Anda di halaman 1dari 24

PENGKAJIAN DAN PEMERIKSAAN FISIK

SISTEM PERKEMIHAN

EKO RUSTAMAJI W,SST,M.Kep


ANATOMI FISIOLOGI
FUNGSI GINJAL

 Pengaturan asam basa


 Pengaturan ekresi elektrolit
 Pengaruran ekskresi air
 Otoregulasi tekanan darah
ANAMNESIS :

Anamnesis yang sistematik mencakup :


keluhan utama pasien:
keluhan sistemik :
malaise, pucat, odema, uremia yang
merupakan gejala gagal ginjal, atau demam
akibat infeksi.
keluhan lokal:
seperti nyeri,keluhan miksi, keluhan iritasi dan
keluhan obstruksi, hematuria, inkontinensia,
disfungsi seksual, atau infertilita
4
Beberapa pertanyaan yang bias diajukan
kepada klien adalah :
a) Kaji kebiasaan pola BAK, output/jumlah
urine 24 jam, warna, kekeruhan dan
ada/tidaknya sedimen.
b) Kaji keluhan gangguan frekuensi BAK,
adanya dysuria dan hematuria, serta riwayat
infeksi saluran kemih.
c) Kaji kembali riwayat pengobatan dan
pengkajian diagnostik yang terkait dengan
sistem perkemihan
Selain itu perlu adanya pengkajian terhadap
riwayat penyakit lain yang pernah dideritanya
maupun pernah diderita keluarganya.
A. ADAKAH NYERI?

1. Nyeri Ginjal
Nyeri ginjal terjadi akibat regangan kapsul ginjal.
Regangan kapsul ini dapat terjadi pada pielonefritis akut
yang menimbulkan edema, obstruksi saluran kemih
penyebab hidronefritis, atau pada tumor ginjal.
2. Nyeri Kolik
Nyeri kolik terjadi pada spasmus otot polos ureter karena
gerakan peristaltik yang terhambat oleh batu, bekuan
darah atau corpus alienum lain.
Nyeri ini sangat sakit, hilang timbul bergantung dari
gerakan perilstaltik ureter. Nyeri dirasakan pertama di
daerah sudut kosto-vertebra, menjalar ke dinding depan
abdomen, ke regio inguinal hingga ke daerah kemaluan.
3. Nyeri Vesika
 Nyeri vesika dirasakan pada daerah suprasimfisis. Nyeri terjadi
akibat overdistensi vesika urinaria yang mengalami retensi
urin atau terdapatnya inflamasi pada buli buli. Nyeri muncul
apabila buli-buli terisi penuh dan nyeri akan berkurang pada
saat selesai miksi.
 Stranguria adalah keadaan dimana pasien merasakan nyeri
sangat hebat seperti ditusuk-tusuk pada akhir miksi dan
kadang disertai hematuria
4. Nyeri Prostat
 Nyeri prostat disebabkan karena inflamasi yang
mengakibatkan edema kelenjar postat dan distensi kapsul
prostat.
 Lokasi nyeri sulit ditentukan, namun umunya diaraskan pada
abdomen bawah, inguinal, perineal, lumbosakral atau nyeri
rektum. Nyeri prostat ini sering diikuti keluhan miksi seperti
frekuensi, disuria dan bahkan retensi urine.
5. Nyeri testis/epididimi
 Nyeri dirasakan pada kantong skrotum dapat berupa nyeri primer (yakni berasal
dari kelainan organ di kantong skrotum) atau refered pain (berasal dari organ di luar
skrotum). Inflamasi akut pada testis atau epididimis menyebabkan pergangan pada
kapsulnya dan sangat nyeri. Nyeri testis sering dirasakan pada daerah abdomen,
sehingga sering dianggap disebabkan kelainan organ abdominal.
 6. Nyeri penis
 Nyeri yang dirasakan pada penis yang sedang flaccid (tidak ereksi) biasanya
merupakan refered pain dari inflamasi pada mukosa buli buli atau ueretra, terutama
pada meatus uretra eksternum. Nyeri pada ujung penis dapat disebabkan
parafimosis atau keradangan pada prepusium atau glans penis
B. KELUHAN MIKSI

