Anda di halaman 1dari 14

PERSONAL HYGIENE

PRODI D3 KEPERAWATAN SUTOPO


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Definisi
Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam
memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh
kesejahteraan fisik dan psikologis
Tujuan perawatan personal hygiene

a. Meningkatkan derajat kebersihan dan kesehatan


b. Memelihara kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d. Pencegahan penyakit
e. Meningkatkan percaya diri seseorang
f. Menciptakan keindahan
Dampak yang muncul pada masalah personal hygiene

a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan mukosa
mulut, infeksi pada mata dan telinga serta gangguan fisik pada kuku.

b. Dampak psikologi
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri dan kebutuhan interaksi sosial
Etiologi/Penyebab Defisit Gangguan Personal Hygiene

a. Sakit, sehingga tidak dapat melakukan sendiri


b. Kurangnya pengetahuan dan informasi
c. Keterbatasan biaya
d. Lingkungan yang tidak mendukung
e. Tidak adanya fasilitas yang memadai
Faktor Predisposisi yang Mempengaruhi Personal
Hygiene

a. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangan mempengaruhi kebersihan diri misalnya
karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli kebersihannya.

b. Praktik Sosial
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri sehingga kemungkinan akan
terjadi perubahan personal hygiene.

c. Status Sosial Ekonomi


Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampo dan alat lainnya yang semuanya memerlukan biaya untuk membelinya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan mengenai personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan.

e. Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit maka tidak boleh dimandikan.

f. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti
pengguanaan sabun, shampo, dll.

g. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.
Gejala Klinis Gangguan Personal Hygiene

a. Fisik
1) Badan bau, pakaian kotor
2) Rambut dan kulit kotor
3) Kuku panjang dan kotor
4) Gigi kotor dan mulut bau
5) Penampilan tidak rapi

b. Psikologis
1) Malas, tidak ada inisiatif
2) Menarik diri
3) Merasa rendah diri

c. Sosial
1) Interaksi kurang
2) Tidak mampu berperilaku sesuai dengan norma (misalnya: cara makan berantakan dan BAB sembarangan).
Patofisiologi
Personal hygiene dapat terganggu apabila individu sedang sakit. Selan itu fasilitas yang kurang, kurangnya
pengetahuan tentang personal hygiene yang tepat, ekonomi yang kurang dan faktor lingkungan sekitar.
Akibatnya individu akan mrngalami defisit personal hygiene.

Apabila defisit personal hygiene individu terganggu, maka akan menimbulkan dampak baik dilihat dari segi
fisik maupun psikologis.
Dampak fisik yang mungkin muncul adalah:
a. Gangguan integritas kulit
b. Gangguan mukosa mulut
c. Infeksi pada mata dan telinga
d. Gangguan fisik pada kuku

Dampak psikologis yang mungkin muncul adalah:


a. Kebutuhan harga diri
b. Gangguan interaksi sosial
c. Aktualisasi diri
d. Gangguan rasa nyaman
e. Kebutuhan mencintai dicintai
Klasifikasi Personal Hygiene

a. Perawatan diri berpakaian


b. Perawatan diri eleminasi
c. Perawatan diri makan
d. Perawatan diri mandi
Pemeriksaan Fisik
a. Rambut
1) Amati kondisi rambut
2) Keadaan rambut yang mudah rontok
3) Keadaan rambut yang kusam
4) Keadaan tekstur

b. Kepala
1) Amati kebersihan kulit kepala
2) Amati adanya kebotakan
3) Berkutu
4) Ketombe

c. Mata
Amati adanya tanda – tanda konjungtiva pucat, kesimetrisan palpebra, sklera dan pupil.

d. Hidung
Kaji kebersihan hidung, pendarahan hidung, adanya kotoran, dan amati adanya sekret.
e. Mulut
Amati kondisi mukosa, kaji kelembaban, bibir pecah – pecah dan sariawan.

f. Gigi
Amati adanya gigi berlubang/caries dan amati kelengkapan gigi.

g. Telinga
Perhatikan adanya serumen, lesi, infeksi/perubahan daya pendengaran.

h. Kulit
Amati kondisi kulit (tekstur, turgor dan kelembaban), perhatikan kebersihan, adanya lesi dan kulit keriput.

i. Kuku tangan dan kaki


Amati bentuk dan kebersihan kuku, perhatikan adanya kelainan/luka.

j. Genetalia
Amati kondisi dan kebersiha genetalia, perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki – laki perhatikan adanya kelainan/luka.

k. Tubuh secara umum


Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara keseluruhan dan perhatikan adanya kelainan bentuk tubuh.
Therapy/Tindakan Penanganan Pada Gangguan Personal
Hygiene

a. Meningkatkan kesadaran dan percaya diri klien, dengan cara:


1) Bina hubungan saling percaya
2) Bicarakan tentang pentingnya kebersihan diri
3) Kuatkan kemampuan pasien untuk merawat diri

b. Membimbing dan mendorong klien merawat diri


1) Bantu pasien merawat diri
2) Ajarkan keteraampilan secara bertahap
3) Buat kegiatan harian setiap hari
4) Ingatkan setiap kegiatan
5) Berikan pujian serta kegiatan positif
c. Ciptakan lingkungan yang mendukung, seperti:
1) Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan (sabun, pasta gigi, dll)
2) Sediakan tempat yang aman dan nyaman bagi pasien

d. Sikap keluarga
1) Sabar dan selalu siap membantu
2) Menerima dan memuji setiap upaya pasien saat merawat diri

Anda mungkin juga menyukai