatan
MANFAAT SPO (Permenpan No.PER/21/MPAN/11/2008)
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan
dan kelalaian.
2. SPO membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak
tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan
mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan
proses sehari-hari.
3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan
tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas.
4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan
memberikan pegawai cara konkret untuk memperbaiki
kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah
dilakukan.
Manfaat SPO .....
5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat
membantu pegawai baru untuk cepat melakukan
tugasnya.
6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan
dikelola dengan baik.
7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit
pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan
sehari-hari.
8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas
pemberian pelayanan.
9. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan
prosedural dalam memberikan pelayanan. Menjamin
proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai
situasi.
PRINSIP PEMBUATAN SPO
(Permenpan No.PER/21/MPAN/11/2008)

• Kemudahan dan kejelasan


• Efisiensi dan efektivitas
• Keterukuran
• Keselarasan
• Berorientasi kepada pengguna
• Dinamis
• Kepatuhan terhadap hukum
• Kepastian hukum
PRINSIP PELAKSANAAN SPO
(Permenpan No.PER/21/MPAN/11/2008)

• Konsistensi (waktu-orang-kondisi)
• Komitmen (dilaksanakan semua jajaran
organisasi)
• Perbaikan berkelanjutan (terbuka thdp
penyempurnaan untuk prosedur yg lebih
efisien&efektif)
• Mengikat (pelaksana)
• Seluruh unsur memiliki peran penting
• Terdokumentasi dg baik (sbg acuan & referensi
@pihak yg memerlukan)
CARA MEMBUAT SPO
1. Membuat Susunan Kerja
Manajer/ kepala bagian dlm organisasi membicarakan dg
bawahannya untuk menentukan hal-hal apa yg harus dibahas
dalam SPO
2. Merencanakan Alur Proses
Menentukan & menyetujui format dan membuat template,
menetapkan alur proses, menentukan bagaimana SPO
tersebut akan diakses
3. Lakukan Wawancara
Melakukan wawancara terhadap karyawan untuk mengetahui
apa saja aktivitas harian mereka dalam pekerjaan dan
bagaimana mereka bekerja
Cara Membuat SPO .....
4. Tulis, Bahas & Sosialisasikan
Setelah melakukan wawancara dan memeriksa dokumen tata
laksana kerja, maka organisasi mulai bisa menulis SPO,
membahas kembali dengan pihak-pihak terkait dan melihat
apakah masih ada kesenjangan peraturan antara pihak
pegawai dan organisasi. Bila sudah sepakat maka bisa
disosialisasikan.
5. Adakan Pelatihan
Pelatihan diperlukan agar SPO bisa berjalan dengan baik dan
benar sesuai apa yang diharapkan.
6. Evaluasi
Organisasi harus mengadakan evaluasi terhadap relevansi
berjalannya SPO. Apakah ada hal yang harus ditambah atau
dihilangkan.
FORMAT UMUM SPO
1. Langkah sederhana (simple steps)
 Hanya memuat sedikit kegiatan& memerlukan sedikit keputusan yg bersifat
sederhana
 Prosedur rutin&sederhana (<10 langkah)
2. Tahapan berurutan (hirarchical steps)
– Prosedur panjang, >10 langkah, butuh informasi lebih detail (sub langkah
terperinci)
– Memerlukan sedikit pengambilan keputusan
3. Grafik (graphic)
 Prosedur dg kegiatan yg panjang&spesifik
 Proses panjang sub-sub proses langkah-langkah
 Dilengkapi foto/diagram
4. Diagram air (flowcharts)
 Pengambilan keputusan yg banyak (kompleks) & butuh opsi/alternatif jawaban
yg akan mempengaruhi sub langkah berikutnya.
 Meyediakan mekanisme yg mudah diikuti & dilaksnakan para pelaksana
 Penggunaan simbol (30 )
 Flowcharts: simbol kapsul (terminator), kotak (process), belah ketupat
(decision), anak anah (arrow)
 Bentuk flowchart: Linier flowchart & Branching flowchart

Anda mungkin juga menyukai