 Sering Berkemih ,gejala ini didapat akibat infeksi,kelainan


metabolik,hipertensi dan penggunaan diuretik
 Urgensi (keinginan untuk kuat berkemih) bisa disebabkan oleh
kelainan inflamasi kandung kemih , prostst atau uretra, infeksi
bakterial akut atau prostatitis(lali-laki) atau punuretrotrigonitis
(wanita)
 Rasa panas saat berkemih, terlihat pada pasien iritasi uretra
atau infeksi kandung kemih
 Disuria (rasa sakit dan sulit saat berkemih) berasal dari berbagai
kelainan patologi
 Nokturia ( urinasi yang berlebih pada malam hari) menunjukkan
penurunan kemampuan ginjal untuk memekatkan urine, gagal
ginjal, DM, pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas
 Inkontinensia ( pengeluaran urine diluar kehendak) akibat cedera pada sfingter urinarius ,
kelainan neurogenik, urgensi akibat infeksi
 Stres incontinensia (pengeluaran urine terputus putus akibat tekanan/ regangan mendadak)
akibat kelemahan pada mekanisme sfingter
 Enuresis ( urinisasi diluar kehendak pada malam hari) kondisi fisiologik hingga umur 3 th,
setelah itu bisa akibat gangguan fungsional/simtomatik pada kelainan obstruktif traktus
urinarius bawah.
 Polyuria ( pengeluaran urine dalam jumlah besar) diakibatkan oleh DM, penyakit ginjal kronis,
obat diuretik dan asupan cairan berlebihan.
 Oliguria( pengeluaran urine dalam jumlah sedikit 100 s/d 500 cc/24 jam) anuria kurang dari 100
cc/24 jam. Menunjukkan disfungsi renal. Terjadi akibat seperti keadaam syok, trauma,
keracunan obat. Anuria menunjukkan obstruksi total traktus urinarius.
 Hematuria ( adanya sel darah merah pada urine) dapat menunjukkan adanya kangker traktus
urogenital, glumerolonegritis, trauma terapi antikoagulan
 Protein urea (albuminuria) terjadi pada semua bentuk penyakit ginjal baik akut maupun kronis.
PEMERIKSAAN FISIK

A. Inspeksi pada sistem perkemihan meliputi


1) Keadaan umum sistem perkemihan dan abdomen:
kesimetrisan adakah massa /pembengkakan, catat
warna kulit, turgor
2) Keadaan lokalis sistem perkemihan (ginjal, kandung
kemih, alat genitalia, dll)
3) Penggunaan alat bantu seperti : condom catheter,
folleys catheter, silikon kateter atau urostomy atau
supra pubik kateter.
4)Dll

purwa_edi@yahoo.com 11
B. PALPASI

 kekuatan palpasi dapat ditingkatkan terus


sepanjang pasien dapat mentoleransi
 untuk menilai lesi medieval pada peritoneum dan
untuk massa, nyeri tekan, pulsasi (meraba
denyut), dan nyeri pada kebanyakan struktur
tubuh.
 Pemeriksaan fisik dengan menggunakan teknik
palpasi dapat dilakukan pada ginjal, kandung
kemih, alat genitalia dan rectum klien dengan
memperhatikan prinsip diatas untuk
mendapatkan informasi tambahan terkait kondisi
klien
A (teknik palpasi ringan); B (teknik palpasi dalam)
PERKUSI
 Perkusi, merupakan langkah ketiga pemeriksaan pasien adalah menepuk
permukaan tubuh secara ringan dan tajam, untuk menentukan posisi, ukuran
dan densitas struktur atau cairan atau udara di bawahnya.
 Adanya pembesaran ginjal karena hidronefrosis/tumor(nyeri pada perkusi)

.. (A) Perkusi tak langsung pada daerah costovertebral (CVA). (B) Perkusi langsung pada CVA. (C) teknik jari
PEMERIKSAAN GINJAL

 Inspeksi
 Massa di abdominal atas, massa keras dan padat (keganasan/infeksi
perinefritis).
 Palpasi
 Apabila ginjal teraba (normalnya jarang teraba), tentukan ukurannya,
contour, dan ada/tidaknya nyeri
 Pria lebih terfiksir drpd wanita (otot perut pria lebih keras)
 Pada yg kurus lebih mudah
 Temuan: nyeri tekan, teraba massa  hipertropi kompensasi,tumor, dll
PEMERIKSAAN GINJAL

 Harus hati hati


 Posisi pasien supinasi
 Palpasi ginjal kanan: posisi sebelah kanan pasien letakkan
tangan kiri dibawah abdomen diantara tulang iga dan
lengkung iliaka. Tangan kanan dibagian diatas
 Anjurkan pasien nafas dalam dan tangan kanan menekan
sementara tangan sementara tangan kiri mendorong ke
atas. Pada puncak inspirasi tekan tangan kanan dalam dalam
dibawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di antara kedua
tangan(tentukan ukuran, nyeri tekan)
 Pasien disuruh buang nafas dan berhrnti bernafas, leoaskan
tangan kanan dan rasakan bagaimana ginjal kembali waktu
ekspirasi.
 Palpasi ginjal kiri : posisi sebaliknya
PERKUSI

1. Atur posisi klien duduk membelakangi


pemeriksa
2. Letakkan telapak tangan yang tidak
dominan pada sudut kostovertebral (CVA),
lakukan perkusi atau tumbukan diatas
telapak tangan dengan menggunakan
kepalan tangan dominan.
3. Ulangi prosedur pada ginjal kanan
Tanderness dan nyeri pada perkusi CVA
merupakan indikasi glumerulonefritis atau
glumerulonefrotis
AUSKULTASI

 Gunakan diafragma/bel stetoskop


untuk mengauskultasi bagian sudut
kostovertebral dan kuadran atas
abdomen
 Jika terdengan bunyi bruit (bising)
pada aorta abdomen dan arteri
renalis, maka indikasi adanya
gangguan aliran darah ke ginjal
(stenosis arteri ginjal)
PEMERIKSAAN BULI

1. Perkusi area diatas kandung kemih, dimulai 5 cm


diatas simpisis
2. Untuk mendeteksi perbedaan bunyi, perkusi
kearah dasar kandung kemih
3. Jika berisi urin menghasilkan bunyi pekak
PEMERIKSAAN FISIK LAIN

 pasien dengan gagal ginjal kronik kulit


pucat kekuning kuningan
 oedema
PENGUMPULAN SAMPEL URINE

Jenis sampel urine:


1.Urine sewaktu
2. Urine pagi
3. Urine tampung 24 jam
WARNA URINE

 Tidak berwarna = overhidrasi, kosumsi bir berlebihan


 Kuning orange: dehidrasi, bilirubin, obat
 Coklat: biliribin, obat
 Merah muda: obat laksatif
 Merah: hematuria, rimfamicin
 Hijau: biru mitelin
 Hitam : Obat metildopa
PEMERIKSAAN DARAH

 Darah rutin : HB,leukosit, laju endap darah


 Fungsi ginjal : Kadar kreatinin, kadar ureum, klirens kreatin
 Elektrolit: kadar natrium pada pasien yang menjalani tindakan reseksi prostat
transuretra TURP
 Fungsi hati dan bekuan darah Sgpt/sgpt utk melihat dampak gangguan sistem
perkemihan fungsi hati, faal hati untuk mengetahui metastasis/keganasan
 Elektrolit (Na, K, Ca, P).
PEMERIKSAAN LAIN

 Analisis Batu mengetahui jenis batu sehingga dapat mencegah


terjadinya kekambuhan
 Radiologis: Untuk mengevaluasi saluran kemih
 Foto Polos Abdomen untuk melihat sisi , tulang , pembesaran hepar,
ginjal,
 Pielogram intravena untuk menilai adanya pelebaran dari ureter pada
kondisi pasien yang mengalami hidronefrosis atau adanya massa
 Sistografi adalah pencitraan kandung kemih dengan memakai
kontras
 Sitoskopi: merupakan inspeksi langsung uretra dan kandung kemih
 Computerized Tomograpy Scan (ct scan)ntuk mendeteksi adanya batu
pada ginjal, massa
 Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mendeteksi tingkat kerusakan
ginjal pada trauma penetrasi atau adanya tumor ginjal
 Ultrasonografy (USG) untuk mencari kelainan pada ginjal seperti
pengecilan ginjal, keganasan .
 Biopsi ginjal untuk menentukan apakah terdapat sel-sel kanker pada
jaringan

Anda mungkin juga menyukai